bab 17 BELANJA

Terima kasih Ani,gara-gara ada kamu saya jadi bisa keluar,untuk menemani mu belanja sekaligus mencari Doni.

"Ani, di lawan"

Lagi-lagi itu yang di ucapkan Ani sambil tertawa.

Tapi ada benarnya juga,sekarang Lusi tidak perlu berpura-pura lagi ijin keluar untuk main,karena setiap seminggu sekali dia bisa keluar dengan Ani untuk berbelanja

Seperti hari ini majikannya memberikan beberapa lembar uang kepada Ani dan Lusi untuk berbelanja ke pasar.

Bahkan majikannya juga memberi Ani dan Lusi uang untuk mereka jajan.

Ani dan Lusi sangat senang.Mereka pun berangkat membawa motor matic yang sengaja majikannya beli untuk mereka pakai jika berbelanja.

Ani di bonceng oleh Lusi.Sebenarnya Ani juga bisa bawa motor sendiri, tapi dia belum terbiasa kalau di kota,karena terlalu banyak kendaraan jadi Ani masih merasa takut.

Jalanan di kota sungguh ramai berbagai kendaraan ada di sana,beda kaya di kampung yang satu atau dua mobil maupun motor saja yang lewat.

"Pelan-pelan teh bawanya Ani takut"

"iya"

Mereka pun sampai di pasar.

Pertama mereka membeli sayur-sayuran,Ani sangat teliti dalam memilihnya.Lusi ikut memilih juga.Tapi Lusi tidak terlalu tau sayur bagaimana yang bagus.

"Ini teh milih wortel nya yang masih muda dan segar,lihat nih kaya gini."Kata Lusi sambil nunjukin wortel yang bagus.

"oh kirain asal jangan pilih yang busuk aja"

Berkat petunjuk Ani,Lusi jadi tau mana sayuran yang bagus dan yang tidak.Sekarang mereka menuju penjual kelapa.Lusi membawa satu butir kelapa yang agak muda.

"Jangan yang itu teh?"

"Terus yang mana?"

"Kalau kelapa kita harus pilih yang tua teh,biar santan nya banyak"

"oh gitu? pintar sekali kamu"

"Ani,di lawan"

Berbagai macam sayuran dan bumbu-bumbu sudah mereka beli.Sekarang mereka menuju tukang ikan.

"Pak tolong pilihkan udang dan ikan yang masih segar ya.Dan tolong langsung bersihin ya! "Kata Ani

"Iya neng."Penjual itu langsung memilihnya dan membersihkannya.

"Wah bapa dari Sunda juga ya?"

"Iya neng,bapa asli Sumedang.Neng dari mana?"

"Saya dari Tasikmalaya pak.Ternyata di sini banyak juga pedagang asal Jawa barat ya?"

"Iya neng"

Mereka pun akhirnya selesai berbelanja.

Lusi mengajak Ani untuk beli minuman dulu.

Sambil menunggu minuman nya datang mereka berbincang- bincang.

"Teh apa teteh yakin kalau maa Doni tinggal di Jakarta?"

"Sebenarnya teteh cuma mendengar dari teman nya saja,katanya dia menyusul bapak nya ke Jakarta.Tapi perasaan teteh juga mengatakan kalau dia memang ke sini"

"Oh gitu,Jakarta kan luas teh,kita tidak tau dimana tepat nya dia berada,Sekarang sebaik nya kita selidiki dulu Siapa bapak Mas Doni itu dan dimana tempat tinggal nya,Siapa tau ada teman teteh yang mengetahui nya"

"Iya,biar nanti aku coba hubungi teman dekat dia"

"Hubungi sekarang aja teh,mumpung kita lagi nyantai"

"Iya deh"

Lusi pun mencari kontak temennya Doni di Hp nya. Dan mulai menelponnya satu persatu.

"Halo.."

'Siapa ini?"

"Saya Lusi,kekasih nya Doni sekarang saya nyasar di Jakarta apa kamu tau Doni atau orang tua nya di mana?"

"Saya kurang tau,Doni tidak pernah cerita.

"Oh ya sudah,terimakasih"

Lusi pun menutup telpon nya.Dan mencari kontak yang lain nya lagi.

"Halo.."

"Ada apa Lus?"

"Saya lagi nyari Doni,hp nya gak aktif.Apa kamu tau di mana rumah bapak nya di sini?"

"oh saya kurang tau"

Lusi sudah mencoba menelpon beberapa teman nya Doni tapi mereka tidak tau keberadaan Doni maupun bapak nya.Sekarang tinggal satu kontak lagi yang tersisa.

"Coba sini teh aku yang coba telpon"

Lusi pun menyerahkan hp nya pada Ani dan memberi tau yang mana nomor kontak nya

"Halo"

"iya,ni siapa?"

"Saya temennya Lusi,ini Lusi dan Doni saya temukan,mereka kecelakaan. apa kamu tau di mana rumah bapak nya?"

"Saya kurang tau di mana tepat nya tapi dulu Doni pernah bilang kalau bapak nya berada di Jakarta Selatan"

"Terima kasih informasinya ya"

"Iya"

Sekarang mereka punya sedikit gambaran di mana rumah bapak nya Doni,

"Terima kasih Ani,lagi-lagi kamu membantuku"

"Sama-sama teh,Ani di lawan"

Mereka pun tertawa sambil meminum tandas minuman nya.

Sekarang Ani dan Lusi sudah punya gambaran dimana bapak nya Doni berada.

"Nanti kalau kita sudah gajian kita pergi ke sana.Barang kali ada seseorang yang pernah melihat mas Doni mu itu teh"

"Iya,terima kasih banyak ya kamu sudah banyak membantuku"

"Iya sama-sama teh,anggap saja aku adik mu.Aku akan membantu teteh sebisa aku"

Mereka pun pulang ke rumah majikannya.

Meskipun berat dan susah membawa barang belanjaan tetapi mereka tetap senang karena bisa keluar seminggu sekali tidak di rumah terus.

Barang belanjaan nya segera mereka bereskan.Ani dan Lusi saling membantu.Majikan nya senang melihat hal itu.

Suatu hari majikannya terlihat sedang melamun,Lusi pun menghampiri nya,lalu duduk di lantai di samping majikan nya itu.Dia tidak berani mengganggu nya.

Majikannya pun tersadar dari lamunan nya,dan melihat Lusi yang duduk di lantai.

"Lusi,kenapa duduk di bawah? Ayo duduk di kursi"

Lusi pun menuruti perintah majikannya.

"Ada apa non, Kok melamun? kalau non mau non boleh cerita ke saya"

"Iya Lus.Kami menikah sudah cukup lama,tapi kami masih belum punya anak juga.Sebentar lagi mertuaku akan datang ke sini,dia sangat menginginkan cucu.Mertuaku itu kalau berkata kadang menyakiti hatiku karena aku belum hamil juga"

"Yang sabar ya non,ini cobaan dari Alloh.Alloh tidak akan menguji umatnya di luar kemampuannya"

"Aku sudah lama tidak sujud pada-Nya Lus,Semenjak suamiku menikahi ku dan aku pun berubah jadi orang kaya,aku melupakan-Nya,makanya mungkin dia sekarang menghukum ku"

"Jangan seperti itu non,tidak ada kata terlambat,Alloh pasti akan mengampuni dosa kita, jika kita memohon padanya.Mudah-mudahan Alloh juga akan segera memberi non seorang bayi"

"Aamiin. Gimana Lus kalian suka berbelanja?"

"Iya non,kami suka jadi sekarang kami bisa jalan-jalan keluar"

"Lain kali saya ajak kalian belanja di mall biar kalian tambah seneng ya"

"Terima kasih non"

"Iya sama-sama.Tiga hari lagi mertuaku akan datang tolong kalian persiapkan semuanya.Layani mereka dengan baik.Dan bilang pada Ani kalau mereka datang, menu nya harus di tambah"

"Iya non"

Lusi pun melanjutkan lagi pekerjaan nya.

Episodes
1 Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2 bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3 bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4 bab 4 kisahku
5 bab 5 Kisahku 2
6 bab 6 9 BULAN
7 bab 7 MELAHIRKAN
8 bab 8 DIBUANG
9 bab 9 PAMITAN
10 bab 10 PULANG
11 Bab 11 BEKERJA
12 Bab 12 FITNAH
13 bab 13 DIPECAT
14 bab 14 KEJANG
15 bab 15 DIANA HAMIL
16 bab 16 PEMBANTU BARU
17 bab 17 BELANJA
18 bab 18 PERSIAPAN
19 bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20 bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21 bab 21 INTEROGASI
22 bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23 bab 23 KENYATAAN PAHIT
24 bab 24 KEPUTUSAN
25 bab 25 KESIANGAN
26 bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27 bab 27 DIANA SAKIT
28 bab 28 NGIDAM
29 bab 29 BULAN PUASA
30 bab 30 KIRIMAN
31 bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32 bab 32 GAGAL BERLIBUR
33 bab 33 OPERASI
34 bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35 bab 35 DITEMBAK
36 Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37 bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38 bab 38 CEMBURU
39 bab 39 SIAL
40 bab 40 WASIAT
41 bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42 bab 42 JAWABAN
43 43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44 44 PENOLAKKAN
45 bab 45 PERTUNANGAN
46 bab 46 MASIH HIDUP
47 47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48 48 TIDAK GENTAR
49 bab 49 TIDAK MAU KALAH
50 bab 50 PERNIKAHAN
51 bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52 bab 52 MENEMUI SYIFA
53 bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54 bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55 bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56 bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57 bab 57 HAMIL
58 bab 58 TANGGUNG JAWAB
59 bab 59 CEMBURU
60 bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61 bab 61 PENCARI PERHATIAN
62 Bab 62 HANYA MIMPI
63 Bab 63 CERAI
64 Bab 64 KECAPEAN
65 Bab 65 KHAWATIR
66 Bab 66 MELAHIRKAN
67 Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68 Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69 Bab 69 KEMALINGAN
70 Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71 Bab 71 TABRAKAN
72 Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73 Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74 Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75 Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76 Bab 76 MAAFKAN AKU
77 Bab 77 DIUSIR
78 Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79 Bab 79 REUNI
80 Bab 80 LUKA TUSUKAN
81 Bab 81 MISI DI MULAI
82 Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83 Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84 KEBAHAGIAAN
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2
bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3
bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4
bab 4 kisahku
5
bab 5 Kisahku 2
6
bab 6 9 BULAN
7
bab 7 MELAHIRKAN
8
bab 8 DIBUANG
9
bab 9 PAMITAN
10
bab 10 PULANG
11
Bab 11 BEKERJA
12
Bab 12 FITNAH
13
bab 13 DIPECAT
14
bab 14 KEJANG
15
bab 15 DIANA HAMIL
16
bab 16 PEMBANTU BARU
17
bab 17 BELANJA
18
bab 18 PERSIAPAN
19
bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20
bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21
bab 21 INTEROGASI
22
bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23
bab 23 KENYATAAN PAHIT
24
bab 24 KEPUTUSAN
25
bab 25 KESIANGAN
26
bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27
bab 27 DIANA SAKIT
28
bab 28 NGIDAM
29
bab 29 BULAN PUASA
30
bab 30 KIRIMAN
31
bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32
bab 32 GAGAL BERLIBUR
33
bab 33 OPERASI
34
bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35
bab 35 DITEMBAK
36
Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37
bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38
bab 38 CEMBURU
39
bab 39 SIAL
40
bab 40 WASIAT
41
bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42
bab 42 JAWABAN
43
43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44
44 PENOLAKKAN
45
bab 45 PERTUNANGAN
46
bab 46 MASIH HIDUP
47
47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48
48 TIDAK GENTAR
49
bab 49 TIDAK MAU KALAH
50
bab 50 PERNIKAHAN
51
bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52
bab 52 MENEMUI SYIFA
53
bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54
bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55
bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56
bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57
bab 57 HAMIL
58
bab 58 TANGGUNG JAWAB
59
bab 59 CEMBURU
60
bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61
bab 61 PENCARI PERHATIAN
62
Bab 62 HANYA MIMPI
63
Bab 63 CERAI
64
Bab 64 KECAPEAN
65
Bab 65 KHAWATIR
66
Bab 66 MELAHIRKAN
67
Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68
Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69
Bab 69 KEMALINGAN
70
Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71
Bab 71 TABRAKAN
72
Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73
Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74
Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75
Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76
Bab 76 MAAFKAN AKU
77
Bab 77 DIUSIR
78
Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79
Bab 79 REUNI
80
Bab 80 LUKA TUSUKAN
81
Bab 81 MISI DI MULAI
82
Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83
Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84
KEBAHAGIAAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!