20. Perpisahan

Setelah berita mencuat atas tertangkapnya nyonya Dorothy dan tuan Miko yang pernah menjerumuskan putri Madeline, kini masalah kerajaan itu berlalu dengan aman. Walaupun Madeline sendiri tidak mengetahui atas penangkapan kedua orangtua angkatnya itu.

Namun ada hal yang membuat hatinya gundah kala Raffi berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk kembali ke Amerika karena tugas lain menantinya di negara Adi daya tersebut.

"Tuan, nyonya. Tugasku untuk mengembalikan Madeline kepada kalian telah usai. Tolong jaga Madeline dengan baik. Tetap seleksi para pelayan yang mungkin melayani kebutuhan Madeline.

Jangan terlalu percaya kepada orang yang terlihat lembut namun menipu. Tegas itu penting tapi egois jangan," pinta Raffi membuat kedua orangtuanya Madeline tersenyum.

"Kami tidak akan ceroboh lagi untuk menjaga Madeline. Jika ada urusan negara yang butuh tenaga kami, maka kami akan membawa Madeline ikut serta supaya dia juga belajar bagaimana cara menjalin hubungan kerjasama antara beberapa negara untuk kepentingan dalam negeri," ucap tuan Excel.

"Madeline harus kuliah lagi sebelum ia dipersunting oleh pangeran yang akan melamarnya nanti," ucap nyonya Kellen seakan memberikan warning untuk Raffi agar tidak berharap pada cinta putrinya.

"Mam...!" tegur Madeline yang tidak enak dengan Raffi yang tetap bersikap tenang walaupun hatinya sangat sakit.

"Baiklah. Kalau begitu aku permisi tuan Excel karena sebentar lagi helikopterku akan datang menjemputku. Aku minta ijin helikopternya mendarat di istana anda, tuan Excel," ucap Raffi tidak begitu peduli dengan ocehan nyonya Kellen karena tidak ingin melihat Madeline sedih.

"Daddy. Apakah aku boleh mengantar Raffi ke depan?" ijin Madeline dan tuan Excel setuju.

Madeline begitu senang mendapat kesempatan untuk bisa bersama Raffi untuk terakhir kalinya walaupun jujur saja ada perasaan yang hilang dalam dirinya yang berganti dengan gelembung kesedihan yang memaksanya untuk menangis.

"Titip salam ku kepada saudaramu Ghaida dan Ghazali. Terimakasih banyak sudah membantu memenuhi kebutuhan hidup putriku selama tinggal dengan kalian. Aku akan membayarnya untuk semua jasa baik adikmu Ghaida. Tolong kirimkan rekening Ghaida agar putriku Madeline tidak perlu berhutang pada kalian," ucap nyonya Kellen sebelum Raffi meninggalkan ruang utama istana itu.

"Tidak perlu nyonya. Semakin kami menolong orang yang membutuhkan uluran tangan kami, semakin bertambah harta kami setiap harinya.

Dengan beramal baik, Tuhan kami Allah menggantikannya 70 ribu kali lipat kebaikan yang kami lakukan tidak seberapa besar pada orang lain," jelas Raffi tetap santun.

"Sekaya apa keluargamu hingga kamu begitu angkuh tidak mau menerima balasan dari kami?" tanya nyonya Kellen.

"Kekayaan keluargaku mungkin bisa membeli kehormatan anda nyonya. Saking banyaknya harta yang kami dapatkan sehingga kami tidak tahu cara menghabiskannya," ucap Raffi untuk membungkam keangkuhan nyonya Kellen yang mulai menyinggung kehormatan keluarganya.

"Selamat jalan saudara Raffi...! Terimakasih banyak atas perjuanganmu untuk mempertemukan kami dengan putri kami yang selama ini menghilang dari hidup kami sebelum kami meninggal dunia," ucap tuan Excel agar Raffi cepat pergi dan tidak lagi berdebat dengan istrinya.

"Selamat tinggal tuan Excel. Semoga selalu sukses..!" ucap Raffi menyalami tuan Excel dan mengatupkan kedua tangannya ke arah nyonya Kellen.

Madeline berjalan disisi Raffi dengan sedikit menjaga jarak walaupun hatinya ingin sekali menggenggam tangan Raffi dan itu tidak akan pernah terjadi.

"Mengapa kamu buru-buru pulang? Padahal aku ingin sekali mengenal negara ini kalau kamu menemaniku berjalan berdua denganmu," ucap Madeline berusaha tersenyum ditengah kesedihannya.

"Madeline. Aku juga tahu banyak tentang negara ini. Kenapa tidak mengajak Daddy mu saja untuk menemanimu mengenal negara ini? Setahu saya seorang raja lebih mengenal wilayahnya daripada warganya sendiri karena dia sudah dibekali ilmu geografis yang mempuni. Dengan mengusai wilayahnya berarti seorang raja tahu luas daerah kekuasaannya sampai batas mana," ucap Raffi.

"Bukan negara ini yang ingin aku kuasai Raffi, tapi wilayah hatimu yang ingin ku perdalam lagi sebelum wanita lain menduduki area hatimu," batin Madeline yang akhirnya menangis juga.

Melihat Madeline yang sedari tadi menyeka air matanya membuat Raffi tidak enak hati. Tanpa dijelaskan wanita cantik ini, Raffi tahu Madeline tidak ingin dia pergi.

"Jangan sedih Madeline ...! Jika kamu butuh teman ngobrol, kamu tahu caranya menghubungi aku, bukan?" ucap Raffi menenangkan Madeline yang makin sesenggukan.

Madeline berusaha meredakan tangisnya namun tidak bisa dikendalikan. Raffi ingin sekali merangkul gadis ini, tapi ia memikirkan keimanannya. Terpaksa Raffi hanya bisa diam dan terus melangkah menuju landasan pacu di istana tersebut yang memang disediakan oleh istana tersebut.

"Raffi. Apakah aku boleh memelukmu sebelum kita berpisah?" tanya Madeline sambil sesenggukan.

"Menatap wajahmu lebih lama saja tidak boleh apa lagi memelukmu Madeline, itu dilarang oleh agama kami," ucap Raffi agar Madeline mengerti dengan penolakannya.

"Kata Ghaida jika dia orang yang berlawanan jenis bisa disatukan dalam ikatan untuk menjadi mahramnya adalah dengan pernikahan. Apakah kamu tidak ingin menikahiku, Raffi?" tanya Madeline nekat membuat Raffi syok.

"Madeline. Perbedaan diantara kita terlalu banyak dan salah satunya keyakinan..._"

"Aku bersedia menjadi mualaf Raffi. Aku memang sudah tertarik dengan Islam sebelum aku jatuh cinta padamu," ucap Madeline keceplosan lalu buru-buru membekap mulutnya dengan menahan malu.

Raffi jadi salah tingkah sendiri mendengar ucapan frontal Madeline pada dirinya. Ia akhirnya menenangkan Madeline agar gadis ini tidak berharap banyak atas hubungan mereka.

"Madeline. Kamu punya segalanya yang ada di istana ini. Nikmatilah kehidupanmu sebagai seorang putri kerajaan. Belajarlah lebih banyak lagi tentang tata negara berserta hukum--hukumnya. Kuasai lah ilmu pengetahuan sebanyak yang kamu bisa, insya Allah kamu bisa menguasai dunia dengan ilmu pengetahuan yang kamu miliki. Dan aku yakin, kamu akan bertemu dengan pangeranmu suatu hari nanti," hibur Raffi namun tidak mempan pada Madeline.

Ditambah lagi kedatangan helikopter milik FBI yang menjemput Raffi sudah mendarat perlahan diatas landasan pacu tersebut.

"Aku pergi dulu Madeline. Aku akan menghubungimu kalau sudah tiba di New York. Jaga dirimu baik-baik....! Kau harus bahagia, ok!" nasehat Raffi yang juga tidak tega meninggalkan Madeline.

"Raffi. Tunggu sebentar...!" cegah Madeline ketika Raffi mulai melangkah menuju landasan.

"Ada apa Madeline?" tanya Raffi dengan polosnya.

"Apakah kamu tidak pernah mencintaiku sedikit saja?" tanya Madeline lirih.

Deggggg....

Raffi terdiam sesaat lalu tersenyum pada Madeline yang sudah tidak bisa menguasai dirinya karena tidak kuat berpisah dengan pria yang sudah membuatnya tidak tahu malu karena cinta.

"Madeline. Jika Allah menghendaki kita untuk bersatu, insya Allah pasti ada jalan untuk kita kembali bersama," ucap Raffi terdengar ambigu oleh Madeline yang tidak menginginkan jawaban tidak jelas dari Raffi.

"Apakah kamu mencintaiku, Raffi?" desak Madeline namun Raffi tetap pada pendiriannya karena takut memberikan harapan palsu pada Madeline.

"Selamat tinggal Madeline....! Sampai jumpa lagi...!" ucap Raffi lalu berlari cepat menuju helikopter yang sudah menunggunya cukup lama karena mesinnya tidak dimatikan oleh co-pilot.

"Raffiiiiii......!" pekik Madeline makin menjadi membuat hati Raffi sangat sakit.

Helikopter sudah siap meninggalkan istana itu dan Madeline berlari mengejar sambil berteriak memanggil nama Raffi.

"Good bye, Madeline. I love you...!" batin Raffi masih melihat lambaian tangan Madeline melepasnya pergi.

Terpopuler

Comments

Erna

Erna

jadi sedih ya,,😭😭,cinta mereka terhalang oleh mahakota Ratu madeline,,

2024-04-28

2

Rianti Dumai

Rianti Dumai

me too Raffi,,🫣😅🤣

2024-04-28

2

Sekar Sekar

Sekar Sekar

😭😭😭

2024-04-12

2

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!