7. Menyelidiki

Raffi dan Ghazali terbang ke Yugoslavia untuk mencaritahu kebenaran tentang Madeline yang merupakan keturunan bangsawan.

Dengan adanya bukti foto milik Madeline kecil yang mereka bawa, kedua pria tampan ini harus menyamar untuk membuktikan argumen mereka berdasarkan kalung yang dikenakan Madeline.

Sebelum berangkat ke Yugoslavia, Raffi sudah menitipkan Madeline pada Ghaida. Raffi yakin Ghaida bisa melindungi Madeline dari segi keamanan karena gadis itu bukan saja bagian dari agen FBI, tapi ia juga memiliki kekuatan dalam dirinya yang bisa diandalkan.

Pagi itu, Ghaida mengantar Madeline ke tempat kerjanya. Gadis ini tiba-tiba jadi pendiam setelah kepergian Raffi yang sedang mengembangkan tugasnya sebagai polisi berdasarkan pengakuan Raffi padanya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya Ghaida saat mereka sudah berada di jalan raya.

"Iya. Aku baik-baik saja," sahut Madeline sedikit malas.

"Kakakku akan segera kembali setelah tugasnya selesai. Apakah kamu merindukannya?" goda Ghaida membuat wajah Madeline sontak bersemu merah.

"Aa tidak...! Aku hanya kuatir karena banyak orang jahat diluar sana. Walaupun Raffi seorang polisi, tetap saja dia manusia biasa yang mungkin saja lengah saat bertugas," gumam Madeline.

"Bisa jadi ucapanmu itu benar," timpal Ghaida sengaja membuat Madeline makin cemas.

"Apakah gadis ini jatuh cinta pada kak Raffi? Apakah kak Raffi juga menyukainya?" batin Ghaida tersenyum samar agar Madeline tidak melihatnya.

"Sudah sampai. Nanti tunggu aku yang menjemputmu nanti malam...! Kerja yang baik Madeline ..! Semangat ya .!" ucap Ghaida ketika Madeline turun dari mobilnya.

"Kamu juga harus semangat belajar...!" balas Madeline melambaikan tangannya ke arah Ghaida.

Keduanya kembali ke tujuan mereka masing-masing untuk beraktivitas. Madeline seperti biasa ke ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan baju dinas sebagai koki di restoran hotel itu.

Ghaida tetap memantau Madeline melalui penyadap yang ia tempelkan pada kalung Madeline yang merupakan pemberian darinya.

Di istana kerajaan Yugoslavia yang sudah berubah menjadi bangunan modern sesuai kebutuhan zaman, kini Raffi dan Ghazali berada. Mereka harus menyamar sebagai tukang kebun dan pelayan di istana itu.

Keduanya menjalani penyamaran mereka seprofesional mungkin. Tentu saja bukan hanya penyamaran kosong semata. Mereka juga memasang kamera tersembunyi yang bisa membidik beberapa dokumen yang ada di dalam istana itu.

Raffi menggunakan jam tangannya yang memiliki banyak fungsi untuk merekam apa saja yang mereka butuhkan nantinya di dalam istana itu.

"Hei kau ....!" pekik seorang gadis muda yang seusia Madeline saat melihat Raffi sedang membersihkan beberapa porselin mahal yang ada di ruang keluarga itu.

"Saya nona...?" menunjukkan dirinya sendiri membuat gadis yang bernama Bella terdiam sesaat saat mengamati wajah tampan Raffi.

"Kenapa pelayan ini sangat tampan? Seharusnya dia tidak pantas jadi pelayan," batin Bella.

"Nona. Apakah ada yang bisa saya bantu?" ulang Raffi saat melihat wajah berkulit pucat Bella menatapnya mesum.

"Ya kamu. Apakah kamu baru jadi pelayan di sini?" tanya Bella berubah santun pada Raffi.

"Baru dua hari nona."

"Apakah kamu bisa nyetir?"

"Bisa."

"Kalau begitu tolong antar antar aku shoping. Apakah kamu mau?" tanya Bella mengedipkan sebelah matanya nakal.

"Bella. Bukankah kamu punya sopir sendiri?" tegur Nyonya Kellen.

Raffi yang baru pertama kali melihat nyonya Kellen terkesima. Pasalnya wajah nyonya Kellen seperti duplikat wajah Madeline.

"Astaga...! Sepertinya aku tidak perlu repot-repot menyelidiki siapa Madeline karena wajah nyonya ini sudah membuktikan bahwa Madeline adalah putrinya," batin Raffi.

"Mommy. Aku ingin menggantikan sopir ku karena Alex sudah sangat tua untuk mengantarku ke manapun. Aku butuh lelaki yang energik," bantah Bella membuat nyonya Kellen hanya menarik nafas panjang menghadapi gadis manja ini.

"Tidak. Pelayan ini tidak tahu jalanan ibu kota karena dia berasal dari kampung. Turutin perkataan mommy atau kamu tidak pergi ke manapun..!" tekan nyonya Kellen membuat Bella hanya bisa merengut kesal.

"Sialll....! Padahal aku ingin pamer pria ini sebagai kekasihku," umpat Bella lalu meninggalkan Raffi dan nyonya Kellen.

"Lanjutkan pekerjaan mu pada Raffi yang hanya bisa mengangguk...!" titah nyonya Kellen hendak kembali naik ke lantai dua.

"Nyonya. Apakah aku boleh menanyakan sesuatu pada nyonya?" Raffi memberanikan dirinya untuk langsung menanyakan tentang Madeline.

"Silahkan...!" berhenti di tengah tangga menengok ke arah Raffi.

"Nyonya. Apakah nyonya punya putri yang lain selain gadis yang tadi?" tanya Raffi membuat nyonya Kellen mengerutkan keningnya.

Deggg...

"Apa maksudmu bertanya seperti itu padaku?" gugup nyonya Bella seakan dipaksakan kembali mengenang masa suram 15 tahun yang lalu.

"Begini nyonya. Saya punya kekasih yang wajahnya sangat mirip dengan nyonya dan dia ....-" ucapan Raffi terhenti mana kala melihat tuan Excel menyapa istrinya.

"Haii... baby...!" mengecup bibir istrinya lembut.

"Kamu baru pulang?" tanya nyonya Kellen memeluk suaminya yang baru pulang dari perusahaannya.

Raffi segera meninggalkan tempat itu karena segan melihat suami istri ini bermesraan didepannya seperti kedua orangtuanya kalau sudah bertemu.

"Ya Allah. Aku sudah hampir dekat dengan rencanaku harus terhalang lagi. Sepertinya aku harus bisa buktikan dengan cara yang lebih akurat.

Aku harus mendapatkan sampel rambut atau lainnya milik nyonya Kellen dan suaminya. Lalu siapa Bella?" batin Raffi berpikir keras saat ini.

Di taman istana itu, Ghazali sedang beristirahat setelah menanam beberapa tanaman bunga di setiap sisi taman sesuai arahan kakek Nicky.

Ia meneguk minumannya sambil menikmati hamparan bunga yang ada di depannya. Tidak lama kemudian kakek Nicky yang sudah berusia 60 tahun itu duduk di sampingnya.

"Sepertinya orangtua ini tahu sesuatu tentang Madeline. Aku harus menanyakan kakek ini," gumam Ghazali lalu basa-basi dengan si kakek.

"Kakek. Sudah berapa lama kakek bekerja di istana ini?" tanya Ghazali.

"Sekitar 40 tahun aku mengabdi di istana ini. Awalnya aku sopir pribadinya nyonya Kellen. Setelah musibah yang menimpa putrinya....-" ucapan kakek Nick mengambang di udara seolah mengingat sesuatu yang membuatnya sesak.

"Musibah apa kakek?" tanya Ghazali santai walaupun hatinya sangat ingin mengetahui lebih cepat informasi tentang Madeline.

"Saat itu aku sedang mendampingi keluarga tuan berlibur di Amerika. Aku yang saat itu membawa mobil setiap kali nyonya meminta aku untuk mengantarnya ke setiap tempat yang ingin ia kunjungi.

Dan dia memilih galeri seni lukis yang mengadakan pameran lukisan dari setiap pelukis ternama. Tanpa diduga, nyonya Kellen terlepas dari putri kecilnya karena sedang bicara dengan pelukisnya. Setengah jam kemudian ia baru ingat dengan putrinya," tuturnya sambil berlinang air mata.

"Apakah putrinya sudah ditemukan?"

Kakek Nick menggeleng lemah. Ia menyeka air matanya karena ia juga bersalah dalam hal ini. Harusnya ia ikut masuk ke pameran seni itu sambil mengawasi Madeline kecil.

"Saat itu nyonya Kellen tidak ingin ada pengawal yang mengawalnya selama melakukan liburan. Ia ingin santai dan tidak ingin dikenal publik sebagai ratu negeri ini. Namun sayang, ia memang sulit dikenali oleh banyak orang karena ia juga menyembunyikan wajahnya dengan kacamata dan masker.

Namun tidak untuk putrinya Madeline yang pasti ada yang mengenal gadis kecil dan lucu itu," lanjut kakek Nick membuat Ghazali mulai menarik kesimpulan.

"Sepertinya ada orang dalam istana yang sudah membocorkan perjalanan liburan nyonya Kellen," batin Ghazali.

"Lalu siapa gadis yang tadi pagi naik mobil hitam?" tanya Ghazali.

"Bella..?" tanya kakek Nick. Ghazali mengangguk.

"Bella....-"

"Kakek Nick. Makan siang kalian sudah disiapkan. Silahkan makan kakek...!" potong pelayan Adele yang sempat menangkap obrolannya kakek Nick dan Ghazali.

"Terimakasih Adele...!"

Kakek Nick mengajak Ghazali untuk makan siang bersama.

"Kita makan siang dulu anak muda agar semangat kembali untuk bekerja," ajak kakek Nick sambil terkekeh.

Ghazali sangat geram karena pertanyaannya tidak terjawab oleh kakek Nick gara-gara kepala pelayan istana itu.

Terpopuler

Comments

Erna

Erna

waw,,Raffi sdh mengakui maedalina pacaku,,hhmm

2024-04-27

2

Tangsah Jagad

Tangsah Jagad

keren thor ❤👍🙏💪

2024-05-08

2

jhon teyeng

jhon teyeng

waduh asyik itu kl jadi sandal kerajaan

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!