Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu

"Hey, Bro, tumben datang kesini?" tanya Ken terkejut mendapati temannya datang secara tiba-tiba ke kantor.

"Iya, gue ada perlu sama, Lo!" jawab pria yang usianya tidak jauh dari Ken.

"Ada apa, Dave?" tanya Ken sembari mengernyitkan dahinya.

"Masalah perusahaan?" ucap pria bernama Dave tersebut.

"Ada apa? Semua baik kan?"

"Semua baik, cuman....! Kapan pegang perusahaan Lo sendiri? Bagaimanapun perusahaan butuh pemimpinnya! Gue juga sibuk dengan perusahaan gue sendiri, Bro!"

"Iya, Iya. Lo tenang aja, Bro. Gue pasti bakal pegang kok. Lagian sebentar lagi gue juga serahin perusahaan Alvaro pada kakak-kakak gue kok!"

"Ken, Lo masih mempertahankan perusahaan Alvaro? Untuk apa? Lagipula perusahaan itu sekarang hanya memiliki saham 45 persen. Buat apa Lo bertahan sampai segitunya!"

"Gue akan ninggalin Alvaro kalau nyokap tiri gue sendiri yang nyuruh gue ninggalin. Jika nggak, gue akan tetep disini."

Pria bernama Dave terkekeh kecil, "Jadi rumor itu memang benar perusahaan Alvaro hanya memiliki 45 persen saham disini?"

"Ya itu memang benar. Itu sudah berlaku sejak papaku masih hidup. Majority Stockholder dipegang oleh uncle Err. Hanya saja beliau menyerahkan urusan perusahaan sama gue!"

"Lah kalau Lo cabut dari perusahaan ini, nanti apa kabar dengan perusahaan Alvaro? Memang nyokap dan kakak tiri Lo bisa pegang perusahaan?"

Ken terkekeh geli, "Entahlah, gue serahkan saja nanti sama uncle Err!"

Uncle Err adalah adik dari Papa Kenzo. Memang, perusahaan itu merupakan milik bersama, tetapi karena suatu alasan, Papa Ken terpaksa menjual sebagian sahamnya kepada Uncle Err. Kini, saham milik Uncle Err merupakan yang terbesar di antara pemilik lainnya. Uncle Err sendiri tak bisa menutupi kekagumannya terhadap kemampuan Kenzo dalam mengelola perusahaan tersebut. Berkat tangan dingin Kenzo, perusahaan Alvaro berkembang pesat dan berhasil menancapkan kukunya di dunia bisnis. Tak heran jika perusahaan tersebut kini menjadi salah satu raksasa bisnis yang ada di Indonesia.

BRAKK ....

Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba pintu terdorong dengan kencang dari luar. Tak disangka, Hanum yang mendorong pintu masuk ke ruangan itu dengan wajah memerah dan rambut acak-acakan. Matanya membulat melihat suaminya, Ken, bersama Dave yang sedang duduk bercanda di ruang tamu.

"Eh, apa yang terjadi, kenapa wajahmu begitu?" tanya Ken, terkejut melihat istrinya itu sudah berdiri di ambang pintu dengan nafas ngos-ngosan sambil menatap judes, lalu sedetik kemudian wajahnya kembali ke setelan semula. Ramah dan penuh senyum.

Dave yang kaget, segera mengatur posisinya di kursi, raut wajahnya berubah serius seolah mengekang kikuk yang mendalam.

"Ma-af, aku kira tadi nggak ada tamu!" ucap Hanum menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Siapa, Ken? Cantik sekali!" ucap Dave melirik ke arah Kenzo dengan tatapan menyelidik.

"Dia istriku, Dave. Ah, tunggu sebentar!"

Ken berjalan ke arah Hanum yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kok sudah pulang?" tanya Ken sambil mengernyit heran.

"Bie, ini sudah jam 12. Katanya mau jemput aku? Aku nunggu Hubby sudah satu jam lebih loh! Tapi Hubby tidak datang-datang. Kan tadi pagi aku sudah bilang kalau aku hanya ada dua jam mata kuliah. Ya akhirnya aku terpaksa kesini!" cerocos Hanum dengan nada galak.

"Hehe, aku lupa." Kekeh Ken setelah itu. Gara-gara asyik mengobrol dengan Dave, ia jadi melupakan janjinya menjemput sang istri.

"Ya sudah kamu duduk dulu ya!" ucap Ken mengelus rambut istrinya dengan sayang. Perbuatan Ken tak luput dari tatapan menyelidik sahabatnya.

"Oya, Hanum, kenalin, ini temenku. Namanya Dave. Dan Dave, kenalin juga, dia, Hanum. Istriku!" Ken memperkenalkan mereka.

"Hey, Hanum. Aku, Dave!" Dave mengulurkan tangannya, menyalami tangan Hanum. Hanum pun membalasnya sembari tersenyum manis.

"Hey, Om!" sapa Hanum menerima uluran tangan Dave, namun secepat kilat Ken langsung melepaskan tautan mereka. Nggak rela rasanya membiarkan Dave berlama-lama menggenggam tangan istrinya.

Dave langsung mencebik kesal. Ia tahu maksud Ken langsung menyambar tangannya dari tautan tangan Hanum. Pria itu pasti tidak rela, miliknya disentuh oleh dirinya.

"Aku mau mengobrol dengan temanku dulu, kamu disini dulu nggak apa-apa kan?" ucap Ken terdengar sangat manis sekali.

"Iya, nggak apa-apa." Jawab Hanum mengulum senyum manis.

Hanum menurut, dia duduk di kursi kebesaran suaminya sambil memainkan ponsel baru yang dibelikan sang suami. Sementara Ken duduk di sofa, melanjutkan mengobrol dengan Dave.

"Jadi dia wanita yang Lo ceritain?" bisik Dave, "Busyet, masih muda banget!"

"Iya, dia wanita yang gue ceritain." Jawab Ken dengan berbisik juga.

"Nggak nyangka. Eh, Lo seriusan ama dia?"

"Serius lah. Kan dari kemarin-kemarin gue udah cerita sama Lo!"

"Ya abisnya Lo nggak jelasin kalau istri Lo masih muda banget!" bisik Dave lagi.

"Hehehe, Lo pasti bakal terkejut kalau mendengar ini!" kekeh Kenzo.

"Apa?"

"Dia itu anak dari sahabat gue, dan parahnya dia putri dari cewek yang gue taksir saat SMA!" gelak Ken.

"Maksudnya gimana sih?" Dave bingung.

"Ih, Lo telmi banget sih!" sewot Ken, "Bapaknya itu sahabat gue sejak kecil. Dan emaknya itu cewek yang gue taksir saat SMA. Mereka menikah dan lahirlah gadis cantik nan rupawan bernama Hanum. Yang sekarang jadi istri gue! Hahaha!"

"Hebat Lo , Ken. Dapat yang masih kinyis-kinyis gitu. Gue aja belum nikah!"

"Derita Lo jadi perjaka tua, tapi sayang onderdilnya sudah nggak perjaka!" gelak Kenzo membuat Hanum menoleh ke arah suaminya. Sementara Dave langsung mengumpat pada Ken dengan sumpah serapah.

Dave memang mengumpat, tapi hanya sebatas mengumpat saja. Tidak ada amarah serius dalam umpatan itu. Seperti itulah kalau mereka sudah bertemu.

"Kayak Lo masih perjaka saja!" balas Dave kesal.

"Hahahaha!" mereka pun tertawa bersama.

Tak ada obrolan menarik selain membicarakan masalah orang dewasa ataupun obrolan tentang wanita-wanita cantik kalau dua sahabat itu sudah saling bertemu. Mereka sudah seperti orang gila jika membahas hasratnya masing-masing.

"SHITT!" umpat Dave tiba-tiba.

"Ada apa? Bikin kaget saja!"

"Milikku berdiri, Ken!"

"Hahahaha. Dasar Sarap! Bicara wanita seksi itumu langsung berdiri!" Ken tertawa melihat raut muka Dave menahan sesuatu.

"Sudah lama tak tersalurkan, Ken!"

"Sudah sana carilah wanita di klub. Cari yang steril, jangan asal nyolok! Kau seperti listrik kekurangan daya saja!"

"Ah, sialan kau, Ken!"

Kenzo tertawa lepas.

"Kau tidak ikut?"

"Sorry ya. Gue sudah ada lubang yang lebih steril. Nggak perlu jajan diluar lagi! Hahahaha!"

Padahal Ken sama sekali belum merasakan lubang itu, otak mesumnya sedang berandai-andai.

"Ah, Kampret Lo, Ken!"

Bersambung ......

Hari Senen, kasih vote buat Om Ken dong.....

Terpopuler

Comments

Rosliza Maznah

Rosliza Maznah

semanggat

2024-09-10

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-07-29

0

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

2 sahabat kok kocak semua😁

2024-06-17

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kondangan
2 Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3 Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4 Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5 Bab 5 : Om ganteng dan baik
6 Bab 6 : Ah, SHITT
7 Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8 Bab 8 : Senam Jari
9 Bab 9 : First Kiss
10 Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11 Bab 11 : Hanum Muram
12 Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13 Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14 Bab 14 : Melakukan Apa?
15 Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16 Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17 Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18 Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19 Bab 19 : Hanum Sakit
20 Bab 20 : Ken Diusir
21 Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22 Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23 Bab 23 : Mandi Bareng
24 Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25 Bab 25 : Perundungan
26 Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28 Bab 28 : Kedatangan Ken
29 Bab 29 : Gaya Menungging
30 Bab 30 : Banyolan Garing
31 Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32 Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33 Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34 Bab 34 : Restaurant
35 Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36 Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37 Bab 37 : Kerjasama
38 Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39 Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40 Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41 bab 41 : C E O
42 Bab 42 : Pesona Ken
43 Bab 43 : Terciduk
44 Bab 44 : Talak 3
45 Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46 Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47 Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48 Bab 48 : Kisah Harun
49 Bab 49 : Soal Edo
50 Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51 Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52 Bab 52 : Pengen Punya Anak
53 Bab 53 : Duo Gesrek
54 Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55 Bab 55 : Ken vs Harun
56 Bab 56 : Rangga Kabur
57 Bab 57 : Kemarahan Hanum
58 Bab 58 : Panggilan Dosen
59 Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60 Bab 60 : Kemarahan Ken
61 Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62 Bab 62 : Menyusul Hanum
63 Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64 Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65 Bab 65 : Kritis
66 Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67 Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68 Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69 Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70 Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71 Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72 Bab 72 : Sama-sama Diam
73 Bab 73 : Puk-Puk
74 Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75 Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76 Bab 76 : Hutang
77 Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu
78 Bab 78 : Saya Ingin Om Terpesona Dengan Saya!?!
79 Bab 79 : Ken Mual-Muntah
80 Bab 80 : Atau Jangan-jangan Penyakit Menular?!?
81 Bab 81 : Kehamilan Simpatik
82 Bab 82 : Kenapa Menangis Gara-gara Cowok?
83 Bab 83 : Keluarga Rakus
84 Bab 84 : Aku Nggak Bakal Diam!!!!
85 Bab 85 : Ya Jelas Aku Cemburu
86 Bab 86 : Rencana Liburan Sessions 1
87 Bab 87 : Rencana Liburan Sessions 2
88 Pengumuman
89 Bab 89 : Jalan Maju Mundur Kena
90 Bab 90 : Teman Bule
91 Bab 91 : Model Pakaianmu Jelek
92 Bab 92 : Ngidamnya Hanum
93 Bab 93 : Om Tuh Setannya!!!!
94 Episode 94 : Kecelakaan
95 Episode 95 : Panggil Bram!!!!
96 Bab 96 : Gara-gara Sayang!?!
97 Bab 97 : Ungkapan Perasaan Dave
98 Bab 98 : Gara-gara Namamu, Rumah Tanggaku Hampir Hancur!!!!
99 Bab 99 : Rencana Ngelamar
100 Bab 100 : Pengumuman
101 Bab 101 : Jadi, Pria Yang Membuat Kamu Patah Hati, Dave?
102 Bab 102 : Rumah Sakit
103 Bab 103 : Pria Bertopi Hitam
104 Bab 104 : Calon Mertua
105 Bab 105 : Belum Disunat
106 Bab 106 : Aku Belum Sunat!!!
107 Bab 107 : Disunat
108 Bab 108 : Jahitan Yang Terlepas
109 Bab 109 : Surat Apa Ini?!!?
110 Bab 110 : Bingung Mau Kasih Judul Apa???
111 Bab 111 : Ahhh, SHITT!!!!
112 Bab 112
113 Bab 113 : Lamaran Diterima
114 Bab 114 : Maaf, Saya Sudah Menikah!
115 Bab 115 : Terserah Deh, Mau Judul Apa
116 Bab 116 : Kehangatan Sebuah Keluarga
117 Bab 117 : Rencana Melamar
118 Bab 118 : Tiga Ibu Julid
119 Bab 119 : Ziarah
120 Bab 120 : Ganteng Pisan!!!!
121 Bab 121 : Liontin Bentuk Hati
122 Bab 122 : Lo Masih Idup?!?
123 Bab 123 : Jangan Main Rahasia-rahasiaan!!!
124 Bab 124 : Pertemuan Bapak dan Anak
125 Bab 125 : Kamila Andini
126 Bab 126 : Aku Sumpahin Itunya Impoten
127 Bab 127 : Pengumuman
128 Bab 128 : Rencana Pindah
129 Bab 129 : Akhirnya Sah
130 Bab 130 : Malam Ini Tidur Diluar
131 Bab 131 : Nah Ini Yang Kayak Jamur!!
132 Bab 132
133 Bab 133 : Baba
134 Bab 134 : Selamat Ya!!!
135 Bab 135 : Karya Baru
136 Bab 136 : Koper Isi Baju Haram
137 Bab 137 : Papa
138 Bab 138 : Terserah Mau Kasih Judul Apa???
139 Bab 139 : Penjelasan Jane
140 Bab 140 : Akhirnya
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145 : Lima Tahun Kemudian
146 Bab 146
147 Bab 147 : Mau Ngenalin Karya Baru Aku
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1 : Kondangan
2
Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3
Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4
Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5
Bab 5 : Om ganteng dan baik
6
Bab 6 : Ah, SHITT
7
Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8
Bab 8 : Senam Jari
9
Bab 9 : First Kiss
10
Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11
Bab 11 : Hanum Muram
12
Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13
Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14
Bab 14 : Melakukan Apa?
15
Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16
Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17
Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18
Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19
Bab 19 : Hanum Sakit
20
Bab 20 : Ken Diusir
21
Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22
Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23
Bab 23 : Mandi Bareng
24
Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25
Bab 25 : Perundungan
26
Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28
Bab 28 : Kedatangan Ken
29
Bab 29 : Gaya Menungging
30
Bab 30 : Banyolan Garing
31
Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32
Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33
Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34
Bab 34 : Restaurant
35
Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36
Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37
Bab 37 : Kerjasama
38
Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39
Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40
Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41
bab 41 : C E O
42
Bab 42 : Pesona Ken
43
Bab 43 : Terciduk
44
Bab 44 : Talak 3
45
Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46
Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47
Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48
Bab 48 : Kisah Harun
49
Bab 49 : Soal Edo
50
Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51
Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52
Bab 52 : Pengen Punya Anak
53
Bab 53 : Duo Gesrek
54
Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55
Bab 55 : Ken vs Harun
56
Bab 56 : Rangga Kabur
57
Bab 57 : Kemarahan Hanum
58
Bab 58 : Panggilan Dosen
59
Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60
Bab 60 : Kemarahan Ken
61
Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62
Bab 62 : Menyusul Hanum
63
Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64
Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65
Bab 65 : Kritis
66
Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67
Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68
Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69
Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70
Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71
Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72
Bab 72 : Sama-sama Diam
73
Bab 73 : Puk-Puk
74
Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75
Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76
Bab 76 : Hutang
77
Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu
78
Bab 78 : Saya Ingin Om Terpesona Dengan Saya!?!
79
Bab 79 : Ken Mual-Muntah
80
Bab 80 : Atau Jangan-jangan Penyakit Menular?!?
81
Bab 81 : Kehamilan Simpatik
82
Bab 82 : Kenapa Menangis Gara-gara Cowok?
83
Bab 83 : Keluarga Rakus
84
Bab 84 : Aku Nggak Bakal Diam!!!!
85
Bab 85 : Ya Jelas Aku Cemburu
86
Bab 86 : Rencana Liburan Sessions 1
87
Bab 87 : Rencana Liburan Sessions 2
88
Pengumuman
89
Bab 89 : Jalan Maju Mundur Kena
90
Bab 90 : Teman Bule
91
Bab 91 : Model Pakaianmu Jelek
92
Bab 92 : Ngidamnya Hanum
93
Bab 93 : Om Tuh Setannya!!!!
94
Episode 94 : Kecelakaan
95
Episode 95 : Panggil Bram!!!!
96
Bab 96 : Gara-gara Sayang!?!
97
Bab 97 : Ungkapan Perasaan Dave
98
Bab 98 : Gara-gara Namamu, Rumah Tanggaku Hampir Hancur!!!!
99
Bab 99 : Rencana Ngelamar
100
Bab 100 : Pengumuman
101
Bab 101 : Jadi, Pria Yang Membuat Kamu Patah Hati, Dave?
102
Bab 102 : Rumah Sakit
103
Bab 103 : Pria Bertopi Hitam
104
Bab 104 : Calon Mertua
105
Bab 105 : Belum Disunat
106
Bab 106 : Aku Belum Sunat!!!
107
Bab 107 : Disunat
108
Bab 108 : Jahitan Yang Terlepas
109
Bab 109 : Surat Apa Ini?!!?
110
Bab 110 : Bingung Mau Kasih Judul Apa???
111
Bab 111 : Ahhh, SHITT!!!!
112
Bab 112
113
Bab 113 : Lamaran Diterima
114
Bab 114 : Maaf, Saya Sudah Menikah!
115
Bab 115 : Terserah Deh, Mau Judul Apa
116
Bab 116 : Kehangatan Sebuah Keluarga
117
Bab 117 : Rencana Melamar
118
Bab 118 : Tiga Ibu Julid
119
Bab 119 : Ziarah
120
Bab 120 : Ganteng Pisan!!!!
121
Bab 121 : Liontin Bentuk Hati
122
Bab 122 : Lo Masih Idup?!?
123
Bab 123 : Jangan Main Rahasia-rahasiaan!!!
124
Bab 124 : Pertemuan Bapak dan Anak
125
Bab 125 : Kamila Andini
126
Bab 126 : Aku Sumpahin Itunya Impoten
127
Bab 127 : Pengumuman
128
Bab 128 : Rencana Pindah
129
Bab 129 : Akhirnya Sah
130
Bab 130 : Malam Ini Tidur Diluar
131
Bab 131 : Nah Ini Yang Kayak Jamur!!
132
Bab 132
133
Bab 133 : Baba
134
Bab 134 : Selamat Ya!!!
135
Bab 135 : Karya Baru
136
Bab 136 : Koper Isi Baju Haram
137
Bab 137 : Papa
138
Bab 138 : Terserah Mau Kasih Judul Apa???
139
Bab 139 : Penjelasan Jane
140
Bab 140 : Akhirnya
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145 : Lima Tahun Kemudian
146
Bab 146
147
Bab 147 : Mau Ngenalin Karya Baru Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!