Lusi akan berangkat bekerja ke Jakarta.
Namun dia tidak tau harus ke mana yayasan yang akan dia tuju.
Lusi pun menelpon Jessica untuk bertemu malam itu,barangkali dia bisa membantunya.
Lusi dan Jessica pun bertemu di sebuah restoran.Selain untuk makan malam Lusi pun mau bertanya tentang yayasan yang ada di Jakarta.Mudah-mudahan Jessica mengetahuinya.
Ternyata benar Jessica tau yayasan yang ada di Jakarta,karena saudaranya bekerja di yayasan itu.
Nama yayasan dan alamatnya Jessica beritahu kan kepada Lusi.
Jessica pun berpesan kalau sudah sampai sana temui saja mbak Retno dan beritahu kalau Lusi temennya Jessica.Biar Retno bisa membantu Lusi agar secepatnya dapat kerjaan.
Lusi sangat berterima kasih pada Jessica dan setelah selesai makan akhirnya pun mereka pulang ke rumah masing-masing.
Lusi pun memasukkan beberapa setel baju ganti untuknya di sana ke dalam koper, Lusi juga memasukkan foto copy ktp dan kartu keluarga untuk syarat dia bekerja.
Tidak lupa dia memasukkan alamat yayasan ke dalam dompetnya.
Rencananya Lusi akan bekerja jadi pembantu saja,agar dia bisa keluar rumah sesekali untuk mencari ayahnya Syifa.
Lusi pun memesan tiket pesawat lewat telpon.
Lusi diantar pamannya ke bandara.
Akhirnya dia sampai di bandara dia pun duduk bersama orang lain yang sama bertujuan ingin pergi ke Jakarta.
Ternyata cuaca sedang buruk,Pesawat pun ditunda keberangkatannya selama dua jam.
Dia pun menunggu dengan memainkan ponsel nya.
Lama duduk menunggu membuat Lusi pengen buang air kecil,diapun akhirnya mencari toilet.
Ketika Lusi keluar dari toilet dia melihat pria yang tidak asing,rasanya Lusi pernah melihat pria itu,tapi dimana? Oh..Lusi ingat pria itu adalah orang yang mengawasinya di kapal.
"Mengapa orang itu mengikuti ku?Apa maksud dan tujuannya?"
Lusi berbicara dalam hati,sekarang dia mulai merasa takut.
Lusi pun memutuskan untuk segera pergi dari toilet itu.
...Sekarang Pesawat akan berangkat.Lusi dan penumpang lainnya naik ke dalam Pesawat.Kebetulan no tempat duduk Lusi berada di dekat jendela.jadi Lusi bisa melihat pemandangan di luar.Lusi pun segera memakai sabuk pengaman dan mematikan hp nya dan memasukkannya ke dalam tas kecil yang dia bawa....
...Pesawat pun akan segera lepas landas,Awalnya Lusi merasa takut karena ini pertama kalinya dia naik pesawat,tapi makin lama dia makin berani.Perjalan Pesawat dari Lampung ke Jakarta tidak memakan waktu lama.Kurang lebih setengah jam Lusi pun sudah sampai di bandara....
Lusi sekarang sudah berada di luar,dia mencari taxi yang akan membawanya ke alamat yang tertera di kertas dalam dompetnya.
Taxi pun berangkat ke tempat yang di sebutkan Lusi.
Setelah satu jam perjalanan akhirnya sampai ke tempat yang di tuju. Lusi pun di sambut oleh petugas di yayasan.
"Ada yang bisa saya bantu mbak?.."
Tanya petugas itu pada Lusi.Lusi pun menjawab:
"Saya ingin bekerja lewat yayasan ini mbak,Saya juga mencari petugas yang namanya Bu Retno"
"Oh Bu Retno,mari saya tunjukkan ruangannya"
Petugas itu membawa Lusi ke ruangan Retno.
"Silahkan duduk mbak!.." Kata Retno.
Lusi pun duduk di kursi,
"Nama mbak siapa?"
"Saya Lusi temennya Jessica bu"
"oh temennya Jessica,tadi dia sudah menelpon saya.Katanya mbak pengen jadi asisten rumah tangga ya?"
"Iya Bu"
"Mbak bisa masak dan bersih-bersih rumah kan?"
"Bisa bu"
"Baguslah kalau begitu,secepatnya mbak akan saya salurkan untuk bekerja.Sekarang mbak isi dulu data diri mbak,dan saya minta foto copy ktp dan kk nya"
Lusi pun menyerahkan foto copy ktp dan kk,lalu dia mengisi data diri nya di sebuah kertas yang di berikan Bu Retno dan Lusi langsung menanda tanganinya.
"Ayo di foto dulu mbak di ruangan yang lain!"
Lusi pun mengikuti Retno ke ruangan itu untuk di foto.
Setelah selesai di foto Retno mengajak Lusi naik ke atas,di sana sudah ada orang-orang yang mau bekerja juga.
"Silahkan mbak Lusi istirahat dulu di sini,nanti akan saya panggil kembali"
"Iya,terima kasih Bu Retno"
"sama-sama"
Retno pun kembali ke ruangan nya,Sedangkan Lusi pergi mandi,lalu setelah itu dia ngobrol bareng ibu-ibu yang ada di sana.
Sore hari Lusi di panggil kembali oleh Retno.
"Mbak,saya sudah mendapatkan majikan untuk mbak,besok pagi mereka akan menjemput mbak kesini"
"Iya bu ,terima kasih"
"Sama-sama.Untuk sistim kontraknya satu tahun ya mbak,setelah enam bulan baru mbak bisa pulang dan kembali lagi ke tempat majikan mbak,Tapi lebih bagus jika kontraknya selesai baru mbak pulang.Mbak Lusi mengerti?"
"mengerti mbak"
"oh iya,jika mbak mendapatkan mungkin majikan yang galak atau yang membahayakan mbak,boleh menelpon ke yayasan,nanti kami akan cari lagi buat majikan mbak yang lain"
"Iya Bu"
"Ya udah sekarang mbak istirahat lagi ke atas.besok pagi mbak berangkat"
Di yayasan itu Lusi mendapat banyak teman.
Setelah makan malam Lusi dan teman-temannya pergi ijin keluar untuk jalan-jalan sebentar.
Mereka mendatangi pasar malam yang ada di sana,teman-teman Lusi semuanya berbelanja,ada yang beli baju,ada yang beli aksesoris,ada juga yang beli cemilan buat di yayasan nanti,sedangkan Lusi hanya membeli sebotol minuman dingin saja.
Ketika sedang asik menemani temannya memilih berbagai aksesoris,Lusi melihat lagi orang yang selalu mengikuti nya,lalu hal itu Lusi beritahu kan pada teman-temannya.
Mereka semua berencana untuk menangkap orang itu.Semua teman-teman Lusi menuju ke arah orang yang Lusi tunjukkan.
Orang itu kayaknya mengetahui kalau Lusi dan teman-temannya menuju ke arahnya,Lalu dia cepat-cepat pergi dari tempat itu.
Teman-teman Lusi tidak tinggal diam mereka semua mengejarnya,orang itu pun lari terbirit-birit.
Semua teman-teman Lusi tidak menyerah mereka terus lari mengejar nya,sampai akhirnya di depan ada dua arah tikungan dan mereka kehilangan jejak orang itu.
"aaah..ke arah mana dia pergi?"
"entahlah aku tidak melihatnya.."
Semua teman-teman Lusi nampak kesal.
"Sudahlah teman-teman gak usah mengejar nya lagi.Terima kasih untuk semua bantuan kalian" Kata Lusi
"Iya Lus,kita kan teman udah sewajarnya kita saling membantu"
Mereka semua nampak ngos-ngosan karena cape mengejar orang itu.
"Nih aku bawa sebotol minuman,kalian minumlah.."
Semua teman Lusi bergantian meminum minuman tersebut biar kerongkongan mereka tidak terlalu kering.
Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam,akhirnya mereka kembali ke yayasan.
Sampai di yayasan mereka laporan dulu bahwa mereka sudah pulang,lalu ke atas untuk istirahat.
Mereka semua tidak langsung tidur,malah asik membicarakan orang yang mereka kejar tadi.
"Apa kamu mempunyai musuh Lus?"
Kata salah seorang teman Lusi.
"Perasaan aku tidak mempunyai musuh sama sekali kok" Jawab Lusi
"Terus apa ya maksudnya dia membuntuti mu?"
"Entahlah aku juga tidak tau,Apa mas Doni ya yang menyuruh dia membuntuti ku?"
"Siapa itu mas Doni?"
"Dia kekasihku lebih tepatnya dia adalah ayah dari anakku"
Lusi mengira bahwa dia suruhannya Doni,mungkin untuk mengetahui kalau anaknya sudah lahir atau belum.
"Bisa jadi itu Lus,jangan-jangan dia sekarang mau mengambil anak mu!"Kata salah seorang teman Lusi
"Hus.. Jangan ngawur ah.Mungkin saja dia cuma pengen tau ke mana kamu pergi aja Lus"
Kata salah satunya lagi
"Mudah-mudahan aja dia tidak berniat yang tidak-tidak padaku dan anakku"
Kata Lusi dan di Aamiin kan oleh semua.
Akhirnya mereka semua pun tidur.
Keesokkan harinya,Lusi dipanggil oleh Retno.Ternyata calon majikan nya sudah datang menjemputnya.
Dia datang bareng suaminya.Lusi pun pergi untuk bekerja ke rumah mereka.
Ternyata rumahnya berada di komplek elit.
Semua rumah di sana hampir sama.Yang membedakan hanyalah no rumah yang tertera di depan pagar tersebut.
Nomor rumah yang di tempati Lusi yaitu nomor empat puluh lima.Lusi mengingat no itu,jika suatu saat dia keluar takutnya nyasar.
Pertama ke sana istri dan suaminya itu sangat baik padanya.
Mereka menunjukkan apa saja yang harus di kerjakan oleh Lusi.
Di Sana ada lagi seorang pembantu,dia bertugas untuk memasak sedangkan Lusi di tugaskan bersih-bersih rumah
Di rumah itu terasa sepi karena mereka belum mempunyai anak.
Hari - hari pun di lalui Lusi tidak terasa dia bekerja di sana sudah hampir satu bulan.
Majikan nya sangat menyayangi Lusi,karena pekerjaan Lusi yang cepat dan rapi,sehingga membuat iri pembantu yang satunya lagi.
Suatu hari pembantu itu berencana untuk menyingkirkan Lusi. Dia menaruh minyak goreng di tangga rumah itu,tujuannya agar Lusi terjatuh jika menginjak minyaknya.
Ternyata benar,Lusi membawa setumpuk pakaian sehingga menghalangi pandangannya ke bawah,kaki nya pun menginjak minyak itu dan seketika dia langsung terpeleset.
"Aaaaaa..."teriak Lusi
Baju-baju yang ada di tangan nya berhamburan.
Tubuhnya melengking mau terjatuh dan....
Untung saja,sebuah tangan dengan sigap menahan tubuh Lusi agar tidak terjatuh.
Lusi pun yang tadinya menutup mata karena takut jatuh sekarang perlahan dia membuka matanya.
Ternyata majikan laki-laki yang menolongnya.
Pembantu yang jahat tadi sangat kesal menyaksikan Lusi berhasil selamat.
Tapi dia sekarang tersenyum-senyum sendiri.Melihat majikannya yang seakan akan telah memangku Lusi.Dia mempunyai ide diapun langsung mengambil hp dari saku nya dan langsung memotret Lusi dan majikannya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments