Persiapan untuk menyambut kedatangan mertua non Veronica pun di mulai.
Semua gorden rumah di ganti dengan yang baru,tidak lupa karpet juga.sedangkan yang lama di taruh ke dalam gudang.
"Padahal karpet nya masih bagus-bagus ya teh,sudah di ganti lagi dengan yang baru"
"Maklum orang kaya"
"Seharusnya ini di sumbangkan ke kita teh kalau kita pulang nanti"
"Ngarep kamu"
Ani pun tertawa.
Pertama Ani dan Lusi di suruh untuk merapikan rumah.
Semua perabotan di tata dengan begitu rapi.tidak ada debu sedikit pun yang menempel.
Peralatan makan dan minum yang bagus di keluarkan buat nanti mertuanya makan.
Dan sekarang tugas yang paling utama yaitu membereskan kamar tidur buat mertuanya non Veronica,
Kamar tidurnya di pilih yang paling besar,itu merupakan kamar tidur utama di rumah itu,Dari mulai kasur,lemari,kursi meja dan kursi rias semua di ganti dengan yang baru.
Kamar nya di tata sedemikian rupa sehingga kamar itu sekarang terlihat sangat mewah.
Foto mertuanya pun Lusi pasang di dinding kamar itu.
"Oh ini toh foto nya,sayang di foto nya cuma dari bahu ke atas saja"
Ani menatap foto tersebut.
"Hei..bukan nya bantuin malah melongo aja"
"eh teteh,ngagetin aja"
"Gimana udah lurus belum?"
"Sudah teh"
Mereka pun segera melapor ke majikannya,kalau pekerjaan nya sudah selesai.
"Non semua pekerjaan sudah kami kerjakan"
"Iya Lus,terima kasih ya kalian sudah bekerja dengan baik"
"Iya,sama-sama non"
Ani bertanya pada majikannya
"Non kenapa kita melakukan semua ini? Seolah-olah kita akan menyambut seorang raja saja"
"Dia lebih dari seorang raja bagiku"
Kemudian majikannya menceritakan siapa mertuanya itu pada Lusi dan Ani.
"Dulu aku seorang anak dari pengusaha yang sangat sukses.Namun perusahaan kami bangkrut akibat ulah saingan bisnis papa ku.
Mereka memfitnah papa dengan keji.Sampai-sampai papa kehilangan semuanya.Perusahaan dan Rumah pun di sita.
Akhirnya papa pun jatuh sakit,jantung papa kumat setelah apa yang terjadi.
Papa di rawat kurang lebih dua minggu di Rumah Sakit,sampai akhirnya dia meninggal dunia.
Aku dan ibu pun jadi tinggal berdua,terlunta-lunta ke sana ke mari tak tau arah tujuan.
Sampai akhirnya kami bertemu dengan tuan kalian.Kami saat itu sedang kelaparan.Ibuku hampir pingsan di pinggir jalan.
Dia merasa iba pada kami dan membawa kami ke rumah ini.Dia di sini hanya tinggal sendiri.Orang tua nya tinggal di luar negri.
Lama aku dan orang tua ku tinggal sampai akhirnya rasa cinta pun tumbuh di hati kami.
Namun orang tuanya tidak merestui hubungan ku dengan anak nya.Karena aku orang miskin.
Tapi dia tetap dengan kukuh menikahi ku,walaupun tanpa restu orang tua nya.
Namun ketika kami menikah ternyata mereka datang juga ke pernikahan kami.
Setelah selesai acara pernikahan,Mertuaku itu menghampiri ku dan berkata:
"Aku terpaksa merestui hubungan kalian, buatlah anak ku bahagia dan segeralah beri aku cucu laki-laki.
Aku waktu itu hanya menunduk,tidak berani berkata sepatah kata pun.
Mereka pun akhirnya pulang kembali ke luar negri.
Aku hidup senang di sini.Segala kebutuhanku selalu suamiku berikan.Dia begitu menyayangiku.
Bahkan suamiku membelikan rumah untuk ibuku.Namun rumahnya jauh sesuai permintaan ibuku yang mau rumah nya dekat rumah ku dulu,biar kenangan waktu bersama papa selalu ibuku ingat.
Aku dan suamiku enam bulan sekali menjenguk beliau ke sana.
Sekarang pernikahanku terbilang cukup lama. Namun aku belum bisa memberikan cucu laki-laki padanya.
Segala macam pengobatan sudah kami jalani.Agar aku secepatnya bisa hamil.Tapi sampai saat ini Tuhan belum memberi kami keturunan.
Sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa,tentang keinginannya itu.
Aku akan berusaha menyambutnya dengan baik.Mudah - mudahan dia tidak terlalu kecewa.
"Begitulah kisahku"
"Yang sabar ya non,non kan masih muda,masih banyak waktu.Mudah-mudahan aja kedepannya non bisa hamil"
Ani dan Lusi pun kembali ke kamar mereka.
Mereka pun langsung mandi dan beristirahat sebentar.
Waktu istirahat Lusi terlihat menangis,Ani pun segera menghampirinya.
"Kenapa teh?"
"Majikan kita begitu menginginkan seorang anak,sementara aku yang sudah punya malah menyia-nyiakan anakku dan di berikan pada orang lain.Aku seorang ibu yang kejam pada anakku sendiri"
"Sabar teh,kita di coba oleh Alloh dengan berbagai macam cobaan.majikan kita dan teteh di beri cobaan yang berbeda tapi tetap satu kunci nya,sabar dan terus berusaha mencari jalan keluarnya"
Majikannya datang menghampiri Ani dan Lusi,
"Sebentar lagi kita ke mall,kalian berdua bersiap-siap ya"
"Baik non"
Mereka pun berangkat.
Non Veronica menyuruh Ani dan Lusi membeli berbagai macam cemilan.Mereka juga membeli kue-kue yang enak,tidak ketinggalan berbagai macam minumannya.
Dua troli sudah penuh,majikannya masih belum berhenti memilih makanan yang lain.
"Waduh non kok banyak banget belanja cemilan nya?"
Ani merasa heran melihat cemilan yang di beli majikannya.
"Iya kita harus belanja banyak,karena mertua ku akan tinggal di rumah selama satu minggu.Dia orang nya suka makan"
Satu minggu cemilan nya sebanyak itu,Ani membayangkan kalau mertua majikannya itu berbadan gemuk,sampai-sampai dia susah berjalan.Sambil mendorong troli Ani senyum-senyum sendiri.
Tiba-tiba Lusi mengagetkan nya dengan menepuk pundak Ani.
Ani hampir saja meloncat karena kaget.
"Ada apa teh?"
"Ada apa Ada apa,itu kamu senyum-senyum sendiri kenapa?"
Ani pun berbisik ke telinga Lusi.
"Aku bayangin mertuanya itu badannya gemuk,sampai-sampai dia kesusahan untuk berjalan.hi hi hi"
"Ani..Ani..ada -ada aja kamu itu"
Tiba-tiba majikannya memberi isyarat dengan melambaikan tangan.Ani dan Lusi segera menghampirinya.
"Tolong kalian antarkan dulu ya barang belanjaan nya ke mobil,lalu kalian balik lagi ke sini.Biar pak supir yang memasukannya ke dalam mobil''
"Iya non. "Ani dan Lusi serentak menjawab.Dan segera berangkat.
Ani dan Lusi pun sudah kembali lagi.
"Sekarang kalian beli bahan-bahan masakan di sini aja ya"
"Iya non"
Ani dan Lusi segera mengambil bahan-bahan yang di perlukan.Setelah semua sudah di rasa cukup,mereka langsung membayar nya ke kasir.
Mereka pun mengikuti majikannya untuk berbelanja lagi keperluan lain nya.Semakin lama orang-orang pun makin bertambah banyak.Suasana di mall pun semakin ramai.
Mereka kemudian menaiki lif menuju ke lantai atas.Keluar dari lif Lusi sangat kaget melihat di depan nya terdapat seorang laki-laki yang sedang berdiri membelakangi nya,Dari ujung rambut sampai telapak kaki dia sama persis seperti Doni.
"Apa itu mas Doni?"Lusi bertanya-tanya dalam hatinya
Perlahan-lahan Lusi mendekati nya.Laki-laki itu tidak menoleh sama sekali ke arah Lusi.Dia sedang antri menunggu giliran membayar belanjaannya di kasir.
Lusi semakin mendekat dan terus mendekat. Kini dia pas ada di depan Lusi,tangan Lusi mencoba untuk meraba dia,Jantung Lusi berdebar kencang,tangan Lusi pun jadi gemetaran,Belum juga tangan nya menyentuh pria itu dia membalikan badannya ke arah Lusi
Mulut Lusi menganga karena kaget,Lusi jadi mematung tak bergerak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments