Setelah ucapan cerai keluar dari mulut suaminya, Mikha yang merasa dirinya seperti melayang tidak menjejak bumi akhirnya kambali berpikir baik buruknya perceraian yang sudah di ucapan oleh suaminya apalagi suaminya akan segera menggelar acara pernikahannya minggu ini.
Masih ada waktu seminggu pernikahan suaminya dengan sahabatnya.
Mikha tidak ingin menyaksikan pernikahan itu di depan matanya. Mikha berencana akan pergi menenangkan dirinya gak tau sampai kapan.
Setelah perpisahan kemarin siang dengan mantan suaminya yang juga kakak angkatnya. Mikha seakan limbung begitu Rain meninggalkan dirinya masih terduduk sedih di sofa.
Rain juga tidak ingin semakin merasakan kesedihan ketika berada lama di dekat adik angkat nya itu. Dirinya juga merasakan perasaannya hampa, Rain tidak tau perasaan apa yang ada di hatinya untuk adik angkatnya ini.
Rain selalu meyakinkan dirinya jika tidak ada perasaan berlebihan ke adik angkatnya. Rain mengakui kecantikan adiknya. Jika muncul perasaan yang agak berbeda di hatinya, Rain segera menepisnya. Dirinya selalu meyakinkan jika dirinya hanya mencintai satu wanita yang dulu pernah hadir di hatinya.
Apakah benar Rain hanya mencintai wanita masa lalunya, ataukah Rain menutupi rasa yang hadir dihatinya untuk adik angkatnya itu? Hanya Rain lah yang tau, nyatanya selama mereka berumah tangga selama 6 bulan Rain tidak pernah mendekati dan menyentuh adik angkatnya itu.
Mikha saat ini sedang berada di kamarnya, ia sedang merangkai bunga mawar kloning yang berwarna warni untuk pesanan teman barunya, Alka.
Mikha akan berangkat siang ini ke suatu tempat untuk menenangkan diri. Ia tidak mau diganggu dulu. Mikha akan menenangkan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja.
Mikha sudah menelpon sahabatnya Dewinta untuk mengambil pesanan Alka yang akan di ambilnya sore.
Bunga yang di rangkai oleh Mikha khusus dari taman miliknya di belakang rumah papinya dibuatkan khusus oleh papinya. Taman bunga yang luas dan ada beberapa pekerjanya di situ.
Mikha merangkai bunga pesanan Alka khusus dirinya yang membuatnya dengan vas bunga khusus berbentuk unik.
Pintu kamar Mikha di ketuk dari luar. Mikha sedang berada di sofa kamarnya sedang merangkai bunga.
"Masuk Winta," teriak Mikha dari dalam.
Dewinta masuk dengan membawa makanan ringan yang sedang trend di belinya di outletnya.
"Gak usah repot-repot Winta," ucap Mikha tangannya tetap merangkai bunga mawar yang indah di vas.
"Kamu yakin mau pergi Kha?" tanya Winta sambil duduk di sofa.
Dewinta sudah diberitahu oleh Mikha tentang perceraiannya dengan Rain. Dewinta juga mengenal Rain, ia memanggilnya kak Rain.
"Aku akan berangkat jam satu siang ini, aku minta tolong kamu sendiri yang memberikan buket ini ke Pak Alka ya Win, beliau akan ambil sendiri bunganya jam 4 sore," ucap Mikha.
"Aku curiga dengan pak Alka ini, jangan-jangan dirinya naksir dengan dirimu gak Kha? Rela dianya mau datang sendiri ambil bunganya, padahal beliau kan pebisnis top, bawahannya banyak,"
"Udah deh Win, jangan berasumsi macam-macam, jangan kepo, jangan bawel, ini liat ya ada kartu aku selipkan di dalam bunga-bunga ini, jangan kamu buka dan baca okey?"
"Siap nona muda Mikhaila, hamba laksanakan perintah nona muda," Winta memberikan hormat ke Mikha dengan tangan tanda hormat di dahinya.
"Jangan lebay deh, Win," Mikha merotasikan bola matanya.
Dewinta tertawa terbahak-bahak, melihat sahabatnya kesal.
Mikha sedikit terhibur dengan kedatangan sahabat nya di rumah. Hanya Dewinta dan maminya yang tau dirinya berangkat kemana untuk menenangkan hatinya yang galau.
Dewinta yang akan mengantarkan sahabatnya ini ke bandara.
Sambil mengobrol tak terasa buket bunga pesanan Alka berupa vas unik yang isinya bunga mawar kloning berwarna warni sudah selesai dan tampak sangat indah.
"Wow, indah sekali, cantik sekali Kha, ini edisi spesial judulnya nih,"
"Jangan mulai lagi deh, aku mandi dulu nanti sekalian langsung ke bandara aja ya dari sini,"
"Okay, apa gak perlu singgah sebentar ke supermarket mana tau ada yang mau di beli,"
"Gak ada Winta, udah deh aku mandi dulu nanti malah telat,"
"Ya mandilah, aku gak kemana-mana kok,"
Mikha mandi dengan cepat, ia memakai outfit kece untuk berangkat. Sebelum berangkat Mikha mengecek kembali barang-barangnya. Mikha belum tau berapa lama dirinya akan pergi.
Setelah semuanya ready, Mikha dan Dewinta turun ke lantai satu. Mikha berpamitan ke maminya yang ada di dapur bersama bibi.
"Mi, Mikha pergi dulu ya, mami jangan sedih, Mikha baik-baik aja kok,"
Mata mami berkaca-kaca menatap putri cantiknya.
Ditatapnya wajah putrinya, tangan mami menangkup pipi putrinya. Mami mencium pipi putrinya.
"Yang sabar ya sayang akan ada pelangi setelah hujan, anggap aja ini ujian buat kamu untuk menjadi lebih dewasa menjalani hidup ini, jangan menyerah, jangan patah semangat dan jangan putus asa," nasehat mami dengan suara lembutnya.
"Iya mi, terimakasih, insha Allah Mikha kuat mi jalani ini semua, do'akan yang terbaik buat Mikha ya mi,"
"Iya sayang, pasti mami do'akan yang terbaik buat putri cantik mami, semoga kamu akan mendapatkan pengganti Rain lelaki yang mencintai dan menyayangimu dengan ikhlas sayang,"
Mami mengantarkan Mikha sampai ke teras rumah. Dewinta sudah duluan ke mobil, ia menunggu di mobil.
Mobil melaju di tengah jalan, Dewinta yang menyetir mobilnya.
"Jangan melamun, Mikha cantik," ucap Dewinta sambil melirik sahabat yang duduk di sampingnya.
"Gak ada aku melamun Win," Mikha mengelak.
"Yah baguslah kalo gak melamun, aku senang dengarnya,"
"Apa kamu gak menghadiri acara kak Rain nanti Kha? Kapan kamu pulang dari sana?" tanya Dewinta sambil melirik ke Mikha.
"Gak Win, aku gak akan datang, gila aja Win kalo aku datang ntar malah viral di mana-mana, diberitain kalo eks istri pertama Rain Bagaspati menghadiri pernikahan madunya, kamu mau aku digituin?" bibir Mikha manyun.
"Ya gak sih, tak terasa kita udah sampai di bandara ini," ucap Dewinta.
"Oh iya ya, cepat juga gak terasa udah sampai di bandara,"
Dewinta mengantar sampai Mikha akan memasuki ruang tunggu di gate keberangkatan.
"Hati-hati, bestie jangan lupa kasih tau kalo udah nyampe di sana," Dewinta memeluk sahabatnya erat, airmata Winta tak bisa ditahannya.
"Aku tau kamu, bestie, kamu terluka tapi kamu gak mau memperlihatkannya di depan kami, semoga akan indah pada saatnya ya, akan bertemu dengan pangeran berkuda putih yang akan mencintaimu dengan apa adanya bukan dengan ada apanya," Dewinta melepaskan pelukannya.
"Terimakasih my bestie, jangan lupa pesanku tadi ya, kartu ucapan di buket bunga jangan hilang, jangan kamu baca, itu privasi okey, kamu jangan sedih donk, ntar aku sedih juga loh," mata Mikha sudah berkaca-kaca tetapi ditahannya agar jangan menangis.
Di tempat yang sama dimana Mikha dan Dewinta berada, seorang lelaki tegap dengan pakaian hitam dari atas ke bawah menelpon bosnya yang meminta mengawasi dan menjaga kemanapun wanita yang disukainya berada.
Mikha akhirnya meninggalkan Dewinta yang sesenggukan melihat sahabatnya yang sedang terluka hatinya pergi untuk menenangkan hatinya.
Mikha akan berangkat ke Bali untuk berlibur dan menenangkan dirinya yang baru saja diceraikan oleh suaminya.
Mikha melihat ponselnya, ada pesan masuk dari lelaki tampan putra dari pelanggan setia Mikha's Florist.
Alka
Jangan lupa sore aku ambil buket bunganya ya, kamu harus ada di toko milikmu itu.
Mikha tidak menjawab ia segera mematikan ponselnya dengan mode pesawat.
Pesawat yang Mikha tumpangi akan berangkat sebentar lagi, Mikha sudah berada di kursi pesawat dan menyandarkan punggungnya di kursi. Mikha sejenak ingin melupakan masalah yang sedang dihadapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
-
obat patah hati adalah traveling walaupun nanti kadang ingat kadang move on 🤣
2025-03-19
1
Aisyah Christine
pergilah mikha smoga ketemu ketenangan dan kembalinya dgn penuh kebahagiaan.
2024-08-28
1
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
weh itu bodyguard suruhan alka kah? semoga iya ya,jadi ada yang diam2 menjaga mikha di manapun
2024-08-28
1