bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN

Lusi semakin mendekat dan terus mendekat. Kini dia pas ada di depan Lusi,tangan Lusi mencoba untuk meraba dia,Jantung Lusi berdebar kencang,tangan Lusi pun jadi gemetaran,Belum juga tangan nya menyentuh pria itu dia membalikan badannya ke arah Lusi

Mulut Lusi menganga karena kaget,Lusi jadi mematung tak bergerak.

Untung saja Lusi tidak sempat memegang dia,karna laki-laki itu ternyata bukan Doni.Namun pas laki-laki itu berbalik tangan Lusi masih mengangkang di atas.

Setelah berbalik kelihatan dia itu pria berkumis muka nya pun banyak jerawatnya.Berbeda dengan Doni,dia tidak pernah memanjangkan kumis nya,mukanya pun mulus terawat.

"Maaf pa kirain teman saya"

Pria itu pergi tanpa berkata apapun.

Lusi menarik napas panjang.

"Ya Alloh ternyata bukan dia,kenapa yang tadi nya aku ingin balas dendam,sekarang hatiku malah merindukan dia lagi?"

Pas Lusi sadar ternyata Ani dan majikannya sudah tidak ada,Lusi melirik ke kanan ke kiri,dia tidak tau ke arah mana mereka pergi.

"Mana Ani dan majikanku,kenapa mereka ninggalin aku?"

"Ke arah mana ya aku harus menyusul mereka?"

Jauh di belakang Lusi tiga orang pria memperhatikan gerak-gerik Lusi

"Sekarang kesempatan kita,mumpung dia lagi sendiri"

Mereka pun segera menuju ke arah Lusi.

Lusi pun berjalan sendiri barang kali aja bisa nemuin Ani dan majikannya.

Lusi menengok kebelakang,karena terdengar suara sepatu yang mengikutinya.tapi pas di tengok di belakang hanya ada seorang anak kecil dan ibunya.Lalu Lusi berjalan lagi suara sepatu itu terdengar lagi,Lusi pun menengok untuk yang kedua kalinya.Lagi-lagi suara sepatu itu tidak ada.

"Ah mungkin aku salah dengar aja."Lusi pun melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang sedikit ragu.

Lusi pun melanjutkan lagi langkah kakinya.

Di tempat lain Ani baru menyadari kalau Lusi tidak ada di belakangnya

"Kemana teh Lusi ya,kok tidak ada?"

Dia kebingungan sendiri.Lalu memberi tau kan pada majikannya

"Non,Lusi tidak ada di belakang"

"Kemana dia? tadi masih ada."majikannya pun turut kebingungan.

"Ani kamu cari dia,aku nunggu di sini"

"Iya non"

Ani pun kembali ke tempat yang tadi,dia pun melihat kanan kiri berharap bisa menemukan Lusi.Setelah perjalan yang cukup panjang bahkan Ani sudah sampai ke tempat tadi ternyata Lusi tidak dia temukan.Lalu dia ingat kalau Lusi membawa hp.Ani mencoba menelponnya.Tapi tidak ada jawaban.

"Teh Lusi,teteh di mana sih?"

Sementara Lusi berjalan semakin menjauh dari tempat itu.

Samar-samar Lusi melihat gerak gerik orang yang mencurigakan di belakang nya itu.ternyata mereka berjumlah tiga orang.Lusi mengetahui hal itu.karna melihat dari kaca mall tersebut.

"Siapa mereka?kenapa gerak geriknya mencurigakan,jangan-jangan dia berniat jahat"

Kemudian Lusi berjalan semakin cepat,walaupun dia bingung ke arah mana dia harus menuju yang penting dia bisa lolos dari orang yang mengikutinya.

Kebetulan ada serombongan orang-orang, Lusi masuk ke dalam rombongan itu dan berada di tengah-tengah nya,Lusi menundukkan kepalanya,dan berjalan searah dengan mereka.Namun sayang sekali sala seorang melihat keberadaan Lusi.Lusi pun keluar dari rombongan itu dan segera berlari.

Pengejarnya terhalangi oleh orang-orang itu

"Sial..kemana dia lari?"

Setelah rombongan nya tidak ada mereka pun segera mencari Lusi.

"Sekarang kita berpencar,cari dia sampai dapat.tapi jangan sergap dia di sini,karena di sini terlalu ramai.Iring wanita itu ke tempat yang sepi"

Mereka pun berpencar mencari Lusi.

Lusi sudah merasa kelelahan dia pun memutuskan untuk bersembunyi di balik baju,terlihat dua orang yang mengikutinya mencari kesana kemari keberadaan Lusi.Sedangkan yang satunya lagi entah mencari ke mana.

"Ya Alloh selamatkan aku"

Tubuh Lusi bergetar ketakutan.Setelah berapa lama Lusi bersembunyi Lusi berpikir dia tidak mungkin berada di situ terus,dia harus bisa menemukan Ani dan majikannya agar bisa pulang.

Lusi mencoba keluar dari balik baju itu setelah melihat dua orang yang mengikutinya tidak ada dan memutuskan untuk balik ke tempat tadi.

Lusi pun berlari tidak mempedulikan orang-orang yang memperhatikannya.

Lusi sampai di tempat tadi,dia menghentikan larinya dan mencoba mengatur napasnya.

Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundak nya,Lusi hampir saja berteriak karena takut.Tapi Ani segera menutup mulutnya.

"Tenang teh ini aku"

Ternyata itu Ani,Lusi pun bernapas lega.

"Teteh dari mana saja?"

"Ani,aku di kejar orang jahat"

"Apa? sekarang mana yang mengejar teteh?"

"Dia pergi ke arah sana,setelah mereka tidak ada aku segera ke sini"

"Kalau mereka ada di sini,akan ku hajar sampai babak belur"

"Memangnya kamu bisa bela diri?"

"eh jangan salah teh waktu Ani di kampung,Ani sering tuh menghajar preman-preman gadungan"

"Teh Lusi gak percaya?"

"Percaya deh biar kamu senang"

Ani pun merangkul pundak Lusi

"Bagaimana ceritanya kok teteh tadi bisa pisah dari kami?"

"Tadi aku melihat seseorang yang mirip Doni,lalu aku menghampiri nya,aku tidak sadar kalau kalian sudah pergi,setelah tau itu bukan Doni aku baru menyadarinya dan mencoba mencari kalian.Kemudian aku melihat tiga orang yang terus mengikuti kemana ku pergi,alhamdulillah aku bisa sembunyi dari kejaran mereka,lalu aku kembali ke sini"

"Alhamdulillah untung teteh selamat"

"Iya berkat pertolongan Alloh aku bisa lolos"

"Aku tadi menelpon teteh beberapa kali tapi tidak di angkat"

"Hp ku di kantongi di saku celana ,hp nya juga di silent jadi aku tidak mendengar apa-apa"

"oh pantesan"

Ayo kita cepat temui majikan kita,dia sudah lama menunggu.Takutnya penjahat itu kembali ke sini.

"iya"

"Mereka pun segera ke tempat di mana majikannya menunggu"

Majikannya sekarang sudah selesai berbelanja,akhirnya mereka semua kembali pulang.

Di jalan majikannya menanyakan ke mana tadi Lusi pergi,Lusi pun menceritakan semua kejadian tadi.

Sampai rumah

"Sekarang sudah malam,biar besok aja beresin barang belanjaan nya.Sekarang kalian istirahatlah"

"Iya non,tapi kami mau masukin dulu bahan makanan ke kulkas,kalau tidak sekarang di kerjakan akan busuk nantinya"

"iya"

Ani dan Lusi pun segera memasukan berbagai bahan-bahan masakan itu ke dalam kulkas.sambil mereka berbincang-bincang.

"Siapa ya teh orang yang mengejar teteh tadi?"

"Aku juga tidak tau,aku tidak mengenali mereka.aku juga tidak tau apa tujuannya"

"Ani,tadi aku takut banget.Mana kamu tidak ada,aku lari kesana kemari sendirian"

"Makanya kalau mau berhenti itu bilang-bilang dulu teh,biar teteh gak ketinggalan"

"Iya,tadi kan aku terlalu fokus pada laki-laki itu jadinya aku lupa pada kalian"

Kata Lusi sambil tersenyum.

"Teteh masih menyayanginya ya?"

"e enggak ."Kata Lusi sambil dia menundukkan kepalanya.

"Gak usah bohong teh,Aku punya indra ke enam loh buat membaca hati seseorang"

"Sedikit masih ada"

"Sedikit apa banyak?"

"Ani kamu malah ngomongin dia terus,bosan ah"

"eh teh jangan-jangan yang tadi itu orang suruhannya Doni loh!"

"Gak mungkin,dia kan gak tau kalau aku di sini"

"Siapa bilang?"

"Uupss..Hampir saja Ani keceplosan.

"Lain kali teh Lusi harus lebih hati-hati lagi,mereka mungkin saja akan mencoba menculik teteh lagi"

"Ah kamu bikin aku takut aja,oh iya sebentar lagi mertuanya non Veronica datang.Kerjaan kita nanti nya akan lebih banyak"

"Iya nih teh,mudah-mudahan aja orang nya gak bawel ya teh?"

"Kalau bawel nya kaya kamu sih gak apa-apa"

"Ah teh Lusi bisa aja"

"Itu tinggal sayuran yang belum di masukin"

"Iya teh,sebentar lagi kita tidur,kayanya aku akan tidur pulas nih,soalnya rasanya cape banget,badan Ani pada sakit semua"

"Mau di pijit dulu?"

"Gak ah teh,teh Lusi juga kan sama capenya.Apalagi tadi teh Lusi habis lari maraton"

Ani dan Lusi tertawa sambil berjalan menuju ke arah kamar.

"Teteh mau mandi dulu apa mau langsung tidur?"

"Mandi dulu ah,badan ku rasanya lengket"

"Ya sudah teteh mandi,aku mau langsung tidur aja"

Sementara di sebuah rumah tua.

Tiga orang laki-laki berbadan tegap masuk ke dalam rumah.

"Bagaimana apa kalian berhasil menculiknya?"

"Dia lolos bos"

"Apa? Kalian tidak becus menculik seorang wanita saja,percuma aku membayar kalian"

"Maaf bos,dia bersembunyi,jadi kami tidak bisa menemukannya"

"Lain kali kerjakan pekerjaan kalian sampai beres"

"Baik bos"

Mereka pun segera kembali untuk mencari Lusi lagi.

Episodes
1 Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2 bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3 bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4 bab 4 kisahku
5 bab 5 Kisahku 2
6 bab 6 9 BULAN
7 bab 7 MELAHIRKAN
8 bab 8 DIBUANG
9 bab 9 PAMITAN
10 bab 10 PULANG
11 Bab 11 BEKERJA
12 Bab 12 FITNAH
13 bab 13 DIPECAT
14 bab 14 KEJANG
15 bab 15 DIANA HAMIL
16 bab 16 PEMBANTU BARU
17 bab 17 BELANJA
18 bab 18 PERSIAPAN
19 bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20 bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21 bab 21 INTEROGASI
22 bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23 bab 23 KENYATAAN PAHIT
24 bab 24 KEPUTUSAN
25 bab 25 KESIANGAN
26 bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27 bab 27 DIANA SAKIT
28 bab 28 NGIDAM
29 bab 29 BULAN PUASA
30 bab 30 KIRIMAN
31 bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32 bab 32 GAGAL BERLIBUR
33 bab 33 OPERASI
34 bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35 bab 35 DITEMBAK
36 Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37 bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38 bab 38 CEMBURU
39 bab 39 SIAL
40 bab 40 WASIAT
41 bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42 bab 42 JAWABAN
43 43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44 44 PENOLAKKAN
45 bab 45 PERTUNANGAN
46 bab 46 MASIH HIDUP
47 47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48 48 TIDAK GENTAR
49 bab 49 TIDAK MAU KALAH
50 bab 50 PERNIKAHAN
51 bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52 bab 52 MENEMUI SYIFA
53 bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54 bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55 bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56 bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57 bab 57 HAMIL
58 bab 58 TANGGUNG JAWAB
59 bab 59 CEMBURU
60 bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61 bab 61 PENCARI PERHATIAN
62 Bab 62 HANYA MIMPI
63 Bab 63 CERAI
64 Bab 64 KECAPEAN
65 Bab 65 KHAWATIR
66 Bab 66 MELAHIRKAN
67 Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68 Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69 Bab 69 KEMALINGAN
70 Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71 Bab 71 TABRAKAN
72 Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73 Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74 Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75 Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76 Bab 76 MAAFKAN AKU
77 Bab 77 DIUSIR
78 Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79 Bab 79 REUNI
80 Bab 80 LUKA TUSUKAN
81 Bab 81 MISI DI MULAI
82 Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83 Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84 KEBAHAGIAAN
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2
bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3
bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4
bab 4 kisahku
5
bab 5 Kisahku 2
6
bab 6 9 BULAN
7
bab 7 MELAHIRKAN
8
bab 8 DIBUANG
9
bab 9 PAMITAN
10
bab 10 PULANG
11
Bab 11 BEKERJA
12
Bab 12 FITNAH
13
bab 13 DIPECAT
14
bab 14 KEJANG
15
bab 15 DIANA HAMIL
16
bab 16 PEMBANTU BARU
17
bab 17 BELANJA
18
bab 18 PERSIAPAN
19
bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20
bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21
bab 21 INTEROGASI
22
bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23
bab 23 KENYATAAN PAHIT
24
bab 24 KEPUTUSAN
25
bab 25 KESIANGAN
26
bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27
bab 27 DIANA SAKIT
28
bab 28 NGIDAM
29
bab 29 BULAN PUASA
30
bab 30 KIRIMAN
31
bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32
bab 32 GAGAL BERLIBUR
33
bab 33 OPERASI
34
bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35
bab 35 DITEMBAK
36
Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37
bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38
bab 38 CEMBURU
39
bab 39 SIAL
40
bab 40 WASIAT
41
bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42
bab 42 JAWABAN
43
43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44
44 PENOLAKKAN
45
bab 45 PERTUNANGAN
46
bab 46 MASIH HIDUP
47
47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48
48 TIDAK GENTAR
49
bab 49 TIDAK MAU KALAH
50
bab 50 PERNIKAHAN
51
bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52
bab 52 MENEMUI SYIFA
53
bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54
bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55
bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56
bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57
bab 57 HAMIL
58
bab 58 TANGGUNG JAWAB
59
bab 59 CEMBURU
60
bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61
bab 61 PENCARI PERHATIAN
62
Bab 62 HANYA MIMPI
63
Bab 63 CERAI
64
Bab 64 KECAPEAN
65
Bab 65 KHAWATIR
66
Bab 66 MELAHIRKAN
67
Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68
Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69
Bab 69 KEMALINGAN
70
Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71
Bab 71 TABRAKAN
72
Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73
Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74
Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75
Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76
Bab 76 MAAFKAN AKU
77
Bab 77 DIUSIR
78
Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79
Bab 79 REUNI
80
Bab 80 LUKA TUSUKAN
81
Bab 81 MISI DI MULAI
82
Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83
Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84
KEBAHAGIAAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!