Bayi mungil yang lucu, diberi minum susu formula. Awalnya bayi nya tidak mau menyedot nya. Tapi lama-lama mungkin dia lapar, akhirnya mau menyedot susu di botol tersebut.
"Kita kasih nama apa ya si cantik ini?.. "
Diana bertanya pada semua yang ada di sana.
"Terserah kakak saja, mau di beri nama siapa." Lusi menjawab.
" Baiklah, bagaimana kalau namanya (Syifa Julia)?.. "
"Iya boleh kak, soalnya kan dia lahir di bulan Juli. "
Kata Lusi sambil tersenyum.
Bayi mungil itu pun tersenyum imut, seakan-akan dia menyetujui nama tersebut. (Walaupun yang sebenarnya mungkin dia lagi mimpi indah 😁).
Hari itu juga Lusi sudah di perbolehkan pulang oleh Dokter.
Dengan perasaan senang kami semua pulang dari Rumah Sakit di jemput mobil yang sudah di telpon Pak Rahmat tadi. Sedangkan Diana naik motor, karena akan berbelanja dulu bahan masakan ke pasar.
"Bu beli sayuran nya.."
"iya silahkan pilih.."
Diana mengambil bayam,jagung manis,wortel,buncis dan kol,tidak lupa Diana juga membeli bawang merah,bawang putih dan kemiri.Disana juga Diana membeli dua papan tempe dan satu kantong tahu.
Selesai membeli sayuran dia pun ke tukang daging dan membeli satu kilo daging ayam.
"Cukup segini dulu sekarang belanjanya,takut nya mereka keburu datang."Kata Diana dalam hati.
Lalu Diana memajukan lagi motornya dan segera menuju rumah orang tuanya.
Diana sampai di rumah duluan. Lalu dia merapihkan tempat tidur buat si dede bayi.
"Kasur nya lucu banget,nanti aku kalau punya anak mau beli yang kaya gini juga deh"
Diperjalanan bayi nya tertidur pulas di gendongan Bu Asih. Bu Asih menatap nya dengan penuh kasih sayang.
Sampai rumah bayi mungil yang di gendong Bu Asih, di tidurkan di kasur. Di samping tempat tidur Lusi.
Pak Rahmat langsung pergi ke kamar mandi,Sedangkan Bu Asih dan Diana langsung pergi ke dapur untuk memasak.
Sekarang menunya Sayur bayam sama tempe dan ayam goreng.
Mereka semua sudah merasa lapar karena sebelum pulang tadi, mereka belum sempat makan.
Bu Asih di bantu Diana secepatnya menyelesaikan masakan nya.
Diana memotong tempe dan menggorengnya.
Bu Asih mencuci bayam,jagung dan wortel buat sayurnya.
Bu Asih juga mencuci daging ayam nya sampai bersih.Lalu memberikannya pada Diana untuk di goreng.
Mereka berdua bekerja sama,Tempe dan daging ayam sudah Diana goreng,sekarang tinggal bikin sayur bayam.
Aromanya tercium sangat wangi,perut Diana sudah mulai terdengar keroncongan.
Sedangkan di kamar Lusi menemani anaknya tidur.
"Oek.. oek.."
Bayi nya terbangun dan nangis. Lusi cepat menggendongnya dan memberinya susu formula.
" Nak.. maafkan ibu yang telah tega tidak memberi mu ASI,Ibu lakukan ini, biar kamu bisa terbiasa hidup jauh dari ibu. Ibu akan mencari bapak mu nak.. dia lelaki yang telah menelantarkan kita. "
Tiba-tiba Bu Asih memanggil Lusi.
"Nak Lusi..makanan nya sudah matang,ayo sini kita makan.."
" Silahkan duluan saja bu, Lusi sedang memberi Syifa susu"
Setelah di beri susu,Syifa pun tertidur kembali.Lalu Lusi menghampiri Diana dan Bu Asih ke dapur.
"Makan Lus,bapak sudah kenyang nih"
Kata Pak Rahmat yang sudah selesai makan duluan.
"iya pak"
Lusi pun segera mengambil piring dan makan bersama Diana dan Bu Asih.
"Alhamdulillah,kamu habis melahirkan pun masih kuat berjalan"
"Iya Alhamdulillah bu,walaupun masih terasa tidak nyaman,tapi ini tidak terasa terlalu sakit"
"Iya syukurlah nak"
Malam pun tiba.
Diana menginap di sana. Suaminya pun selesai kerja datang ikut menginap juga.
Ketika sedang berkumpul bersama sambil melihat Syifa si bayi mungil yang sedang tertidur lelap di pangkuan Bu Asih, Pak Rasyid nelpon ke HP Lusi.
Lusi pun mengangkatnya, lalu dia pergi ke tempat yang jauh dari orang-orang di sana. Entah apa yang di bicarakan Pak Rasyid dan Lusi.
Setelah beberapa lama Lusi pun kembali dan memberikan HP nya pada Pak Rahmat.
"Ini Pak ,bapak Lusi mau ngomong sama bapak. "
Pak Rahmat pun mengambil HP nya.
"Halo.. Rasyid ini cucumu sangat lucu, pasti kamu mau secepatnya menggendong nya kan?.. "
"Tidak bang, justru saya mau minta tolong pada abang. "
"Minta tolong apalagi?.." kata pak Rahmat
Pak Rasyid pun menjawab dengan agak ragu
" emmm..tolong bayi itu abang buang saja. "
"Apa?..Dibuang?.., Kamu pikir bayi ini sampah maen buang aja. Di mana hati nurani mu Rasyid?.."
Pak Rahmat sangat marah kepada adik nya itu.
Semua orang yang ada di sana kaget mendengarnya.
Miris sekali nasibmu bayi mungil yang tidak berdosa.
Pak Rasyid menjawab:
"Bayi itu aib bagi keluarga kami bang. "
"Tidak,aku tidak akan membuang bayi ini, aku yang akan merawat nya. Suatu saat nanti kamu pasti menyesal karena telah membuangnya. "
Pak Rahmat memutuskan untuk merawat bayi itu, dan semua orang yang ada di sana menyetujui nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
tejamuktiaji tejamuktiaji
kasih aja ke aku bayinya😁
2024-04-02
0