6. Seorang Princess

Tuan Miko akhirnya menceritakan rahasianya Madeline pada Ghazali karena uang. Diam-diam Ghazali merekam pembicaraan mereka karena informasi sekecil apapun berguna bagi Raffi dan Ghazali untuk melacak keberadaan kedua orangtuanya Madeline.

"Dia hanya putri angkat ku. Aku menemukan dia saat aku pulang menarik taksi. Dia kedinginan dan kelaparan saat itu.

Aku membawanya pulang dan mendiang istri pertamaku begitu senang melihatnya karena kami belum dikaruniai anak selama 10 tahun pernikahan kami," tutur tuan Miko yang saat itu memang masih benar tujuannya merawat Madeline kecil.

"Lalu, apa kamu tidak memiliki petunjuk yang dijadikan bukti....?"

"Dia memiliki perhiasan komplit saat itu. Sejalannya waktu tidak muat lagi dan hanya antingnya masih ia kenakan. Namun ketika istriku sakit-sakitan, aku terpaksa menjual semua perhiasannya Madeline termasuk anting-antingnya.

Tapi, istriku masih menyimpan baju, sepatu dan mantelnya. Sepertinya Madeline putri orang kaya."

"Mengapa kamu tidak menyerahkannya kepada polisi supaya Madeline bisa bertemu dengan kedua orangtuanya?" tanya Ghazali.

"Madeline diculik oleh seseorang dan ....-" tuan Miko menggantung ucapannya sambil mengenang lagi malam ia menemukan Madeline kecil.

"Ada apa...? Teruskan ceritanya...! Aku sudah membayarmu mahal untuk informasi sekecil apapun."

"Justru yang menculik dia adalah oknum polisi sendiri. Saat aku ingin mengajaknya ke kantor polisi dan dia bercerita kalau dia diculik oleh polisi sendiri.

Memang malam itu saat aku membawa Madeline dengan taksiku, ada polisi yang melintas disamping mobilku.

Madeline begitu ketakutan saat melihat wajah polisi itu dari sinar mobil yang menyoroti wajahnya."

Ghazali akhirnya paham mengapa Madeline tidak mau dipertemukan dengan kedua orangtuanya melalui tangan polisi.

"Apakah kamu punya foto kecilnya Madeline?"

"Ada. Tunggu sebentar. Aku menyimpannya agar istri baruku ini tidak marah." Beranjak berdiri menaiki loteng tempat menyimpan barang tak terpakai.

Setelah ditunggu beberapa menit, tuan Miko kembali dengan album kecil dan menyerahkannya pada Ghazali.

"Aku ambil ini." Ghazali menyimpan album kecil itu dibalik jaketnya.

"Terimakasih tuan." Tuan Miko menyeringai licik.

"Tapi, aku akan mendatangimu lagi karena kamu harus menunjukkan siapa oknum polisi itu. Apakah kamu masih ingat wajah oknum polisi yang berani menculik Madeline?" tanya Ghazali.

"Jika aku melihatnya sekali lagi. Aku pasti masih mengenalnya walaupun usianya pasti sudah tua sama sepertiku," ucap tuan Miko.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan mendatangimu lagi nanti. Jangan pernah kabur dariku atau uangmu yang ada di bank akan beralih ke tempat lain. Apakah kamu mengerti?" tegas Ghazali sambil menatap manik abu milik tuan Miko yang mengangguk paham.

Di dapur hotel, suasana terlihat sangat sibuk di mana para koki dan pelayan harus memasak dan melayani pesanan tamu mereka.

"Madeline. Apakah pastanya sudah siap untuk meja 10?" tanya nyonya Ilona selaku kepala chef di hotel itu.

"Sebentar lagi madam," ucap Madeline dengan tangan tidak berhenti memberikan bumbu pada pasta yang dimasak nya sambil see sesekali diaduk.

Madeline tidak tahu jika makan malam yang dimasaknya saat ini adalah milik Raffi. Setelah sudah siap, pelayan mengantarkan pesanan Raffi ke mejanya.

"Silahkan tuan...! maaf terlambat lima menit karena koki kami agak lamban memasaknya," seru pelayan itu.

"Siapa yang memasak pasta ini?" tanya Raffi yang sedang menikmati satu suapan pasta spaghettinya.

"Tidak penting tuan," acuh pelayan itu.

"Beritahu aku nama kokinya atau aku akan mengadukan mu pada manajer kamu..!" ancam Raffi

"Nona Madeline," sahut pelayan itu.

"Terimakasih. Kau boleh pergi sekarang...!" mengusir pelayan itu dari hadapannya.

"Baik tuan."

"Ternyata masakanmu benar-benar sangat lezat," puji Raffi pada Madeline sambil tersenyum.

Raffi sengaja makan malam di restoran hotel itu sekalian menjemput Madeline yang sebentar lagi akan pulang. Ia juga memesan makanan lain untuk Madeline yang mungkin saja belum makan malam karena karyawan dilarang makan makanan restoran.

Jangankan makanan, bahan makanan yang tidak habis dalam satu pekan tidak boleh diambil oleh karyawannya karena bahan makanan itu harus berakhir ditempat sampah. Karena itu sudah menjadi aturan manajemen restoran hotel.

Madeline mempersiapkan diri untuk pulang. Ia menggantikan baju dinasnya dengan baju yang tadi pagi ia kenakan. Baru saja melangkah keluar, Madeline dicegat oleh tuan Van selaku manajer hotel itu.

"Apakah kamu mau pulang, Madeline?" tanya tuan Van sedikit menempelkan tubuhnya pada gadis cantik itu namun Madeline mundur beberapa langkah sambil tertunduk.

"Iya tuan."

"Kalau begitu biar aku mengantarkan kamu pulang."

"Tidak usah karena aku sudah dijemput." Tolak Madeline yang langsung menjauhi tuan Van.

"Madeline. Jika kamu tidak mau ikut denganku, akan aku pastikan kamu akan dipecat besok karena aku berkuasa di hotel ini," ancam tuan Van.

"Silahkan Tuan. Aku tidak peduli," ketus Madeline.

"Jadi kamu menentangku?!" geram tuan Van yang ingin meraih lengan Madeline namun Raffi langsung menangkap tangan tuan Van.

"Jangan coba-coba menyentuhnya...!" memelintir tangan Tuan Van yang menjerit kesakitan.

Madeline gelagapan sendiri karena ia juga tidak tega melihat tuan Van kesakitan.

"Jika kamu berani menganggunya, maka tanganmu akan terpisah dari lenganmu." Mendorong tangan tuan Van dengan kasar membuat pria yang sudah beristri itu terpental.

"Ayo kita pulang...!" menggandeng tangan Madeline menuju mobilnya.

Madeline sempat menengok ke belakang namun wajahnya dibalikin ke depan oleh Raffi.

"Apakah kamu iba dengan bajingan yang hampir melecehkan mu itu?" ketus Raffi tidak suka Madeline perhatian pada tuan Van.

"Tidak. Maafkan aku, tuan," ucap Madeline.

"Namaku Raffi. Panggil saja aku Raffi..!" pinta Raffi membuka pintu mobil untuk Madeline.

Mobil itu meninggalkan parkiran hotel dan langsung menuju apartemennya Raffi.

"Apakah kamu sudah makan malam?" tanya Raffi ketika tiba di apartemennya.

"Belum tuan. Maksudku Raffi," ucap Madeline meralatkan panggilannya.

"Sudah aku duga," batin Raffi memberikan tote bag pada Madeline yang berisi makanan.

"Makanlah. Setelah itu kita bicara. Ada saudaraku di dalam...!" membuka pintu kamarnya dan terlihat sudah ada Ghazali dan Ghaida yang sedang makan malam.

"Assalamualaikum...!" sapa Raffi di sambut Ghazali dengan mencium tangan kakaknya diikuti oleh Ghaida yang menyaksikan adegan hangat itu.

"Apakah seperti itu tradisi mereka saat bertemu dan berpisah?" batin Madeline.

"Madeline. Kamu belum makan malam bukan? Makanlah bersama kami...!" ajak Ghaida.

"Aku sudah punya makanan sendiri," ucap Madeline duduk di meja dan membuka kotak makanannya.

Mereka akhirnya makan bersama kecuali Raffi yang hanya menikmati kopi buatan Ghaida.

"Bro. Aku sudah menemukan sedikit petunjuk tentang gadis ini," ucap Ghazali dengan menggunakan bahasa Indonesia agar Madeline tidak mengerti apa yang sedang mereka bahas.

"Apa itu?" tanya Raffi.

"Sebaiknya kita bicarakan di kamar kamu," ucap Ghazali menyelesaikan makan malamnya.

"Baiklah. Aku tunggu di kamar," ucap Raffi menuju ke kamarnya.

Tidak lama, Ghazali sudah menyusulnya di balkon kamar itu dan keduanya duduk bersama dan mulai membahas tentang Madeline.

"Apa yang kamu temukan?" tanya Raffi.

"Lihatlah foto ini. Ini adalah Madeline kecil saat dia diculik dan ditemukan tuan Miko ayah angkatnya Madeline. Di leher Madeline ada kalung bermata batu zamrud kuning yang hanya dimiliki oleh kalangan tertentu. Sepertinya Madeline bukan wanita sembarangan jika dilihat dari kalung yang digunakannya."

"Apa maksudmu?"

"Kalung itu hanya dipakai oleh putri kerajaan Yugoslavia. Walaupun saat ini negara itu sudah berbentuk Republik," ucap Ghazali.

"Jadi maksudmu Madeline adalah seorang gadis berdarah biru?" tanya Raffi.

"Sepertinya begitu jika dilihat dari kalung yang ia gunakan adalah kalung nenek moyangnya yang diberikan kepada setiap putri mereka saat masih berusia balita," ucap Ghazali.

"Kita harus selidiki juga keluarga kerajaan dari Madeline. Jangan sampai kita salah mengambil langkah," ucap Raffi sangat waspada dengan urusan Madeline.

"Apakah kita akan ke Yugoslavia?" tanya Ghazali.

"Hmm."

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

ada yg lagi jatuh cinta nih

2024-06-07

4

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Ehm... ehmm... jatuh cinta apapun suka ❤️❤️❤️

2024-05-31

2

Mr.VANO

Mr.VANO

sdh kyk nonton layar lebar,cerita novel ini

2024-04-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
89 89. Hamil
90 90. Jamuan Makan Malam
91 91. Ide brilian Nabilla
92 92. Kebijakan Baru
93 93. Paket Yang Membahagiakan
94 94. Memburu Iblis
95 95. Tidak Kapok
96 96. Terjaring Operasi Senyap
97 97. Mencoba Untuk Mendekati
98 98. Kesampaian Juga
99 99. Membuka Hati
100 100. Apa Jaminanmu?"
101 101. Misi Agen Rahasia CIA
102 102. Masih Ragu
103 103. Kerjasama
104 104. Memantapkan Hati
105 105. Kekompakan
106 106. Dibuat Bingung
107 107. Bala Bantuan
108 108. Ganti Rencana
109 109. Butuh Skill
110 110. Malam Ini Indah
111 112. Saatnya Melawan
112 112. Tidak Dapat Mengelak
113 113. Berlibur
114 114. Tawaran Yang Menggiurkan
115 115. Betah
116 116. Pertemuan Tak Sengaja
117 117. Salah Tingkah
118 118. Membaur
119 119. Siapa Sebenarnya Kamu, Audrey...?
120 120. Gangguan...!
121 121. Bagaimana Mungkin?
122 122. Robot Dewa
123 123. Dewi Laut
124 124. Kecerdikan Audrey
125 125. Pasangan Sementara
126 126. Upik Abu
127 127. Dikerjain Balik
128 128. Jebakan
129 129. Pertanyaan Nizar
130 130. Akhirnya terungkap Juga
131 131. Cinta Tak Bisa Dibeli
132 132. Lengah
133 133. Duka Mendalam
134 134. Mencarimu
135 135. Batas Cinta
136 136. Hadapi Bersama
137 137. Baru Tahu Ya?
138 138. Menangkap Zein
139 139. Mempermainkan
140 140. Cinta Tak Harus Memiliki
141 141. Merahasiakannya
142 142. Bertemu Lagi
143 143. Tidak Peduli
144 144. Merasa Bersalah.
145 145. Luar Biasa
146 146. Ketinggalan
147 147. Pinangan Tak Biasa
148 148. Tidak Terima
149 149. Jangan Mengusikku...!
150 150. Janji Manis Nabilla
151 151. Siap Bangkrut
152 152. Lancang
153 153. Mimpi Yang Sama
154 154. Harus Berpisah
155 155. Tidak Sempat
156 156. Sang Penyelamat
157 157. Lebih Bahagia
158 158. Sosok Misterius
159 159. Penyamaran
160 160. Tidak Bisa
161 161. Main Kasar
162 162. Sedih
163 163. Masih Ragu
164 164. Menggoda
165 165. Sudah Dapat
166 166. Serba Salah
167 167. Penasaran
168 168. Syok
169 169. Bangga
170 170. Sok Ngaku
171 171. Ancaman Ditengah Kebahagiaan
172 172. Pertemuan Pertama
173 173. Bermain Aman
174 174. Tunggulah kematianmu!
175 175. Balasan Setimpal
176 176. Lega
177 177. Tiba Saatnya
178 178. Tidak Bisa Menolong
179 179. Dalam Duka
180 180. Gugur Pahlawanku
181 181. Pejuang Berhati Malaikat
182 182. Surat Cinta Amran
183 183. Mati Kutu
184 184. Rahasia Nafa
185 185. Menjadi Rahasia
186 186. Badai
187 187. Masih Menjadi Rahasia
188 188. Lamaran Romantis
189 189. Petualangan Seru
190 190. Banyaknya Jebakan
191 191. Penemuan Yang Mengagumkan
192 192. Menjelajahi pesawat Antik
193 193. Bersyukur
194 194. Dunia Cintaku
195 195. Jatuh Hati
196 196. Berkelana
197 197. Ingin Bersamamu Selalu
198 maaaf
199 199. Menantang
200 200. Aksi Mendebarkan
201 201. Misi Lanjutan
202 202. Berakhir Bahagia
Episodes

Updated 202 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam
89
89. Hamil
90
90. Jamuan Makan Malam
91
91. Ide brilian Nabilla
92
92. Kebijakan Baru
93
93. Paket Yang Membahagiakan
94
94. Memburu Iblis
95
95. Tidak Kapok
96
96. Terjaring Operasi Senyap
97
97. Mencoba Untuk Mendekati
98
98. Kesampaian Juga
99
99. Membuka Hati
100
100. Apa Jaminanmu?"
101
101. Misi Agen Rahasia CIA
102
102. Masih Ragu
103
103. Kerjasama
104
104. Memantapkan Hati
105
105. Kekompakan
106
106. Dibuat Bingung
107
107. Bala Bantuan
108
108. Ganti Rencana
109
109. Butuh Skill
110
110. Malam Ini Indah
111
112. Saatnya Melawan
112
112. Tidak Dapat Mengelak
113
113. Berlibur
114
114. Tawaran Yang Menggiurkan
115
115. Betah
116
116. Pertemuan Tak Sengaja
117
117. Salah Tingkah
118
118. Membaur
119
119. Siapa Sebenarnya Kamu, Audrey...?
120
120. Gangguan...!
121
121. Bagaimana Mungkin?
122
122. Robot Dewa
123
123. Dewi Laut
124
124. Kecerdikan Audrey
125
125. Pasangan Sementara
126
126. Upik Abu
127
127. Dikerjain Balik
128
128. Jebakan
129
129. Pertanyaan Nizar
130
130. Akhirnya terungkap Juga
131
131. Cinta Tak Bisa Dibeli
132
132. Lengah
133
133. Duka Mendalam
134
134. Mencarimu
135
135. Batas Cinta
136
136. Hadapi Bersama
137
137. Baru Tahu Ya?
138
138. Menangkap Zein
139
139. Mempermainkan
140
140. Cinta Tak Harus Memiliki
141
141. Merahasiakannya
142
142. Bertemu Lagi
143
143. Tidak Peduli
144
144. Merasa Bersalah.
145
145. Luar Biasa
146
146. Ketinggalan
147
147. Pinangan Tak Biasa
148
148. Tidak Terima
149
149. Jangan Mengusikku...!
150
150. Janji Manis Nabilla
151
151. Siap Bangkrut
152
152. Lancang
153
153. Mimpi Yang Sama
154
154. Harus Berpisah
155
155. Tidak Sempat
156
156. Sang Penyelamat
157
157. Lebih Bahagia
158
158. Sosok Misterius
159
159. Penyamaran
160
160. Tidak Bisa
161
161. Main Kasar
162
162. Sedih
163
163. Masih Ragu
164
164. Menggoda
165
165. Sudah Dapat
166
166. Serba Salah
167
167. Penasaran
168
168. Syok
169
169. Bangga
170
170. Sok Ngaku
171
171. Ancaman Ditengah Kebahagiaan
172
172. Pertemuan Pertama
173
173. Bermain Aman
174
174. Tunggulah kematianmu!
175
175. Balasan Setimpal
176
176. Lega
177
177. Tiba Saatnya
178
178. Tidak Bisa Menolong
179
179. Dalam Duka
180
180. Gugur Pahlawanku
181
181. Pejuang Berhati Malaikat
182
182. Surat Cinta Amran
183
183. Mati Kutu
184
184. Rahasia Nafa
185
185. Menjadi Rahasia
186
186. Badai
187
187. Masih Menjadi Rahasia
188
188. Lamaran Romantis
189
189. Petualangan Seru
190
190. Banyaknya Jebakan
191
191. Penemuan Yang Mengagumkan
192
192. Menjelajahi pesawat Antik
193
193. Bersyukur
194
194. Dunia Cintaku
195
195. Jatuh Hati
196
196. Berkelana
197
197. Ingin Bersamamu Selalu
198
maaaf
199
199. Menantang
200
200. Aksi Mendebarkan
201
201. Misi Lanjutan
202
202. Berakhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!