Mikha menatap wanita yang sangat di kenalnya itu wajah Mikha datar. Wanita itu sahabat baiknya tapi entah mengapa Mikha merasa di khianati oleh suami dan sahabatnya itu.
"Boleh aku duduk?" ucap wanita sahabat Mikha tersebut.
"Duduk lah Yara, masih ada waktu sebelum aku harus ke toko," ucap Mikha datar suaranya tanpa penekanan, tetap lembut.
"Mikha maafkan aku, ini tidak seperti yang kamu pikirkan Mikha," ucap Yara.
"Apa kamu tau apa yang aku pikirkan Yara?" tanya Mikha tetap tenang.
"Aku hanya memikirkan bayi dalam kandungan ini ia butuh papanya,"
Raut wajah Mikha mulai berubah, ia tidak suka dengan kata-kata sahabatnya ini.
"Maksdumu?" suara Mikha masih tenang tapi mulai tegas.
"Biarkan Rain menikahi ku, aku tak apa jadi yang kedua, Mikha," lirih suara Yara.
"Aku tidak mau ada yang kedua, tidak ada Yara, aku sudah bicara dengan Rain, sebaiknya kamu tanyakan ke dia, jangan mendesak dan memaksaku untuk kepentingan dirimu Yara, aku kira selama ini persahabatan kita tulus, tapi nyatanya kamu bermain di belakangku,"
"Kamu salah Mikha, kamu lah yang mengambil Rain dari diriku, aku dan Rain saling mencintai makanya tumbuh benih di rahimku,"
"Melakukannya dengan suami orang? Ciiih, apa menurut mu, itu suatu kebanggaan? Ingat Yara jangan membawa bayi dalam rahimmu untuk membuat aku harus tunduk dengan kemauanmu, aku rasa keputusanku jelas ke Rain, tanyakan sama Rein, aku harus kembali ke toko,"
Mikha beranjak dari duduknya ia akan pergi meninggalkan Yara. Bertemu dengan Yara membuat dirinya bad mood.
"Mikha, aku belum selesai bicara, aku akan tetap menikah dengan Rain, menikah secara negara juga, bayi ini harus mendapatkan akte Mikha," Yara menegaskan ke Mikha.
Mikha yang sudah berjalan, mengepalkan tangannya kuat-kuat. Hatinya terasa teriris meski pernikahannya dengan Rain pernikahan yang di inginkan papinya, tetapi sebenarnya Mikha memiliki rasa untuk suaminya tersebut.
Kakak angkatnya itu sudah membuatnya jatuh cinta. Cinta dalam diam yang Mikha rasakan. Mikha menyukai kakak angkatnya sejak dirinya beranjak remaja. Umur mereka hanya berjarak 2 tahun aja.
Rain yang perhatian yang selalu menjaga dan melindunginya, Rain yang tampan dan gagah yang banyak di sukai teman-teman sebayanya juga kakak kelas nya. Rain yang hangat, ketua OSIS, Rain, Rain, Rain selalu ada aja topik yang di bahas oleh siswi di sekolahnya dari kelas sembilan sampai Kelas sepuluh.
Rain merupakan kakak angkat Mikha, Rain cinta pertama Mikha yang bertepuk sebelah tangan. Mikha gak tau juga gimana perasaan Rain sesungguhnya ke dirinya.
Rain sangat perhatian ke dirinya, Rain akan selalu antar jemput jika ia sekolah atau les, kebersamaan mereka dari kecil, membuat benang asmara muncul si hati remaja seorang Mikha.
Yara melihat kepergian Mikha begitu saja, Yara yang cinta dengan Rain, dirinya lah yang sengaja membuat Rain meniduri dirinya. Yara mengambil kesempatan ke Rain lelaki yang di cintainya. Rain tidak pernah mencintai Yara hanya ada satu nama di hatinya, teman sekelasnya yang sekarang entah dimana keberadaannya.
Mikha berjalan keluar cafe dirinya baru sadar jika ada mobil Rain di halaman parkir. Mobil itu tidak nampak olehnya saat dirinya datang tadi.
Rain ada di cafe ini juga? Apa Rain janjian dengan Yara atau ada hal lainnya? Tapi kenapa aku tak bertemu dengan Rain tadi?
Mikha membuka pintu mobilnya, ia malas memikirkannya. Mikha masuk ke mobil dan melajukan mobilnya ke toko bunganya yang selalu ramai pengunjung
***
Sementara di cafe di ruangan VIP, Alka dan Rain sedang membahas kerjasama mereka.
Alka dan Rain ternyata pernah satu kampus saat sama-sama mengambil S2 di luar negeri.
Mereka kenal dekat saat sama-sama satu kampus dan satu kelas di manajemen bisnis.
Setelah membahas rapat pertama mereka, mereka melakukan perbincangan santai.
"Apa kabar, Alka?" tanya Rain yang memang ramah kepada siapa saja.
"Aku baik Rain, setelah sekian lama baru kali ini kita bertemu kembali,"
"Ya sebelumnya aku menghangdel perusahaan milikku sendiri masih kecil-kecilan, setelah papi meninggal baru aku yang memimpin, sebenarnya istriku sih, dianya belum mau masih asyik dengan dunianya,"
"Oh ya, kamu sudah menikah?" tanya Alka.
"Masih baru, belum setahun, baru setengah tahun, nantilah aku kenalin kalo kamu gak sibuk,"
"Ya sibuk yang selalu di cari-cari,"
Mereka ngobrol panjang lebar tentang bisnis yang pastinya.
Kedua lelaki tampan tersebut sudah biasa berkecimpung di dunia bisnis bagi Alka, yang sudah menggantika papinya 3 tahun yang lalu, dirinya semakin memahami trik, intrik di dunia bisnis.
Rain sendiri di dunia bisnis miliknya juga sudah lama hanya saja gaung bisnis miliknya sendiri masih berada di level bawah, untuk naik level Rain harus bekerja keras.
Rain ingin membangun bisnisnya sendiri karena Bimantara Grup bukan miliknya. Itu milik istrinya, istri yang tidak pernah di sentuhnya.
Entah pernikahan seperti apa yang mereka jalani saat ini, pernikahan tanpa rasa cinta, pernikahan yang hambar, keduanya menyibukkan diri masing-masing. Saat ini pernikahan mereka sedang di terjang prahara.
Rain sendiri tidak tau bagaimana ia harus memutuskan pernikahannya dengan Mikha. Meski sebenanya tidak susah untuk di ucapkan, mereka menikah secara siri, untuk memutuskan Rain harus menalak istrinya tersebut.
Rain belum mampu mengucapkan kata pisah untuk istrinya meski pernikahan mereka juga bukan pernikahan normal seperti yang lainnya.
"Rain, kita akhiri sampe sini ya meetingnya," Alka memecah lamunan Rain.
"Oh iya Alka, maaf agak melamun tadi,"
"Ya, gak papa namanya juga pengantin baru, dimaklumi kok,"
"Baiklah kita akhiri sampai di sini, minggu depan kami akan ke kantor kalian," ucap Rain.
"Baik, terimakasih, kami tunggu," ucap Alka.
"Oke bro, sukses ya,"
Mereka berpisah sambil melakukan tos.
Alka dan asisten Farzan keluar setelah Rain dan asistennya keluar.
Di lantai satu Alka tanpa sengaja melihat Rain sedang berbincang dengan cewek yang sama yang tadi pagi Alka lihat sedang duduk berdua dengan Rain.
Alka mengira jika wanita itu adalah istrinya Rain. Si wanita tampak sengaja bergelayut di lengan Rain.
Alka yang melihat jadi geli sendiri. Alka tidak suka dengan wanita manja, bagi Alka wanita manja hanya menyusahkan saja pasti. Wanita manja pasti butuh banyak perhatian dari lawan jenisnya. Alka tidak menyukai itu.
"Kita ke kantor bos?" tanya Farzan ke bosnya.
"Iya aku ke kantor sebentar, nanti aku akan pergi ke toko bunga, buat mami ultah, jangan lupa kau datang juga Zan, nanti mami mencari-cari anak kesayangan pulak, haha,"
"Sialan lo Al,"
Ya di luar dari kerjaan mereka, Farzan adalah adik sepupu Alka, yang berbeda umur dua tahun. Farzan merupakan anak dari adik perempuan papinya Alka, tante Deandra.
Mobil Alka melaju di jalanan, Farzan mebawanya dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Jangan kamu gas lagi, Farzan, apa kamu mau mati?!"
Farzan tertawa terkekeh-kekeh, "Slow bro, ini belum apa-apa lagi," Farzan memang suka balapan sama seperti Alka. Mereka pencinta olahraga otomotif khusus nya balapan yang memacu adrenalin jika balapan di jalanan.
Dalam waktu 10 menit mobil yang dikendarai Farzan sudah di parkiran khusus top management.
Alka dan Farzan begegas masuk ke gedung kantor yang terasa adem, keduanya merasa gerah berlama-lama berada di luar gedung.
Alka harus segera menyelesaikan pekerjaannya, jam setengah empat nanti dirinya akan mengambil pesanan buket bunga buat maminya di Mikha's Florist.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Indah
pernikahan atas dasar saling cinta saja banyak cobaannya, apalagi pernikahan tanpa cinta, tanpa ada usaha untuk saling mencintai... sulit sekali sepertinya
2025-04-16
16
⧗⃟ᷢʷAnya
satu kata buat yara "Penghianat"
2025-03-26
1
⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🦂🦂
keren Mikha.. jngn mau di intimidasi oleh pelakor👏👏
2025-04-15
1