Bab 18 : WCTR

Hari ini Luna menyibukkan dirinya dengan mengikuti Andra. Saat ini dia sedang berada di gedung Rainbow Group, atau lebih tepatnya diruangan kerja Andra.

Sudah sejak pagi Luna berada diruangan itu berdua bersama dengan Andra. Sementara Andra sibuk dengan pekerjaannya, Luna sedang duduk-duduk santai di sofa. Namun Luna sepertinya sudah mulai bosan, sejak tadi dia hanya bermain handphone dan membaca majalah saja.

Luna menatap Andra yang sedang serius bekerja, sejak sampai diruangan itu suaminya itu langsung disibukkan dengan pekerjaannya dan tidak berbicara sepatah katapun padanya.

"Jika kamu sudah lelah, aku akan menyuruh Hansen untuk mengantarkan kamu pulang." Andra berbicara tanpa menatap Luna. Matanya masih fokus pada layar laptopnya.

Luna segera bangun dan menghampiri meja kerja Andra. "Mana mungkin aku lelah, aku akan menunggumu sampai kamu pulang."

"Baiklah, terserah kamu saja."

Tujuan Luna berada di sana memang untuk sebuah misi, yaitu misi membuat Andra jatuh cinta padanya. Selama ini mereka tidak pernah menghabiskan waktu berdua karena Andra selalu terkesan menghindar darinya. Luna pikir jika dia bersama dengan Andra selama 24 jam setiap harinya maka kemungkinan untuk jatuh cinta sangatlah besar.

"Aku bosan..."ucap Luna dengan suara pelan namun masih terdengar di telinga Andra.

Andra menarik kursinya mundur, pandangannya kini beralih pada Luna yang sedang berdiri di depan mejanya.

"Aku tidak menyuruhmu untuk ikut. Bukankah tadi pagi aku sudah menawarkan untuk mengantarkan kamu kerumah papa kamu lagi." Andra mengingatkan.

"Aku tau, tapi kan aku hanya ingin lebih dekat denganmu. Memangnya tidak boleh aku dekat-dekat dengan suamiku sendiri. Selama empat bulan ini kita tidak pernah ngobrol seperti pasangan suami istri lainnya. Bagaimana aku bisa membuat kamu jatuh cinta padaku jika kita tidak pernah memiliki waktu untuk berdua." ucap Luna dengan wajah tertunduk lesu.

Andra segera bangun dari duduknya, dia menghampiri Luna dan berdiri di hadapan gadis itu.

"Aku sudah tidak sibuk, sekarang cepat tunjukkan padaku." ucap Andra.

Luna nampak terkejut, pikirannya melayang jauh saat mendengar ucapan Andra tadi. Kemudian dia berjalan mundur dua langkah dengan cepat, menyilangkan kedua tangannya didadanya.

"Me-menunjukkan apa? Jangan macam-macam disini! Kita sedang ada dikantor." raut wajah Luna nampak begitu panik.

"Maksudku, tunjukkan bagaimana caramu untuk membuatku jatuh cinta padamu. Memangnya apa yang kamu pikirkan?" tanya Andra menaikkan sebelah alisnya.

Luna berpura-pura tertawa, lagi-lagi dia merasa sangat malu karena berfikir jika Andra akan mengajaknya untuk melakukan ritual suami istri. Luna segera menurunkan kedua tangannya dari dadanya.

"Ma-maksudku kita sedang ada dikantor. Sebaiknya kita mencari tempat yang lebih nyaman untuk ngobrol berdua." ucap Luna beralasan.

"Ruangan ini cukup aman untuk sekedar ngobrol berdua. Tidak ada yang berani masuk tanpa seijin ku. Kamu bisa mengatakan apapun yang ingin kamu katakan." ucap Andra.

Luna tidak langsung menjawab, dia bahkan tidak tau apa yang akan dia obrolkan dengan suaminya itu.

Andra nampak menunggu jawaban dari Luna, dia menyenderkan tubuhnya pada sisi meja, memasukkan kedua tangannya pada saku celananya sambil matanya terus memperhatikan wajah gadis itu. Menunggunya untuk berbicara.

Luna menjadi sangat gugup saat menyadari Andra sedang memandanginya. Wajah pria itu nampak begitu tenang, namun tatapannya mampu membuat jantung Luna berdetak sangat kencang.

"Seperti apa kriteria wanita idamanmu?" Luna akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

Andra nampak terdiam cukup lama, sampai akhirnya dia menjawab pertanyaan istrinya itu.

"Yang pasti dia adalah wanita yang cantik, memiliki hati yang lembut." ucap Andra.

Kemudian Andra melanjutkan ucapannya. "Dan satu hal yang paling penting, wanita itu harus bisa menjaga hatinya untukku."

Kalimat terakhir begitu menusuk dihati Luna. Dia teringat akan Aleena yang sudah mengkhianati Andra, walaupun dia belum bisa memastikan semua itu. Namun bagaimana jika Andra mengetahui dan melihat foto-foto yang disimpan oleh Felicia?

"Tapi bagaimana jika wanita itu...." Luna tidak melanjutkan kata-katanya saat mendengar seseorang mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk!" perintah Andra, dan pintu pun terbuka. Rupanya Hansen yang datang dengan membawa dua kantong kresek yang berisi makanan dan cemilan untuk Luna.

"Tuan, ini barang-barang yang anda minta." Hansen menunjukkan dua kantong kresek ditangannya.

"Taruh diatas meja."

Hansen menaruh dua kantong kresek itu diatas meja. Rupanya tadi Andra memberikan perintah pada Hansen untuk membelikan makanan dan cemilan untuk Luna karena takut gadis itu tidak merasa lapar dan bosan.

"Saya juga sudah menyiapkan mobil didepan, tuan."

Andra menganggukkan kepalanya, "Kamu tunggu aku dibawah. Dan ajak Felicia juga bersamamu."

"Baik, tuan." Hansen segera pergi, dia menghampiri meja kerja Felicia untuk mengajak wanita itu turun bersamanya.

Pandangan Andra beralih pada Luna saat Hansen sudah keluar dari ruangannya. Dia berjalan mendekati gadis itu.

"Diatas meja ada makanan untukmu. Aku harus pergi sebentar untuk bertemu dengan klien diluar." ucap Andra.

"Bersama kak Felicia?" tanya Luna.

Andra menganggukkan kepalanya, "Iya."

Andra kembali melanjutkan kata-katanya. "Aku tidak akan lama. Kita bisa melanjutkan obrolan kita nanti setelah aku kembali."

Luna tidak menjawab, dia bahkan sudah tidak berniat untuk melanjutkan obrolan mereka tadi. Bukan karena takut jika dirinya tidak termasuk dalam kriteria wanita idaman Andra. Namun Luna lebih mengkhawatirkan jika Andra mengetahui kebenaran tentang hubungan Aleena dengan seorang pria.

Kemudian Andra berjalan melewati Luna, namun tangannya ditahan oleh gadis itu. Dia segera membalikkan badannya kembali untuk menatap wajah Luna. Mata Luna nampak berkaca-kaca.

"Kak, aku...." Luna tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya. Dia memeluk tubuh Andra dan mulai menitikkan air matanya. Menangis dalam diam.

"Bagaimana jika aku tidak berhasil membuat kamu jatuh cinta padaku? Bagaimana jika setelah aku pergi, kamu mengetahui kebenaran tentang kak Aleena? Apakah kamu masih baik-baik saja?" kata hati Luna.

Dibandingkan dengan perasaannya, Luna lebih mengkhawatirkan perasaan Andra. Dia tidak ingin Andra merasa sedih dan kecewa. Baginya kebahagiaan Andra adalah kebahagiaannya, walaupun dia tidak akan pernah memiliki hati pria itu dalam hidupnya.

"Apa kamu baik-baik saja?" Andra merasa bingung dan sedikit khawatir karena Luna tiba-tiba saja memeluknya.

Luna segera menyeka air matanya, kemudian dia melepaskan pelukannya dari Andra.

Luna berpura-pura untuk tersenyum. "Aku baik-baik saja. Hanya saja, kamu akan pergi dengan kak Felicia. Waktumu lebih banyak dengannya daripada denganku, bagaimana jika nanti kamu malah jatuh cinta padanya?"

"Aku bukan anak kecil, aku bisa membedakan antara urusan pribadi dan urusan pekerjaan." ucap Andra membuat Luna merasa sedikit lega mendengarnya.

Kemudian Andra kembali berkata-kata. "Aku harus segera pergi. Sebaiknya kamu makan makananmu. Aku tidak mau kamu sampai sakit. Karena aku tidak mau direpotkan untuk itu."

Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Dia yakin jika sebenarnya Andra memiliki hati yang lembut, pria itu hanya menunjukkan sikap dinginnya diluar saja.

Andra pun pergi meninggalkan Luna, dia turun ke lantai paling bawah digedung itu. Dimana saat ini Hansen dan Felicia sudah menunggunya di dalam mobil.

...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...

Marvel sudah merasa lebih baik setelah semalam dia meminum obat yang diberikan oleh Andra. Hingga siang ini Marvel berkunjung ke Rainbow Group untuk menemui sahabatnya itu karena ingin berterima kasih sekaligus ingin bercerita tentang gadis yang bernama Luna.

Marvel membuka pintu ruangan kerja Andra.

"Ndra?"

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

polos banget Luna

2024-04-16

1

Rona Risa

Rona Risa

eaaaaa tom and jerry ketemu 🤣

2024-04-06

1

Rona Risa

Rona Risa

setidaknya andra sudah ada perhatian, sudah ada sedikit bibit cinta lah 🙈

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kepergian Aleena.
2 Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3 Bab 3 : Kehidupan Baru.
4 Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5 Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6 Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7 Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8 Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9 Bab 9 : Laura Pohan.
10 Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11 Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12 Bab 12 : Tamu Bulanan.
13 Bab 13 : Dirumah Papa.
14 Bab 14 : WCTR
15 Bab 15 : WCTR
16 Bab 16 : WCTR
17 Bab 17 : WCTR
18 Bab 18 : WCTR
19 Bab 19 : WCTR
20 Bab 20 : WCTR
21 Bab 21 : WCTR
22 Bab 22 : WCTR
23 Bab 23 : WCTR
24 Bab 24 : WCTR
25 Bab 25 : WCTR
26 Bab 26 : WCTR
27 Bab 27 : WCTR
28 Bab 28 : WCTR
29 Bab 29 : WCTR
30 Bab 30 : WCTR
31 Bab 31 : WCTR
32 Bab 32 : WCTR
33 Bab 33 : WCTR
34 Bab 34 : WCTR
35 Bab 35 : WCTR
36 Bab 36 : WCTR
37 Bab 37 : WCTR
38 Bab 38 : WCTR
39 Bab 39 : WCTR
40 Bab 40 : WCTR
41 Bab 41 : WCTR
42 Bab 42 : WCTR
43 Bab 43 : WCTR
44 Bab 44 : WCTR
45 Bab 45 : WCTR
46 Bab 46 : WCTR
47 Bab 47 : WCTR
48 Bab 48 : WCTR
49 Bab 49 : WCTR
50 Bab 50 : WCTR
51 Bab 51 : WCTR
52 Bab 52 : WCTR
53 Bab 53 : WCTR
54 Bab 54 : WCTR
55 Bab 55 : WCTR
56 Bab 56 : WCTR
57 Bab 57 : WCTR
58 Bab 58 : WCTR
59 Bab 59 : WCTR
60 Bab 60 : WCTR
61 Bab 61 : WCTR
62 Bab 62 : WCTR
63 Bab 63 : WCTR
64 Bab 64 : WCTR
65 Bab 65 : WCTR
66 Bab 66 : WCTR
67 Bab 67 : WCTR
68 Bab 68 : WCTR
69 Bab 69 : WCTR
70 Bab 70 : WCTR
71 Bab 71 : WCTR
72 Bab 72 : WCTR
73 Bab 73 : WCTR
74 Bab 74 : WCTR
75 Bab 75 : WCTR
76 Bab 76 : WCTR
77 Bab 77 : WCTR
78 Bab 78 : WCTR
79 Bab 79 : WCTR
80 Bab 80 : WCTR
81 Bab 81 : WCTR (FINAL)
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 : Kepergian Aleena.
2
Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3
Bab 3 : Kehidupan Baru.
4
Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5
Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6
Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7
Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8
Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9
Bab 9 : Laura Pohan.
10
Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11
Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12
Bab 12 : Tamu Bulanan.
13
Bab 13 : Dirumah Papa.
14
Bab 14 : WCTR
15
Bab 15 : WCTR
16
Bab 16 : WCTR
17
Bab 17 : WCTR
18
Bab 18 : WCTR
19
Bab 19 : WCTR
20
Bab 20 : WCTR
21
Bab 21 : WCTR
22
Bab 22 : WCTR
23
Bab 23 : WCTR
24
Bab 24 : WCTR
25
Bab 25 : WCTR
26
Bab 26 : WCTR
27
Bab 27 : WCTR
28
Bab 28 : WCTR
29
Bab 29 : WCTR
30
Bab 30 : WCTR
31
Bab 31 : WCTR
32
Bab 32 : WCTR
33
Bab 33 : WCTR
34
Bab 34 : WCTR
35
Bab 35 : WCTR
36
Bab 36 : WCTR
37
Bab 37 : WCTR
38
Bab 38 : WCTR
39
Bab 39 : WCTR
40
Bab 40 : WCTR
41
Bab 41 : WCTR
42
Bab 42 : WCTR
43
Bab 43 : WCTR
44
Bab 44 : WCTR
45
Bab 45 : WCTR
46
Bab 46 : WCTR
47
Bab 47 : WCTR
48
Bab 48 : WCTR
49
Bab 49 : WCTR
50
Bab 50 : WCTR
51
Bab 51 : WCTR
52
Bab 52 : WCTR
53
Bab 53 : WCTR
54
Bab 54 : WCTR
55
Bab 55 : WCTR
56
Bab 56 : WCTR
57
Bab 57 : WCTR
58
Bab 58 : WCTR
59
Bab 59 : WCTR
60
Bab 60 : WCTR
61
Bab 61 : WCTR
62
Bab 62 : WCTR
63
Bab 63 : WCTR
64
Bab 64 : WCTR
65
Bab 65 : WCTR
66
Bab 66 : WCTR
67
Bab 67 : WCTR
68
Bab 68 : WCTR
69
Bab 69 : WCTR
70
Bab 70 : WCTR
71
Bab 71 : WCTR
72
Bab 72 : WCTR
73
Bab 73 : WCTR
74
Bab 74 : WCTR
75
Bab 75 : WCTR
76
Bab 76 : WCTR
77
Bab 77 : WCTR
78
Bab 78 : WCTR
79
Bab 79 : WCTR
80
Bab 80 : WCTR
81
Bab 81 : WCTR (FINAL)
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!