"Besok kita pergi ke rumah pak RT untuk melapor dulu"
Lusi pun menganggukkan kepala nya.Dia menyetujui apa yang di katakan Pak Rahmat untuk kebaikannya selama dia di sana
Keesokan harinya Pak Rahmat dan Lusi pergi ke rumah Pak RT, Pak Rahmat meminta ijin agar Lusi bisa tinggal untuk sementara di rumahnya.
Pertama nya Pak RT agak ragu mengijinkan nya, karena Pak Rahmat menceritakan semua yang terjadi jujur pada Pak RT, tapi setelah dia pikir-pikir dengan alasan kemanusiaan akhirnya Pak RT mengijinkan Lusi tinggal di kampung nya.
Orang tua Lusi pun akan tinggal menemani Lusi dulu kurang lebih selama tiga bulan. Mereka membantu Pak Rahmat di sawah, memanen padi. Alhamdulillah hasil panen nya kali ini melimpah. Setelah panen, Psk Rasyid membantu Pak Rahmat mencangkul sawah nya, dan ibunya Lusi membantu menanam lagi padinya.
Tidak menunggu lama berita tentang adanya Lusi yang telah hamil di luar nikah pun menyebar di sana. Banyak orang yang menggunjingkan Lusi, bahkan ada yang terang -terangan ngomong langsung kepada Keluarga Pak Rahmat kalau dia kok mau-maunya memberi tumpangan tempat tinggal kepada wanita yang hamil anak haram.
Pak Rahmat hanya tersenyum menanggapi cemoohan-cemoohan orang-orang. Dia tidak ambil pusing. Hati nya tetap tulus membantu keluarga adiknya.
Pak Rahmat pun menasehati Lusi agar dia tidak terlalu memikirkan apa yang di katakan orang-orang agar janin yang ada dalam kandungan nya baik-baik saja. Pak Rahmat pun menasehati Lusi agar dia tidak kembali melakukan hal yang tidak terpuji itu suatu saat nanti. Lusi pun berjanji dia tidak akan melakukan hal yang akan mencoreng nama baik keluarga nya lagi. Dia sudah kapok dengan kejadian sekarang yang dia alami.
Kehamilan itu membuat Lusi tersiksa. Dia sering mual dan muntah, badannya pun cepat lelah, bila mencium bau bau yang menyengat dia sangat tidak kuat. bahkan cuma mencium bau nasi yang sudah matang pun rasanya mual sekali. Semakin lama kehamilan nya pun semakin membesar,tidur terlentang gak enak,tidur miring terus juga gak nyaman,apalagi tengkurap tentu tidak bisa.Ternyata begini yang di rasakan orang hamil, Lusi mengeluh dalam hatinya.
Mukanya yang dulu cantik, kini berubah pucat, dengan bentuk tubuh yang jadi gak enak di pandang mata. Lusi menatap cermin, melihat dirinya sekarang. Nasi sudah jadi bubur, menyesal pun sudah tiada guna. Cuma air mata yang menemani penyesalan nya kali ini.
Lusi sering mengurung diri di kamar, dia jarang keluar rumah. mungkin karena malu dan juga dia belum kenal dengan orang-orang di sana. Tapi kadang-kadang dia duduk di teras di ajak bu Asih biar tidak terlalu sumpek di kamar terus.
...Suatu ketika Lusi dan Bu Asih duduk di teras, Tiba-tiba ada ibu - ibu rempong lewat sambil mengoceh, "Anak jaman sekarang tidak tau malu masih kecil sudah mengandung anak haram"...
Bu Asih mengusap punggung Lusi sambil berbicara: "Sabar nak, "
Lusi pun menangis, sungguh sakit hati yang ia rasakan. Tapi dia mencoba tegar demi bayi yang ada dalam kandungan nya.
...----------------...
Sudah hampir tiga bulan Lusi tinggal di rumah Pak Rahmat, kandungan nya pun sekarang sudah memasuki usia 6 bulan.
Pak Rasyid pun berencana untuk pulang meninggalkan Lusi. Mereka tidak mungkin terus tinggal di sana karena masih banyak urusan yang mereka tinggalkan di tempat tinggalnya.
Jika terlalu lama takutnya tetangga juga akan mencurigai mereka.
Pak Rasyid pun menitipkan Lusi pada Pak Rahmat. Lusi menangis tersedu sedu. Sebenarnya dia tidak ingin di tinggalkan oleh orang tuanya, tapi apa daya, mereka tetap akan pergi pulang meninggalkan nya.
Pak Rahmat pun menerima Lusi tinggal di rumah nya dengan senang hati, dia tidak merasa keberatan sama sekali.
Akhirnya hari kepulangan pun tiba, Pak Rasyid dan Istrinya pulang. di saksikan oleh Lusi, Pak Rahmat dan Bu Asih.
"Hati-hati di jalan, semoga selamat sampai tujuan" kata Pak Rahmat.
Mereka bersalaman dan berangkat naik ojek menuju terminal bis yang akan mengantarkan nya ke pelabuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Yani
nyimak
2024-05-06
1
tejamuktiaji tejamuktiaji
kamu sih Lusi tidak bisa menjaga diri
2024-04-02
1