Masih di Ultah Mami Maura

Alka dan Mikha mendekati papi dan mami yang berada di depan meja tempat kue bersusun rapi, ada banyak kue yang mami Maura dapatkan, buket-buket bunga mawar dari temannya juga banyak.

Acara ultah mami Maura hanya mengundang teman dekat mami aja yang hanya beberapa orang, keluarga dari mami, Alka dan Mikha.

"Sini Al, Mikha, karena kalian sudah membawakan mami buket bunga yang sangat cantik, sekarang mami mau meniup lilinnya dan memotong kuenya, mami akan memberikan ke kalian potongan kuenya,"

Terdengar nanyain selamat ulang tahun buat mami Maura.

Setelah selesai mami meniup lilinnya dan memotong kuenya. Mami memberikan potongan pertamanya untuk papi Sadewa. Kemudian untuk Alka putra tersayang nya, dan Mikha sahabat mami yang sudah mami anggap sebagai putrinya karena kedekatan mereka sama-sama menyukai bunga.

"Terimakasih tante," ucap Mikha setelah memakan potongan kue yang di suapkan mami Maura ke mulutnya.

"Sama-sama Mikha, di sini sampai acara selesai ya, paling gak lama kok, ntar makan malam sekalian tanggung juga kalo mau pulang kan,"

Mikha tersenyum ke mami Maura. Alka memperhatikan interaksi keduanya.

"Apa mami sudah lama kenal Mi?" bisik Alka ke maminya.

Mami menganggukkan kepalanya.

Selama acara ulang tahun berlangsung mami sibuk dengan teman-temannya papi juga sedang bersama temannya yang istrinya juga teman mami.

"Mau duduk di sana lagi?" tanya Alka yang mulai betah dengan gadis yang di kenalnya.

"Masih belum gelap boleh jalan-jalan di taman bunga, mau lihat koleksi tante Maura,"

"Apa kalian memiliki hobby yang sama?"

Mikha menganggukkan kepalanya.

"Pak Alka saya tidak bisa lama-lama, masih ada urusan yang lain,"

"Panggil Alka aja jangan pake pak, apakah saya sudah kelihatan tua?"

Mikha menoleh ke lelaki tampan di sebelah nya, kembali mata mereka beradu. Srrrr.. darah Mikha seakan berdesir manatap mata yang bersorot teduh ke dirinya.

"Emm, gak sih pak.. eh.. Alka,"

"Nanti saya sampaikan ke mami kalo kamu gak bisa lama-lama di sini,"

"Terimakasih Alka,"

Keduanya berjalan di taman bunga milik mami Mawar, bermacam-macam bunga ada di taman cuma yang paling banyak koleksi bunga mawar nya, dengan berbagai macam varian.

Setelah melihat-lihat koleksi bunga di taman mami Maura. Mikha permisi pulang hari sudah mulai senja.

Mikha pamitan ke mami Maura di temani Alka di sampingnya. Alka mengantar Mikha sampai ke mobil Mikha.

"Terimakasih sudah datang di acara mami, apakah boleh minta nomor ponselnya?"

"Ohh, boleh, ini aja kartu nama saya, Alka," Mikha mengambil satu kartu dari dalam box yang selalu ada di samping mobilnya.

Alka menerimanya.

"Terimakasih, semoga bisa ketemu lagi," ucap Alka.

"Sama-sama, Alka, saya pamit dulu," Mikha tersenyum ke Alka.

Mereka sama-sama tersenyum. Alka masih berdiri di tempatnya sampai mobil Mikha tidak kelihatan lagi keluar dari mansio papinya.

Alka tersenyum sambil melihat kartu nama Mikha. Alka heran sendiri dengan dirinya, kenapa hatinya sangat senang bisa berkenalan dengan gadis yang baru di temuinya, seperti ada magnet yang menarik dirinya untuk dekat dengan gadis yang baru di kenalnya itu, Mikhaila Danya Bimantara, Alka membaca nama di kartu nama yang di pegangnya, nama yang cantik secantik orangnya.

Alka berjalan sambil tersenyum baru kali ini rasanya hatinya menghangat.

***

Mikha melajukan mobilnya langsung pulang ke rumah. Rumah dirinya dengan suaminya Rain. Meskipun mereka satu rumah satu kamar tetapi mereka tidak tidur dalam satu kasur.

Dari awal pernikahan Rain dan Mikha sepakat mereka tidak melakukan hubungan suami istri. Rain yang tidak mencintai Mikha, hanya menganggap Mikha adiknya tentu saja tidak bisa melakukannya.

Rain terlalu menghormati papi Bimantara, dengan Mikha, Rain juga begitu ia akan menjaga dan melindungi Mikha dengan caranya, meski mereka dah sebagai suami istri secara agama.

Mikha masuk ke dalam rumah, di lihatnya suaminya ada di ruang keluarga.

"Rain," panggil Mikha.

Rain menoleh.

"Kamu darimana saja tadi aku ke toko mu nyari kamu tapi gak ada,"

Mikha menghempaskan bokongnya ke sofa. Ia menyandarkan punggunya di kepala sofa.

"Yara tadi lagi temui aku lagi," ucap Mikha tenang.

"Yara? Mau apa dia?" tanya Rain.

"Mau menikah dengan kamu Rain, emangnya mau apalagi,"

"Mikha, aku harus menikahi Yara, aku harap kamu mengerti,"

"Aku gak larang kamu menikah Rain, cerai kan aku Rain, tidak ada susahnya bukan kita tidak tercatat legalitasnya di negara Rain, kamu jangan egois,"

"Aku tidak egois Mikha, aku hanya tidak ingin menyakiti hati mami dan almarhum papai Mikha,"

"Kamu tidak mau menyakiti hati mami tapi kamu mau menyakiti hati aku Rain, kamu egois, kamu egois," Mikha menangis sambil memukul-mukul lengan kokoh Rain.

"Mikha kamu sadarkan kita menikah bukan karena cinta, jangan membuat aku jadi semakin terbebani Kha,"

Mikha semakin kesal dengan suaminya.

"Pokoknya kamu harus ceraikan aku, aku tidak mau ada madu di dalam rumah tanggaku," Mikha masih terisak-isak.

Rain memeluk tubuh ramping istrinya yang sudah dianggapnya adik.

"Aku akan menikahi Yara, minggu depan, maafkan aku Mikha,"

Mikha terdiam, airmatanya tiba-tiba lesap. Dipandanginya wajah lelaki tampan di depannya ini.

"Ceraikan aku," ucap Mikha lirih.

Hati Mikha terasa perih, laki-laki yang di cintainya ini tidak bisa di gapainya meski mereka terikat pernikahan.

"Maafkan aku, keputusan ini aku ambil karena terpaksa, Yara mengandung anakku, meski aku tidak mencintainya, tetapi aku harus bertanggungjawab, anak itu akan menyandang namaku, Mikha, nama ayahnya,"

Mikha sudah tidak menggubris lagi omongan suaminya. Suami sirinya.

Tatapannya kosong, airmatanya tidak keluar lagi, hatinya tercabik-cabik. Hatinya patah, cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Apa kamu tetap tidak mau menceraikan aku? Apa aku harus bicara dengan mami?"

"Jangan Mikha, aku akan menikahi Yara tetapi aku tidak akan tinggal dengannya, apa yang sudah aku lakukan hanya kesalahan satu malam, Yara lah yang sengaja menjebakku Mikha, sekarang dia hamil anakku, aku harus bertanggungjawab,"

Mikha diam tidak mengeluarkan suaranya, dia muak dengan yang terjadi di rumah tangganya, ia tidak bisa terus begini, tapi Rain juga gak bisa menahannya tetap menjadi istrinya. Mereka menikah tetap mereka tidak berhubungan layaknya suami istri.

Mikha beranjak dari duduknya. Ia berjalan gontai menuju ke kamarnya di lantai dua. Hatinya menangis tapi airmata tidak lagi menetes. Haruskah ia terus menjadi istri siri kakak angkatnya. Bukankah hidup terus berjalan. Kemana arah langkanya selanjutnya? Mikha galau, Mikha merasa dirinya melayang dan akan tumbang.

Di sofa Rain meremas rambutnya kuat-kuat, dirinya juga tidak mau seperti ini. Harus menikahi adik angkat nya dan sekarang sahabat istrinya mengadung anaknya dan ia harus bertanggungjawab dengan menikahinya. Rain tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya dengan rumah tangganya.

Brukkk..

Rain mendengar bunyi di atas lantai dua. Rain segera berlari ke lantai dua. Dilihatnya Mikha sudah tergeletak di lantai depan pintu kamar mereka.

Rain panik ia segera membopong tubuh istrinya masuk ke kamar mereka. Rain membaringkan istrinya ke kasur.

"Mikha, Mikha, Mikha, bangun.." Rain menepuk-nepuk pipi halus istrinya. Tetapi Mikha belum sadar juga.

Terpopuler

Comments

jasmine

jasmine

pastilah muak... ini bukan rumah tangga impian, akhiri saja...

2025-04-17

13

⧗⃟ᷢʷAnya

⧗⃟ᷢʷAnya

udah di kasih pilihan yg mudah, eh.... gak mau cerain jg. malah maminya sebagai alasan. udahlah mikha cerita aja sama mamimu, biar kelar. greget aku ma rain yg egois

2025-03-26

0

Hope

Hope

kamu egois, benar-benar egois...

2025-04-17

12

lihat semua
Episodes
1 Mikhaila Danya Bimantara
2 Mikha-Yara
3 Mikha's Florist
4 Ultah Mami Maura
5 Masih di Ultah Mami Maura
6 Ada Apa Dengan Mikha?
7 Keputusan Mikha
8 Rain Mencari Mikha
9 Pertemuan Mami & Rain
10 Kemana Mikha?
11 Dimana Mikha?
12 Alka Mencari Mikha
13 Alka Bertemu Mikha
14 Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15 Pernikahan Rain Batal?
16 Rain Kecelakaan
17 Masih Di Rumah Sakit
18 Mikha Merawat Rain
19 Alka Menjenguk Rain
20 Rain di Jenguk Papi Yara
21 Rain Kembali Ke Rumah
22 Alka ke Rumah Mikha
23 Lunch
24 Sore Menuju ke Mikha's Florist
25 Siapa Mereka?
26 Mikha Masih Di Rumah Alka
27 Dating Mikha-Alka
28 Alka Merayu Mikha
29 Rafika ke Kantor Alka
30 Alka ke Mikha's Florist
31 Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32 Eyang Yang Gusar
33 Keputusan Alka
34 Hasutan Mama Rafika
35 Mikha Yang Kelelahan
36 Eyang Yang Senewen
37 Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38 Alka vs Rain
39 Alka vs Eyang
40 Rain & Mikha
41 Lagu Cantik buat Mikha
42 Rain Bertemu Alka
43 Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44 Rain & Alka menjenguk Mikha
45 Mikha Sudah Sadar
46 Eyang Mengunjungi Mikha
47 Rain Kembali Galau
48 Alka Ngebet Menikah
49 Rencana Alka Melamar Mikha
50 Menjelang Lamaran
51 Lamaran (I)
52 Lamaran (II)
53 Mikha vs Rafika
54 Menikah
55 Masih di Prosesi Pernikahan
56 Menjelang Resepsi
57 Sebelum Resepsi Di Mulai
58 Resepsi
59 Bulan Purnama Merah Jambu
60 Manisnya Madu Pernikahan
61 Insiden Kecil di Lobby Hotel
62 Di Rumah Mertua
63 Dimanakah Rain Berada?
64 Honeymoon
65 Rain Pulang ke Rumah
66 Rumah Baru
67 Alka, Mikha, Rain (I)
68 Alka, Mikha, Rain (II)
69 Perbincangan
70 Di Rooftop Rumah Baru
71 Ada Apa Dengan Mikha?
72 Positif
73 Masih di Rumah Sakit
74 Kembali ke Rumah
75 Rain vs Usha
76 Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77 Bertemu Rain (I)
78 Bertemu Rain (2)
79 Menjelang Kelahiran
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Mikhaila Danya Bimantara
2
Mikha-Yara
3
Mikha's Florist
4
Ultah Mami Maura
5
Masih di Ultah Mami Maura
6
Ada Apa Dengan Mikha?
7
Keputusan Mikha
8
Rain Mencari Mikha
9
Pertemuan Mami & Rain
10
Kemana Mikha?
11
Dimana Mikha?
12
Alka Mencari Mikha
13
Alka Bertemu Mikha
14
Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15
Pernikahan Rain Batal?
16
Rain Kecelakaan
17
Masih Di Rumah Sakit
18
Mikha Merawat Rain
19
Alka Menjenguk Rain
20
Rain di Jenguk Papi Yara
21
Rain Kembali Ke Rumah
22
Alka ke Rumah Mikha
23
Lunch
24
Sore Menuju ke Mikha's Florist
25
Siapa Mereka?
26
Mikha Masih Di Rumah Alka
27
Dating Mikha-Alka
28
Alka Merayu Mikha
29
Rafika ke Kantor Alka
30
Alka ke Mikha's Florist
31
Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32
Eyang Yang Gusar
33
Keputusan Alka
34
Hasutan Mama Rafika
35
Mikha Yang Kelelahan
36
Eyang Yang Senewen
37
Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38
Alka vs Rain
39
Alka vs Eyang
40
Rain & Mikha
41
Lagu Cantik buat Mikha
42
Rain Bertemu Alka
43
Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44
Rain & Alka menjenguk Mikha
45
Mikha Sudah Sadar
46
Eyang Mengunjungi Mikha
47
Rain Kembali Galau
48
Alka Ngebet Menikah
49
Rencana Alka Melamar Mikha
50
Menjelang Lamaran
51
Lamaran (I)
52
Lamaran (II)
53
Mikha vs Rafika
54
Menikah
55
Masih di Prosesi Pernikahan
56
Menjelang Resepsi
57
Sebelum Resepsi Di Mulai
58
Resepsi
59
Bulan Purnama Merah Jambu
60
Manisnya Madu Pernikahan
61
Insiden Kecil di Lobby Hotel
62
Di Rumah Mertua
63
Dimanakah Rain Berada?
64
Honeymoon
65
Rain Pulang ke Rumah
66
Rumah Baru
67
Alka, Mikha, Rain (I)
68
Alka, Mikha, Rain (II)
69
Perbincangan
70
Di Rooftop Rumah Baru
71
Ada Apa Dengan Mikha?
72
Positif
73
Masih di Rumah Sakit
74
Kembali ke Rumah
75
Rain vs Usha
76
Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77
Bertemu Rain (I)
78
Bertemu Rain (2)
79
Menjelang Kelahiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!