Sementara di suatu tempat seseorang yang tidak bisa di kenali berbicara membelakangi anak buah nya.
"Bagaimana kondisi Lusi sekarang?"
"Sekarang non Lusi jadi pembantu di rumah Veronica.Dia sekarang baik-baik saja bos,hampir saja waktu itu dia celaka oleh ulah pembantu lainnya.Sekarang pembantu itu sudah saya bereskan"
"Anaknya bagaimana?"
"Dia di rawat oleh Bu Asih dan kemarin baru saja sembuh.Dia sempat dirawat di Puskesmas karena step bos"
"Kalian pantau terus mereka berdua,jangan sampai kecolongan"
Anak buahnya serentak menjawab:
"Siap bos"
Di rumah Bu Asih
Diana berkunjung ke rumah ibunya,dia sudah kangen sama Syifa,setelah satu minggu tidak ketemu.
"Halo Syifa!.. Apa kabar?Ni kakak bawain mainan buat Syifa,pegang ya.."
Diana datang menemui Syifa dengan membawa gigitan bayi berbentuk ikan.Dia membantu Syifa buat bisa memegang benda.
"Makasih kakak mainannya."Kata bi Asih.
Syifa tersenyum manis dengan pipi yang cabi membuatnya tambah lucu.kaki nya menendang-nendang kemudian berguling tengkurap.
Bu Asih dan Diana asik bermain dengan Syifa sampai Syifa tertidur.
"Bu,gimana ya kabar Lusi?"tanya Diana
"Ibu kurang tau karena sampai saat ini dia belum menghubungi ibu"
"oh..Apa dia tidak kangen ya dengan anaknya ini?padahal aku aja yang bukan ibunya kalau lama-lama gak ketemu Syifa rasanya kangen banget"
"Mungkin karena keadaan yang membuat dia bisa kuat menahan rindu"
"Iya mungkin saja sih bu"
"Ayo kita makan dulu,mumpung Syifa tidur"
"iya bu"
Syifa dan bu Asih pun pergi ke dapur untuk makan.
Baru satu suap Diana makan dengan ikan goreng, perutnya terasa mual dan ingin muntah.
"uo.."
"Kenapa kamu nak.."
"ini bu,mungkin aku sering telat makan jadi nya kalau perut ku di isi rasanya mual"
"oh gitu,kamu minum dulu tuh,kebetulan ibu tadi memeras jeruk,rasanya seger banget"
Diana pun mengambil nya dan meminumnya sampai habis.
"iya nih bu rasanya seger banget,mual ku jadinya hilang"
Diana pun jadi malas melanjutkan makan nya.Perutnya sudah kenyang dengan meminum jeruk peras tadi.
Tidak lama terdengar tangisan Syifa.Mereka berdua masuk dan Diana menggendong Syifa.
"Anak manis,ade kaka,jangan nangis ya..nanti kakak bikinin susu ya.."
Diana pun menyerahkan Syifa pada ibunya, lalu pergi ke dapur untuk membuat susu.Ketika sedang membuat susu buat Syifa,tiba-tiba saja kepala nya terasa pusing,
"aduh pusing banget kepalaku.."
Tiba-tiba tubuhnya ambruk.Diana pingsan di lantai
"Kenapa lama banget kakak mu bikin susunya?"
Karena lama tak kunjung Diana datang,bu Asih pun menggendong Syifa dan menyusul ke dapur
Bi Asih melihat Diana sudah ambruk,dia pingsan di lantai.
"Astaghfirullah.. Kenapa kamu Diana.Tolong..tolong.."
Bu Asih dengan setengah lari meminta tolong pada tetangga,kebetulan mereka sedang berkumpul di rumah bu Marni.
"Bu,Pa,tolong bantu Diana!"
"Kenapa dengan Diana bu?"
"Dia pingsan bu"
Mereka pun segera menuju ke rumah bu Asih dan segera menolong Diana.
Diana di pangku dan di baringkan di kasur,kemudian kening nya segera di olesi minyak kayu putih.botol kayu putih pun di dekatkan ke hidung Diana agar dia bisa mencium nya.
Tidak lama Diana pun akhirnya sadarkan diri.
"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga nak.."
"Terima kasih para bapak ibu,sudah membantu kami"
"Iya sama-sama bu Asih."Semoga Diana cepet sembuh"
"Aamiin.."
Para tetangga pun pulang ke rumah masing-masing.
sebaiknya kamu secepatnya di periksa takutnya ada penyakit apa di tubuhmu,atau mungkin kamu hamil nak?
"Nanti aku pergi di periksa sama suamiku bu"
"iya,segera telpon suamimu sekarang nak,biar kamu secepatnya di periksa"
Diana pun menelpon suaminya,dia menceritakan kejadian yang menimpanya barusan.
Dengan cepat suaminya pun datang ke rumah Bu Asih,dan mereka langsung berangkat untuk di periksa ke dokter.
Setelah berapa lama menunggu antrian ,akhirnya tiba juga giliran Diana,Diana pun di panggil dan segera masuk ke ruangan.
Dokter pun memeriksa Diana.
"Wah selamat ya Pak! istri bapak sekarang sedang hamil"
"Alhamdulillah,suami Diana terlihat begitu senang mendengarnya"
Kandungan nya memasuki usia tiga minggu.
Mereka pun begitu senang.
Setelah pemeriksaan selesai mereka pulang.
Diana segera memberi kabar itu pada ibu nya.
Bu Asih dan Pak Rahmat pun sangat bahagia mendengar nya.Akhirnya setelah tiga tahun pernikahan Diana dan Aji(suami Diana)di beri momongan juga.
Diana sangat menjaga baik kandungan nya.Dia sekarang lebih jarang ke rumah ibunya.
Karena usia kandungannya yang masih kecil, suaminya takut kalau janin nya akan bahaya jika Diana menempuh perjalanan ke ibunya yang sedikit rusak dan bolong.
Jadi sekarang Bu Asih lah yang sering datang menemui Diana dengan membawa Syifa.
Aji sangat menginginkan bayi laki-laki,sama dengan Diana.Tapi jika Alloh menakdirkan mereka mempunyai anak perempuan mereka pun akan tetap menerima nya dengan senang hati.
Setiap hari Diana membaca surat Yusuf,setelah selesai melaksanakan sembahyang.
Tidak terasa usia kandungan Diana sekarang telah memasuki 4 bulan.
Diana dan suaminya akan mengadakan syukuran 4 bulanan di rumahnya.
Mereka menyerahkan semua yang harus di siapkan pada kakak suaminya,karena ibu Diana sekarang mempunyai bayi,jadi tidak mungkin bisa mempersiapkan semuanya.
Aji dan Diana mengundang seluruh tetangga terdekatnya.
Mereka pun datang memenuhi undangan Aji dan Diana.
Acara pun di mulai Aji dan Diana menyambut kedatangan mereka di luar dan mempersilahkan nya masuk.
"Selamat ya Diana,Aji,mudah-mudahan ibu dan bayi dalam kandungan nya sehat wal'afiat." kata sala seorang tetangga.
"Aamiin..terima kasih doanya bu.Silahkan masuk!.."
Semua yang datang mengucap kan selamat atas kehamilan Diana
"Selamat ya Diana,akhirnya kamu bisa hamil juga."Kata seorang tetangga lagi yang baru saja tiba
"iya alhamdulillah bu"
"Tapi kasihan ya nanti bayinya,mungkin dia tidak akan di sayang oleh nenek kakek nya,soalnya kan dia sekarang punya anak pungut"
Diana sangat kaget mendengar perkataan tetangga nya itu.
"Dia itu anak nya bu,sedangkan ini cucu nya jadi mana mungkin ibu dan bapak saya tidak menyayanginya"
"Ya kan bisa jadi,dia kan selalu merawat anak pungut itu,sementara anak mu jauh di sini"
Diana dan Aji pun sekarang tidak mendengarkan ocehan ibu itu lagi,mereka menyambut tetangga yang datang baru saja.
Walaupun sebenarnya Diana masih kepikiran dengan omongan ibu itu.
"Apa mungkin ibu lebih menyayangi Syifa ketimbang anakku?"
Diana sedikit melamun,Aji pun segera menghentikan Diana dari lamunan nya dengan memegang pundak Diana.
"Ada apa sayang?"
"Tidak ada apa-apa mas,saya rasanya agak letih saja,mungkin kelamaan berdiri"
"Ya sudah ayo kita masuk,para tetangga pun kaya nya sudah datang semua.Ayo kita mulai acaranya!"
"iya,ayo mas!"
Acara pun di mulai dan alhamdulillah berjalan lancar sampai acara nya selesai.
Mereka semua sekarang kembali pulang.Hari sudah sore,Bu Asih dan Pak Rahmat pun berpamitan pulang ke rumah nya.
Sampai malam tiba Diana masih kepikiran dengan perkataan tetangga nya tadi.
"Kalau benar itu terjadi aku tidak akan segan-segan mengirim Syifa ke rumah Lusi di sana.Aku tidak ingin kalau anak ku kekurangan kasih sayang dari kakek nenek nya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments