Bab 06: Hari pertama setelah menikah

Matahari menampakkan diri menyilaukan mata lewat sinarnya yang menembus gorden kamar Natala. Perempuan itu terbangun dari tidurnya. Dia menengok ke nakas melihat arah jarum jam. Natala bangun dari kasurnya. Gadis yang memakai piyama biru muda itu tidur sendirian sepanjang malam. Setelah kejadian kemarin malam di mana Alvar menolak keras Natala untuk ada di kamarnya, sejak itu Natala tidur di kamar ini.

Natala tidur di kamar tamu. Kaki Natala dia bawa untuk keluar dari kamar, dia berjalan untuk menuju dapur. Setidaknya sarapan ini dia harus memasak sendiri. Namun, Natala sudah menemukan presensi seorang perempuan di dapur rumah Alvar. Tanpa pikir panjang Natala menghampiri perempuan itu.

"Kamu siapa?" tanya Natala pada perempuan itu.

Perempuan itu berbalik badan, sedikit terkejut mendapati kehadiran Natala di belakangnya. "Saya ART di sini, Bu. Saya yang selama ini memasak dan membersihkan rumah Pak Alvar selama Pak Alvar di Indonesia. Saya baru sebentar di sini. Beberapa hari saja," jawab perempuan itu jelas.

"Lagi masak sarapan?" tanya Natala lagi.

Dia mengangguk. "Boleh saya bantu?" tawar Natala dan mendapat gelengan dari ART itu.

Natala pergi dari dapur. Dia menuju ruang makan, duduk di kursi dan meneguk air putih. Dia menghilangkan dahaga sejak tadi malam.

"Siapa yang ngasih kamu hak untuk duduk di sana?" Natala sontak bangkit saat suara ketus itu terdengar.

Ditatapnya Alvar yang memberinya tatapan tidak bersahabat. Alvar dengan pakaian super rapi seperti hendak bekerja berjalan mendekati Natala.

"Jangan berpikir bahwa kamu nyonya sungguhan di rumah ini, Natala," ucap Alvar.

Natala mengerutkan kening. Dia tidak mengerti atas apa yang diucapkan Alvar kepadanya sejak kemarin. Segalanya begitu ambigu bagi Natala.

Namun, alih menjelaskan maksud dari kalimatnya Alvar lebih memilih duduk di kursi meja makan setelah sang ART telah selesai memasak sarapan. Makanan sederhana, roti bakar dengan selai cokelat. Alvar memakan roti itu sendirian tidak menoleh sekalipun ke Natala yang berdiri memandangi dia makan.

Alvar berdiri setelah menghabiskan sarapannya. Tanpa berkata apa-apa Alvar beranjak pergi dari sana.

"Mau ke mana?" tanya Natala agak sedikit berteriak agar Alvar yang sudah beberapa langkah di depannya mendengar.

Alvar berhenti. Tanpa berbalik badan, dia bertanya, "Memangnya ada urusan sama kamu saya pergi ke mana?"

"Maksud saya, kita kan lagi cuti pernikahan, Pak."

"Saya tidak mengatakan bahwa saya akan pergi ke kantor," balas Alvar masih belum berbalik badan.

"Jadi mau ke mana?"

"Bukan urusan kamu!"

Alvar pergi begitu saja. Dengan kemeja hitam dan celana hitam, Alvar membawa mobil putih mewahnya keluar dari pekarangan rumah. Dia kembali meninggalkan Natala dengan seribu kebingungan di kepala.

"Pak Alvar memang sering begitu ya?" tanya Natala pada ART yang berdiri tak jauh darinya.

"Memang begitu, Bu. Pak Alvar orangnya tidak suka di tanya-tanya," jawabnya.

Natala menghela napas panjang, dia menoleh ke meja makan. Masih ada satu potong roti tersisa. "Apa ini bisa saya makan?"

ART itu tentu mengangguk. Dia mempersilahkan Natala untuk memakan roti itu. Selesai sarapan Natala memilih untuk mandi.

Natala memakai bajunya yang biasa. Hanya kaos putih bergambar bunga dan celana jeans abu-abu. Natala membereskan barang-barangnya. Dia menaruh satu persatu pakaian dan perlengkapan di lemari dan meja hias. Seperti yang dijelaskan di awal Natala sedang cuti pernikahan. Hari libur spesial di mana seharusnya Natala berada bersama Alvar berduaan.

Natala menyisir rambut sambil termenung. Dia pikir hanya dirinya yang tidak menerima pernikahan ini, tapi sepertinya Alvar lebih menolak keras pernikahan ini. Alvar seakan sangat tidak menyukainya tapi lelaki itu mau menikah dengannya.

Ketukan pintu terdengar, Natala bangkit membuka pintu itu.

"Ada yang ingin bertemu dengan Ibu," ucap sang ART.

"Siapa?"

"Saya Natala."

Sekretaris Alvar berjalan mendekati Natala. Seorang laki-laki dengan senyum manis. Dia tak kalah tampan dari Alvar. Dan kalau dilihat dari perawakannya, umur Alvar dan sekretarisnya tidak terlampau jauh.

"Kenapa ingin menemui saya?" tanya Natala pada laki-laki yang ia ketahui bernama Keenan.

"Mungkin kita tidak perlu berbicara di sini." Keenan membawa Natala pergi menuju rooftop.

Dia dan Natala berdiri di rooftop luas itu. Melihat jelas keadaan di bawah dan langit di atas.

"Bagaimana harimu sejauh ini? Apakah baik-baik saja?" tanya Keenan menoleh ke Natala.

"Sejauh ini baik," jawab Natala.

"Bohong," sentak Keenan. "Saya tau kamu pasti bingung sekarang dengan sikap Alvar."

Natala menoleh ke Keenan. Lelaki itu sangat aneh. Dia menebak hidup Natala dengan tatapan misteriusnya.

"Bolehkah kita berbicara santai saja?" Keenan bertanya. "Maksudku jangan terlalu formal, ini bukan di kantor. For your information, aku ini temannya Alvar. Namaku Keenan Madhava Albani, aku dan Alvar sudah mengenal sejak lama dan dia mengangkatku menjadi sekretaris pribadinya. Aku mengenal Alvar cukup baik dan aku tau apa yang sedang temanku itu pikirkan dan apa yang akan dia lakukan."

"Maksudnya? Aku nggak ngerti." Natala tidak terkoneksi dengan arah pembicaraan Keenan.

"Kamu pernah penasaran apa alasan Alvar ingin menikah denganmu?"

"Sejujurnya aku penasaran, tapi menurutku itu tidak begitu penting. Apapun alasan dia menikah denganku, aku tidak peduli tentang itu. Yang aku tahu, aku menikah dengannya demi Ibuku. Aku ingin Ibuku melihat bahwa anak perempuan satu-satunya bisa menikah dan tidak akan hidup sendirian," jelas Natala.

"Jadi kamu tidak mau tahu?"

Natala menggeleng dan Keenan langsung pergi dari sana. Dia meninggalkan Natala sendirian di atas rooftop.

"Pak Alvar dan sekretarisnya sama saja. Mereka itu nggak ada bedanya, sama-sama aneh!" ketus Natala memandangi punggung Keenan yang semakin menjauh.

...***...

Hari sudah malam dan Alvar belum tiba di rumah. Sebenarnya Natala tidak peduli di mana dan sedang apa laki-laki itu sekarang, tapi setelah gadis itu menghubungi Ibunya, Ibu Natala berpesan agar jangan pernah tidur sebelum suaminya pulang ke rumah.

Ingin Natala tidur sekarang, tapi dia sudah terlanjur berjanji kepada Ibunya akan menunggu Alvar sampai pulang.

Saat Natala hampir memejamkan mata duduk di sofa suara langkah kaki terdengar. Kaki berbalut sepatu pantofel itu berjalan memasuki ruangan tempat Natala berada.

"Dari mana saja, Pak? Kenapa baru pulang sekarang?" tanya Natala berdiri di depan Alvar.

"Sejak kapan kamu peduli dengan saya?" balas Alvar. "Apa kamu sangat penasaran dengan hidup saya?"

"Bukan begitu itu, Pak. Hanya saja kalau Bapak lupa, kita sekarang sudah menikah. Saya hanya ingin sekedar tahu apa yang dilakukan suami saya sampai pulang selarut ini. Saya sudah menelepon Keenan dan katanya Bapak nggak ada di kantor," jawab Natala panjang lebar.

"Ke mana saya dan apa yang saya lakukan itu bukan urusan kamu, Natala. Yang kamu harus ingat bahwa kamu hanya istri saya di atas kertas bukan di hidup saya yang sebenarnya. Saya menikahi kamu karena ingin membuat kamu sengsara, Natala. Karena saya begitu membenci kamu. Segala hal di dalam diri kamu saya benci."

"Saya salah apa?"

"Banyak Natala. Kamu akan terkejut jika saya sebutkan satu persatu dosa kamu."

Di akhir kalimatnya, Alvar mendekati Natala.

Plakk

Tanpa aba-aba Alvar memberi tamparan keras di pipi Natala. Gadis itu memegangi pipinya yang ditampar dengan raut wajah penuh keterkejutan. Sedangkan sang pelaku tersenyum puas melihat pipi Natala memerah.

Alvar berjalan melewati Natala mematikan lampu ruangan itu dan meninggalkan Natala sendiri.

Sejak malam itu Natala tahu bahwa memutuskan untuk menikah dengan Alvar adalah kesalahan terbesar yang pernah ia buat. Di hari pertama pernikahannya, Natala mengutuk hidupnya. Natala membenci pernikahannya dan segala hal yang membuat dia bisa menikah dengan Alvar.

Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!