Bab 11 BEKERJA

Lusi akan berangkat bekerja ke Jakarta.

Namun dia tidak tau harus ke mana yayasan yang akan dia tuju.

Lusi pun menelpon Jessica untuk bertemu malam itu,barangkali dia bisa membantunya.

Lusi dan Jessica pun bertemu di sebuah restoran.Selain untuk makan malam Lusi pun mau bertanya tentang yayasan yang ada di Jakarta.Mudah-mudahan Jessica mengetahuinya.

Ternyata benar Jessica tau yayasan yang ada di Jakarta,karena saudaranya bekerja di yayasan itu.

Nama yayasan dan alamatnya Jessica beritahu kan kepada Lusi.

Jessica pun berpesan kalau sudah sampai sana temui saja mbak Retno dan beritahu kalau Lusi temennya Jessica.Biar Retno bisa membantu Lusi agar secepatnya dapat kerjaan.

Lusi sangat berterima kasih pada Jessica dan setelah selesai makan akhirnya pun mereka pulang ke rumah masing-masing.

Lusi pun memasukkan beberapa setel baju ganti untuknya di sana ke dalam koper, Lusi juga memasukkan foto copy ktp dan kartu keluarga untuk syarat dia bekerja.

Tidak lupa dia memasukkan alamat yayasan ke dalam dompetnya.

Rencananya Lusi akan bekerja jadi pembantu saja,agar dia bisa keluar rumah sesekali untuk mencari ayahnya Syifa.

Lusi pun memesan tiket pesawat lewat telpon.

Lusi diantar pamannya ke bandara.

Akhirnya dia sampai di bandara dia pun duduk bersama orang lain yang sama bertujuan ingin pergi ke Jakarta.

Ternyata cuaca sedang buruk,Pesawat pun ditunda keberangkatannya selama dua jam.

Dia pun menunggu dengan memainkan ponsel nya.

Lama duduk menunggu membuat Lusi pengen buang air kecil,diapun akhirnya mencari toilet.

Ketika Lusi keluar dari toilet dia melihat pria yang tidak asing,rasanya Lusi pernah melihat pria itu,tapi dimana? Oh..Lusi ingat pria itu adalah orang yang mengawasinya di kapal.

"Mengapa orang itu mengikuti ku?Apa maksud dan tujuannya?"

Lusi berbicara dalam hati,sekarang dia mulai merasa takut.

Lusi pun memutuskan untuk segera pergi dari toilet itu.

...Sekarang Pesawat akan berangkat.Lusi dan penumpang lainnya naik ke dalam Pesawat.Kebetulan no tempat duduk Lusi berada di dekat jendela.jadi Lusi bisa melihat pemandangan di luar.Lusi pun segera memakai sabuk pengaman dan mematikan hp nya dan memasukkannya ke dalam tas kecil yang dia bawa....

...Pesawat pun akan segera lepas landas,Awalnya Lusi merasa takut karena ini pertama kalinya dia naik pesawat,tapi makin lama dia makin berani.Perjalan Pesawat dari Lampung ke Jakarta tidak memakan waktu lama.Kurang lebih setengah jam Lusi pun sudah sampai di bandara....

Lusi sekarang sudah berada di luar,dia mencari taxi yang akan membawanya ke alamat yang tertera di kertas dalam dompetnya.

Taxi pun berangkat ke tempat yang di sebutkan Lusi.

Setelah satu jam perjalanan akhirnya sampai ke tempat yang di tuju. Lusi pun di sambut oleh petugas di yayasan.

"Ada yang bisa saya bantu mbak?.."

Tanya petugas itu pada Lusi.Lusi pun menjawab:

"Saya ingin bekerja lewat yayasan ini mbak,Saya juga mencari petugas yang namanya Bu Retno"

"Oh Bu Retno,mari saya tunjukkan ruangannya"

Petugas itu membawa Lusi ke ruangan Retno.

"Silahkan duduk mbak!.." Kata Retno.

Lusi pun duduk di kursi,

"Nama mbak siapa?"

"Saya Lusi temennya Jessica bu"

"oh temennya Jessica,tadi dia sudah menelpon saya.Katanya mbak pengen jadi asisten rumah tangga ya?"

"Iya Bu"

"Mbak bisa masak dan bersih-bersih rumah kan?"

"Bisa bu"

"Baguslah kalau begitu,secepatnya mbak akan saya salurkan untuk bekerja.Sekarang mbak isi dulu data diri mbak,dan saya minta foto copy ktp dan kk nya"

Lusi pun menyerahkan foto copy ktp dan kk,lalu dia mengisi data diri nya di sebuah kertas yang di berikan Bu Retno dan Lusi langsung menanda tanganinya.

"Ayo di foto dulu mbak di ruangan yang lain!"

Lusi pun mengikuti Retno ke ruangan itu untuk di foto.

Setelah selesai di foto Retno mengajak Lusi naik ke atas,di sana sudah ada orang-orang yang mau bekerja juga.

"Silahkan mbak Lusi istirahat dulu di sini,nanti akan saya panggil kembali"

"Iya,terima kasih Bu Retno"

"sama-sama"

Retno pun kembali ke ruangan nya,Sedangkan Lusi pergi mandi,lalu setelah itu dia ngobrol bareng ibu-ibu yang ada di sana.

Sore hari Lusi di panggil kembali oleh Retno.

"Mbak,saya sudah mendapatkan majikan untuk mbak,besok pagi mereka akan menjemput mbak kesini"

"Iya bu ,terima kasih"

"Sama-sama.Untuk sistim kontraknya satu tahun ya mbak,setelah enam bulan baru mbak bisa pulang dan kembali lagi ke tempat majikan mbak,Tapi lebih bagus jika kontraknya selesai baru mbak pulang.Mbak Lusi mengerti?"

"mengerti mbak"

"oh iya,jika mbak mendapatkan mungkin majikan yang galak atau yang membahayakan mbak,boleh menelpon ke yayasan,nanti kami akan cari lagi buat majikan mbak yang lain"

"Iya Bu"

"Ya udah sekarang mbak istirahat lagi ke atas.besok pagi mbak berangkat"

Di yayasan itu Lusi mendapat banyak teman.

Setelah makan malam Lusi dan teman-temannya pergi ijin keluar untuk jalan-jalan sebentar.

Mereka mendatangi pasar malam yang ada di sana,teman-teman Lusi semuanya berbelanja,ada yang beli baju,ada yang beli aksesoris,ada juga yang beli cemilan buat di yayasan nanti,sedangkan Lusi hanya membeli sebotol minuman dingin saja.

Ketika sedang asik menemani temannya memilih berbagai aksesoris,Lusi melihat lagi orang yang selalu mengikuti nya,lalu hal itu Lusi beritahu kan pada teman-temannya.

Mereka semua berencana untuk menangkap orang itu.Semua teman-teman Lusi menuju ke arah orang yang Lusi tunjukkan.

Orang itu kayaknya mengetahui kalau Lusi dan teman-temannya menuju ke arahnya,Lalu dia cepat-cepat pergi dari tempat itu.

Teman-teman Lusi tidak tinggal diam mereka semua mengejarnya,orang itu pun lari terbirit-birit.

Semua teman-teman Lusi tidak menyerah mereka terus lari mengejar nya,sampai akhirnya di depan ada dua arah tikungan dan mereka kehilangan jejak orang itu.

"aaah..ke arah mana dia pergi?"

"entahlah aku tidak melihatnya.."

Semua teman-teman Lusi nampak kesal.

"Sudahlah teman-teman gak usah mengejar nya lagi.Terima kasih untuk semua bantuan kalian" Kata Lusi

"Iya Lus,kita kan teman udah sewajarnya kita saling membantu"

Mereka semua nampak ngos-ngosan karena cape mengejar orang itu.

"Nih aku bawa sebotol minuman,kalian minumlah.."

Semua teman Lusi bergantian meminum minuman tersebut biar kerongkongan mereka tidak terlalu kering.

Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam,akhirnya mereka kembali ke yayasan.

Sampai di yayasan mereka laporan dulu bahwa mereka sudah pulang,lalu ke atas untuk istirahat.

Mereka semua tidak langsung tidur,malah asik membicarakan orang yang mereka kejar tadi.

"Apa kamu mempunyai musuh Lus?"

Kata salah seorang teman Lusi.

"Perasaan aku tidak mempunyai musuh sama sekali kok" Jawab Lusi

"Terus apa ya maksudnya dia membuntuti mu?"

"Entahlah aku juga tidak tau,Apa mas Doni ya yang menyuruh dia membuntuti ku?"

"Siapa itu mas Doni?"

"Dia kekasihku lebih tepatnya dia adalah ayah dari anakku"

Lusi mengira bahwa dia suruhannya Doni,mungkin untuk mengetahui kalau anaknya sudah lahir atau belum.

"Bisa jadi itu Lus,jangan-jangan dia sekarang mau mengambil anak mu!"Kata salah seorang teman Lusi

"Hus.. Jangan ngawur ah.Mungkin saja dia cuma pengen tau ke mana kamu pergi aja Lus"

Kata salah satunya lagi

"Mudah-mudahan aja dia tidak berniat yang tidak-tidak padaku dan anakku"

Kata Lusi dan di Aamiin kan oleh semua.

Akhirnya mereka semua pun tidur.

Keesokkan harinya,Lusi dipanggil oleh Retno.Ternyata calon majikan nya sudah datang menjemputnya.

Dia datang bareng suaminya.Lusi pun pergi untuk bekerja ke rumah mereka.

Ternyata rumahnya berada di komplek elit.

Semua rumah di sana hampir sama.Yang membedakan hanyalah no rumah yang tertera di depan pagar tersebut.

Nomor rumah yang di tempati Lusi yaitu nomor empat puluh lima.Lusi mengingat no itu,jika suatu saat dia keluar takutnya nyasar.

Pertama ke sana istri dan suaminya itu sangat baik padanya.

Mereka menunjukkan apa saja yang harus di kerjakan oleh Lusi.

Di Sana ada lagi seorang pembantu,dia bertugas untuk memasak sedangkan Lusi di tugaskan bersih-bersih rumah

Di rumah itu terasa sepi karena mereka belum mempunyai anak.

Hari - hari pun di lalui Lusi tidak terasa dia bekerja di sana sudah hampir satu bulan.

Majikan nya sangat menyayangi Lusi,karena pekerjaan Lusi yang cepat dan rapi,sehingga membuat iri pembantu yang satunya lagi.

Suatu hari pembantu itu berencana untuk menyingkirkan Lusi. Dia menaruh minyak goreng di tangga rumah itu,tujuannya agar Lusi terjatuh jika menginjak minyaknya.

Ternyata benar,Lusi membawa setumpuk pakaian sehingga menghalangi pandangannya ke bawah,kaki nya pun menginjak minyak itu dan seketika dia langsung terpeleset.

"Aaaaaa..."teriak Lusi

Baju-baju yang ada di tangan nya berhamburan.

Tubuhnya melengking mau terjatuh dan....

Untung saja,sebuah tangan dengan sigap menahan tubuh Lusi agar tidak terjatuh.

Lusi pun yang tadinya menutup mata karena takut jatuh sekarang perlahan dia membuka matanya.

Ternyata majikan laki-laki yang menolongnya.

Pembantu yang jahat tadi sangat kesal menyaksikan Lusi berhasil selamat.

Tapi dia sekarang tersenyum-senyum sendiri.Melihat majikannya yang seakan akan telah memangku Lusi.Dia mempunyai ide diapun langsung mengambil hp dari saku nya dan langsung memotret Lusi dan majikannya itu

Episodes
1 Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2 bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3 bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4 bab 4 kisahku
5 bab 5 Kisahku 2
6 bab 6 9 BULAN
7 bab 7 MELAHIRKAN
8 bab 8 DIBUANG
9 bab 9 PAMITAN
10 bab 10 PULANG
11 Bab 11 BEKERJA
12 Bab 12 FITNAH
13 bab 13 DIPECAT
14 bab 14 KEJANG
15 bab 15 DIANA HAMIL
16 bab 16 PEMBANTU BARU
17 bab 17 BELANJA
18 bab 18 PERSIAPAN
19 bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20 bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21 bab 21 INTEROGASI
22 bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23 bab 23 KENYATAAN PAHIT
24 bab 24 KEPUTUSAN
25 bab 25 KESIANGAN
26 bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27 bab 27 DIANA SAKIT
28 bab 28 NGIDAM
29 bab 29 BULAN PUASA
30 bab 30 KIRIMAN
31 bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32 bab 32 GAGAL BERLIBUR
33 bab 33 OPERASI
34 bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35 bab 35 DITEMBAK
36 Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37 bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38 bab 38 CEMBURU
39 bab 39 SIAL
40 bab 40 WASIAT
41 bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42 bab 42 JAWABAN
43 43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44 44 PENOLAKKAN
45 bab 45 PERTUNANGAN
46 bab 46 MASIH HIDUP
47 47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48 48 TIDAK GENTAR
49 bab 49 TIDAK MAU KALAH
50 bab 50 PERNIKAHAN
51 bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52 bab 52 MENEMUI SYIFA
53 bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54 bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55 bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56 bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57 bab 57 HAMIL
58 bab 58 TANGGUNG JAWAB
59 bab 59 CEMBURU
60 bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61 bab 61 PENCARI PERHATIAN
62 Bab 62 HANYA MIMPI
63 Bab 63 CERAI
64 Bab 64 KECAPEAN
65 Bab 65 KHAWATIR
66 Bab 66 MELAHIRKAN
67 Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68 Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69 Bab 69 KEMALINGAN
70 Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71 Bab 71 TABRAKAN
72 Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73 Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74 Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75 Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76 Bab 76 MAAFKAN AKU
77 Bab 77 DIUSIR
78 Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79 Bab 79 REUNI
80 Bab 80 LUKA TUSUKAN
81 Bab 81 MISI DI MULAI
82 Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83 Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84 KEBAHAGIAAN
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 KABAR DARI SAUDARA JAUH
2
bab 2 HAMIL ANAK HARAM
3
bab 3 MENCOBA BUNUH DIRI
4
bab 4 kisahku
5
bab 5 Kisahku 2
6
bab 6 9 BULAN
7
bab 7 MELAHIRKAN
8
bab 8 DIBUANG
9
bab 9 PAMITAN
10
bab 10 PULANG
11
Bab 11 BEKERJA
12
Bab 12 FITNAH
13
bab 13 DIPECAT
14
bab 14 KEJANG
15
bab 15 DIANA HAMIL
16
bab 16 PEMBANTU BARU
17
bab 17 BELANJA
18
bab 18 PERSIAPAN
19
bab 19 PERCOBAAN PENCULIKAN
20
bab 20 DIBUNUH DENGAN TRAGIS
21
bab 21 INTEROGASI
22
bab 22 MENCOBA MELARIKAN DIRI
23
bab 23 KENYATAAN PAHIT
24
bab 24 KEPUTUSAN
25
bab 25 KESIANGAN
26
bab 26 ANAKKU BUKAN GORENGAN
27
bab 27 DIANA SAKIT
28
bab 28 NGIDAM
29
bab 29 BULAN PUASA
30
bab 30 KIRIMAN
31
bab 31 HARI RAYA IDUL FITRI
32
bab 32 GAGAL BERLIBUR
33
bab 33 OPERASI
34
bab 34 DITAKSIR DOKTER TAMPAN
35
bab 35 DITEMBAK
36
Bab 36 TEMAN BARU SYIFA
37
bab 37 PERJUANGAN DOKTER PANDU
38
bab 38 CEMBURU
39
bab 39 SIAL
40
bab 40 WASIAT
41
bab 41 ANI PULANG KAMPUNG
42
bab 42 JAWABAN
43
43 ADIK ANGKAT BERASA ADIK KANDUNG
44
44 PENOLAKKAN
45
bab 45 PERTUNANGAN
46
bab 46 MASIH HIDUP
47
47 CINCIN PEMBAWA MALAPETAKA
48
48 TIDAK GENTAR
49
bab 49 TIDAK MAU KALAH
50
bab 50 PERNIKAHAN
51
bab 51 BABAT HABIS SAMPAI KE AKAR-AKARNYA
52
bab 52 MENEMUI SYIFA
53
bab 53 NARKOBA MERAJALELA
54
bab 54 DIBUTAKAN CINTA
55
bab 55 DIBUTAKAN CINTA 2
56
bab 56 BU DIANA MENINGGAL DUNIA
57
bab 57 HAMIL
58
bab 58 TANGGUNG JAWAB
59
bab 59 CEMBURU
60
bab 60 LUSI MERAWAT BU IRA
61
bab 61 PENCARI PERHATIAN
62
Bab 62 HANYA MIMPI
63
Bab 63 CERAI
64
Bab 64 KECAPEAN
65
Bab 65 KHAWATIR
66
Bab 66 MELAHIRKAN
67
Bab 67 WARTEG BERCITA RASA RESTORAN
68
Bab 68 TIDAK ADA YANG MEMBERITAHU ANI
69
Bab 69 KEMALINGAN
70
Bab 70 HAMPIR SAJA KETAUAN
71
Bab 71 TABRAKAN
72
Bab 72 BERITA KECELAKAANNYA PANDU
73
Bab 73 PERSELINGKUHAN PANDU TERBONGKAR
74
Bab 74 BUKAN SALAH LIHAT
75
Bab 75 BAKTI SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
76
Bab 76 MAAFKAN AKU
77
Bab 77 DIUSIR
78
Bab 78 ANI TIDAK INGIN BERCERAI
79
Bab 79 REUNI
80
Bab 80 LUKA TUSUKAN
81
Bab 81 MISI DI MULAI
82
Bab 82 MISI SELANJUTNYA
83
Bab 83 DI TANGKAP POLISI
84
KEBAHAGIAAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!