15. Salah Bicara

Acara lomba memasak itu disiarkan langsung oleh salah satu televisi swasta. Wajah Madeline menjadi pusat perhatian karena kemiripannya dengan nyonya Kellen bahkan duplikat dari wajahnya nyonya Kellen versi muda.

"Mengapa nama dan wajah mereka sama? Apakah jangan-jangan Madeline adalah putri yang sudah ditemukan oleh Kellen dan Excel?" gumam tuan Remon yang langsung mengenali wajah Madeline walaupun belum tahu kebenarannya saat tidak sengaja memencet chanel tivi yang menayangkan lomba tersebut..

Ia segera memerintahkan anak buahnya yang saat ini masih bertahan di Amerika untuk mencari keberadaan nyonya Kellen dengan memberi alamat di mana lomba memasak itu diadakan saat ini.

"Mungkin saat kecil kamu dilindungi oleh malaikat kecilmu, Madeline. Tapi tidak untuk kali ini karena aku menginginkan putriku Bella yang akan meneruskan tahta ayahmu menggantikan mu sebagai ratu di negeriku," gumam tuan Remon yang merupakan mafia kelas kakap ini.

"Tangkap gadis itu dan jangan biarkan ia kembali kembali ke Yugoslavia dengan selamat atau jantung dan ginjal kalian yang akan aku jual...!" ancam tuan Remon pada anak buahnya setelah memberitahu keberadaan Madeline di tempat acara lomba.

"Baik tuan. Kami sudah dekat dengan lokasi acara lomba itu berlangsung," ucap anak buahnya bergerak cepat sebelum acara lomba itu berakhir.

"Bila perlu bunuh adik iparku Kellen karena dia adalah penghalang terbesarku untuk mendapatkan tahta yang seharusnya jatuh pada istriku jika putri mereka Madeline tidak ditemukan...!" titah tuan Remon masih belum puas kalau belum bisa membunuh salah satu keluarga kerajaan Yugoslavia.

"Baik Tuan." Telepon ditutup dengan cepat oleh anak buahnya tuan Remon.

Sementara acara lomba memasak itu memasuki tahap penilaian. Namun sebelumnya ada penyampaian sedikit oleh salah satu tim juri tentang perlombaan.

Hal itu digunakan Gwen untuk mencelakakan Madeline. Ia mendorong pelan talanan yang mengarah pada panci berisi air panas yang merupakan bekas kukusan kue yang saat ia memasak.

Ghaida yang melihat gelagat aneh Gwen yang ingin mencelakakan Madeline membuat ia ingin memberi pelajaran pada wanita licik itu.

"Mungkin semua yang ada disini sedang fokus melihat acara ini, tapi tidak denganku perempuan jahat. Kau harus diberi hukuman...!" batin Ghaida yang mengerjai balik Gwen dengan cara mendorong balik air panas itu agar tumpah di makanan penutup yang sudah dihias oleh Gwen.

Gwen terlihat panik saat melihat panci itu malah mengarah ke samping dengan cepat menumpahkan air hingga piring yang berisi makanan penutup miliknya terseret dari meja karena luapan air panas dari panci itu.

Prankkkk....

Bunyi piring yang jatuh berserakan dilantai bercampur dengan air dan makanan itu tidak bisa diselamatkan oleh Gwen.

Untuk sesaat Gwen termangu bersama dengan para tamu dan tim juri serta peserta lomba yang sudah gugur namun masih menyaksikan acara lomba tersebut.

Setelah menyadari makanannya rusak, Gwen baru berteriak histeris. Sementara Madeline menyelamatkan makanannya dan berusaha menjauh dari tempat itu agar tidak terkena air panas.

"Tidakkkkkkkkk ......!" teriak Gwen yang langsung di tangani oleh beberapa kru acara untuk mengamankan Gwen keluar dari arena lomba.

"Nona sudah tidak bisa lagi mengikuti lomba dan dianggap gugur," ucap salah satu kru acara lomba itu.

"Tidak. Jangan katakan itu. Ini murni kecelakaan. Aku bisa memasak lagi," ucap Gwen masih bernegosiasi dengan para kru untuk memberinya kesempatan.

"Sekarang waktunya untuk penilaian. Kamu mau masak untuk siapa? Untuk kita?" ledek kru yang lainnya membuat wajah Gwen merah padam seakan asap keluar dari kedua telinganya karena dilecehkan secara verbal oleh para kru acara tersebut.

Sementara di depan sana, tim juri sudah menyelesaikan penilaian mereka dan kini saatnya mengumumkan pemenang lomba memasak itu setelah memberikan apresiasi pada kedua masakan dua orang peserta yaitu Madeline dan Jesicca.

"Juara lomba kali ini, pemenangnya adalah Madeline...! Madeline akan mendapatkan banyak hadiah mobil dan uang dari beberapa sponsor dari acara ini dan akan dinobatkan sebagai chef khusus untuk memasak di istana kepresidenan, di mana Madeline akan memasak untuk presiden," ucap salah satu tim juri itu.

Madeline maju ke depan dan menerima hadiahnya. Madeline meminta ijin untuk bicara pada para tamu undangan dan juga panitia penyelenggara lomba tersebut.

Statemen Madeline ini justru menghancurkan dirinya sendiri bahkan nyawa dia dan ibunya jadi terancam. Pihak acara memberikan kesempatan pada Madeline untuk menyampaikan rasa bangganya menjadi sang juara di perlombaan itu.

"Madeline. Semoga kamu tidak salah bicara," batin Raffi yang melihat gelagat polos Madeline.

"Terimakasih kepada tim juri yang telah memberikan penilaian secara objektif di perlombaan ini. Saya tidak bisa bicara lebih banyak karena saya telah ditunggu keluarga saya yang sudah menunggu terlalu lama di acara ini. Terutama ibu saya.

Saya tidak bisa menerima semua hadiah ini sebagai penghargaan untuk saya hari ini. Saya sudah sangat puas dengan hasil masakan saya yang terpilih dalam memenangkan lomba ini.

Saya tidak bisa memasak untuk presiden apa lagi bekerja di istana. Saya bukan menolaknya, akan tetapi saya tidak bisa tinggal lama di negara ini karena saya harus kembali ke negara asal saya yaitu Yugoslavia," ucap Madeline.

Raffi dan Ghaida berdiri dan menyilangkan tangan mereka agar Madeline tidak bicara banyak tentang statusnya sebagai putri mahkota Kerajaan Yugoslavia.

"Stop Madeline ....! Stopppp ...!" pekik mereka tertahan karena tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Ghaida yang ingin mengeluarkan keahliannya untuk menghentikan mulut Madeline agar tidak bicara lagi namun ia tidak ingin mempermalukan Madeline dengan membuat mulut Madeline tidak bisa bicara. Madeline akan terlihat konyol nantinya.

Ibunya Kellen berdiri lalu meletakkan jari telunjuknya dibibir nya sebagai isyarat agar Madeline tidak melanjutkan lagi ucapannya dan itu berhasil. Madeline baru ingat akan keselamatan dirinya.

"Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan. Terimakasih untuk semuanya," ucap Madeline lalu kembali lagi ke tempatnya berdiri.

Ucapan Madeline barusan juga didengar oleh anak buahnya tuan Remon yang langsung menyeringai licik seperti iblis yang siap menghancurkan Madeline dan ibunya yang sudah mereka kenali.

"Mau lari ke mana kalian wahai wanita-wanita bangsawan? Kali ini kalian tidak akan bisa lagi lari dari kami," ucap salah satu anak buahnya Remon saat melihat Madeline dan ibunya secara bergantian.

Raffi menghubungi anak buahnya untuk menjaga di setiap pintu keluar yang mungkin saja digunakan penjahat untuk mencari cela menculik Madeline maupun nyonya Kellen.

Raffi juga menghubungi Ghaida agar mereka berpencar untuk menyelamatkan ibu dan anak itu secara acak agar konsentrasi para penjahat terpecah menjadi dua.

"Ghaida. Kamu membawa pulang nyonya Kellen dan aku membawa pulang Madeline. Ada penyusup yang pura-pura menjadi tamu undangan," titah Raffi karena Ghaida duduk bersebelahan dengan nyonya Kellen saat ini.

"Baik kak. Kami akan pulang sekarang. Kita ketemu di apartemen nanti," ucap Ghaida yang langsung membisikkan perintah Raffi pada ibunya Madeline itu.

Raffi mendekati Madeline yang masih saja ngobrol dengan para juri yang menyayangkan dirinya harus mundur dari kesempatan emas itu untuk membuktikan kehebatannya yang akan masuk ke dapur istana negara.

Begitu melihat Raffi, Madeline akhirnya pamit pada para jurinya.

"Maaf tuan-tuan dan nyonya-nyonya..! Saya permisi dulu karena sudah dijemput," ucap Madeline menyalami lagi satu persatu tim jurinya.

"Ok Madeline. Semoga kamu sukses selalu dan bisa membawa nama baik negaramu karena kamu berhasil memenangkan ajang lomba ini," Ucap Tuan Max yang merupakan juri utama di lomba tersebut.

"Madeline. Apakah dia kekasihmu?" tanya nyonya Belleza ketika melihat Raffi lebih dekat dengan Madeline untuk melindungi gadis itu dari incaran musuh.

"Madeline. Ayo kita pulang...!" ajak Raffi menarik paksa Madeline dari para tim juri yang menggoda mereka berdua.

Sementara itu, Ghaida berjalan mengikuti langkah para tamu undangan yang membubarkan diri agar musuh terkecoh.

Ghaida bisa menandai penjahat karena mereka memiliki alat penghubung yang berbeda dengan beberapa petugas keamanan hotel dan juga orang-orang FBI yang sudah menangkap beberapa orang penjahat.

Walaupun para musuh tidak membawa senjata tajam karena ada pemeriksaan yang cukup ketat untuk masuk ke hotel itu, namun menculik Madeline dengan kekuatan fisik merupakan hal yang sangat ditakuti oleh Raffi.

...----------------...

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

hhhmmm muncul juga dan baru bs baca sore ini, lelah juga

2024-02-28

1

suti markonah

suti markonah

semoga saja remon cepet di tangkep..hanya karna tahta remon tega sm keponakan ny sendiri..

2024-02-28

1

Dewi Anggya

Dewi Anggya

mulai beraksi tu para penjahaat btw slmt mnjd juara Madeline 👍👍👌

2024-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!