Rain Mencari Mikha

Mikha memasuki kamar yang sudah ditinggalkannya selama setengah tahun semenjak dirinya menikah dengan Rain.

Mikha melihat isi kamarnya masih sama saat dirinya tinggalin kamar ini. Kamar bernuansa lembut berwarna krem soft, dengan wallpaper shabby. Mikha berjalan menghampiri kasur empuknya.

Mikha membaringkan tubuhnya di kasur. Mikha mengambil ponselnya. Mikha sengaja mematikan ponselnya, ia tau pasti suaminya akan menghubunginya. Mikha membuka ponselnya ada pesan masuk dari suaminya menanyakan keberadaan dirinya dan juga banyaknya panggilan tidak terjawab dari suaminya dan nomor yang tidak di kenalnya.

Mikha melihat nomor yang tidak dikenalnya mengirimkan pesan.

081xxxxxxx

Hai, Mikha saya ingin memesan buket dengan bunga mawar seperti yang kamu berikan ke mami, besok sore saya ambil, terimakasih.

-Alka-

Mikha menarik ujung bibirnya tipis. Lelaki tampan itu bisa-bisanya memesan bunga mawar seperti mamanya punya, apakah ia ingin memberikan buket bunga itu untuk kekasihnya? Betapa beruntungnya wanita yang diberikan buket bunga darinya.

Mikha men-save nomor Alka ke ponselnya dan menjawab pesannya.

Mikha

Hai juga, Pak Alka, baik Bapak, buket bunganya besok bisa Bapak ambil ke toko Mikha's Florist sore ya Pak.

Terimakasih

-Mikha-

Mikha kembali tersenyum setelah mengirim pesan ke Alka.

Mikha berpikir panggilan nama belakang mereka sama Ka, Mikha dan Alka. Kalo dipikir ini lucu Mikha dan Alkha sudah bertemu beberapa kali secara tidak di sengaja. Apakah besok mereka akan bertemu kembali?

Segaris senyuman terbit di bibir Mikha. Mikha merasakan jika ngobrol bersama Alka, ia merasa cocok, sosok Alka yang tenang dan ramah membuat Mikha bisa nyambung dengan pembicaraan di antara mereka.

Mikha masuk ke kamar mandi, ia membersihkan dirinya. Tubuhnya terasa lelah, dengan siraman air hangat tubuh Mikha perlahan terasa rileks dan segar.

Selesai mandi Mikha baru merasakan lapar di perutnya. Mikha kembali turun ke lantai satu menuju ke dapur. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 malam, Mikha mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya. Mikha melihat ada roti dan buah anggur di atas meja makan. Mikha membuat susu dan memakan roti juga buah anggur.

Selesai mengisi perutnya Mikha kembali ke kamarnya. Sebelum tidur Mikha mengecek medsosnya. Ada permintaan pertemanan ke dirinya dari Alka.

Mikha kaget juga seorang Alka minta berteman dengannya. Mikha tau putra tante Maura merupakan pewaris tunggal kerajaan bisnis Wijaya.

Mikha mengklik menerima permintaan pertemanan dari Alka. Mikha sempat melihat beberapa foto yang menunjukkan dirinya sedang berlibur ke LN. Semua foto-foto Alka hanya seorang diri tampak tampan dan keren. Mikha seakan menjadi stalker. Mikha tersenyum sendiri.

Hampir satu jam Mikha membuka medsos melihat perkembangan toko bunganya di medsos apakah ada yang meminta pertemanan atau tidak.

Mikha menguap juga akhirnya, dirinya membaringkan diri di kasur dan lama-kelamaan matanya terpejam. Mikha bisa tidur dengan lelap.

***

Keesokan paginya, di kamar luas bernuansa putih seorang lelaki tampan mengeliatkan tubuhnya. Kebetulan hari ini libur, pernikahannya akan di lakukan sabtu pagi, seharusnya tanpa ada resepsi seperti yang diinginkan Rain, namun dari pihak keluarga besar Yara menginginkan resepsi besar-besaran.

Rain sebenarnya tidak ingin dipublikasikan pernikahannya dengan Yara tetapi dari keluarga Yara terus mendesaknya dengan alasan ini pernikahan cucu pertama di keluarga Danudirga. Semua menyambut antusias dengan pernikahan Yara.

Karena terus di desak akhirnya Rain tidak bisa berbuat apa-apa. Pernikahannya dengan Yara akan di lakukan di hotel bintang lima secara besar-besaran. Itu juga salah satu penyebab Rain badmood, kepalanya pusing dengan masalah yang di hadapinya.

Rain bangun dari tidurnya saat waktu menunjukkan pukul 8 pagi, Rain segera bergerak, mandi dan bersiap ia akan mencari istrinya ke apartmennya jika tidak ada Rain akan mencari ke toko bunganya.

Selesai berpakaian Rain turun ke lantai satu, dilihatnya bibi sedang berada di dapur.

"Pagi bi," sapa Rain ramah ke bibi Ima yang sudah lama bekerja di keluarga Bimantara. Mami meminta bibi Ima bekerja di rumah besar milik Rain.

"Pagi nak Rain, bibi kok gak liat Mikha ya pagi ini,"

"Apa bibi tau di mana Mikha bi?" tanya Rain antusias dipikirnya Mikha akan memberitahukan ke bibi kemana dirinya pergi.

"Maaf nak Rain, bibi gak tau kemana perginya nak Mikha, tadi malam bibi juga udah tidur gak dengar suara lagi,"

"Oh, baiklah bi, nanti biar saya saja yang cari kemana Mikha pergi,"

"Mungkin di rumah mami Dera, nak Rain,"

"Baik bi, habis ini saya langsung ke rumah mami aja,"

"Iya nak Rain, sarapan dulu sudah bibi buatkan sarapan tinggal pilih aja mau makan apa nak Rain,"

"Iya bi, terimakasih,"

"Bibi tinggal dulu ke belakang nak Rain,"

"Silahkan bibi,"

Rain sarapan pagi seorang diri, ia memikirkan istrinya. Kepalanya rasanya semakin pusing memikirkan semua masalah yang terjadi. Seminggu lagi dirinya akan menikah untuk kedua kalinya, mengucapkan ijab kabul untuk wanita yang berbeda, siap gak siap dirinya harus siap.

Rain menyegerakan sarapan paginya. Selesai sarapan Rain menuju ke garasi mobil, ia masuk ke mobil, memanaskannya sebentar. Kemudian ia melajukan mobilnya ke rumah mami Dera, semoga saja istrinya ada di sana.

Di dalam mobil Rain memikirkan bagaimana dirinya akan bicara ke mami Dera, Mikha pasti sudah duluan berbicara dengan mami. Mikha bersikeras tidak mau di madu. Rain juga tidak ingin menceraikan Mikha, tapi selama berumahtangga dirinya juga tidak memberikan nafkah batin ke istrinya. Apakah itu adil untuk Mikha.

Rain memukul kemudinya kuat-kuat saat memikirkan hal itu. Dirinya juga kasihan dengan Mikha, tetapi ia harus memegang amanah dari almarhum papi Bimantara.

Mobil Rain hampir sampai di rumah kediaman mami angkatnya. Dadanya semakin berdetak kencang, rasanya tidak ada muka ia ingin menemui mami angkatnya, apa yang akan dipikirkan oleh mami tentang dirinya. Apakah dirinya seorang yang tidak sadar diri dengan memperlakukan putri tunggalnya seperti ini.

Mobil Rain sudah parkir di halaman depan rumah papi angkatnya almarhum Bimantara. Dengan langkah gontai Rain mengetuk pintu rumah.

Bibi membukakan pintu, Rain memberikan salam dan masuk ke rumah.

"Mami mana bi?" tanya Rain melihat suasana rumah yang sepi.

"Nyonya besar ada di halaman belakang nak Rain, apa bibi panggilkan aja?"

"Gak usah bi, apa Mikha ada juga bi?"

"Non Mikha ada di kamarnya tadi barusan siap sarapan sama nyonya,"

"Baiklah bi, saya temui mami dulu di halaman belakang,"

Rain berjalan ke halaman belakang di lihatnya mami Dera sedang menyiram bunga di pot-pot koleksinya.

"Assalamualaikum mi," salam Rain ke maminya.

Mami kaget kemudian menghentikan kegiatannya.

"Waalaikumsalam Rain, kamu sudah datang?" mami menerima salim putra angkatnya. Rain mencium punggung telapak tangan maminya.

"Mami apa kabar?"

"Mami baik sayang, mau jemput Mikha?"

"Iya mi,"

"Ada yang ingin mami bicarakan denganmu, kita bicara di ruang tengah aja,"

Mami berjalan berdampingan dengan Rain masuk ke dalam rumah.

Mami akan menanyakan hal yang tadi malam dibicarakan oleh Mikha ke dirinya. Mami harus turun tangan bagaimanapun Rain adalah anak angkatnya yang sudah diberikan amanah oleh almarhum suaminya.

Mami tidak menyangka jika pernikahan putri tunggalnya dengan putra angkatnya tidak berjalan dengan baik. Mami akan meng clear kan masalah pernikahan anak-anaknya. Sebagai seorang ibu yang bijak mami Dera tidak akan memihak salah satu pihak baik Mikha putri kandungnya maupun Rain putra angkatnya.

Bagaimanakah mami akan berbicara dengan Rain putra angkatnya yang sangat disayanginya ini? Apakah Rain mau melepaskan Mikha?

Terpopuler

Comments

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

⭐⭐⭐⭐⭐ +subscribe thor 🤗

2024-10-02

1

Aisyah Christine

Aisyah Christine

dalam hal ini mami harus tegas.. jangan biarkn mikha terseksa lagi.

2024-08-28

1

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

daripada menyakiti keduanya lebih baik pisah kan mamii,demi kebaikan anak2mu juga

2024-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Mikhaila Danya Bimantara
2 Mikha-Yara
3 Mikha's Florist
4 Ultah Mami Maura
5 Masih di Ultah Mami Maura
6 Ada Apa Dengan Mikha?
7 Keputusan Mikha
8 Rain Mencari Mikha
9 Pertemuan Mami & Rain
10 Kemana Mikha?
11 Dimana Mikha?
12 Alka Mencari Mikha
13 Alka Bertemu Mikha
14 Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15 Pernikahan Rain Batal?
16 Rain Kecelakaan
17 Masih Di Rumah Sakit
18 Mikha Merawat Rain
19 Alka Menjenguk Rain
20 Rain di Jenguk Papi Yara
21 Rain Kembali Ke Rumah
22 Alka ke Rumah Mikha
23 Lunch
24 Sore Menuju ke Mikha's Florist
25 Siapa Mereka?
26 Mikha Masih Di Rumah Alka
27 Dating Mikha-Alka
28 Alka Merayu Mikha
29 Rafika ke Kantor Alka
30 Alka ke Mikha's Florist
31 Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32 Eyang Yang Gusar
33 Keputusan Alka
34 Hasutan Mama Rafika
35 Mikha Yang Kelelahan
36 Eyang Yang Senewen
37 Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38 Alka vs Rain
39 Alka vs Eyang
40 Rain & Mikha
41 Lagu Cantik buat Mikha
42 Rain Bertemu Alka
43 Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44 Rain & Alka menjenguk Mikha
45 Mikha Sudah Sadar
46 Eyang Mengunjungi Mikha
47 Rain Kembali Galau
48 Alka Ngebet Menikah
49 Rencana Alka Melamar Mikha
50 Menjelang Lamaran
51 Lamaran (I)
52 Lamaran (II)
53 Mikha vs Rafika
54 Menikah
55 Masih di Prosesi Pernikahan
56 Menjelang Resepsi
57 Sebelum Resepsi Di Mulai
58 Resepsi
59 Bulan Purnama Merah Jambu
60 Manisnya Madu Pernikahan
61 Insiden Kecil di Lobby Hotel
62 Di Rumah Mertua
63 Dimanakah Rain Berada?
64 Honeymoon
65 Rain Pulang ke Rumah
66 Rumah Baru
67 Alka, Mikha, Rain (I)
68 Alka, Mikha, Rain (II)
69 Perbincangan
70 Di Rooftop Rumah Baru
71 Ada Apa Dengan Mikha?
72 Positif
73 Masih di Rumah Sakit
74 Kembali ke Rumah
75 Rain vs Usha
76 Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77 Bertemu Rain (I)
78 Bertemu Rain (2)
79 Menjelang Kelahiran
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Mikhaila Danya Bimantara
2
Mikha-Yara
3
Mikha's Florist
4
Ultah Mami Maura
5
Masih di Ultah Mami Maura
6
Ada Apa Dengan Mikha?
7
Keputusan Mikha
8
Rain Mencari Mikha
9
Pertemuan Mami & Rain
10
Kemana Mikha?
11
Dimana Mikha?
12
Alka Mencari Mikha
13
Alka Bertemu Mikha
14
Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15
Pernikahan Rain Batal?
16
Rain Kecelakaan
17
Masih Di Rumah Sakit
18
Mikha Merawat Rain
19
Alka Menjenguk Rain
20
Rain di Jenguk Papi Yara
21
Rain Kembali Ke Rumah
22
Alka ke Rumah Mikha
23
Lunch
24
Sore Menuju ke Mikha's Florist
25
Siapa Mereka?
26
Mikha Masih Di Rumah Alka
27
Dating Mikha-Alka
28
Alka Merayu Mikha
29
Rafika ke Kantor Alka
30
Alka ke Mikha's Florist
31
Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32
Eyang Yang Gusar
33
Keputusan Alka
34
Hasutan Mama Rafika
35
Mikha Yang Kelelahan
36
Eyang Yang Senewen
37
Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38
Alka vs Rain
39
Alka vs Eyang
40
Rain & Mikha
41
Lagu Cantik buat Mikha
42
Rain Bertemu Alka
43
Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44
Rain & Alka menjenguk Mikha
45
Mikha Sudah Sadar
46
Eyang Mengunjungi Mikha
47
Rain Kembali Galau
48
Alka Ngebet Menikah
49
Rencana Alka Melamar Mikha
50
Menjelang Lamaran
51
Lamaran (I)
52
Lamaran (II)
53
Mikha vs Rafika
54
Menikah
55
Masih di Prosesi Pernikahan
56
Menjelang Resepsi
57
Sebelum Resepsi Di Mulai
58
Resepsi
59
Bulan Purnama Merah Jambu
60
Manisnya Madu Pernikahan
61
Insiden Kecil di Lobby Hotel
62
Di Rumah Mertua
63
Dimanakah Rain Berada?
64
Honeymoon
65
Rain Pulang ke Rumah
66
Rumah Baru
67
Alka, Mikha, Rain (I)
68
Alka, Mikha, Rain (II)
69
Perbincangan
70
Di Rooftop Rumah Baru
71
Ada Apa Dengan Mikha?
72
Positif
73
Masih di Rumah Sakit
74
Kembali ke Rumah
75
Rain vs Usha
76
Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77
Bertemu Rain (I)
78
Bertemu Rain (2)
79
Menjelang Kelahiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!