Rain di Jenguk Papi Yara

"Ayo, silahkan masuk jeng Ambar dan Mas Aryo," mami sudah mengenal papi mami Yara calon mantunya yang cancel.

Papi mami Yara masuk ke ruangan, Rain sudah berada di bednya.

Papi mami Yara mendekati bed Rain. Mereka tersenyum kikuk bertemu dengan calon mantunya yang batal.

Bagaimanapun kedua orang tua Yara sangat malu bertemu dengan keluarga Rain. Putri mereka Yara sudah membuat malu keluarga besar mereka.

"Bagaimana kabar kamu Rain? Maafkan kami, maafkan Yara sudah bikin kamu jadi seperti ini, ucap mami Yara, matanya berkaca-kaca. Papi Yara merangkul baju istrinya.

" Udah Ma, jangan menangis di depan Rain, nanti Rain jadi tambah bersedih,"

"Iya tante, jangan menangis saya sudah mulai baikan kok tante,"

"Maafkan Yara ya Rain, putri kami sudah membuat dirimu jadi seperti ini,"

"Iya tante, om, kejadian saya ini semua sudah di gariskan, saya juga bersyukur untungnya tidak terlalu parah,"

"Tidak parah gimana Kak, parah gini Kakak sampai patah tangannya," protes Mikha ke Rain.

Mikha masih tidak terima dengan perbuatan sahabatnya itu. Kalau saja dia tidak berbohong tak akan ada perceraian di antara dirinya dengan kakak Rain, kakak angkatnya.

Mami dan papi Yara semakin merasa tidak enak. Mereka diam saja mendengar ucapan yang keluar dari bibir Mikha.

"Maafkan Yara, Mikha, Yara yang salah," jatuh juga airmata mami Yara.

Mikha, mami dan Rain diam saja, tidak bisa berkata-kata, bagaimanapun mereka sangat kecewa dengan Yara yang sudah berbohong.

"Nak Rain, semoga cepat sembuh, kami kesini menjenguk keadaan nak Rain juga untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Bimantara atas perbuatan putri kami Yara, kami sudah menegurnya dan menginginkan Yara dan suaminya pindah dari kota ini tetapi mereka masih ingin tinggal di kota ini dekat dengan keluarga," panjang lebar papi Yara menjelaskan.

Rain manggut-manggut menatap ke maminya, Rain menyerahkan ke mami untuk menjawabnya sebagai orang tua Rain. Dengan kode mata Rain mempersilahkan mami untuk menjawabnya.

"Sebelumnya terimakasih Mas Aryo, Jeng Ambar sudah memberikan waktunya untuk menjenguk Rain, terus terang kami sangat kecewa dengan perbuatan Yara kepada Rain, hingga Rain harus menceraikan Mikha, nasi sudah menjadi bubur, apa mau di kata, saya harap tidak akan ada lagi perbuatan Yara seperti ini ke depannya Mas, Jeng," mami menjawab dengan panjang lebar juga.

Mami Yara mengahapus air matanya. Papi Yara kembali merengkuh baju istrinya.

"Kami pastikan Yara tidak melakukan perbuatan seperti ini lagi Jeng Zayna," ucap papi Yara.

Papi Yara sangat malu dengan keluarga Bimantara khususnya Rain yang sampai harus bercerai dengan Mikha gara-gara kebohongan putrinya.

"Ya semoga saja Yara tidak mengulangi lagi perbuatannya di masa depan, semoga Yara fokus dengan keluarga barunya," ucap mami Zayna.

"Terimakasih jeng Zayna, sekali lagi saya minta maaf, semoga cepat sembuh Rain, hati-hati kalo mengendari kendaraan Rain," ucap mama Ambar sambil tersenyum.

"Terimakasih tante, om," balas Rain ke papa mama Yara.

"Kalau begitu kami permisi, jeng Zayna, Rain, Mikha," mami Ambar dan papi Aryo kedua orangtua Yara pamit.

"Terimakasih jeng Ambar, mas Aryo, hati-hati di jalan," ucap mami Zayna sambil berjalan di samping mama Yara.

Mami mengantarkan tamunya sampai keluar ruangan.

Sepeninggal kedua orang tua Yara, mereka bertiga sama-sama saling memandang kemudian tersenyum bersama.

"Akan selalu ada hikmahnya untuk semua kejadian atau peristiwa yang kita alami," ucap mami Zayna bijak.

"Iya Mi," jawab Rain dan Mikha kompak.

Rain akan pulang hari ini hanya menunggu dokter dan perawat sekali lagi hari untuk mengecek kondisinya. Rain pun sudah tidak betah berasa di rumah sakit

***

Sementara di kamar sepasang pengantin baru, Yara dan suaminya sedang berdiam-diaman.

"Kamu masih marah Yara? Kenapa kamu tega Yara? Itu bayi benih aku dj dalam perutmu, mengapa kamu harus bohongi semua orang?" Anggara memancing istrinya untuk berbicara.

Yara masih saja dengan mode silentnya. Menutup mulutnya rapat-rapat.

"Kenapa kamu berani sekali melakukan kebohongan itu, jawab aku Yara!" bentak Anggara suami Yara.

"Jangan berisik, aku pusing," Yara menjawab santai.

"Kamu tau kalo bayi itu bayiku teganya kamu malah memilih laki-laki lain Yara!" Anggara yang mencintai Yara tidak bisa mengasari isterinya.

Mereka melakukannya karena Yara dan Anggara memàng mereka sebagai sepasang kekkasih, tapi entah mengapa Yara sangat terobsesi untuk memiliki Rain.

Yara sebagai sahabat Mikha memiliki sifat iri yang tersembunyi ke sahabatnya itu.

Mikha selalu mendapatkan apa yang dirinya tidak bisa dapatkan. Mikha mampu membagun bisnisnya meski belum terlalu besar tapi Yara yakin Mikha bisa lebih maju hidupnya. Yara menginginkan seperti Mikha hidupnya.

"Apa sebaiknya kita memang harus pindah dari kota ini, aku akan memberitahu mama dan papamu Yara,"

"Jangan coba-coba Gara, aku tidak mau keluar dari kota ini, aku mau melahirkan anak ini di kota ini,"

"Baiklah jika begitu, aku harap kamu bisa berubah Yara, kamu sedang hamil, jangan bertingkah yang aneh-aneh, aku akan menjaga keluarga kecil kita ini Yara,"

"Ya terserah dirimu saja Gara, jangan sampai kamu meminta kita pindah dari kota ini," ucap Yara.

Yara tak mau pindah dari kota ini, ia masih ingin berkumpul dengan keluarga besarnya.

Yara masih saja memikirkan Rain, lelaki yang gagal menjadi suaminya. Semua gara-gara Anggara suaminya ini.

Yara segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Pagi ini kedua orang tuanya menjenguk Rain, ia tidak ikut Yara masih tidak ada muka mau bertemu dengan Rain dan sahabatnya itu.

Sialan rencanaku gagal, kalo tidak aku sudah menjadi istri sah dari Rain, dasar apes, batin Yara.

Yara masih belum sadar dengan perbuatannya, hatinya masih kesal dengan suaminya ini yang sudah mengacaukan rencananya.

Yara mencoba memutar otaknya untuk bisa mendapatkan Rain, entah apa yang Yara cari dari Rain, bukankah dirinya sudah hamil bayinya Anggara kekasihnya.

Yara menyiram tubuhnya dengan air dingin, dadanya masih bergejolak. Ia masih belum puas dengan rencananya yang gagal.

***

Di rumah sakit Rain sudah bersiap untuk pulang ke rumah mami Zayna. Untuk sementara Rain akan tinggal di rumah mami Zayna sampai tangannya membaik dan tubuhnya kembali fit.

"Sudah semua sayang?" tanya mami Zayna ke Mikha putrinya.

"Sudah Mi, tinggal tunggu kak Rain aja ganti pakaian," jawab Mikha.

Rain keluar dari kamar mandi dengan pakaian casualnya kemeja dongker dan celana jeans. Tubuh tinggi dan tegapnya mampu membuat Mikha menarik napas memandangnya.

Rain memang gagah, tampan dan bertubuh proporsional. Tubuhnya tidak jauh dengan tubuh Alka.

"Ayo kita pulang," ajak Rain ke mami dan Mikha.

Mereka bertiga keluar dari rumah sakit, pengawal mami dan Rain yang membawa mobil.

Rain berjalan di samping Mikha dan mami. Keluarga Bimantara akan pulang ke mansion mewah tempat mami Zayna tinggal.

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα

yara kapan sadarnya

2024-09-01

0

🍾⃝ ͩMᷞᴇͧᴍᷡᴀͣˢ⍣⃟ₛ ❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀

🍾⃝ ͩMᷞᴇͧᴍᷡᴀͣˢ⍣⃟ₛ ❤️⃟Wᵃf 𝐀⃝🥀

protes lah Mikha masa tangan sampe patah di bilang rain gk kenapa napa
wehhh Mikha segitunya juga ya klo udah terlanjur pisah apa boleh buat mikha

2024-08-29

0

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

𝐕⃝⃟🏴‍☠️នӈᷭɜͧiͤււͤaᷠᶫᵌᵌ❤️⃟Wᵃf

Bener banget tuh apa yang di katakan Mikha udah jelas parah masih aja ngelak, lagian ngapain sih rain nutupin keadaannya sama keluarga Yara

2024-08-28

2

lihat semua
Episodes
1 Mikhaila Danya Bimantara
2 Mikha-Yara
3 Mikha's Florist
4 Ultah Mami Maura
5 Masih di Ultah Mami Maura
6 Ada Apa Dengan Mikha?
7 Keputusan Mikha
8 Rain Mencari Mikha
9 Pertemuan Mami & Rain
10 Kemana Mikha?
11 Dimana Mikha?
12 Alka Mencari Mikha
13 Alka Bertemu Mikha
14 Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15 Pernikahan Rain Batal?
16 Rain Kecelakaan
17 Masih Di Rumah Sakit
18 Mikha Merawat Rain
19 Alka Menjenguk Rain
20 Rain di Jenguk Papi Yara
21 Rain Kembali Ke Rumah
22 Alka ke Rumah Mikha
23 Lunch
24 Sore Menuju ke Mikha's Florist
25 Siapa Mereka?
26 Mikha Masih Di Rumah Alka
27 Dating Mikha-Alka
28 Alka Merayu Mikha
29 Rafika ke Kantor Alka
30 Alka ke Mikha's Florist
31 Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32 Eyang Yang Gusar
33 Keputusan Alka
34 Hasutan Mama Rafika
35 Mikha Yang Kelelahan
36 Eyang Yang Senewen
37 Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38 Alka vs Rain
39 Alka vs Eyang
40 Rain & Mikha
41 Lagu Cantik buat Mikha
42 Rain Bertemu Alka
43 Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44 Rain & Alka menjenguk Mikha
45 Mikha Sudah Sadar
46 Eyang Mengunjungi Mikha
47 Rain Kembali Galau
48 Alka Ngebet Menikah
49 Rencana Alka Melamar Mikha
50 Menjelang Lamaran
51 Lamaran (I)
52 Lamaran (II)
53 Mikha vs Rafika
54 Menikah
55 Masih di Prosesi Pernikahan
56 Menjelang Resepsi
57 Sebelum Resepsi Di Mulai
58 Resepsi
59 Bulan Purnama Merah Jambu
60 Manisnya Madu Pernikahan
61 Insiden Kecil di Lobby Hotel
62 Di Rumah Mertua
63 Dimanakah Rain Berada?
64 Honeymoon
65 Rain Pulang ke Rumah
66 Rumah Baru
67 Alka, Mikha, Rain (I)
68 Alka, Mikha, Rain (II)
69 Perbincangan
70 Di Rooftop Rumah Baru
71 Ada Apa Dengan Mikha?
72 Positif
73 Masih di Rumah Sakit
74 Kembali ke Rumah
75 Rain vs Usha
76 Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77 Bertemu Rain (I)
78 Bertemu Rain (2)
79 Menjelang Kelahiran
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Mikhaila Danya Bimantara
2
Mikha-Yara
3
Mikha's Florist
4
Ultah Mami Maura
5
Masih di Ultah Mami Maura
6
Ada Apa Dengan Mikha?
7
Keputusan Mikha
8
Rain Mencari Mikha
9
Pertemuan Mami & Rain
10
Kemana Mikha?
11
Dimana Mikha?
12
Alka Mencari Mikha
13
Alka Bertemu Mikha
14
Alka Mengajak Mikha ke Undangan Rain
15
Pernikahan Rain Batal?
16
Rain Kecelakaan
17
Masih Di Rumah Sakit
18
Mikha Merawat Rain
19
Alka Menjenguk Rain
20
Rain di Jenguk Papi Yara
21
Rain Kembali Ke Rumah
22
Alka ke Rumah Mikha
23
Lunch
24
Sore Menuju ke Mikha's Florist
25
Siapa Mereka?
26
Mikha Masih Di Rumah Alka
27
Dating Mikha-Alka
28
Alka Merayu Mikha
29
Rafika ke Kantor Alka
30
Alka ke Mikha's Florist
31
Lunch Alka-Mikha (Alka Nembak Mikha)
32
Eyang Yang Gusar
33
Keputusan Alka
34
Hasutan Mama Rafika
35
Mikha Yang Kelelahan
36
Eyang Yang Senewen
37
Eyang Cs Mendatangi Mikha di Toko
38
Alka vs Rain
39
Alka vs Eyang
40
Rain & Mikha
41
Lagu Cantik buat Mikha
42
Rain Bertemu Alka
43
Eyang dan Mikha Kecelakaan?
44
Rain & Alka menjenguk Mikha
45
Mikha Sudah Sadar
46
Eyang Mengunjungi Mikha
47
Rain Kembali Galau
48
Alka Ngebet Menikah
49
Rencana Alka Melamar Mikha
50
Menjelang Lamaran
51
Lamaran (I)
52
Lamaran (II)
53
Mikha vs Rafika
54
Menikah
55
Masih di Prosesi Pernikahan
56
Menjelang Resepsi
57
Sebelum Resepsi Di Mulai
58
Resepsi
59
Bulan Purnama Merah Jambu
60
Manisnya Madu Pernikahan
61
Insiden Kecil di Lobby Hotel
62
Di Rumah Mertua
63
Dimanakah Rain Berada?
64
Honeymoon
65
Rain Pulang ke Rumah
66
Rumah Baru
67
Alka, Mikha, Rain (I)
68
Alka, Mikha, Rain (II)
69
Perbincangan
70
Di Rooftop Rumah Baru
71
Ada Apa Dengan Mikha?
72
Positif
73
Masih di Rumah Sakit
74
Kembali ke Rumah
75
Rain vs Usha
76
Pagi Cerah di Rumah Alka & Mikha
77
Bertemu Rain (I)
78
Bertemu Rain (2)
79
Menjelang Kelahiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!