Aku pun ingat ternyata aku sudah telat dua minggu belum datang bulan.
Aku pun berpikir dalam hati
"jangan-jangan aku...
"Tidak.. aku tidak mungkin hamil..
Dulu temanku pernah ada yang hamil, mereka mengetahuinya dengan menggunakan tespek.Aku pun akan mencobanya.
Lalu aku pergi ke Apotek.
Sebelum pergi aku pikir-pikir takutnya di sana ada seseorang yang melihat ku membeli tespek .
"Bagaimana agar aku tidak ketauan oleh siapapun?..
.Akhirnya aku punya ide, Aku berangkat dengan menggunakan pakaian tertutup dan menggunakan cadar.
Sebelum memesan ku tengok kanan kiri, takut nya ada orang yang mengenaliku.Setelah dirasa aman aku pun memesan nya, dan buru-buru pulang setelah membayar nya.
Tiba di rumah aku langsung pergi ke kamar mandi dan membaca petunjuk yang ada di kemasan tespek tersebut dan mempraktikkan nya.
Deg deg deg..
Jantung ku berdebar kencang, menunggu hasil, positif apa negatif?
Setelah beberapa menit kemudian.
Tampaklah dengan jelas dua garis merah tanda aku benar-benar positif hamil.
Betapa kaget dan hancur aku saat itu, Bagaimana kalau orang tua ku tau tentang kehamilan ku ini. Apalagi kalau sampai tetangga tau. mungkin kami akan di usir dari sini.
Aku pun segera menyembunyikan tespek nya. Kalau aku buang ke tempat sampah takutnya ada yang melihat tespek ini, Lalu ku memutuskan untuk menyelipkan tespek tersebut di tumpukan baju, agar tak seorangpun menemukan itu.
Aku masih kerja seperti biasa.
Walau badan ku sekarang terasa lebih cepat lelah,kepala sering pusing dan perut ku juga sering mual.
Teman teman ku juga sering bertanya, apakah aku sakit?
karena katanya muka ku keliatan pucat.
Aku pun cuma menjawab kalau aku hanya kecapean.
...----------------...
Suatu hari aku mendatangi kekasih ku.
Aku minta pertanggungjawaban nya,tetapi apa yang aku pikirkan tentang nya dulu salah besar.
Bukannya dia mau tanggung jawab, dia malah menyuruhku menggugurkan kandungan nya. Sakit sesakit-sakitnya yang aku rasakan saat ini.
Dulu kekasih ku itu teramat sangat baik, Dia menuruti semua keinginan ku, apa-apa yang aku minta selalu dia berikan, Bahkan dia pernah berkata akan secepatnya melamar ku.
Tapi saat ini dia justru melemparkan beberapa lembar uang, agar aku secepatnya menggugurkan kandungan.
Tak ku hiraukan uang yang berceceran di lantai.
Ku angkat tangan dengan niat mau memukul nya,namun dengan sigap dia menangkap tanganku, dan membuat aku tersungkur ke lantai.Bahkan dengan teganya dia mengusir ku.
Sungguh miris nasibku ini.
Aku pun menangis, sakit hati ini melebihi rasa sakit tubuhku yang terbentur ke lantai.
Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Aku tidak ingin menggugurkan kandungan ku ini. Jika aku berbuat seperti itu maka dosaku akan semakin bertambah.
Lagian temanku juga ada yang sampai meninggal karena menggugurkan kandungan nya.
...----------------...
Di rumah seperti biasa ibu menyetrika pakaian ku.
Karena aku kerja, jadi ibulah yang selalu menyetrika nya.Setelah semua rapi Ibu pun menaruhnya kedalam lemari. Satu persatu ibu taruh baju tersebut.
Karena terlalu penuh baju yang ada di bawah jadi tergeser. Ibu pun menarik nya dan akan menyimpan nya di bagian atas,
pluk..
Tiba-tiba ada benda kecil terjatuh. Lalu ibu memungut nya
Betapa kaget nya dia melihat tespek dengan garis merah dua ditangan nya.
"Milik siapa ini?.. Apakah ini punya Lusi?.. Apakah dia hamil?.. "
Berbagai pertanyaan ada di benak ibu.
Ibu pun mondar mandir menunggu ku yang tak kunjung pulang. Bahkan Ibu berdiri di ambang pintu menunggu kedatanganku.
Setelah sekian lama aku pun datang, dan langsung di sambut dengan berbagai pertanyaan.
Aku diam tidak menjawab sepatah katapun pertanyaan ibu.
Tapi dengan diamnya aku, justru ibu mengerti kalau itu benar terjadi. Aku hamil.
Ibu menangis, dan pergi meninggalkan ku.
Akhirnya ayah pun pulang.
Ibu mengatakan semuanya pada ayah. Ayah sangat marah. Sampai-sampai ia memukul pipiku. Aku pun diam tidak melawan.
...----------------...
Ayah bertanya siapa yang melakukan itu padaku, aku pun mengatakannya dengan jujur.
Setelah tau ,ayah pergi ke rumah kekasih ku.
Ternyata dia sudah tidak ada di rumah, kata tetangga dia pergi membawa koper besar setelah kepulangan ku dari rumah nya.
Ayah pulang dengan sangat kesal.
Dibantingnya pintu melampiaskan kekesalannya.
...----------------...
Malam hari ayah dan ibu mengambil kesepakatan.
Mereka akan mengirim ku ke rumah kakaknya di desa. Agar tidak ada seorang pun yang tau tentang kehamilan ku.
Aku pun menyetujui nya, dan kami akan secepatnya ke sana.
Kumasukkan baju-baju dan segala macam keperluan selama ku di sana.
...****************...
"Begitulah kak Diana kisah ku, dan sekarang aku ada di sini bersama kalian. "
Lusi mengakhiri ceritanya.
Diana pun sampai ikut meleleh kan air mata. Ternyata sampai segitunya kisah Lusi, Diana pun sekarang merasa iba pada Lusi.
"Sabar ya Lusi. Tinggallah disini sampai kamu melahirkan, bahkan jika kamu mau kamu pun boleh tinggal selamanya disini. Kami disini senang dengan kedatangan mu, Apalagi nanti kalau udah ada dede bayi, pasti disini akan ramai sekali. "
Tidak terasa waktu sudah sore.
Diana pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Diana membawa nasi dan lauk pauk dari rumah ibunya, biar datang di rumah dia tidak usah masak lagi.
"Bu.. Diana pulang ya.."
" Hati hati jaga kandungan mu ya Lusi!"
"Iya kak.. " Lusi menjawab sambil memeluk Diana.
Setelah Diana pulang, Lusi pun masuk kamar.
Waktu maghrib sebentar lagi tiba. Lusi bersiap-siap mengambil air wudhu.
Suara Adzan pun berkumandang.
Lusi melaksanakan Shalat Maghrib dengan khusyu. Setelah nya memohon agar Alloh memberikan yang terbaik untuk nya dan untuk bayi yang ada dalam kandungan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments