11. Tidak Ingin Berpisah

Ghaida membawa Madeline di sebuah hotel tapi bukan hotel tempat dia bekerja melainkan di hotel yang lebih mewah lagi dan hotel khusus untuk para bangsawan dan pejabat tinggi pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri yang selalu menginap di hotel bintang lima tersebut.

Itu semua atas permintaan nyonya Kellen dan Raffi yang langsung mengabari Ghaida untuk mempersiapkan Madeline namun tidak diberitahukan kepada gadis itu karena ini bagian dari kejutan Raffi untuk Madeline.

"Ghaida. Mau apa kita ke sini?" tanya Madeline sambil melihat suasana hotel yang lebih keren gaya interiornya dibandingkan hotel tempat dia bekerja.

"Aku ada janji dengan seseorang di tempat ini. Makanya aku ingin kamu menemaniku," ucap Ghaida bersikap biasa saja padahal dia sendiri juga gugup saat ini.

Ada rasa tidak ingin berpisah dengan Madeline karena mereka sudah sangat dekat walaupun dalam waktu singkat.

"Jika kamu ingin bertemu dengan seseorang, kenapa aku didandani sekeren ini? Aku bahkan tidak mengenali diriku sendiri karena wajahku di permak habis olehmu," ucap Madeline malu-malu.

"Sudah saatnya kamu harus berubah penampilanmu, saudaraku karena kamu sangat cantik Madeline. Tanpa riasan dan pakaian mahal saja kamu memang sudah sangat cantik apalagi diubah total penampilanmu seperti ini pasti banyak yang terpesona dengan kecantikanmu," puji Ghaida apa adanya.

"Aku seperti upik abu yang berubah menjadi Cinderella dalam semalam. Hanya saja aku tidak punya labu, tikus dan entah apa saja yang ada di dongeng itu yang selama ini hanya bagian dari impian ku. Bahkan aku bermimpi ingin menjadi seperti seorang putri raja." Madeline cekikikan sendiri saat melihat pantulan wajahnya di kaca yang ada dalam lift itu.

"Kamu memang seorang putri Madeline. Hanya saja Allah sedang mengujimu agar kamu mengenal berbagai macam kehidupan masyarakat bawah.

Saat mereka tidak memiliki pekerjaan atau bekerja dengan upah minim hanya untuk makan sebulan bahkan ada yang cuma bertahan hidup untuk sehari.

Kamu dihadapkan pada kejamnya dunia. Dengan begitu kamu akan menolong banyak orang karena kamu pernah berada di tempat mereka," batin Ghaida terlihat sendu.

"Hei ..! Apa yang kamu pikirkan? Mengapa wajahmu berubah jadi sendu seperti itu? Apakah kamu akan bertemu dengan kekasihmu?" tanya Madeline memperhatikan rona wajah Ghaida yang tidak lagi semangat seperti tadi.

"Aku tidak apa-apa Madeline. Aku hanya merindukan keluargaku. Betapa pentingnya kedua orangtuaku dalam hidupku. Walaupun aku sudah sebesar ini, namun mereka masih memperlakukan aku seperti anak kecil.

Tapi, di satu sisi mamiku tetap tegas dalam menerapkan ilmu agama agar kami tidak salah langkah," ucap Ghaida.

"Kamu beruntung bisa merasakan kasih sayang kedua orangtuamu. Kamu bahkan memiliki apa yang tidak perlu kamu usahakan untuk mendapatkan uang. Aku sangat iri padamu, Ghaida," jujur Madeline.

"Sebentar lagi rasa iri mu berubah menjadi rasa empati pada orang lain. Semoga persahabatan kita selama beberapa Minggu ini merubah pandanganmu tetang kehidupan," batin Ghaida yang selalu mengajarkan Madeline dalam berbagi dengan orang yang tidak mampu atau menolong orang tanpa mengenal status orang itu.

Keduanya sudah masuk ke sebuah restoran yang berada di lantai sepuluh di mana mereka bisa melihat keindahan kota New York saat malam hari dari dinding kaca yang tembus pandang.

Restoran itu sama sekali tidak ada pengunjung. Hanya ada Madeline dan Ghaida yang duduk dekat dengan jendela yang langsung dilayani beberapa orang pelayan.

"Mengapa hanya kita berdua di sini Ghaida? Di mana temanmu?" tanya Madeline penasaran.

"Kita tunggu saja mereka sambil makan dessert." Ghaida menikmati cheesecake dengan taburan fla stoberi kesukaannya dan Madeline mencoba puding coklat.

Tidak lama kemudian datanglah Raffi dan Ghazali yang melangkah masuk duluan ke restoran itu. Melihat kedatangan Raffi, Madeline terlihat salah tingkah hingga hampir tersedak dengan pudding yang ia baru menelannya.

"Astaga....! Kenapa yang datang Raffi dan saudaranya Ghazali?" panik Madeline yang langsung meneguk minumannya lalu berdiri mengikuti Ghaida yang mencium punggung tangan Raffi dan memeluk saudara kembarnya Ghazali.

"Assalamualaikum, Ghaida ...!"

"Waalaikumuslam, kak Raffi, Al..!"

Raffi terpaku menatap wajah Madeline yang malam ini cantiknya luar biasa mengalahkan sinar bintang di atas langit sana.

"Masya Allah cantiknya," puji Raffi terpesona pada Madeline. Madeline mengigit sudut bibirnya sambil tertunduk malu saat Raffi menatapnya. Wajah mulus itu merona merah karena ada getaran aneh dalam dirinya.

"Ehmm...! Hati-hati ..! Jaga matanya...! Bukan mahram, bro," tegur Ghazali membuat Raffi segera membuang wajahnya ke segala arah. Ia lalu menanyakan kabar Madeline namun Ghazali lebih dulu menyapa Madeline.

"Apa kabar Madeline ...!" sapa Ghazali mengatupkan kedua tangannya pada Madeline.

"Baik Al. Bagaimana kabarmu...?" tanya Madeline lalu duduk lagi di kursinya.

"Alhamdulillah. Kami tiba dengan selamat," sahut Al-Ghazali yang biasa disapa Al oleh keluarga dekatnya.

"Madeline. Ada kejutan untukmu. Apakah kamu mau?" tanya Raffi yang tidak bisa menunggu lama karena pesan nyonya Kellen seperti itu.

"Apa kejutannya, Raffi ...? Kenapa malah aku yang dapat kejutan?" tanya Madeline tidak mengerti.

"Maafkan saya Madeline...! Sebenarnya, kami ingin mempertemukan kamu dengan orang terdekatmu. Dan hanya tempat ini yang aman untuk kalian bisa bertemu.

Itulah sebabnya restoran ini disewa untuk kita saja dan tidak terima tamu lainnya," ucap Ghaida.

"Orang terdekat? Siapa Ghaida?" tanya Madeline masih belum paham.

"Kamu adalah putri dari tuan Excel dan nyonya Kellen. Mereka adalah raja dan ratu Yugoslavia. Dan kamu adalah putri tunggal yang diculik oleh seorang polisi saat kamu masih berusia 3 tahun. Kamu hanya mengenali namamu saja saat itu karena usiamu yang masih terlalu kecil," jelas Raffi singkat.

"Aku ...? Aku seorang putri...?" ucapan Madeline terhenti kala melihat kedua orangtuanya yang sudah memasuki restoran itu sambil mengarahkan tatapan mereka pada Madeline seorang.

Madeline bangkit berdiri diikuti oleh Ghaida, Ghazali dan Raffi. Nyonya Kellen mengembangkan kedua tangannya agar putrinya memeluknya.

Bulir bening menumpuk di kelopak mata Madeline. Rasanya campur aduk saat ini saat melihat wajah ibunya sama persis seperti dirinya hanya usia mereka saja yang berbeda.

Kecantikan ratu Yugoslavia itu tak tergerus dimakan usia karena perawatan mahal dengan aura sakral yang memikat mata para pria dewasa. Dan kecantikan itu menurun pada putrinya Madeline.

"Sayangku...Madeline ....! Apakah kamu tidak ingin memeluk mommy, nak ...?" serak nyonya Kellen berurai airmata.

Madeline tampak tegang menatap wajah kedua orangtuanya secara bergantian. Lidahnya cukup kelu untuk menyebut mommy maupun Daddy-nya saat ini.

Waktu seakan terhenti sesaat untuknya. Nafasnya rasanya sesak entah karena rindu atau bahagia menyatu dalam dentuman jantungnya yang bertalu bahagia. Tidak terhitung berapa banyak tetes air mata yang jatuh di pipi mulusnya.

Bukan hanya Madeline yang merasakan euforia pertemuannya dengan kedua orangtuanya, namun Ghaida turut hanyut dalam drama haru itu.

"Madeline. Peluk ibumu, sobat...! Apakah kamu ingin menyia-nyiakan waktumu saat ini? Tidak ada yang perlu disalahkan karena semuanya sudah terjadi. Mereka sangat merindukanmu," bisik Ghaida pada Madeline yang masih tak bereaksi.

"Mommy minta maaf, nak...!" ucap nyonya Kellen ingin menggapai pipi putrinya namun ia begitu takut putrinya membencinya.

"Madeline. Sayang. Daddy tidak pernah berhenti memikirkanmu. Daddy selalu berusaha mencarimu. Apakah kamu membenci kami, nak?" tanya tuan Excel berharap putrinya tidak menyimpan dendam padanya.

Madeline mengusap pipinya. Ia merasa berada di dimensi yang berbeda saat ini. Tiba-tiba hidupnya berubah 180 derajat di awali dengan dirinya dipertemukan dengan Raffi. Hingga akhirnya cerita yang dimulai penuh ketegangan itu berakhir di malam ini.

"Mengapa kalian diam di situ? Apakah kalian tidak ingin memelukku?" ucapan itu akhirnya terdengar indah oleh kedua orangtuanya dan juga ketiga saudara yang sedari tadi hanya menunggu reaksi Madeline.

"Oh....! Putriku..!" Kedua orangtuanya Madeline memeluk Madeline bersamaan. Ketiganya menangis tersedu-sedu. Nyonya Kellen menghujani ciumannya pada kedua pipi putrinya.

Ghazali, Raffi dan Ghaida merasakan sesuatu yang tidak beres di sekitar hotel. Insting si kembar bekerja dengan cepat hingga mata mereka tertuju pada kecepatan peluru musuh yang akan menembus kaca restoran itu.

Rupanya ada yang mengirim sniper untuk membunuh keluarga kerajaan itu. Jika mereka tahu kalau kaca itu anti peluru maka tidak ada sniper yang mau membunuh keluarga itu.

"Mereka menggunakan peluru yang bisa menembus kaca anti peluru ini, kak Raffi. Ghaida...! jatuhkan semua peluru itu sebelum menembus kaca ini...!" titah Ghazali pada saudaranya yang spontan menahan hujan peluru itu ke arah mereka.

Raffi siap pasang badan melindungi keluarga itu jika terjadi sesuatu pada mereka. Raffi, Ghazali dan Ghaida sudah mengenakan rompi tipis dari bahan silikon yang tidak terlihat oleh orang lain karena mengikuti bentuk tubuh mereka.

"Pindahkan mereka kak Raffi...!" titah Ghaida yang tidak mau ambil resiko tinggi.

"Tuan, nyonya...!" tolong ikut denganku...!" ucap Raffi yang langsung dimengerti oleh tuan Excel.

"Baik." Tuan Excel melindungi kedua wanitanya beranjak keluar dari restoran itu menuju kamar mereka.

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

politik yg jahat

2024-06-07

3

Mr.VANO

Mr.VANO

pertemuan mengarukan

2024-04-28

2

jhon teyeng

jhon teyeng

hhhmmm selalu deh bikin penisirin

2024-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
89 89. Hamil
90 90. Jamuan Makan Malam
91 91. Ide brilian Nabilla
92 92. Kebijakan Baru
93 93. Paket Yang Membahagiakan
94 94. Memburu Iblis
95 95. Tidak Kapok
96 96. Terjaring Operasi Senyap
97 97. Mencoba Untuk Mendekati
98 98. Kesampaian Juga
99 99. Membuka Hati
100 100. Apa Jaminanmu?"
101 101. Misi Agen Rahasia CIA
102 102. Masih Ragu
103 103. Kerjasama
104 104. Memantapkan Hati
105 105. Kekompakan
106 106. Dibuat Bingung
107 107. Bala Bantuan
108 108. Ganti Rencana
109 109. Butuh Skill
110 110. Malam Ini Indah
111 112. Saatnya Melawan
112 112. Tidak Dapat Mengelak
113 113. Berlibur
114 114. Tawaran Yang Menggiurkan
115 115. Betah
116 116. Pertemuan Tak Sengaja
117 117. Salah Tingkah
118 118. Membaur
119 119. Siapa Sebenarnya Kamu, Audrey...?
120 120. Gangguan...!
121 121. Bagaimana Mungkin?
122 122. Robot Dewa
123 123. Dewi Laut
124 124. Kecerdikan Audrey
125 125. Pasangan Sementara
126 126. Upik Abu
127 127. Dikerjain Balik
128 128. Jebakan
129 129. Pertanyaan Nizar
130 130. Akhirnya terungkap Juga
131 131. Cinta Tak Bisa Dibeli
132 132. Lengah
133 133. Duka Mendalam
134 134. Mencarimu
135 135. Batas Cinta
136 136. Hadapi Bersama
137 137. Baru Tahu Ya?
138 138. Menangkap Zein
139 139. Mempermainkan
140 140. Cinta Tak Harus Memiliki
141 141. Merahasiakannya
142 142. Bertemu Lagi
143 143. Tidak Peduli
144 144. Merasa Bersalah.
145 145. Luar Biasa
146 146. Ketinggalan
147 147. Pinangan Tak Biasa
148 148. Tidak Terima
149 149. Jangan Mengusikku...!
150 150. Janji Manis Nabilla
151 151. Siap Bangkrut
152 152. Lancang
153 153. Mimpi Yang Sama
154 154. Harus Berpisah
155 155. Tidak Sempat
156 156. Sang Penyelamat
157 157. Lebih Bahagia
158 158. Sosok Misterius
159 159. Penyamaran
160 160. Tidak Bisa
161 161. Main Kasar
162 162. Sedih
163 163. Masih Ragu
164 164. Menggoda
165 165. Sudah Dapat
166 166. Serba Salah
167 167. Penasaran
168 168. Syok
169 169. Bangga
170 170. Sok Ngaku
171 171. Ancaman Ditengah Kebahagiaan
172 172. Pertemuan Pertama
173 173. Bermain Aman
174 174. Tunggulah kematianmu!
175 175. Balasan Setimpal
176 176. Lega
177 177. Tiba Saatnya
178 178. Tidak Bisa Menolong
179 179. Dalam Duka
180 180. Gugur Pahlawanku
181 181. Pejuang Berhati Malaikat
182 182. Surat Cinta Amran
183 183. Mati Kutu
184 184. Rahasia Nafa
185 185. Menjadi Rahasia
186 186. Badai
187 187. Masih Menjadi Rahasia
188 188. Lamaran Romantis
189 189. Petualangan Seru
190 190. Banyaknya Jebakan
191 191. Penemuan Yang Mengagumkan
192 192. Menjelajahi pesawat Antik
193 193. Bersyukur
194 194. Dunia Cintaku
195 195. Jatuh Hati
196 196. Berkelana
197 197. Ingin Bersamamu Selalu
198 maaaf
199 199. Menantang
200 200. Aksi Mendebarkan
201 201. Misi Lanjutan
202 202. Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 202 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam
89
89. Hamil
90
90. Jamuan Makan Malam
91
91. Ide brilian Nabilla
92
92. Kebijakan Baru
93
93. Paket Yang Membahagiakan
94
94. Memburu Iblis
95
95. Tidak Kapok
96
96. Terjaring Operasi Senyap
97
97. Mencoba Untuk Mendekati
98
98. Kesampaian Juga
99
99. Membuka Hati
100
100. Apa Jaminanmu?"
101
101. Misi Agen Rahasia CIA
102
102. Masih Ragu
103
103. Kerjasama
104
104. Memantapkan Hati
105
105. Kekompakan
106
106. Dibuat Bingung
107
107. Bala Bantuan
108
108. Ganti Rencana
109
109. Butuh Skill
110
110. Malam Ini Indah
111
112. Saatnya Melawan
112
112. Tidak Dapat Mengelak
113
113. Berlibur
114
114. Tawaran Yang Menggiurkan
115
115. Betah
116
116. Pertemuan Tak Sengaja
117
117. Salah Tingkah
118
118. Membaur
119
119. Siapa Sebenarnya Kamu, Audrey...?
120
120. Gangguan...!
121
121. Bagaimana Mungkin?
122
122. Robot Dewa
123
123. Dewi Laut
124
124. Kecerdikan Audrey
125
125. Pasangan Sementara
126
126. Upik Abu
127
127. Dikerjain Balik
128
128. Jebakan
129
129. Pertanyaan Nizar
130
130. Akhirnya terungkap Juga
131
131. Cinta Tak Bisa Dibeli
132
132. Lengah
133
133. Duka Mendalam
134
134. Mencarimu
135
135. Batas Cinta
136
136. Hadapi Bersama
137
137. Baru Tahu Ya?
138
138. Menangkap Zein
139
139. Mempermainkan
140
140. Cinta Tak Harus Memiliki
141
141. Merahasiakannya
142
142. Bertemu Lagi
143
143. Tidak Peduli
144
144. Merasa Bersalah.
145
145. Luar Biasa
146
146. Ketinggalan
147
147. Pinangan Tak Biasa
148
148. Tidak Terima
149
149. Jangan Mengusikku...!
150
150. Janji Manis Nabilla
151
151. Siap Bangkrut
152
152. Lancang
153
153. Mimpi Yang Sama
154
154. Harus Berpisah
155
155. Tidak Sempat
156
156. Sang Penyelamat
157
157. Lebih Bahagia
158
158. Sosok Misterius
159
159. Penyamaran
160
160. Tidak Bisa
161
161. Main Kasar
162
162. Sedih
163
163. Masih Ragu
164
164. Menggoda
165
165. Sudah Dapat
166
166. Serba Salah
167
167. Penasaran
168
168. Syok
169
169. Bangga
170
170. Sok Ngaku
171
171. Ancaman Ditengah Kebahagiaan
172
172. Pertemuan Pertama
173
173. Bermain Aman
174
174. Tunggulah kematianmu!
175
175. Balasan Setimpal
176
176. Lega
177
177. Tiba Saatnya
178
178. Tidak Bisa Menolong
179
179. Dalam Duka
180
180. Gugur Pahlawanku
181
181. Pejuang Berhati Malaikat
182
182. Surat Cinta Amran
183
183. Mati Kutu
184
184. Rahasia Nafa
185
185. Menjadi Rahasia
186
186. Badai
187
187. Masih Menjadi Rahasia
188
188. Lamaran Romantis
189
189. Petualangan Seru
190
190. Banyaknya Jebakan
191
191. Penemuan Yang Mengagumkan
192
192. Menjelajahi pesawat Antik
193
193. Bersyukur
194
194. Dunia Cintaku
195
195. Jatuh Hati
196
196. Berkelana
197
197. Ingin Bersamamu Selalu
198
maaaf
199
199. Menantang
200
200. Aksi Mendebarkan
201
201. Misi Lanjutan
202
202. Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!