Dari Cafe Morning Mikha meninggalkan sahabatnya kembali ke toko bunga miliknya. Toko bunga Mikha's Florist sudah berdiri sejak 3 tahun lalu. Mikha's merintisnya dari nol. Mikha dibantu sahabat lainnya Dewinta.
Mikha dan Dewinta bersahabat dengan Yara juga, hanya saja untuk toko bunga Mikha hanya meminta tolong Dewinta untuk membantunya di toko.
Toko bunga Mikha's Florist di dirikan Mikha karena dirinya sangat menyukai bunga. Dengan memandang bunga yang bermekaran bisa membuat hati siapa saja yang melihatnya akan mendapatkan ketenangan meski pikiran sedang ruwet.
Mikha sampai di tokonya pukul 12.15 tadinya ia ingin sekalian makan siang di cafe, tetapi cancel karena sahabatnya Yara membuat moodnya buruk.
Mikha membuka pintu toko, toko bunga Mikha tidak terlalu besar, tokonya merupakan bangunan Ruko (Rumah Toko) dua lantai. Kantor Mikha bersama Dewinta ada di lantai dua. Toko Mikha Florist milik Mikha sepenuhnya, dirinya membeli ruko ini dari uang tabungan yang di berikan papinya tiap bulan.
Sebelumnya Mikha pernah bekerja sambil kuliah di rumah bunga Nyonya Anggun, beliau pindah kota rumah bunganya di jual.
"Assalamu'alaikum," salam Mikha ke Dewinta dan Vivi staf di Mikha's Florist.
"Waalaikumsalam, kak Mikha," Vivi gadis muda masih kuliah bekerja ikut Mikha dari awal Mikha membuka toko bunganya.
"Waalaikumsalam, Kha," jawab Dewinta yang merupakan kasir di toko bunga Mikha.
"Bagaimana hari ini?" tanya Mikha.
"Hari ini ada beberapa pesanan bunga kak, dari nona Reena sekretaris Sadewa Grup memesan buket bunga mawar merah, katanya nanti yang ambil bos nya langsung sore katanya,"
Mikha menganggukkan kepalanya.
"Ini juga ada pesanan dari nona Celline 3 buket mawar merah, putih dan pink minta yang besar juga, minta nanti sore aku yang antar langsung ke rumah Bapak Sadewo," ucap Mikha sambil meletakkan tas nya di meja.
"Ikut nanti ya Winta temani aku, segan ihh sendirian ke sana, kalo sama ibu Sadewa sih aku kenal, udah langganan di sini, cuma ini kan acara ultah beliau pasti rame,"
"Aman tu Kha, udah yuk kita kerjain buketnya bentar lagi juga sore, cuma tunggu beberapa jam aja lagi,"
"Kuy lah," Mikha dibantu Winta dan Vivi membuat buket pesanan buat ultah nyonya Sadewa.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 sore, buket pesanan sudah selesai berjejer rapi di meja, tampak cantik dengan berbagai warna dan model.
Dari Mikha sendiri ia juga akan memberikan buket bunga mawar berwarna warni ke pelanggan setia buketnya nyonya Sadewa.
Mikha sedang menyiapkan buket bunga yang akan di bawanya saat seorang lelaki tampan dengan kacamata hitamnya masuk ke ruangan. Ia sibuk sendiri tidak menyadari kedatangan lelaki tampan tersebut.
Vivi dan Winta sedang berada di pantry membuat corffe buat mereka.
Lelaki tampan itu membuka kacamatanya, ia mengernyitkan dahinya saat melihat gadis yang tadi pagi di temuinya di Cafe Morning.
"Selamat sore," suara bariton lelaki itu mengagetkan Mikha.
Mikha mengangkat kepalanya. Sama seperti lelaki di depannya, Mikha juga mengernyitkan alisnya.
"Sore, ada yang bisa saya bantu?" Mikha langsung bersikap normal ke lelaki yang tadi pagi sempat bersirobok dengannya, saling menatap.
"Saya datang mau mengambil pesanan dari Sadewa Grup atas nama Reena yang memesan,"
"Oh iya, sebentar say ambilkan," Mikha mengambil buket besar yang berjejer rapi di atas meja.
Alka si lelaki tampan tersebut terus memandangi wajah cantik di depannya ini.
Busyet ada apa dengan aku ini, kenapa aku suka sekali memandang wajahnya? Daya tarik apa yang ada di wajahnya seakan aku terhipnotis dengan wajah cantiknya, Alka bermonolog di dalam hatinya.
"Tuan, ini buketnya," Mikha memberikan buket tersebut ke Alka.
"Baiklah, saya tinggal ambil aja kan? Pembayarannya udah?" tanya Alka dengan wajah dinginnya.
"Sudah Tuan," jawab Mikha sambil tersenyum ramah.
Cantik sekali senyumnya, batin Alka.
"Baiklah terimakasih," Alka mengambil buket bunga mawar yang sudah di pesan buat perayaan ulang tahun maminya.
"Sama-sama Tuan," Mikha masih tersenyum.
Mendapatkan senyum dari gadis cantik berkali-kali, Alka yang sangat dingin dengan cewek menarik ujung bibirnya tipis.
Alka keluar dari toko bunga Mikha, mobilnya melaju pulang ke mansion papinya.
Perayaan ulang tahun maminya memang tiap tahun di rayakan maminya sangat menyukai bunga mawar, di rumahnya tanaman mawar dengan berbagai bentuk dan warna, mami senang merawat bunga- bunga mawarnya.
Mobil Alka sampai di halaman mansion, Alka memarkirkan mobilnya di garasi luas mansion papinya. Alka keluar dari mobil berjalan ke arah rumah utama.
Acara perayaan ulang tahun maminya akan di adakan sore ini jam empat. Alka memberikan salam saat masuk ke rumah, acara ultah mami Maura akan di adakan di taman belakang rumah yang luas.
Alka mencari keberadaan maminya.
"Mami mana Bi?" tanya Alka ke bibi yang berada di dapur.
"Nyonya besar ada di kamar den,"
"Oh ya udah saya ke kamar dulu bi kalo mami tanyain,"
"Iya den,"
Alka menaiki tangga rumahnya, Alka tinggal di apartemen tapi tiap akhir pekan ia pulang ke rumah, mami nya tidak akan berhenti mencarinya kalau akhir minggu dirinya tak menampakkan wajahnya ke maminya.
Alka masuk ke kamarnya membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya.
Alka mandi kilat, ia bergegas memakai kemeja pendek dan celana jeansnya. Rambutnya di sisir ke belakang. Alka tampak segar, dengan parfum mahalnya jika berdekatan dengan Alka, hidung yang terhidu aroma parfumnya akan merasakan kesegaran dan rileks.
Alka turun ke bawah, maminya masih belum kelihatan, Alka mencari-cari keberadaan papi dan maminya. Alka mencari sampai ke teras depan.
Alka sedang berdiri di teras ketika ia melihat mobil yang tadi di lihatnya di toko bunga datang.
Alka mengernyitkan alisnya.
Siapa yang datang? Tumben ada tamu yang datang ke rumah papi, batin Alka. Setau Alka papi mami jarang menerima tamu di rumah kalau bukan masih saudara.
Alka menunggu sampai pengendara mobil keluar dari mobil. Lama Alka menunggu gak turun-turun juga.
Di dalam mobil seorang Mikha masih harus memikirkan gimana caranya agak dirinya tidak bolak balik ke mobil untuk membawa buket bunganya.
Karena gak turun-turun dari mobil Alka mulai curiga yang tidak-tidak.
Kenapa gak keluar-keluar dari mobil , batin Alka.
Alka berjalan ke mobil, tentu ada sesuatu di dalam mobil.
Alka sudah su'udzon saja dengan pemikirannya, pikirannya udah negatif aja.
Dengan bergegas Alka mendatangi mobil yang sudah parkir dari tadi.
Alka menggedor kaca mobil. Wanita di dalam mobil kaget tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu mobilnya. Mikha menoleh ke kaca mobil tapi ia tidak melihat wajah yang mengetok kaca mobilnya. Mikha menurunkan kaca mobilnya.
Alka menurunkan kepalanya ke kaca mobil yang terbuka.
Mikha masih sibuk dengan buket yang dibawanya ada empat buket mawar yang indah-indah. Kepalanya belum kembali ke kaca mobil.
"Nona," panggil Alka.
Deg..
Mikha seperti mengenal suara laki-laki yang mengambil pesanan buket bunga mawar tadi di tokonya.
Mikha menoleh, pandangan mata mereka kembali bertemu.
"Kau!" keduanya bersamaan terpekik kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
🌹slm perkenalan thor 🙏
2024-10-01
2
𝐚𝐢𝐧𝐚ᵒᶠᶠ
hayooo suka kah sama Mikha🤣kok Mandanginnya sampe ga kedip ehem🏃♀️
2024-08-29
2
🤎⃟🇶ขԑᷫԑͣ𝖓ᷜżͤa𖤍ᴹᴿˢ᭄
Nah loh Mikha kaget dan gak tau kalau Alka itu anak yang punya rumah
2024-08-29
1