Bab 13 : Dirumah Papa.

Pagi ini Andra ingin mengantarkan Luna lebih dulu kerumah papanya. Gadis itu sedang tidak enak badan hingga Andra merasa khawatir jika meninggalkannya sendirian di rumah.

"Kenapa? Apa kamu masih merasa tidak enak badan?" tanya Andra saat mereka sudah masuk ke dalam mobil. Namun tidak dijawab oleh Luna, gadis itu malah melemparkan pandangannya ke luar jendela mobil.

Andra menarik nafas panjang, sejak semalam Luna memang jadi pendiam, tidak seperti biasanya gadis itu selalu cerewet. Mungkin karena Luna sedang datang bulan sehingga mood Luna jadi berubah.

"Kita berangkat sekarang." ucap Andra lagi. Dia langsung menancapkan gas, melajukan mobilnya menuju kediaman orang tua Luna.

Luna semakin merasa dongkol karena Andra masih tidak peka juga jika dirinya kesal karena Andra tidak marah saat semalam Luna bilang jika ada pria yang menelfonnya.

Sesampainya di kediaman orang tua Luna, kedatangan mereka sudah disambut oleh Damar, Soraya dan Felicia didepan rumah. Felicia nampak tidak senang melihat kedatangan Luna. Apalagi Luna seperti tidak mengindahkan ancamannya tempo hari.

"Mama dan Papa sedang pergi ke Singapura, jadi aku ingin Luna tinggal disini dulu selama aku berangkat ke kantor." ucap Andra.

Sebenarnya Andra sudah tau jika kedua orang tuanya tidak sedang melakukan perjalanan ke Singapura. Dia sudah menelfon Tuan Michael Janson di Singapura. Dan Tuan Michael bilang jika dia tidak sedang memiliki acara dan tidak mengundang papa Andra untuk datang ke Singapura.

"Tidak apa-apa nak Andra. Luna tidak akan merasakan kesepian disini, ada papa dan mama dirumah yang akan menemani Luna." ujar Damar. Sudah sejak satu bulan lalu Andra dan papanya memang sudah sepakat supaya Damar tidak perlu bekerja lagi diperusahaan.

Namun Andra tetap memberikan gaji bulanan untuk papa mertuanya itu. Semua itu dia lakukan tanpa sepengetahuan Luna. Walaupun Andra selalu bersikap dingin dihadapan Luna, diam-diam dia juga sering memperhatikan Luna. Sehingga dia tau saat malam itu Luna menelfon papanya yang sedang sakit. Luna merasa sangat sedih dan tidak ingin papanya bekerja lagi supaya tidak kecapean dan gampang sakit.

"Kalau begitu Andra langsung pamit ke kantor, nanti sore Andra akan jemput Luna lagi kesini." Andra berpamitan, dia melihat kearah Luna yang berdiri di sampingnya.

"Aku pergi ke kantor dulu." ucap Andra pada Luna, namun tidak dijawab oleh Luna.

"Kak, aku boleh nebeng sekalian gak? Kebetulan kita satu tujuan ini, tanganku sedang sakit, tadi tidak sengaja terkilir jadi aku tidak bisa menyetir mobil sendiri." Felicia memegangi tangan kanannya, seolah-olah tangannya memang benar sedang sakit.

Soraya yang mendengar permintaan putrinya langsung menganggukkan kepalanya, "Iya nak Andra. Felicia ikut sekalian ya, tadi pagi dia tidak sengaja jatuh dikamar mandi jadi tangannya sedikit sakit. Mama tidak tega kalau Felicia harus bawa mobil sendiri. Takut kenapa-kenapa."

"Memangnya kapan Felicia jatuh ma?" tanya Damar namun Soraya langsung menyikut lengan suaminya itu.

"Tadi papa lagi mandi, jadi papa gak tau." bohong Soraya, dia hanya ingin mengimbangi akting putrinya saja supaya Felicia bisa lebih dekat dengan Andra.

"Ya sudah, ayo Felicia naiklah ke dalam mobil." ajak Andra pada Felicia yang langsung disambut senyuman hangat oleh gadis itu.

Andra ingin kembali ke mobilnya, namun Luna langsung menahan lengannya. Luna menyadari jika Felicia sepertinya memendam perasaan terhadap suaminya itu. Membuat Luna tidak rela jika suaminya harus berduaan dengan kakak tirinya itu didalam mobil. Luna menyadari jika dia sudah mulai ada perasaan pada Andra.

"Hati-hati dijalan kak, aku akan menunggumu disini." ucap Luna. Kemudian Luna berjinjit dan mencium pipi Andra dengan cepat.

Andra nampak terpaku, dia menjadi sulit untuk menelan salivanya. Detak jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Dia melihat wajah Luna yang merah merona. Mungkin gadis itu merasa malu karena tiba-tiba menciumnya.

Andra menganggukkan kepalanya, "Kamu juga baik-baik dirumah. Jika ada sesuatu langsung telefon aku."

Luna tidak berani menatap Andra, dia hanya mengangguk pelan. Tadi dia tidak berniat untuk mencium Andra, dia hanya ingin terlihat seperti suami istri yang harmonis didepan papanya saja. Namun Luna seperti mendapatkan dorongan hingga dia berani mencium suaminya itu duluan.

"Apa yang sudah aku lakukan? Bisa-bisanya aku...." gumam Luna dalam hati. Rasanya dia ingin pingsan saja karena malu.

Damar tersenyum melihat keromantisan Luna dan Andra. Dia senang jika melihat putri bungsunya itu bahagia. Hal yang tidak pernah dia berikan pada Luna sejak kecil, yaitu memberikan kebahagiaan untuk Luna.

Sementara Felicia dan Soraya nampak tidak senang. Terlebih lagi Felicia, dia merasa sangat cemburu. Dulu Aleena yang menjadi saingannya, sekarang Luna. Mengapa nasib baik seperti tidak pernah berpihak padanya.

"Awas ya kamu, Luna. Berani sekali kamu bersikap romantis di depan kami. Pokoknya aku harus secepatnya membuat Luna dan kak Andra bercerai. " kesal Felicia dalam hati.

Setelah berpamitan lagi, Andra dan Felicia segera naik ke dalam mobil dan pergi menuju perusahaan Rainbow Group. Dan Luna, dia bersama dengan papa dan mama tirinya masuk ke dalam rumah yang pernah dia tempati dulu selama dua bulan, sebelum dia menikah dengan Andra.

Siangnya, Luna menghampiri Soraya saat melihat mama tirinya itu seperti hendak pergi. Nampak terlihat dari penampilan Soraya yang terlihat glamour. Wanita itu memang selalu mengutamakan fashion dan selalu melakukan perawatan rutin. Sehingga Soraya masih terlihat muda dan cantik diusianya yang sudah menginjak kepala lima.

"Mama mau kemana?" tanya Luna berbasa-basi.

"Bukan urusan kamu! Mama bosan dirumah, jadi mama mau pergi shopping dan ngumpul sama teman-teman mama." jawab Soraya ketus sembari merapikan rambutnya.

"Papa kan udah gak kerja lagi di perusahaan. Jadi sebaiknya mama mengubah gaya hidup mama. Lebih baik mama ngurusin papa dirumah, memangnya mama gak kasihan apa sama papa?" sebenarnya Luna malah senang jika Soraya pergi, itu artinya dia bisa dengan leluasa menggeledah kamar Felicia.

"Justru harusnya yang kasihan itu mama. Gara-gara papa kamu udah gak kerja lagi di perusahaan keluarga Harrison, papa kamu jadi tidak punya uang. Kan mama jadi tidak bisa membeli barang-barang kebutuhan mama." ujar Soraya. Dia mengambil tas branded miliknya diatas sofa dan bersiap untuk pergi.

Soraya memang tidak tau jika sebenarnya Damar menyembunyikan uang bulanan yang diberikan oleh menantunya, Andra. Damar hanya ingin mengontrol pengeluaran istrinya itu, namun nyatanya Soraya tidak pernah berubah. Soraya tetap saja sering keluar hanya untuk sekedar kumpul-kumpul bersama teman-teman sosialitanya. Dan itu pasti membuang uang yang tidak sedikit.

Kemudian Soraya kembali berucap, "Udah ah, mama mau pergi. Teman-teman mama udah pada nunggu mama."

Soraya segera pergi setelah berkata demikian. Luna tersenyum memandangi kepergiannya. Sekarang papanya sedang istirahat didalam kamar, itu artinya ini adalah waktu yang tepat untuk Luna menggeledah kamar Felicia lebih dulu. Sebelum nanti dia akan mencari bukti lain dikamar Aleena.

Luna membuka pintu kamar kakak tirinya itu, dia ingin mencari foto-foto Aleena yang ditunjukkan oleh Felicia tempo hari saat Luna mengantarkan makan siang untuk Andra. Luna ingin mengambil foto-foto itu untuk mencari kebenarannya, dia masih tidak percaya jika Aleena pernah mengkhianati Andra semasa hidup kakaknya itu.

Luna menaruh ponsel miliknya diatas ranjang Felicia, lalu dia mulai menggeledah kamar itu.

Dimulai dari laci-laci meja, Luna membuka dan mengeluarkan barang-barang milik Felicia dari tempatnya. Namun dia tidak menemukan foto-foto yang dia cari. Kemudian Luna berpindah ke lemari pakaian milik Felicia.

"Dimana ya kak Felicia menaruh foto-foto itu?" gumam Luna sambil tangannya membuka satu persatu pakaian Felicia yang tertata rapi didalam lemari.

Ini adalah untuk pertama kalinya Luna menggeledah kamar orang. Rasanya dia sudah seperti maling saja.

Namun dia harus memastikan apakah foto-foto itu editan atau bukan. Tapi pria difoto itu benar-benar nyata. Luna sangat yakin jika pria yang dia lihat kemarin adalah pria yang berada di foto itu. Luna berharap dia bisa menemukan foto itu dan dia bisa menggunakannya untuk mencari keberadaan pria itu untuk menanyakan hubungan pria itu dengan Aleena.

"Luna... Luna...."

Terdengar suara Damar memanggil dari luar. Disaat bersamaan, ponsel Luna yang dia letakkan di atas ranjang Felicia berdering.

🎶Du... Du... Du...🎶

...❣️❣️❣️❣️❣️❣️...

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

aku yg degdeg'n

2024-04-22

1

Rona Risa

Rona Risa

hit you with du du du 🎶 *lah malah blackpink 😅😅🤣🤣

2024-03-31

2

Rona Risa

Rona Risa

samaa aku juga gak percayaa 😫😫😫

2024-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kepergian Aleena.
2 Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3 Bab 3 : Kehidupan Baru.
4 Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5 Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6 Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7 Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8 Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9 Bab 9 : Laura Pohan.
10 Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11 Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12 Bab 12 : Tamu Bulanan.
13 Bab 13 : Dirumah Papa.
14 Bab 14 : WCTR
15 Bab 15 : WCTR
16 Bab 16 : WCTR
17 Bab 17 : WCTR
18 Bab 18 : WCTR
19 Bab 19 : WCTR
20 Bab 20 : WCTR
21 Bab 21 : WCTR
22 Bab 22 : WCTR
23 Bab 23 : WCTR
24 Bab 24 : WCTR
25 Bab 25 : WCTR
26 Bab 26 : WCTR
27 Bab 27 : WCTR
28 Bab 28 : WCTR
29 Bab 29 : WCTR
30 Bab 30 : WCTR
31 Bab 31 : WCTR
32 Bab 32 : WCTR
33 Bab 33 : WCTR
34 Bab 34 : WCTR
35 Bab 35 : WCTR
36 Bab 36 : WCTR
37 Bab 37 : WCTR
38 Bab 38 : WCTR
39 Bab 39 : WCTR
40 Bab 40 : WCTR
41 Bab 41 : WCTR
42 Bab 42 : WCTR
43 Bab 43 : WCTR
44 Bab 44 : WCTR
45 Bab 45 : WCTR
46 Bab 46 : WCTR
47 Bab 47 : WCTR
48 Bab 48 : WCTR
49 Bab 49 : WCTR
50 Bab 50 : WCTR
51 Bab 51 : WCTR
52 Bab 52 : WCTR
53 Bab 53 : WCTR
54 Bab 54 : WCTR
55 Bab 55 : WCTR
56 Bab 56 : WCTR
57 Bab 57 : WCTR
58 Bab 58 : WCTR
59 Bab 59 : WCTR
60 Bab 60 : WCTR
61 Bab 61 : WCTR
62 Bab 62 : WCTR
63 Bab 63 : WCTR
64 Bab 64 : WCTR
65 Bab 65 : WCTR
66 Bab 66 : WCTR
67 Bab 67 : WCTR
68 Bab 68 : WCTR
69 Bab 69 : WCTR
70 Bab 70 : WCTR
71 Bab 71 : WCTR
72 Bab 72 : WCTR
73 Bab 73 : WCTR
74 Bab 74 : WCTR
75 Bab 75 : WCTR
76 Bab 76 : WCTR
77 Bab 77 : WCTR
78 Bab 78 : WCTR
79 Bab 79 : WCTR
80 Bab 80 : WCTR
81 Bab 81 : WCTR (FINAL)
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 : Kepergian Aleena.
2
Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3
Bab 3 : Kehidupan Baru.
4
Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5
Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6
Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7
Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8
Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9
Bab 9 : Laura Pohan.
10
Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11
Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12
Bab 12 : Tamu Bulanan.
13
Bab 13 : Dirumah Papa.
14
Bab 14 : WCTR
15
Bab 15 : WCTR
16
Bab 16 : WCTR
17
Bab 17 : WCTR
18
Bab 18 : WCTR
19
Bab 19 : WCTR
20
Bab 20 : WCTR
21
Bab 21 : WCTR
22
Bab 22 : WCTR
23
Bab 23 : WCTR
24
Bab 24 : WCTR
25
Bab 25 : WCTR
26
Bab 26 : WCTR
27
Bab 27 : WCTR
28
Bab 28 : WCTR
29
Bab 29 : WCTR
30
Bab 30 : WCTR
31
Bab 31 : WCTR
32
Bab 32 : WCTR
33
Bab 33 : WCTR
34
Bab 34 : WCTR
35
Bab 35 : WCTR
36
Bab 36 : WCTR
37
Bab 37 : WCTR
38
Bab 38 : WCTR
39
Bab 39 : WCTR
40
Bab 40 : WCTR
41
Bab 41 : WCTR
42
Bab 42 : WCTR
43
Bab 43 : WCTR
44
Bab 44 : WCTR
45
Bab 45 : WCTR
46
Bab 46 : WCTR
47
Bab 47 : WCTR
48
Bab 48 : WCTR
49
Bab 49 : WCTR
50
Bab 50 : WCTR
51
Bab 51 : WCTR
52
Bab 52 : WCTR
53
Bab 53 : WCTR
54
Bab 54 : WCTR
55
Bab 55 : WCTR
56
Bab 56 : WCTR
57
Bab 57 : WCTR
58
Bab 58 : WCTR
59
Bab 59 : WCTR
60
Bab 60 : WCTR
61
Bab 61 : WCTR
62
Bab 62 : WCTR
63
Bab 63 : WCTR
64
Bab 64 : WCTR
65
Bab 65 : WCTR
66
Bab 66 : WCTR
67
Bab 67 : WCTR
68
Bab 68 : WCTR
69
Bab 69 : WCTR
70
Bab 70 : WCTR
71
Bab 71 : WCTR
72
Bab 72 : WCTR
73
Bab 73 : WCTR
74
Bab 74 : WCTR
75
Bab 75 : WCTR
76
Bab 76 : WCTR
77
Bab 77 : WCTR
78
Bab 78 : WCTR
79
Bab 79 : WCTR
80
Bab 80 : WCTR
81
Bab 81 : WCTR (FINAL)
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!