12. Jatuh Cinta Padamu

Raffi yang curiga pada orang dalam istana yang mungkin saja memiliki trik tersembunyi agar bisa melacak keberadaan nyonya Kellen atau tuan Excel, mengehentikan kedua orangtuanya Madeline itu saat mereka hendak masuk ke dalam lift.

"Tunggu tuan, nyonya...!" pinta Raffi membuat langkah keluarga kecil itu terhenti. Mereka berbalik menatap heran wajah Raffi.

"Ada apa Raffi?" tanya tuan Excel.

"Aku harus memeriksa apa yang kalian kenakan untuk memastikan sesuatu yang aku curigai," ucap Raffi mengeluarkan alat pendeteksi GPS diantara aksesoris yang dipakai keduanya.

Mulai dari perhiasan yang dikenakan oleh nyonya Kellen dan juga jam tangan yang melingkar di tangan mereka.

Alat itu berbunyi bip berhenti pada anting yang dikenakan nyonya Kellen dan juga pada arloji tuan Excel.

"Copot anting itu dan arlojinya...! Ada sinyal GPS yang menjadi pantauan musuh," ucap Raffi memberitahukan alasannya.

Keduanya terkesiap mendengar ucapan Raffi. "Bagaimana bisa ada di dalam anting dan arloji ini?" tanya tuan Excel.

"Aku tidak tahu. Nyonya. Siapa yang bertanggungjawab dalam memiliki akses keluar masuk ruang ganti kalian untuk merapikan barang-barang berharga di dalam ruangan itu?" tanya Raffi.

"Pelayan Adele," sahut nyonya Kellen lalu menutup mulutnya sendiri karena syok. Wajah tuan Excel mengeras karena mereka tidak menyangka telah memelihara ular betina di rumah mereka.

"Sial...! Sudah aku duga wanita berengsek itu sebagai mata-mata musuh," umpat Raffi langsung menonaktifkan GPS yang ada di anting dan arloji kedua orangtuanya Madeline.

Keduanya hanya menuruti cara kerja Raffi yang sangat teliti dan jenius dalam menangani masalah. Ditambah lagi Raffi peka terhadap situasi yang tidak beres di sekitarnya.

Mungkin intuisinya sudah terlatih untuk membaca gerakan licik para penjahat dalam melakukan aksi mereka sebagai agen FBI.

Tuan Excel begitu kagum pada agen rahasia nomor satu itu. Awalnya tuan Excel merasa jatuh cinta pada Raffi dan ingin menikahkan putrinya dengan Raffi.

Namun keinginan itu berubah kala mengingat Raffi berasal dari kalangan biasa membuatnya mengurungkan niatnya itu.

Tidak mau mengambil resiko lebih parah, Raffi mengajak keluarga Madeline menyamar menjadi orang biasa dan mau menginap di apartemennya.

"Tuan. Sepertinya kalian tidak aman menginap di sini. Sebaiknya ikut saja ke apartemenku...!" ajak Raffi karena Raffi yakin cukup dia dan kedua saudaranya itu menjaga keluarga kerajaan itu.

"Baiklah. Tidak masalah. Untuk kembali ke negara kami sekarang resikonya sangat besar. Aku tidak mau kehilangan putriku lagi. Aku percaya padamu anak muda. Keselamatan kami ada di tanganmu sekarang ini," ucap tuan Excel namun tidak membuat Raffi pongah.

"Keselamatan kalian ada di tangan, Tuhan Allah." menunjuk di atas langit." Saya hanya menjaga kalian karena itu adalah bagian tugasku," ucap tuan Raffi yang tidak mau terlihat pahlawan di hadapan kedua orangtuanya Madeline.

Entah bagaimana caranya Ghaida dan Ghazali sudah berada di mobil milik Raffi yang siap membawa pulang tamu mereka. Ghazali yang membuka pintu mobil untuk tamunya. Sementara yang mengendarai mobil adalah Ghaida.

Ketiganya sudah berada di dalam mobil dan Raffi duduk di depan bersama Ghaida. Ghazali duduk di jok paling belakang karena jok ke-dua untuk tamu mereka.

Musuh mulai bingung karena tidak melihat pergerakan keluarga kerajaan Yugoslavia itu karena GPS yang terpasang sudah dinonaktifkan oleh Raffi.

"Bagaimana caranya kita melacak keberadaan mereka. Di sini tidak ada pergerakan mereka," ucap salah satu musuh saat melihat map GPS melalui ponselnya.

"Lebih baik kita serang kamar mereka. Menurut informasi mereka menginap di kamar 285. Sebaiknya kita ke sana," ucap sang penjahat benar-benar ingin menghabisi keluarga penjahat itu.

...----------------...

Tiba di apartemennya Raffi, pasukan FBI berpakaian lengkap tersebar di tempat itu. Pihak apartemen yang sudah tahu siapa Raffi dan si kembar menganggap hal itu sudah biasa karena ketiganya sering menyelamatkan orang-orang penting di unit kamar mereka karena lebih aman.

Unit itu di rancang sendiri dalam pembangunannya oleh Nabila. Kaca jendela anti peluru yang tak akan bisa ditembus dengan jenis peluru yang terbuat khusus untuk menembus kaca jendela anti peluru.

Hanya saja pintu unit kamar itu yang tidak sempat di buat oleh Nabilla karena yakin apartemen itu aman karena aksesnya yang sulit untuk masuk ke tempat itu. Itulah sebabnya anak buahnya Hansel bisa menjebol pintu unit kamar Raffi beberapa Minggu yang lalu.

"Untuk sementara kalian menginap di sini. Insya Allah kalian aman berada di tempatku," ucap Raffi.

Madeline memeluk ibunya karena sekarang ia bisa merasakan kenyamanan berada dalam pelukan seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan selama ibu angkatnya meninggal dunia saat usianya menginjak 16 tahun.

"Besok kita akan kembali ke negara kita sayang. Kamu jangan takut ya...!" desis tuan Excel membuat hati Madeline tersentak.

"Besok...? Kenapa cepat sekali, daddy?" sentak Madeline.

"Apakah kamu masih ada urusan di sini sayang?" tanya tuan Excel.

"Iya daddy. Aku sedang mengikuti kontes memasak internasional. Yang terbaik masakannya akan mendapatkan banyak hadiah dan di nobatkan menjadi chef istana kepresidenan Amerika. Memasak untuk presiden," ucap Madeline.

"Sayang. Statusmu bukan lagi orang biasa. Kamu adalah putriku, calon ratu Yugoslavia. Orang lain yang akan memasak untukmu," dalih tuan Excel.

"Daddy. Aku ingin menguji skill memasak aku sampai pada tingkat kepuasan yang dibutuhkan oleh negara ini dengan tim juri yang terbentuk dari berbagai negara Eropa dan Amerika. Aku mohon Daddy.

Hanya ini kesempatan aku menjadi orang biasa. Biarkan statusku yang baru dirahasiakan untuk sementara waktu sampai aku memenangkan kontes itu.

Ini adalah impianku. Aku mohon. Setelah menang, aku akan memberikan gelar itu pada runner-up. Boleh ya, daddy," rayu Madeline.

"Sayang. Ini adalah permintaan putrimu untuk pertama kalinya pada kita. Biarkan dia mengikuti kontes masak itu...!" pinta nyonya Kellen.

"Baiklah sayang tapi hanya kontes ini Daddy membebaskanmu tapi tidak untuk hal lainnya karena kamu harus mengikuti protokol istana. Hidup itu punya aturan sendiri dan kamu sudah dalam pengawasan Daddy dan mommy," ucap tuan Excel dengan berat hati.

Pertemuan kembali dengan kedua orangtuanya seakan menjadi bumerang bagi Madeline. Di satu sisi dia merindukan kebebasannya sebagai seorang gadis biasa yang tidak terkungkung dengan aturan istana.

Di sisi lainnya ia ingin menikmati menjadi seorang putri yang dimanjakan oleh apapun tanpa harus mengeluarkan keringat untuk mendapatkan tujuannya seperti Ghaida.

Ghaida menyiapkan makan malam untuk mereka semua. Satu-satunya yang paling praktis adalah pasta dan beberapa makanan instan lainnya yang Ghaida buat. Madeline juga membantunya.

Raffi menunjukkan kamar untuk tamunya yang selalu rapi. Biasanya kamar itu untuk kedua orangtuanya dan ada juga kamar lain untuk Oma dan Opanya baik dari pihak ibu maupun ayahnya kalau berkunjung ke tempatnya.

"Apakah kami aman menginap di tempatmu Raffi?" tanya nyonya Kellen.

"Aku jamin nyonya. Gedung apartemen ini sudah diamankan oleh pihak FBI. Andai saja FBI diperbolehkan menjaga sekitar hotel, mungkin keadaannya tidak seperti yang terjadi seperti di restoran tadi.

Untuk sementara jangan dulu menyiarkan Madeline sebagai putri kalian di media hingga kontes masak itu berakhir," pinta Raffi.

"Baiklah. Kami akan menunggu sendiri putri kami ikut lomba itu. Semoga saja impiannya terwujud sebagai pemenang pertama," ucap nyonya Kellen.

"Baiklah. Sebentar lagi kita akan makan malam. Persiapkan diri kalian karena Madeline sendiri yang memasak untuk kalian dibantu saudaraku. Aku tinggal dulu, nyonya," ucap Raffi.

"Terimakasih Raffi untuk semuanya," ucap tuan Excel.

"Dengan senang hati tuan." Raffi keluar dari kamar tamu itu dan langsung berpapasan dengan Madeline di koridor kamar lantai dua itu.

Keduanya saling menatap satu sama lain hingga tatapan keduanya terkunci. Keduanya saling memuji wajah mereka dalam hati. Entah mengapa Raffi sulit untuk berpaling dari kecantikan Madeline.

"Raffi."

"Madeline."

Keduanya saling memanggil nama dalam waktu bersamaan lalu tersenyum malu dengan membuang muka ke segala arah.

"Apa yang ingin kamu bicarakan Madeline?"

"Kamu saja duluan bicara Raffi."

"Kamu saja dulu Madeline..!" desak Raffi yang ingin mendengar ucapan apa yang keluar dari mulut Madeline untuknya.

"Bolehkah bila malam ini aku mengatakan kalau aku jatuh cinta padamu, Raffi?" batin Madeline yang tak sanggup mengucapkan kata itu pada Raffi yang menunggunya dengan sabar.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

boleeeh kata raffi melalui jwbn batinnya jugaa🤭🤭

2024-02-25

2

jhon teyeng

jhon teyeng

kayak lagu era 90 an, salah satu liriknya aja ya.
salahkah aku bila jatuh cinta.... kepadamu....
ada yg tahu pastinya

2024-02-24

1

suti markonah

suti markonah

makin seru thorr..

2024-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mencari Target
2 2. Perang Dimulai
3 3. Siapa Kamu...?
4 4. Dikerjain
5 5. Rahasia Madeline
6 6. Seorang Princess
7 7. Menyelidiki
8 8. Aksi Ghaida
9 9. Ada Saja Halangan
10 10. Akhirnya Tahu Juga
11 11. Tidak Ingin Berpisah
12 12. Jatuh Cinta Padamu
13 13. Tidak Setuju
14 14. Firasat
15 15. Salah Bicara
16 16. Ulah Ghaida
17 17. Penyambutan
18 18. Tertangkap
19 19. Penobatan Putri Kerajaan
20 20. Perpisahan
21 21. Belum Move On
22 22. Memperkenalkan Diri
23 23. Tidak Mudah
24 24. Ayo Kita Perang...!
25 25. Strategi
26 26. Cermin Ajaib
27 27. Berhasil Kabur
28 28. Salah Tebak
29 29. Pendaratan Darurat
30 30. Menginap
31 31. Hilang
32 32. Gadis Aneh
33 33. Jadi Pikiran
34 34. Beralih Tugas
35 35. Penyamaran
36 36. Menegangkan
37 37. Benih Cinta
38 38. Bimbang
39 39. Diuji
40 40. Kenyataan Begitu
41 41. Pertikaian
42 42. Menyusul
43 43. Hero
44 44. Kau...?!
45 45. Salah Paham
46 46. Malu Sendiri
47 47. Akhirnya Sah
48 48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49 49. Permainan Cantik
50 50. Tawaran
51 51. Uji Nyali
52 52. Gugup
53 53. Bukan Saya
54 54. Tidak Tega
55 55. Wanitaku
56 56. Curiga
57 57. Menggetarkan Hati
58 58. Petualangan Seru
59 59. Mengetahui Rahasianya
60 60. Pertempuran Sengit
61 61. Buta
62 62. Bala Bantuan
63 63. Tidak Ingin Bertemu
64 64. Kerinduan
65 65. Kecewa
66 66. Kenyataannya
67 67. Tak Sengaja
68 68. Tamu Terhormat
69 69. Gugup
70 70. Hanya Satu Nama
71 71. Tidak Bisa...!
72 72. Dipercepat Saja...!
73 73. Keluarga Baru
74 74. Tanpa Kendala
75 75. Nasehat Ghaida
76 76. Tak Peduli
77 77. Fantastis
78 78. Keisengan Nabilla
79 79. Hari Pernikahan
80 80. Oh Inikah Rasanya..?
81 81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82 82. Takluk
83 83. Akhirnya Ketahuan
84 84. Terjebak
85 85. Tugas Negara
86 86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87 87. Dipermalukan
88 88. Tatapan Penuh Dendam
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Mencari Target
2
2. Perang Dimulai
3
3. Siapa Kamu...?
4
4. Dikerjain
5
5. Rahasia Madeline
6
6. Seorang Princess
7
7. Menyelidiki
8
8. Aksi Ghaida
9
9. Ada Saja Halangan
10
10. Akhirnya Tahu Juga
11
11. Tidak Ingin Berpisah
12
12. Jatuh Cinta Padamu
13
13. Tidak Setuju
14
14. Firasat
15
15. Salah Bicara
16
16. Ulah Ghaida
17
17. Penyambutan
18
18. Tertangkap
19
19. Penobatan Putri Kerajaan
20
20. Perpisahan
21
21. Belum Move On
22
22. Memperkenalkan Diri
23
23. Tidak Mudah
24
24. Ayo Kita Perang...!
25
25. Strategi
26
26. Cermin Ajaib
27
27. Berhasil Kabur
28
28. Salah Tebak
29
29. Pendaratan Darurat
30
30. Menginap
31
31. Hilang
32
32. Gadis Aneh
33
33. Jadi Pikiran
34
34. Beralih Tugas
35
35. Penyamaran
36
36. Menegangkan
37
37. Benih Cinta
38
38. Bimbang
39
39. Diuji
40
40. Kenyataan Begitu
41
41. Pertikaian
42
42. Menyusul
43
43. Hero
44
44. Kau...?!
45
45. Salah Paham
46
46. Malu Sendiri
47
47. Akhirnya Sah
48
48. Ingin Mengaku Tapi Takut
49
49. Permainan Cantik
50
50. Tawaran
51
51. Uji Nyali
52
52. Gugup
53
53. Bukan Saya
54
54. Tidak Tega
55
55. Wanitaku
56
56. Curiga
57
57. Menggetarkan Hati
58
58. Petualangan Seru
59
59. Mengetahui Rahasianya
60
60. Pertempuran Sengit
61
61. Buta
62
62. Bala Bantuan
63
63. Tidak Ingin Bertemu
64
64. Kerinduan
65
65. Kecewa
66
66. Kenyataannya
67
67. Tak Sengaja
68
68. Tamu Terhormat
69
69. Gugup
70
70. Hanya Satu Nama
71
71. Tidak Bisa...!
72
72. Dipercepat Saja...!
73
73. Keluarga Baru
74
74. Tanpa Kendala
75
75. Nasehat Ghaida
76
76. Tak Peduli
77
77. Fantastis
78
78. Keisengan Nabilla
79
79. Hari Pernikahan
80
80. Oh Inikah Rasanya..?
81
81. Kesan Pertama Di rumah Mertua
82
82. Takluk
83
83. Akhirnya Ketahuan
84
84. Terjebak
85
85. Tugas Negara
86
86. Menunggu Disaat Yang Tepat
87
87. Dipermalukan
88
88. Tatapan Penuh Dendam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!