Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala

Alvar bangun setelah alarm kecil di atas nakas mengeluarkan suara. Laki-laki dengan kemeja biru muda duduk di atas kasur. Mengumpulkan semua kesadaran yang hilang sejak dia menutup mata tadi malam.

Dengan tubuh yang lemas, Alvar masuk ke kamar mandi. Membersihkan diri dan memakai pakaian yang baru lagi. Alvar keluar dengan handuk putih untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

Ting

Dia melirik ke arah ponsel, layar ponselnya menunjukkan pesan dari seseorang yang istimewa. Alvar membaca pesan itu dan berhasil membuat wajah tampannya di hiasi senyum pagi ini.

Alvar menuju lemari mengeluarkan pakaian terbaik untuk hari ini. Dia mengenakan kaos putih polos dan luarnya di lapisi oleh kemeja abu-abu. Celana hitam dan jam tangan silver menambah kesempurnaan Alvar pagi ini.

Alvar menyisir rambutnya, membiarkan dahinya ditutupi rambut dengan menyisakan sedikit celah di tengahnya. Alvar menyemprotkan parfum, dia sudah siap untuk pergi dari rumah ini.

Alvar keluar kamar. Dia langsung mendengus kesal begitu melihat perawakan Natala berdiri tak jauh dari kamarnya. Gadis itu membelakangi Alvar, entah apa yang dia lakukan.

Alvar tak peduli, dia berjalan melewati Natala begitu saja. Tanpa mengeluarkan satu kata Alvar pergi dari rumah kembali meninggalkan Natala untuk kesekian kali.

"Kapan mau ketemu?" tanya Arsen di seberang sana saat Natala menempelkan ponselnya ke telinga.

"Satu jam lagi. Bisa?"

"Buat lo apa yang nggak bisa, Nat? Gue selalu bisa."

Pembicaraan mereka berakhir seperti itu dan dilanjut dengan pertemuan secara langsung di sebuah kafe.

Natala sejak tadi memainkan pandangannya. Dia membawa iris hitamnya bermain ke sana kemari. Kadang menunduk, kadang menoleh ke kanan dan ke kiri kentara sekali menghindari iris cokelat Arsen.

Lelaki berkaos cokelat muda menatap gadis di depannya penuh ketulusan. Meski tatapan dan perasaannya tak dibalas, Arsen tidak akan pernah berbohong bahwa dia masih terjebak pada Natala. Lelaki itu sudah jatuh, tak tahu kapan bisa bangkit kembali.

"Kenapa, Nat?" Arsen menggerakkan tangannya, menyentuh punggung tangan Natala menghentikan pergerakan mata gadis itu.

Natala menatap manik cokelat Arsen. Tatapan itu begitu teduh. Bagaikan payung, tatapan itu seperti tempat pulang ternyaman tapi sayangnya Natala tak berhak untuk berlama-lama menatap iris cokelat Arsen. Dia bukan siapa-siapa di hidup Arsen.

"Lo bahagia, Nat? Apa lo terluka? Gue harap doa terbaik gue untuk lo terkabul semua," ucap Arsen, menurunkan tangannya dari punggung tangan Natala. Dia tidak ingin membuat Natala risih.

"Ar, lo pernah bilang sama gue kalau hidup ini pakai sistem tabur tuai, kan? Gimana kalau apa yang gue lakuin di masa lalu, gue dapat karmanya sekarang?" tanya Natala.

"Lo harus siap. Apapun yang terjadi lo harus bertanggung jawab atas kesalahan lo. Kadang, Nat karma itu nggak bisa diprediksi kapan menghampiri tapi mau itu cepat atau lambat pasti setiap manusia bakal dapat. Karma lo sekarang, baik atau buruk?"

"Buruk," jawab Natala jelas.

"Seburuk apa?"

"Dia mau buat hidup gue kayak di neraka, Ar. Gue takut tapi ini dosa gue."

"Wait, ini lo lagi bahas apa sih? Pak Alvar?" tebak Arsen.

Natala menceritakan semua yang terjadi padanya kemarin malam. Semua bentakan dan makian Alvar, Natala ceritakan dengan jelas. Natala tidak bisa mencegah air mata untuk tidak turun saat dia bercerita. Sampai-sampai dia harus dipeluk Arsen setelah selesai bercerita.

"Tenang, Nat...." Arsen mengelus punggung Natala berusaha memberikan gadis itu ketenangan. Bahunya begitu bergetar, Arsen tahu ketakutan Natala sangat besar.

"Nat, lo memang salah dan lo nggak bisa menghindar dari karma lo," ujar Arsen.

"Tapi bukan gue, Ar. Gue nggak bisa ngelakuin hal sejahat itu," balas Natala di tengah tangisnya.

"Iya, gue percaya sama lo." Arsen melepaskan pelukannya, dia berjongkok di depan Natala yang masih mengeluarkan air mata.

"Nat, lo nggak bisa lari dari karma lo, tapi kalau dia bertindak yang berlebihan lapor ke gue. Gue bakal jagain lo."

Kalimat Arsen menjadi penutup pertemuan Natala dengan lelaki itu hari ini. Saat Natala pulang ke rumah, masuk ke rumah besar milik Alvar, Natala dikagetkan dengan kehadiran seorang perempuan asing di hadapannya.

Perempuan itu tampak lebih muda darinya. Rambut perempuan itu kecokelatan dan dia menggunakan softlens berwarna abu-abu, serta dress abu-abu berpadu dengan warna putih.

Gadis itu melambaikan tangan pada Natala. "Halo, salam kenal."

Gadis asing itu bangkit, dia berjalan mendekati Natala. Wajahnya mungil, dia putih bersih, cantik. Bahkan lebih cantik dari Natala sendiri. Mungkin itu karena faktor dia lebih muda.

"Kamu sudah pulang? Saya kira kamu akan berlama-lama bersama Arsen." Alvar keluar dari dapur dia membawa satu gelas berisi jus.

"Buat kamu." Alvar memberikan jus itu pada gadis asing di rumahnya.

"Siapa dia?" tanya Natala menoleh ke Alvar.

"Kekasih saya Shylla Qara Adiwana."

Bak disambar petir di siang bolong, seluruh tubuh Natala melemas. Dia menatap gadis cantik di depannya. Tidak ada bayangan baik di kepala Natala saat mengetahui siapa gadis itu dan apa hubungannya dengan suaminya sekarang.

Mata Natala memanas, rasanya perih. Tenggorokannya sakit, ingin sekali Natala menampar sekarang juga gadis di depannya ini tapi Alvar akan menampar Natala dua kali lipat setelah itu. Pipinya sudah cukup sakit dengan tamparan Alvar kemarin.

"Nama Kakak Natala, ya?" Shylla bertanya dengan nada lembutnya tapi sayang, Natala tidak suka mendengarnya.

"Aku Shylla, salam kenal ya, Kak." Shylla mengulurkan tangannya ingin berkenalan dengan Natala tapi Natala tidak membalas.

"Jadilah orang baik sekali saja dalam hidup kamu, Natala," gertak Alvar membuat Natala membalas jabatan tangan Shylla—kekasih Alvar.

"Shylla akan tinggal di sini—"

"Bapak gila?"

"Sampai kapanpun dia mau," sela Alvar langsung menghentikan potongan Natala.

Alvar mencium kening Shylla tepat di depan mata Natala. "Saya sangat mencintai Shylla. Shylla lebih muda satu tahun dibanding kamu dan saya sudah berpacaran dengannya hampir lima tahun. Jadi, berlaku baiklah pada Nyonya Darmendhra yang sesungguhnya," jelas Alvar.

"Bisa kamu masuk ke kamar sebentar, Babe? Ada yang mau aku omongin sama perempuan ini."

"Oke." Shylla melenggang pergi dari sana dengan senang hati.

Alvar menunggu sampai pintu kamarnya tertutup, barulah dia menyampaikan apa yang akan dia sampaikan pada Natala sejak lama.

"Baiklah, karena kamu sudah tahu semuanya saya rasa kamu harus tahu tugas kamu sekarang."

"Pertama. Saya sudah memecat ART rumah ini jadi kamu yang akan menggantikan tugasnya—"

"Gila?!"

"Untuk membersihkan rumah, memasak dan semua tugas selayaknya pembantu pada umumnya." Alvar kembali menegaskan selaannya agar Natala berhenti memotong ucapannya.

"Kamu harus berlaku baik pada Shylla. Tidak boleh marah padanya bahkan jika Shylla melakukan kesalahan secara sadar. Jika Shylla mengadu yang buruk tentang kamu, saya akan memberi kamu hukuman yang tidak pernah kamu bayangkan."

"Kedua, kamu harus bersama Shylla saat saya tidak ada di rumah. Ke manapun kekasih saya itu ingin pergi temani dia, lindungi dia dan jaga dia. Jangan sampai perempuan kesayangan saya itu terluka barang sedikit saja."

"Ketiga, kamu berhenti dari pekerjaan kamu—"

"Bapak beneran gila?!"

"Kamu—"

"Saya nggak setuju! Maksud Bapak apa memberhentikan saya dari pekerjaan saya? Apa Bapak tahu seberapa besar usaha saya sampai ada di titik ini?"

"Ya. Saya tahu. Kamu membunuh adik saya, maka dari itu kamu ada di titik ini sekarang," jawab Alvar.

"Pak—"

"Jangan mengeluh lagi Natala. Nikmati semua hasil dari perbuatan kamu."

Plakk

Alvar kembali memberi tamparan pada Natala.

"Selamat datang di neraka, Natala."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Kalau natala yg bunuh kok gak dipenjara ?

2024-11-26

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kasiang, natali, sabar

2024-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!