Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.

Didalam kamarnya Luna tengah duduk di atas lantai sambil memeluk kedua kakinya. Dia menyenderkan punggungnya pada ranjang sambil memegang sebuah foto, itu adalah foto dirinya bersama dengan ibunya.

"Mama, Luna kangen sama mama. Mama pergi, sekarang kak Aleena juga pergi. Tidak ada yang menyayangi Luna lagi..." Luna mengatakannya dengan menangis, lalu dia menatap foto Aleena yang terbingkai dengan indah diatas nakas.

"Kak, kenapa kakak pergi secepat ini? Kakak bilang kakak akan terus menjaga dan menyayangi Luna. Kenapa kakak tidak menepati janji kakak?"

Dulu Luna juga sudah biasa dihina dan dimaki saat dia hanya menjadi seorang gadis biasa yang rela bangun pagi-pagi buta untuk membantu ibunya jualan sayuran ke pasar. Bahkan mereka juga sempat hampir diusir dari kontrakan hanya karena sudah tiga bulan tidak bisa membayar uang sewa.

Kemudian Luna menatap pada foto pernikahan Aleena dan Andra yang terpajang di dinding. Tatapan Luna fokus pada wajah Andra yang sedang tersenyum itu.

"Itu hanya sebuah ce-lana da-lam, jadi kamu tidak perlu semarah itu. Kamu kan bisa bicara baik-baik padaku. Lagipula aku juga tidak berniat untuk menyembunyikan." Luna berkata seolah dia sedang berbicara dengan Andra. Padahal kalau didepan Andra, Luna belum tentu berani bicara seperti itu.

Luna kembali menyenderkan kepalanya di lututnya. Air matanya kembali menetes, dia sangat merindukan mamanya. Jika boleh memilih, Luna ingin kembali ke kehidupannya yang seperti dulu saat dia masih bersama dengan mamanya. Walaupun tidak banyak harta tapi dia masih bisa tertawa bahagia.

...🌲🌲🌲🌲🌲...

Siang ini di perusahaan Rainbow Group milik keluarga Harrison, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Andra tengah duduk di kursi kebesarannya. Sejak pagi dia tidak fokus bekerja. Bahkan Andra tidak mengikuti meeting yang dipimpin oleh papanya tadi pagi. Dia terus teringat tentang ce-lana da-lam yang dijatuhkan oleh Luna. Bisa-bisanya wanita itu menyimpan barang pribadi miliknya dibalik bajunya.

"Aleena, bagaimana mungkin kamu memiliki adik yang aneh seperti itu? Aku bisa gila jika harus menghadapinya setiap hari." gumam Andra sambil memijit-mijit pelipisnya.

Ceklek...

Pintu ruangan itu terbuka, rupanya Antonio yang datang mengunjungi ruangan kerja putranya.

"Andra, papa ingin bicara dengan kamu." Antonio segera duduk di sofa. Disusul dengan Andra yang juga ikut duduk di sofa yang berbeda.

"Ada apa pa? Apa yang ingin papa bicarakan? Apa ini tentang pekerjaan?" tanya Andra.

Antonio menggelengkan kepalanya, "Bukan, tapi ini tentang kamu dan Luna."

"Memangnya kenapa dengan aku dan Luna, Pa?" Andra tau jika papanya pasti akan membahas tentang kejadian tadi pagi.

Selama menikah dengan Aleena, Andra memang belum pernah membentak Aleena seperti dia membentak Luna tadi pagi. Jadi wajar saja jika papanya pasti akan mempertanyakan tentang sikapnya pada Luna tadi.

"Papa tau pernikahan kamu dengan Luna memang tidak pernah kamu inginkan. Kamu menikahi Luna hanya karena wasiat dari Aleena. Tapi biar bagaimanapun, Luna sudah menjadi istri kamu. Luna adalah tanggung jawab kamu, Ndra. Kamu harus memperlakukan Luna dengan baik, jangan menyakiti hati dan perasaannya." Antonio memang tidak pernah mempermasalahkan siapapun yang menjadi istri putranya, selama wanita itu adalah wanita baik-baik baginya tidak ada masalah.

Andra nampak terdiam sejenak, "Tapi Luna sangat berbeda dengan Aleena, Pa. Luna benar-benar....."

Andra tidak melanjutkan kata-katanya, baginya Luna benar-benar wanita yang aneh. Seumur hidupnya baru kali ini dia menemukan wanita aneh seperti Luna.

"Dari awal papa tidak memaksa, tapi kamu sendiri yang meminta untuk mempersiapkan pernikahan kamu dengan Luna. Sebagai seorang pria kamu harus bertanggung jawab atas ucapan dan tindakan kamu."

Kemudian Antonio segera bangun dari duduknya. Dia berjalan ke arah Andra dan menepuk pundak putranya.

"Minta maaflah pada Luna. Semua ini pasti masih asing baginya, bersabarlah menghadapi sikapnya."

Antonio segera pergi meninggalkan ruangan kerja Andra. Sebenarnya putranya itu adalah seorang pria yang baik dan bertanggung jawab, hanya saja mungkin Andra belum terbiasa dengan sikap Luna yang memang sedikit aneh.

Setelah mempertimbangkan ucapan papanya, Andra segera bangun dari duduknya. Dia akan pulang ke rumah untuk menjemput Luna. Dia ingin mengajak Luna makan siang diluar. Walaupun Andra tidak yakin jika Luna juga tidak akan membuat masalah diluar rumah. Namun apa yang dikatakan oleh papanya adalah benar. Luna adalah tanggung jawabnya, dia tidak boleh menyakiti hati dan perasaan wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya itu.

Andra baru saja ingin keluar dari ruangannya, dia berpapasan dengan Felicia didepan pintu.

"Kak, ayo kita makan siang bareng?" ajak Felicia.

Felicia memang bekerja di perusahaan Rainbow Group sebagai sekertaris Andra. Karena tidak bisa mendapatkan Andra, Felicia meminta papanya untuk memasukkannya ke perusahaan milik keluarga Harrison itu supaya dia bisa melihat pria pujaan hatinya itu setiap hari.

"Tapi aku ada urusan lain. Aku harus pulang sekarang untuk menjemput Luna dan mengajaknya makan siang bareng." ujar Andra membuat raut wajah Felicia berubah menjadi kesal.

"Mungkinkah semalam mereka sudah melakukan malam pertama? Ah, tidak... tidak... Kak Andra kan menikahi Luna hanya karena wasiat dari kak Aleena. Jadi mana mungkin dia mau menyentuh wanita seperti Luna."_ gumam Felicia dalam hati.

Felicia sangat tau betul jika Luna bukanlah tipe wanita idaman seorang Rafandra Harrison, kecuali Aleena. Aleena adalah wanita yang feminim dan bisa menjaga penampilan. Selain itu Aleena juga berhati lembut dan selalu ramah pada siapapun. Jadi wajar saja jika Andra dulu lebih memilih Aleena untuk menjadi istrinya.

"Kalau begitu aku ikut untuk menjemput Luna ya? Aku juga kangen dengan adikku itu." Felicia berbicara seolah-olah dia sangat menyayangi Luna. Padahal dia sangat tidak menyukai adik tirinya itu.

Andra menganggukkan kepalanya, "Baiklah, sekalian ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu."

Felicia mengangguk senang, sebenarnya dia hanya ingin mengganggu makan siang Andra dan Luna saja. Dia tidak benar-benar merindukan Luna. Sebisa mungkin dia akan membuat Andra untuk segera menceraikan Luna.

Kemudian mereka berdua meninggalkan perusahaan menuju kediaman keluarga Harrison. Felicia duduk bersama dengan Andra dimobil yang sama. Setelah makan siang mereka memang harus kembali ke kantor untuk bekerja kembali, sehingga Andra meminta Felicia untuk ikut naik kedalam mobilnya saja.

Andra dan Felicia segera turun begitu mobil yang mereka naiki sampai di halaman kediaman Harrison. Seorang pelayan wanita datang menyambut kepulangan Andra.

"Dimana Luna?" tanya Andra pada pelayan wanita itu.

"Nona Luna ada dikamarnya, tuan muda." jawab pelayan itu.

Andra ingin segera naik ke lantai atas untuk menemui Luna. Namun Felicia lebih dulu menahan pergelangan tangan Andra.

"Biar aku saja yang panggil Luna ya kak. Sekalian aku akan bantu Luna untuk berdandan dan bersiap. Biar Luna tidak malu-maluin saat diajak keluar rumah." ucap Felicia.

Andra menganggukkan kepalanya, "Baiklah, aku akan menunggu diruang tengah."

Felicia langsung naik ke lantai atas untuk mencari kamar Andra. Sementara Andra pergi keruang tengah, dia mempercayakan Luna pada Felicia. Andra yakin jika Felicia juga pasti sangat menyayangi Luna seperti Felicia menyayangi Aleena. Karena selama ini Andra selalu melihat kebaikan Felicia pada mendiang istrinya itu.

Andra melihat jam ditangannya, sudah lima belas menit dia menunggu Luna dan Felicia. Namun dua wanita itu tidak kunjung turun.

"Kenapa Felicia lama sekali mendandani Luna?" gumam Andra.

Andra merasa sangat gelisah, akhirnya dia memutuskan untuk naik ke lantai atas untuk melihat Luna dan Felicia. Namun dia dibuat kaget saat mendengar kegaduhan dan suara benda pecah dari dalam kamarnya.

Prangggg.....

...🌳🌳🌳🌳🌳...

Bonus visual Andra dan Luna versi author nih biar makin seeerrrrrr bacanya 🤭

...❣️❣️ Salam Dunia Perhaluan ❣️❣️...

Terpopuler

Comments

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

jadilah wanita kuat Luna jgn mau d tindas..

2024-04-22

2

Suartati Hasibuan

Suartati Hasibuan

visual Na cakep banget

2024-04-19

1

Rona Risa

Rona Risa

whaat? 😳

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kepergian Aleena.
2 Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3 Bab 3 : Kehidupan Baru.
4 Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5 Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6 Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7 Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8 Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9 Bab 9 : Laura Pohan.
10 Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11 Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12 Bab 12 : Tamu Bulanan.
13 Bab 13 : Dirumah Papa.
14 Bab 14 : WCTR
15 Bab 15 : WCTR
16 Bab 16 : WCTR
17 Bab 17 : WCTR
18 Bab 18 : WCTR
19 Bab 19 : WCTR
20 Bab 20 : WCTR
21 Bab 21 : WCTR
22 Bab 22 : WCTR
23 Bab 23 : WCTR
24 Bab 24 : WCTR
25 Bab 25 : WCTR
26 Bab 26 : WCTR
27 Bab 27 : WCTR
28 Bab 28 : WCTR
29 Bab 29 : WCTR
30 Bab 30 : WCTR
31 Bab 31 : WCTR
32 Bab 32 : WCTR
33 Bab 33 : WCTR
34 Bab 34 : WCTR
35 Bab 35 : WCTR
36 Bab 36 : WCTR
37 Bab 37 : WCTR
38 Bab 38 : WCTR
39 Bab 39 : WCTR
40 Bab 40 : WCTR
41 Bab 41 : WCTR
42 Bab 42 : WCTR
43 Bab 43 : WCTR
44 Bab 44 : WCTR
45 Bab 45 : WCTR
46 Bab 46 : WCTR
47 Bab 47 : WCTR
48 Bab 48 : WCTR
49 Bab 49 : WCTR
50 Bab 50 : WCTR
51 Bab 51 : WCTR
52 Bab 52 : WCTR
53 Bab 53 : WCTR
54 Bab 54 : WCTR
55 Bab 55 : WCTR
56 Bab 56 : WCTR
57 Bab 57 : WCTR
58 Bab 58 : WCTR
59 Bab 59 : WCTR
60 Bab 60 : WCTR
61 Bab 61 : WCTR
62 Bab 62 : WCTR
63 Bab 63 : WCTR
64 Bab 64 : WCTR
65 Bab 65 : WCTR
66 Bab 66 : WCTR
67 Bab 67 : WCTR
68 Bab 68 : WCTR
69 Bab 69 : WCTR
70 Bab 70 : WCTR
71 Bab 71 : WCTR
72 Bab 72 : WCTR
73 Bab 73 : WCTR
74 Bab 74 : WCTR
75 Bab 75 : WCTR
76 Bab 76 : WCTR
77 Bab 77 : WCTR
78 Bab 78 : WCTR
79 Bab 79 : WCTR
80 Bab 80 : WCTR
81 Bab 81 : WCTR (FINAL)
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 : Kepergian Aleena.
2
Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3
Bab 3 : Kehidupan Baru.
4
Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5
Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6
Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7
Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8
Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9
Bab 9 : Laura Pohan.
10
Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11
Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12
Bab 12 : Tamu Bulanan.
13
Bab 13 : Dirumah Papa.
14
Bab 14 : WCTR
15
Bab 15 : WCTR
16
Bab 16 : WCTR
17
Bab 17 : WCTR
18
Bab 18 : WCTR
19
Bab 19 : WCTR
20
Bab 20 : WCTR
21
Bab 21 : WCTR
22
Bab 22 : WCTR
23
Bab 23 : WCTR
24
Bab 24 : WCTR
25
Bab 25 : WCTR
26
Bab 26 : WCTR
27
Bab 27 : WCTR
28
Bab 28 : WCTR
29
Bab 29 : WCTR
30
Bab 30 : WCTR
31
Bab 31 : WCTR
32
Bab 32 : WCTR
33
Bab 33 : WCTR
34
Bab 34 : WCTR
35
Bab 35 : WCTR
36
Bab 36 : WCTR
37
Bab 37 : WCTR
38
Bab 38 : WCTR
39
Bab 39 : WCTR
40
Bab 40 : WCTR
41
Bab 41 : WCTR
42
Bab 42 : WCTR
43
Bab 43 : WCTR
44
Bab 44 : WCTR
45
Bab 45 : WCTR
46
Bab 46 : WCTR
47
Bab 47 : WCTR
48
Bab 48 : WCTR
49
Bab 49 : WCTR
50
Bab 50 : WCTR
51
Bab 51 : WCTR
52
Bab 52 : WCTR
53
Bab 53 : WCTR
54
Bab 54 : WCTR
55
Bab 55 : WCTR
56
Bab 56 : WCTR
57
Bab 57 : WCTR
58
Bab 58 : WCTR
59
Bab 59 : WCTR
60
Bab 60 : WCTR
61
Bab 61 : WCTR
62
Bab 62 : WCTR
63
Bab 63 : WCTR
64
Bab 64 : WCTR
65
Bab 65 : WCTR
66
Bab 66 : WCTR
67
Bab 67 : WCTR
68
Bab 68 : WCTR
69
Bab 69 : WCTR
70
Bab 70 : WCTR
71
Bab 71 : WCTR
72
Bab 72 : WCTR
73
Bab 73 : WCTR
74
Bab 74 : WCTR
75
Bab 75 : WCTR
76
Bab 76 : WCTR
77
Bab 77 : WCTR
78
Bab 78 : WCTR
79
Bab 79 : WCTR
80
Bab 80 : WCTR
81
Bab 81 : WCTR (FINAL)
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!