Bab 3 : Kehidupan Baru.

Luna merasakan jantungnya berdegup dengan kencang hanya karena sebuah lingerie. Luna mencoba mengatur nafasnya, menariknya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara pelan-pelan.

"Kak Aleena, apa yang harus aku lakukan pada suami kakak itu? Aku tidak pernah tidur dengan seorang pria, bagaimana ini??" gumam Luna pelan karena takut terdengar oleh Andra.

Luna dibuat kembali kaget saat dia memandang lingerie berwarna merah ditangannya.

"Ya Tuhan, kenapa aku membawa barang haram ini? Tidak mungkin aku memakainya kan?" Luna melemparkan lingerie itu kearah wastafel, lalu dia menempelkan telinganya ke pintu. "Apa dia sudah tidur ya? Sebaiknya aku mandi saja dulu sambil menunggu kak Andra tidur, baru aku bisa mengambil koperku."

Akhirnya Luna memutuskan untuk mandi lebih dulu. Dia segera membuka kain yang menempel di tubuhnya sembari mengisi bathtub. Beruntung selama dua bulan ini Aleena sudah mengajarinya banyak hal sehingga dia bisa menggunakan kamar mandi milik orang kaya. Karena biasanya Luna hanya tinggal dikontrakkan kecil bersama dengan ibunya.

Sementara itu Andra tengah duduk ditepi ranjang, dia memegang foto mendiang istrinya yang terbingkai dengan indah.

"Aleena, apa kamu bahagia sekarang, sayang? Aku sudah memenuhi keinginan terakhir kamu." gumam Andra pelan.

Andra sangat mencintai Aleena, hingga dia selalu menuruti apapun keinginan istrinya itu. Beruntung Aleena adalah wanita yang pengertian dan tidak pernah meminta hal yang aneh-aneh padanya. Kecuali keinginan terakhir Aleena ini. Dan Andra pun terpaksa harus mengabulkannya demi mendiang istrinya itu.

Kemudian Andra meletakkan kembali foto itu diatas nakas, dia memandang ke arah pintu kamar mandi. Sudah hampir satu jam tapi Luna belum keluar dari kamar mandi. Andra segera bangun dan mengetuk pintu kamar mandi itu. Andra tidak berniat untuk melakukan malam pertama dengan Luna, dia hanya khawatir terjadi sesuatu dengan Luna didalam sana. Kehidupan seperti ini pasti sangat awam bagi Luna karena belum terbiasa.

Andra mengetuk pintu itu dengan pelan, "Apa ada yang kamu butuhkan?"

Tidak ada sahutan dari Luna, hingga Andra ingin kembali mengetuk pintu namun tiba-tiba Luna membuka pintunya dengan pelan. Luna hanya menunjukkan wajahnya saja karena dia hanya memakai handuk saja. Sebenarnya sejak tadi Luna ingin keluar tapi dia merasa malu saat melihat Andra sedang duduk di tepi ranjang sambil melamun memandangi sebuah foto, hingga Luna mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamar mandi.

"Maaf kak, aku lupa tidak membawa baju ganti. Bisakah kakak membantuku untuk mengambilkannya?" Luna mengatakannya dengan ragu-ragu. Dia takut Andra akan marah padanya.

Andra melihat ke arah koper Luna yang berada di sisi ranjang. Dia mengambil koper itu dan menaruhnya diatas ranjang. Kemudian Andra membuka koper itu untuk mengambilkan baju ganti untuk Luna. Namun Andra dibuat terkejut saat yang dia lihat pertama kali adalah bra dan ce-lana da-lam wanita. Luna memang menaruh pakaian dalamnya paling atas saat berkemas dirumah papanya tadi siang.

Andra segera memalingkan wajahnya, biasanya dia hanya melihat milik Aleena saja. Sepertinya sekarang dia juga harus terbiasa melihat apapun milik Luna karena mereka sudah satu kamar.

Akhirnya Andra memutuskan untuk menutup koper itu kembali dan menariknya ke arah kamar mandi. Pintu kamar mandi masih terbuka sedikit karena Luna masih berdiri dibelakang pintu dan sedang menunggu Andra.

"Ini, kamu ambil sendiri saja. Aku akan keruangan kerjaku dulu untuk mengurus beberapa pekerjaan. Jadi kamu bisa tidur duluan, tidak perlu menunggu aku." Andra segera pergi meninggalkan kamarnya. Andra tidak benar-benar pergi untuk bekerja, sebenarnya Andra hanya ingin menghindari kecanggungan antara dirinya dan Luna. Hingga dia memilih untuk menyendiri di ruangan kerjanya.

Setelah mendengar pintu kamar ditutup, Luna segera menarik kopernya kedalam kamar mandi. Lalu dia memilih baju untuk dia pakai.

Luna melirik ke arah lingerie yang dia gantungkan dikamar mandi.

"Semua ini gara-gara kamu. Kalau tidak ada kamu pasti aku sudah membawa baju ganti tadi dan tidak perlu berlama-lama didalam kamar mandi." Luna berbicara pada lingerie, seolah-olah lingerie itu bisa mendengarnya.

Selesai memakai bajunya, Luna segera keluar dari kamar. Luna memandang ke arah ranjang, sebenarnya dia sudah sangat mengantuk dan lelah, tapi dia takut Andra akan marah jika dirinya tidur diatas ranjang. Akhirnya Luna memutuskan untuk tidur disofa saja.

Luna merebahkan dirinya diatas sofa, dia memandangi foto pernikahan Aleena dan Andra yang terpajang di dinding kamar itu. Luna menghela nafas berat, mungkin mulai malam ini dia harus terbiasa dengan kehidupan barunya sebagai istri seorang Rafandra Harrison.

Perlahan mata Luna terpejam, dia sudah tidak kuat untuk menahan rasa kantuknya.

...🌲🌲🌲🌲🌲...

Soraya masuk ke dalam kamar putrinya saat mendengar kegaduhan dari dalam kamar itu. Rupanya Felicia sedang melempar dan membanting semua barang-barang dikamarnya hingga kamar itu sekarang sudah nampak seperti kapal pecah.

"Sayang, kamu ini apa-apaan sih? Berisik tau! Kalau papa denger gimana?" ujar Soraya, beruntung Damar sudah tidur, hingga saat mendengar Felicia sedang mengamuk, dia langsung mendatangi kamar putrinya.

"Ma! Kok mama diem aja sih pas kak Andra nikah sama Luna. Harusnya mama ngajuin aku buat gantiin kak Aleena. Mama kan tau aku cinta banget sama kak Andra." wajah Felicia nampak sangat kesal, dia tidak terima dengan pernikahan Luna dan Andra.

"Mama juga sudah bilang begitu sama papa kamu. Tapi Andranya mau nikahin Luna, jadi mama tidak bisa berbuat apa-apa." jawab Soraya. Kemudian Soraya berjalan mendekati Felicia dan mengusap-usap rambut putrinya. "Kamu tenang saja sayang, pernikahan mereka tidak akan mungkin berlangsung lama. Mereka tidak saling mencintai, dan Luna kamu tau sendiri."

Soraya yakin Andra tidak akan kuat lama dengan sikap Luna yang kampungan dan kekanak-kanakan. Luna memang sangat berbeda dengan kakaknya, Aleena. Aleena adalah seorang wanita yang dewasa dan lembut. Jadi wajar saja jika Andra jatuh cinta pada Aleena. Tapi Luna? Tidak mungkin seorang Affandra Harrison bisa jatuh cinta pada seorang wanita seperti Luna.

...🌲🌲🌲🌲🌲...

Luna menggeliat pelan, lalu dia membuka matanya perlahan dan mulai mengumpulkan nyawanya. Dia lupa semalam tidur jam berapa, bahkan dia tidak mendengar Andra kembali ke kamar.

Luna memiringkan kepalanya kesamping dan melihat sofa yang semalam dia tiduri. Seketika jantungnya seperti berhenti berdetak.

"Kalau sofanya disana, berarti ini???"

Luna segera membalikkan kepalanya kekanan dan melihat wajah tampan yang sedang tidur disampingnya. Luna nampak menegang, dia hampir saja berteriak, namun dia segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Aku sampai lupa jika kemarin aku sudah menikah dengan kakak iparku ini." ucap Luna dalam hati.

Luna memperhatikan wajah Andra yang sedang tertidur miring menghadap kearahnya. Luna memperhatikan wajah Andra, dari keningnya, matanya, hidungnya, dan kini tatapan Luna berhenti dibibir milik pria itu.

Luna menelan salivanya, membayangkan bagaimana jika bibirnya menyentuh bibir itu. Selama ini dia belum pernah berciuman dengan seorang pria, membayangkan saja tidak berani.

"Apa yang sedang aku pikirkan? Otakku pasti sedang bermasalah!" Luna kembali berbicara dalam hati. Kemudian dia segera bangun dan pergi kekamar mandi.

Luna melepaskan semua pakaiannya, dia harus segera mandi sebelum Andra bangun. Beruntung Luna masih meninggalkan kopernya didalam kamar mandi semalam hingga dia tidak perlu meminta Andra untuk mengambilkan pakaian ganti lagi untuknya.

Selesai mandi dan bersiap, Luna segera keluar dari dalam kamar mandi. Dia melihat Andra yang sudah bangun dan sedang duduk di tepi ranjang. Luna menaruh kopernya dipinggir lemari. Dia tidak tau harus menaruh barang-barangnya dimana. Didalam lemari itu pasti sudah penuh dengan pakaian milik Andra dan Aleena. Luna tidak ingin menyingkirkan barang-barang mendiang kakaknya karena takut Andra akan marah.

Kemudian Luna berjalan menghampiri Andra. "eeemmm kak, semalam...."

Luna tidak melanjutkan kata-katanya saat melihat Andra bangun dari duduknya dan menatapnya dengan tatapan dingin.

"Tidak terjadi apa-apa semalam. Jadi tidak perlu berfikir yang terlalu jauh. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyentuhmu. Pernikahan ini terjadi karena aku tidak ingin mengecewakan Aleena." Andra segera pergi kekamar mandi setelah berkata demikian. Baginya istrinya tetaplah Aleena, tidak ada yang bisa menggantikan posisi Aleena.

Luna menatap punggung Andra yang semakin jauh dan menghilang dibalik pintu kamar mandi. Sebisa mungkin dia berusaha untuk tetap tersenyum walaupun Andra terus bersikap dingin padanya.

"Kak Aleena, kakak sangat beruntung karena suami kakak sangat mencintai kakak. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa menggantikan posisi kakak." gumam Luna dengan pelan.

Kemudian Luna membuka lemari, dia akan menyiapkan pakaian untuk Andra. Kemarin selesai acara pernikahan Andra memang sudah mengatakan dihadapan keluarga mereka jika mulai hari ini dia akan masuk kantor sehingga Luna menyiapkan akan style kerja untuk suaminya itu.

Luna menatap satu persatu pakaian yang sudah dia siapkan diatas ranjang. Sudah ada kemeja putih, celana bahan hitam dan jas berwarna hitam. Luna juga sudah menyiapkan dasi yang senada dengan pakaian yang dia siapkan.

"Apa lagi ya?" Luna mengingat-ingat sepertinya ada yang kurang. Lalu dia membuka lemari lagi dan mencari-cari sesuatu.

Luna membuka laci yang berisikan pakaian da-lam milik Andra. Dia mengambil satu dan membuka benda berbentuk segitiga itu. Mata Luna membulat, dia menjadi sulit untuk menelan salivanya, ini adalah pertama kalinya dia melihat pakaian dalam milik seorang pria.

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka, sepertinya Andra sudah selesai mandi. Luna buru-buru menyembunyikan ce-lana da-lam milik Andra dibelakang tubuhnya.

...❣️❣️❣️❣️❣️...

💐 Ditunggu like, vote, komen dan hadiahnya ya kakak-kakakku 🥰💐

Terpopuler

Comments

Syaiful Amri

Syaiful Amri

selalu main sembunyi sembunyi, ntar di omeli lagi di salahin lagi celana dalamnya tuh

2024-04-03

3

Syaiful Amri

Syaiful Amri

hy lingerie, aku ngakak so hard krn luna bicarA sama kamu

2024-04-03

1

Rona Risa

Rona Risa

setia banget sih... tapi... gak yakin

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kepergian Aleena.
2 Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3 Bab 3 : Kehidupan Baru.
4 Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5 Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6 Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7 Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8 Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9 Bab 9 : Laura Pohan.
10 Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11 Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12 Bab 12 : Tamu Bulanan.
13 Bab 13 : Dirumah Papa.
14 Bab 14 : WCTR
15 Bab 15 : WCTR
16 Bab 16 : WCTR
17 Bab 17 : WCTR
18 Bab 18 : WCTR
19 Bab 19 : WCTR
20 Bab 20 : WCTR
21 Bab 21 : WCTR
22 Bab 22 : WCTR
23 Bab 23 : WCTR
24 Bab 24 : WCTR
25 Bab 25 : WCTR
26 Bab 26 : WCTR
27 Bab 27 : WCTR
28 Bab 28 : WCTR
29 Bab 29 : WCTR
30 Bab 30 : WCTR
31 Bab 31 : WCTR
32 Bab 32 : WCTR
33 Bab 33 : WCTR
34 Bab 34 : WCTR
35 Bab 35 : WCTR
36 Bab 36 : WCTR
37 Bab 37 : WCTR
38 Bab 38 : WCTR
39 Bab 39 : WCTR
40 Bab 40 : WCTR
41 Bab 41 : WCTR
42 Bab 42 : WCTR
43 Bab 43 : WCTR
44 Bab 44 : WCTR
45 Bab 45 : WCTR
46 Bab 46 : WCTR
47 Bab 47 : WCTR
48 Bab 48 : WCTR
49 Bab 49 : WCTR
50 Bab 50 : WCTR
51 Bab 51 : WCTR
52 Bab 52 : WCTR
53 Bab 53 : WCTR
54 Bab 54 : WCTR
55 Bab 55 : WCTR
56 Bab 56 : WCTR
57 Bab 57 : WCTR
58 Bab 58 : WCTR
59 Bab 59 : WCTR
60 Bab 60 : WCTR
61 Bab 61 : WCTR
62 Bab 62 : WCTR
63 Bab 63 : WCTR
64 Bab 64 : WCTR
65 Bab 65 : WCTR
66 Bab 66 : WCTR
67 Bab 67 : WCTR
68 Bab 68 : WCTR
69 Bab 69 : WCTR
70 Bab 70 : WCTR
71 Bab 71 : WCTR
72 Bab 72 : WCTR
73 Bab 73 : WCTR
74 Bab 74 : WCTR
75 Bab 75 : WCTR
76 Bab 76 : WCTR
77 Bab 77 : WCTR
78 Bab 78 : WCTR
79 Bab 79 : WCTR
80 Bab 80 : WCTR
81 Bab 81 : WCTR (FINAL)
82 Pengumuman
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 : Kepergian Aleena.
2
Bab 2 : Menjalankan wasiat dari Aleena.
3
Bab 3 : Kehidupan Baru.
4
Bab 4 : Tragedi Di Pagi Hari.
5
Bab 5 : Niat Untuk Meminta Maaf.
6
Bab 6 : Aku Luna, bukan Aleena.
7
Bab 7 : Belum bisa menerima kenyataan.
8
Bab 8 : 4 Bulan berlalu.
9
Bab 9 : Laura Pohan.
10
Bab 10 : Pria dari masa lalu Aleena.
11
Bab 11 : Marvel Ardiansyah.
12
Bab 12 : Tamu Bulanan.
13
Bab 13 : Dirumah Papa.
14
Bab 14 : WCTR
15
Bab 15 : WCTR
16
Bab 16 : WCTR
17
Bab 17 : WCTR
18
Bab 18 : WCTR
19
Bab 19 : WCTR
20
Bab 20 : WCTR
21
Bab 21 : WCTR
22
Bab 22 : WCTR
23
Bab 23 : WCTR
24
Bab 24 : WCTR
25
Bab 25 : WCTR
26
Bab 26 : WCTR
27
Bab 27 : WCTR
28
Bab 28 : WCTR
29
Bab 29 : WCTR
30
Bab 30 : WCTR
31
Bab 31 : WCTR
32
Bab 32 : WCTR
33
Bab 33 : WCTR
34
Bab 34 : WCTR
35
Bab 35 : WCTR
36
Bab 36 : WCTR
37
Bab 37 : WCTR
38
Bab 38 : WCTR
39
Bab 39 : WCTR
40
Bab 40 : WCTR
41
Bab 41 : WCTR
42
Bab 42 : WCTR
43
Bab 43 : WCTR
44
Bab 44 : WCTR
45
Bab 45 : WCTR
46
Bab 46 : WCTR
47
Bab 47 : WCTR
48
Bab 48 : WCTR
49
Bab 49 : WCTR
50
Bab 50 : WCTR
51
Bab 51 : WCTR
52
Bab 52 : WCTR
53
Bab 53 : WCTR
54
Bab 54 : WCTR
55
Bab 55 : WCTR
56
Bab 56 : WCTR
57
Bab 57 : WCTR
58
Bab 58 : WCTR
59
Bab 59 : WCTR
60
Bab 60 : WCTR
61
Bab 61 : WCTR
62
Bab 62 : WCTR
63
Bab 63 : WCTR
64
Bab 64 : WCTR
65
Bab 65 : WCTR
66
Bab 66 : WCTR
67
Bab 67 : WCTR
68
Bab 68 : WCTR
69
Bab 69 : WCTR
70
Bab 70 : WCTR
71
Bab 71 : WCTR
72
Bab 72 : WCTR
73
Bab 73 : WCTR
74
Bab 74 : WCTR
75
Bab 75 : WCTR
76
Bab 76 : WCTR
77
Bab 77 : WCTR
78
Bab 78 : WCTR
79
Bab 79 : WCTR
80
Bab 80 : WCTR
81
Bab 81 : WCTR (FINAL)
82
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!