Bab 20 : Ken Diusir

"Brengsek Kau! Beraninya kau menyentuh istriku!" murka Ken menghajar Rangga dengan membabi buta.

Ken datang tepat waktu, perasaannya memang sudah tidak enak memikirkan soal Hanum yang sedang sakit. Setelah urusan di kantor selesai, ia buru-buru pulang ke rumah. Dan benar saja, sampai di depan kamar, jantungnya semakin berdegup kencang, padahal dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Aneh rasanya.

Saat membuka pintu kamar dengan hati-hati, Ken menyaksikan Rangga sedang berusaha melecehkan Hanum yang terpojok. Begitu melihat adegan yang membuat darahnya bergolak, perasaan marah, jengkel, dan murka langsung mendera dirinya. Wanita yang ada di Hadapannya adalah istrinya, tentu saja Ken tidak akan membiarkan perbuatan yang terlampau tersebut terjadi.

Dalam sekejap, Ken merasa seolah api kemarahan menjalari sekujur tubuhnya, membuatnya tak lagi mampu menahan amarah.

Ken kalap, dia menyerang Rangga dengan membabi buta. Menghajar pria itu hingga babak belur.

"Bangsat, kau!" geram Ken, tangannya mengepalkan seraya terus memukuli wajah Rangga tanpa henti, tak memberi kesempatan bagi pria itu untuk menjelaskan. Di sudut ruangan, Hanum terisak-isak, ketakutan.

Hanum memeluk lututnya, sembari memegangi dress-nya yang terbuka kancingnya karena ulah pria itu. Hatinya terasa sakit karena hampir saja dilecehkan oleh ipar sang suami.

"Siapa yang teriak-teriak?" Mama Ambar baru saja pulang dari luar, dan terkejut mendengar teriakan histeris dari lantai atas.

Perasaan penasaran menyelimuti hati wanita paruh baya itu, membuatnya berlari secepat kilat menuju sumber keributan itu.

Sementara itu, Sofia juga baru pulang, dia melihat mamanya berjalan cepat ke lantai dua dengan rasa khawatir yang terpancar di wajahnya. Karena bingung dan penasaran, wanita itu pun langsung menyusul sang mama, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi di lantai atas. Ketika mereka sampai, mereka melihat pemandangan yang mengejutkan dan membuat mereka syok setengah mati. Membuat denyut jantung mereka berpacu tak karuan.

Wajah Rangga babak belur dengan keadaan yang memprihatinkan.

"Ken, apa yang kau lakukan?" bentak Mama Ambar, matanya membelalak lebar.

"Massssss!" Sofia yang melihat suaminya sudah terkapar, ia berlari menghampiri pria itu.

"Apa kau sudah gila?" teriak Sofia menatap nyalang ke arah Ken.

"Sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau memukuli suamiku seperti ini? Hah! Apa salah suamiku, hah!" teriak Sofia dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Kau tanya sendiri pada suami brengsekmu itu apa yang ia lakukan pada Hanum!" Ken tidak kalah marah.

Sofia menatap Rangga dengan tatapan tajam, "Katakan Mas?"

"Di-a yang merayu mas duluan, Sayang! Dia yang mengajak mas masuk ke kamarnya!"

"Bohong!" seru Hanum sambil terisak, gadis yang sedari tadi diam, kini terlihat memiliki kekuatan untuk menjelaskan.

"Bie, tolong percaya padaku. Aku bukan wanita serendah itu yang harus merayu seorang pria mengajak masuk ke kamar kita!" ujarnya dengan mata berlinang, "Dia yang datang ke sini, dan mencoba melecehkan ku saat aku sedang tidur. Aku mohon, percayalah padaku!" serunya penuh harapan.

"Iya, Istriku Sayang. Aku percaya!" sahut Ken dengan tegas, membela Hanum.

Wajahnya kemudian berubah, tatapannya begitu tajam saat menatap Rangga, "Kau memang pria keji, beraninya kau mencoba melecehkan istriku!" geram Ken menggertakkan giginya.

Saat Ken hendak kembali menyerang Rangga, Ambar berteriak, mencegah Ken meluapkan amarahnya pada menantunya. Wanita paruh baya itu berjalan ke arah Ken, dan tiba-tiba menampar Ken di depan semua mata yang menatap. Ken terkejut, begitu juga dengan Hanum yang menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Mama percaya pada Rangga dibandingkan dengan ucapan istrimu. Mana mungkin Rangga berbuat serendah itu. Dia itu laki-laki terhormat. Dari keluarga baik-baik. Mama mengenal keluarganya dengan baik. Sementara istrimu!" Ambar menatap Hanum dengan tatapan mengejek.

"Asal-usulnya tidak jelas. Bahkan status sosialnya pun tak jelas, apa mungkin wanita seperti itu disebut wanita baik-baik." Sambung Mama Ambar lagi penuh penekanan.

Rangga merasakan sebuah kebahagiaan yang tak terbendung sambil menarik sudut bibirnya ke atas, merasakan bahwa dirinya mendapatkan pembelaan dari mama mertuanya. Di sisi lain, Sofia tampak merasa kesal, menghela nafas dalam-dalam, namun ia juga tampak bingung dan mencoba memahami situasi yang tengah dihadapinya.

"Sebenarnya aku juga tidak terlalu percaya dengan ucapan Mas Rangga!" gumam Sofia dalam hati, sambil sesekali melirik ke arah suaminya itu.

"Mah, lihatlah kondisi Hanum yang berantakan. Jelas-jelas menantu kesayangan mama salah. Kenapa mama membelanya?"

Ambar menyeringai tipis, "Tentu saja mama lebih percaya dengan omongan Rangga. Daripada istrimu itu! Bisa saja kan ini hanya akal-akalan Hanum untuk mengecohmu. Dia berkilah agar tidak disalahkan. Wanita dengan kasta rendahan seperti dia, mungkin sudah biasa memasukkan pria ke kamarnya!"

Ucapan Ambar menusuk hati Hanum, dia bisa merasakan air mata yang mulai menumpuk di pelupuk matanya. Hanum hendak membuka mulut, membalas Ambar dengan sepatah dua patah kata untuk membela dirinya, namun tak sempat ia bersuara, Ken sudah melangkah maju, menyelakan tubuhnya antara Hanum dan Ambar. Dengan pandangan tajam dan teguran halus, Ken berhasil membuat Ambar terdiam sejenak. Hanum merasa berterimakasih dan merasa terlindungi oleh pembelaan suaminya yang melindungi dirinya.

"Mama!" pekik Ken merasa kesal karena mama Ambar sudah merendahkan sang istri.

"Kenapa? Kau tidak terima kalau mama mengatai istrimu itu." Ketus wanita itu, "Kalau kau tidak terima, kau bisa angkat kaki dari rumah ini." Ambar memang sudah keterlaluan.

"Apakah itu yang sebenarnya mama inginkan?" tanya Ken merasa sakit hati atas perkataan mamanya, "Apakah Mama bahagia kalau aku angkat kaki dari sini?"

"Oh, tentu saja. Melihatmu, kebahagiaanku menghilang. Karena wajahmu itu mengingatkan ku pada wanita yang sudah menghancurkan rumah tangga ku. Mengingatkan akan penderitaanku. Kenapa kau tidak pergi saja dari rumah ini? Dari kehidupan ku. Dan dari keluargaku. Bawa saja istrimu bersamamu!" teriaknya.

Kenzo menghela nafasnya panjang, "Baiklah jika memang itu membuat mama bahagia. Aku akan pergi dari rumah ini, membawa Hanum bersamaku!"

"Ya, kau memang lebih baik pergi! Bawa juga istrimu itu!" usir Ambar. Setelah mengatakan itu, buru-buru wanita itu pergi dari sana.

Sofia membantu memapah suaminya keluar dari kamar Ken. Sementara Rangga merutuki perbuatan Ken karena sudah membuatnya babak belur.

"Bie!" gadis itu memeluk suaminya, Ken membalasnya sambil mengulum senyum.

"Ayo ganti bajumu! Kita akan pergi dari sini!" ajak Ken tersenyum lembut.

"Kita mau kemana?"

"Kau ikut saja!"

"Baiklah." Hanum mengiyakan, sembari berjalan ke arah lemari mengambil baju ganti. Setelah itu barulah ia masuk ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Bersambung ....

Nggak berani update banyak, hujan gede banget disini. Ujan angin dan petir. ...

Nunggu kelanjutannya besok pagi...

Yang ngasih vote, Author ucapkan banyak terimakasih...

Muuuuuuuuaaaaaaaccccchhhhhh ....

Terpopuler

Comments

Setitik Embun

Setitik Embun

Itu akal²an Ambar bukan sih yang pengen ngusir Ken?????

2024-03-17

0

Dede Mila

Dede Mila

jangan kayak orang miskin dah Hanum pake tanya mau pergi kemana kan lakik mu punya perusahaan sendiri... dia holang kaya juga....

2024-03-12

1

Fang

Fang

Sepertinya memang bener, Ambar sengaja ingin mengusir Ken....

2024-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kondangan
2 Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3 Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4 Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5 Bab 5 : Om ganteng dan baik
6 Bab 6 : Ah, SHITT
7 Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8 Bab 8 : Senam Jari
9 Bab 9 : First Kiss
10 Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11 Bab 11 : Hanum Muram
12 Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13 Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14 Bab 14 : Melakukan Apa?
15 Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16 Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17 Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18 Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19 Bab 19 : Hanum Sakit
20 Bab 20 : Ken Diusir
21 Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22 Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23 Bab 23 : Mandi Bareng
24 Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25 Bab 25 : Perundungan
26 Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28 Bab 28 : Kedatangan Ken
29 Bab 29 : Gaya Menungging
30 Bab 30 : Banyolan Garing
31 Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32 Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33 Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34 Bab 34 : Restaurant
35 Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36 Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37 Bab 37 : Kerjasama
38 Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39 Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40 Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41 bab 41 : C E O
42 Bab 42 : Pesona Ken
43 Bab 43 : Terciduk
44 Bab 44 : Talak 3
45 Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46 Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47 Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48 Bab 48 : Kisah Harun
49 Bab 49 : Soal Edo
50 Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51 Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52 Bab 52 : Pengen Punya Anak
53 Bab 53 : Duo Gesrek
54 Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55 Bab 55 : Ken vs Harun
56 Bab 56 : Rangga Kabur
57 Bab 57 : Kemarahan Hanum
58 Bab 58 : Panggilan Dosen
59 Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60 Bab 60 : Kemarahan Ken
61 Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62 Bab 62 : Menyusul Hanum
63 Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64 Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65 Bab 65 : Kritis
66 Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67 Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68 Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69 Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70 Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71 Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72 Bab 72 : Sama-sama Diam
73 Bab 73 : Puk-Puk
74 Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75 Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76 Bab 76 : Hutang
77 Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 : Kondangan
2
Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3
Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4
Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5
Bab 5 : Om ganteng dan baik
6
Bab 6 : Ah, SHITT
7
Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8
Bab 8 : Senam Jari
9
Bab 9 : First Kiss
10
Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11
Bab 11 : Hanum Muram
12
Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13
Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14
Bab 14 : Melakukan Apa?
15
Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16
Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17
Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18
Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19
Bab 19 : Hanum Sakit
20
Bab 20 : Ken Diusir
21
Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22
Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23
Bab 23 : Mandi Bareng
24
Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25
Bab 25 : Perundungan
26
Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28
Bab 28 : Kedatangan Ken
29
Bab 29 : Gaya Menungging
30
Bab 30 : Banyolan Garing
31
Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32
Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33
Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34
Bab 34 : Restaurant
35
Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36
Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37
Bab 37 : Kerjasama
38
Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39
Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40
Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41
bab 41 : C E O
42
Bab 42 : Pesona Ken
43
Bab 43 : Terciduk
44
Bab 44 : Talak 3
45
Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46
Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47
Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48
Bab 48 : Kisah Harun
49
Bab 49 : Soal Edo
50
Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51
Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52
Bab 52 : Pengen Punya Anak
53
Bab 53 : Duo Gesrek
54
Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55
Bab 55 : Ken vs Harun
56
Bab 56 : Rangga Kabur
57
Bab 57 : Kemarahan Hanum
58
Bab 58 : Panggilan Dosen
59
Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60
Bab 60 : Kemarahan Ken
61
Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62
Bab 62 : Menyusul Hanum
63
Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64
Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65
Bab 65 : Kritis
66
Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67
Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68
Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69
Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70
Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71
Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72
Bab 72 : Sama-sama Diam
73
Bab 73 : Puk-Puk
74
Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75
Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76
Bab 76 : Hutang
77
Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!