Bab 16: Makan malam pertama

Pagi hari di kediaman Darmendhra berlangsung seperti biasa. Natala dan Alvar sarapan sebelum mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing hari ini.

Sama seperti kemarin, Natala juga yang membantu Alvar untuk memasangkan dasi. Ternyata, selama ini Alvar tidak bisa memasang dasi sendiri. Dia selalu meminta bantuan Shylla untuk memakaikan dasinya. Namun, karena sekarang Shylla sudah tidak ada di sini lagi, Natala yang menggantikan posisinya.

"Terima kasih, Natala," ucap Alvar.

"Natala!"

Alvar memanggil Natala sebelum dia pergi untuk bekerja.

"Saya nggak bermaksud untuk membuat kamu risih, tapi jika kamu mau, apakah kita bisa makan malam bersama untuk malam ini? Anggap saja, ini langkah awal untuk hubungan kita. Jika kamu merasa bahwa ini terlalu berlebihan, kamu bisa menolaknya."

Natala diam sejenak untuk berpikir haruskah dia menerima tawaran Alvar ini. Tapi, jika Natala lihat dari mata Alvar, sepertinya lelaki itu tidak berniat apa-apa untuk mengajaknya keluar.

"Saya mau, Pak," jawab Natala akhirnya.

Kapan lagi Natala akan mendapatkan kesempatan untuk makan malam di restoran mewah. Sudah cukup lama dia tidak memakan makanan restoran. Saat dia masih menjadi manager, dia sering makan bersama para rekannya sehabis gajian atau ketika mereka mendapatkan bonus. Namun sekarang sudah berbeda kondisinya. Apalagi Arsen mengabarinya tadi malam bahwa dia di traktir Alvar makan bersama yang lain di restoran karena berhasil melakukan kerjasama. Jadi, Natala tidak ingin kalah saing.

"Baiklah kalau kamu mau. Nanti kita pergi setelah saya pulang bekerja."

Alvar merogoh isi kantongnya. Mengeluarkan sebuah kartu untuk diberikan pada Natala.

"Itu kartu kredit saya. Kamu bisa berbelanja sepuasnya dengan itu."

Natala mengambil kartu Alvar cepat. Dengan mata berbinar, dia bertanya, "Ini serius bisa saya pakai, Pak?"

Alvar mengangguk.

"Makasih banyak, Pak!"

Natala spontan memeluk Alvar sejenak. Dia kegirangan mendapat kartu itu. Sudah satu minggu dia menjadi pengangguran, dan tidak memiliki pemasukan. Akhirnya kini dia bisa berbelanja lagi setelah sekian lama.

Natala yang kegirangan dengan kartu Alvar tidak menyadari perubahan Alvar padanya. Mungkin, Natala memeluk Alvar secara spontan dan tidak sadar tapi Alvar menerima pelukan itu dengan sadar.

Alvar tidak mengerti, kenapa perasaan seperti ini muncul lagi. Awalnya dia mengira dia bisa merasakan getaran jika bersama dengan Shylla seorang. Rupanya, kehadiran Natala pun bisa menimbulkan getaran di hati Alvar.

Alvar tidak ingin berpikir banyak, dia langsung saja keluar rumah. Mengendarai mobil silvernya bergegas menuju kantor. Sepanjang perjalanan pikiran Alvar terbang bebas. Sesekali dia mengangkat ujung bibirnya, seakan senang akan apa yang terjadi berikutnya.

...***...

Natala berbelanja ke pusat perbelanjaan selama hampir dua jam. Setelah kepergian Alvar dari rumah dia pun bergegas untuk pergi juga. Natala berkeliling di pusat perbelanjaan ini membeli apa yang dia mau dan dia suka. Namun, setiap Natala ingin mengambil barang dia selalu teringat bahwa kartu ini adalah milik Alvar. Bukan miliknya. Alhasil, Natala hanya membeli beberapa barang saja.

Gadis itu membeli dress, kemeja, tas dan juga sepatu. Hanya itu, dan setelah dirasa cukup Natala beranjak pergi dari sana. Pulang ke rumahnya. Karena ketika dia melihat jam tangan yang melingkar sudah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Yang artinya waktu untuk dia bersiap sudah semakin sedikit.

Natala juga sama seperti gadis pada umunya, waktunya lama jika ingin bersiap-siap.

Dringgg .... Dringgg

Natala menjawab panggilan masuk Alvar. Dia menghidupi speaker agar tak perlu menempelkan benda pipih itu ke telinga.

"Kenapa, Pak?" tanya Natala langsung.

"Natala, saya ingin bertanya. Kamu suka restoran yang seperti apa?"

"Terserah sih, Pak. Saya di mana saja juga mau. Yang penting makanannya enak. Bapak ngajak saya makan di pinggir jalan pun nggak papa. Asal nggak di tengah jalan aja," jawab Natala yang tanpa dia ketahui menciptakan segaris lengkungan di bibir Alvar.

"Berarti, untuk restoran ini terserah kepada saya?"

"Iya, Pak!"

"Baiklah."

Alvar mematikan panggilannya. Dia berbalik badan menoleh ke Keenan.

"Carikan restoran yang terbaik dengan kualitas terbaik dan juga rasa makanan yang terbaik. Sekarang! Bahkan kalau bisa, kamu membooking nya untuk saya dan istri saya."

"Baik, Pak!"

Keenan keluar dari ruangan Alvar segera melaksanakan perintah dari atasannya. Alvar berjalan menuju jendela ruangannya. Dia melihat pemandangan dari atas. Akan seru sekali ini, pikirnya.

...***...

Tangan mulus itu bergerak memoleskan bedak ke wajah. Dengan lembut dia memberi sedikit warna di pipi, kelopak mata dan juga bibir mungilnya diberi pewarna merah muda senada dengan warna dress yang ia kenakan sekarang.

Natala memberi semprotan parfum ke tubuhnya menyebarkan aroma itu saat dia membuka pintu kamar.

Alvar yang duduk di sofa lengkap dengan pakaiannya terdistraksi sehingga menoleh ke belakang memusatkan seluruh perhatiannya untuk memperhatikan Natala.

"Bapak cepat banget siapnya," ujar Natala mendekati lelaki itu.

Alvar memandangi Natala intens. Dari ujung kepala sampai ujung kaki gadis itu terlihat sempurna. Alvar tidak mengira bahwa pesona Natala bisa sekuat ini. Pesonanya menyamakan dengan pesona Shylla selama ini.

"Kamu cantik sekali."

Pujian Alvar membekukan Natala. Tatapan yang diberikan Alvar seakan ingin menjatuhkan tubuh Natala ke dalam dekapannya. Natala mendadak keringat dingin, tidak lucu kalau peluh keluar setelah wajahnya sudah terpoles dengan berbagai jenis makeup.

"Mau pergi sekarang?"

Natala mengangguk kaku. Alvar mengulurkan tangannya, dengan cepat Natala menerima uluran tangan Alvar. Mereka keluar bersama dari rumah dengan bergandengan tangan.

Alvar juga membukakan pintu mobil untuk Natala. Natala memandangi lelaki itu sejenak, sikap Alvar memang baik tapi Natala belum bisa sepenuhnya percaya pada lelaki di depannya itu.

Alvar mengendarai mobilnya dalam diam. Membiarkan suara deru mesin menjadi musik bagi dua orang di dalamnya. Mobil Alvar berhenti di depan sebuah restoran besar hasil pilihan Keenan.

Alvar keluar lebih dulu dari mobil, dia berlari kecil memutari mobilnya untuk lebih dulu sampai ke pintu mobil Natala sebelum gadis itu membukanya. Agar dia yang bisa lebih dulu membuka pintu mobil untuk Natala.

Natala dan Alvar masuk bersama ke restoran. Mereka duduk di ruangan yang sudah dipesan Keenan khusus untuk mereka berdua.

Makanan sudah terhidang bahkan sebelum mereka memesannya.

"Bapak tahu dari mana saya suka nasi goreng seafood?" tanya Natala keheranan melihat makanan yang terhidang di hadapannya.

"Taulah, apa yang saya nggak tahu tentang kamu, Natala. Mudah sekali mendapatkan informasi mengenai kamu," jawab Alvar.

"Bapak mata-matain saya?"

"Kurang lebih begitu," balas Alvar.

"Kurang ajar!"

"Kalau nggak gitu saya nggak akan tahu apa-apa tentang istri saya."

Natala kembali tertegun dengan ucapan Alvar. Entah mau berapa kali dia merasakan hawa aneh seperti ini hanya karena lelaki yang berstatus sebagai suaminya ini.

Mereka makan malam dengan tenang. Tidak mengeluarkan suara untuk membuka obrolan. Masih terlalu canggung untuk kedua orang itu memulai pembicaraan yang lebih panjang.

"Pak, saya boleh minta sesuatu sama Bapak nggak?"

Natala menjadi orang pertama yang memberanikan diri membuka suara.

"Apa itu?"

"Bapak janji bakal ngabulin?"

"Janji. Asal kamu mau berusaha untuk jatuh cinta sama saya. Dan dalam waktu satu minggu kamu harus siap tidur bersama saya," jelas Alvar.

"Saya mau."

"Apa permintaan kamu?"

"Saya mau balik bekerja dan saya mau Bapak membersihkan nama baik saya di depan seluruh dunia karyawan Bapak dan saya ingin kembali ke jabatan saya yang dulu," ujar Natala jelas.

"Saya setuju. Besok kamu sudah bisa bekerja dengan kehormatan seperti sebelumnya."

Episodes
1 Bab 01: Kedatangan CEO
2 Bab 02: Tawaran pernikahan
3 Bab 03: Ingin menikah
4 Bab 04: Pengumuman penting
5 Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6 Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7 Bab 07: Dosa masa lalu
8 Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9 Bab 09: Malam menyakitkan
10 Bab 10: Sakit hati
11 Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12 Bab 12: Pemberontakan Natala
13 Bab 13: Perubahan Alvar
14 Bab 14: Terburu-buru
15 Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16 Bab 16: Makan malam pertama
17 Bab 17: Hari pertama bekerja
18 Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19 Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20 Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21 Bab 21: Natala jatuh hati
22 Bab 22: Jengukan Shylla
23 Bab 23: Malam itu
24 Bab 24: Semuanya hanya rencana
25 Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26 Bab 26: Pengakuan cinta
27 Balas dendam Alvar
28 Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29 Bab 29: Cuma pembantu
30 Bab 30: Fitnah Alvar
31 Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32 Bab 32: Amukan Natala
33 Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34 Bab 34: Penjara
35 Bab 35: Lie
36 Bab 36: Usulan
37 Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38 bab 38: Alvar bahagia
39 Bab 39: Karma
40 Bab 40: Memaki dan mengemis
41 Bab 41: Kembali ke Alvar
42 Bab 42: Teori baru
43 Bab 43: Tuhan tolong Natala
44 Bab 44: Bunga matahari
45 Bab 45: Saya suaminya
46 Bab 46: Lift penghubung cinta
47 Bab 47: Benci untuk selamanya
48 Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49 Bab 49: Gaun merah Natala
50 Bab 50: Surat cerai
51 Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52 Bab 52: Ini semua salahmu
53 Bab 53: Si misterius
54 Bab 54: Pengusiran
55 Bab 55: Kesedihan Shylla
56 Bab 56: Meminta untuk kembali
57 Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58 Bab 58: Kelicikan Alvar
59 Bab 59: Makian untuk Alvar
60 Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61 Bab 61: Kebenaran Keenan
62 Bab 62: Ini semua gila
63 Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64 Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65 Bab 65: Wajah si Pelaku
66 Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67 Bab 67: Kejadian sebenarnya
68 Bab 68: Akhir dari seseorang
69 Bab 69: Kehilangan cinta
70 Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71 Bab 71: Hamil?
72 Bab 72: Sakit Shylla
73 Bab 73: Hubungan yang selesai
74 Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75 Bab 75: Akhir kisah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 01: Kedatangan CEO
2
Bab 02: Tawaran pernikahan
3
Bab 03: Ingin menikah
4
Bab 04: Pengumuman penting
5
Bab 05: Pernikahan dan patah hati
6
Bab 06: Hari pertama setelah menikah
7
Bab 07: Dosa masa lalu
8
Bab 08: Selamat datang di neraka, Natala
9
Bab 09: Malam menyakitkan
10
Bab 10: Sakit hati
11
Bab 11: Ini semua karenamu, Natala
12
Bab 12: Pemberontakan Natala
13
Bab 13: Perubahan Alvar
14
Bab 14: Terburu-buru
15
Bab 15: Bunga mawar pemicu rasa
16
Bab 16: Makan malam pertama
17
Bab 17: Hari pertama bekerja
18
Bab 18: Bertemu dengan Shylla
19
Bab 19: Emosi Arsen dan ancaman Alvar
20
Bab 20: Hadiah pertama Alvar
21
Bab 21: Natala jatuh hati
22
Bab 22: Jengukan Shylla
23
Bab 23: Malam itu
24
Bab 24: Semuanya hanya rencana
25
Bab 25: Ketidakpercayaan Natala
26
Bab 26: Pengakuan cinta
27
Balas dendam Alvar
28
Bab 28: Tentang Alvar dan Ibunya
29
Bab 29: Cuma pembantu
30
Bab 30: Fitnah Alvar
31
Bab 31: Keberhasilan rencana Alvar
32
Bab 32: Amukan Natala
33
Bab 33: Penjelasan dan kebenaran
34
Bab 34: Penjara
35
Bab 35: Lie
36
Bab 36: Usulan
37
Bab 37: Kesalahan Masa Lalu
38
bab 38: Alvar bahagia
39
Bab 39: Karma
40
Bab 40: Memaki dan mengemis
41
Bab 41: Kembali ke Alvar
42
Bab 42: Teori baru
43
Bab 43: Tuhan tolong Natala
44
Bab 44: Bunga matahari
45
Bab 45: Saya suaminya
46
Bab 46: Lift penghubung cinta
47
Bab 47: Benci untuk selamanya
48
Bab 48: Saya dengan dia dan Bapak dengannya
49
Bab 49: Gaun merah Natala
50
Bab 50: Surat cerai
51
Bab 51: Bimbang dengan perceraian
52
Bab 52: Ini semua salahmu
53
Bab 53: Si misterius
54
Bab 54: Pengusiran
55
Bab 55: Kesedihan Shylla
56
Bab 56: Meminta untuk kembali
57
Bab 57: Membujuk Ibu Natala
58
Bab 58: Kelicikan Alvar
59
Bab 59: Makian untuk Alvar
60
Bab 60: Kilas balik mengenai Hana
61
Bab 61: Kebenaran Keenan
62
Bab 62: Ini semua gila
63
Bab 63: Surat cerai dan sedikit petunjuk
64
Bab 64: Pengakuan menuju kebenaran
65
Bab 65: Wajah si Pelaku
66
Bab 66: Hukuman untuk penjahat
67
Bab 67: Kejadian sebenarnya
68
Bab 68: Akhir dari seseorang
69
Bab 69: Kehilangan cinta
70
Bab 70: Kembali menggapai 'malam itu'
71
Bab 71: Hamil?
72
Bab 72: Sakit Shylla
73
Bab 73: Hubungan yang selesai
74
Bab 74: Terima kasih untuk semuanya
75
Bab 75: Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!