Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????

Tuinggggg...

"Rudal sialan. Rudal sialan. Rudal sialan! Bikin malu saja. Baru lihat gituan sudah berdiri tegak!" umpat Ken pada rudalnya sendiri.

Keesokan harinya, Ken mengajak Hanum ke perusahaan. Hanum belum terbiasa sendiri di rumah. Apalagi belum akrab dengan mama Ambar dan kedua kakaknya, mungkin tidak akan bisa akrab. Tampang mereka sama sekali tidak ada ramah-tamahnya.

Mereka tidak ramah, bagi Ken sih sudah biasa. Ken tidak kaget. Memang seperti itulah mereka. Pada Kenzo saja seperti itu, apalagi pada orang lain. Hanya saja Ken masih menghormati mama Ambar sebagai orang tua.

Meskipun bukan lah darah dagingnya, Ken tak dapat menyangkal betapa besar rasa hormat yang ia miliki untuk mama Ambar sebagai orang tua dan satu-satunya keluarga yang ada dalam hidupnya.

Di masa lalu, ayah Kenzo menjalin pernikahan tersembunyi dengan seorang wanita cantik berlatar belakang sederhana, semata-mata untuk mendapatkan anak laki-laki yang ia dambakan. Karena pernikahan pertamanya tidak membuahkan hasil yang diharapkan, yaitu seorang anak laki-laki, maka ia memilih untuk mengulang kembali ke pelaminan demi mewujudkan impiannya.

Kini, dengan terbukanya rahasia lama, Ken merasa bersalah dan bingung, ia tidak ingin melukai perasaan mama Ambar yang selama ini telah berkorban begitu banyak demi menjaganya dan membesarkannya dengan kasih sayang yang tulus.

Maka Ken pun bersumpah untuk membalas kebaikan mama Ambar, meskipun perjuangan untuk menerima kenyataan hidup yang pahit ini sangatlah berat dan menyakitkan. Namun, seperti itulah ironi kehidupan; di ujung kegelapan, masih ada terang yang bisa ditemukan.

Dari pernikahan kedua papa Ken dengan ibunya, lahirlah si buah hati, Kenzo. Namun, takdir mempertemukan mereka dengan suatu ujian besar. Setelah melahirkan Kenzo, sang ibu mengalami pendarahan hebat yang mengancam jiwanya. Meski telah berjuang sekuat tenaga, sayangnya takdir berkata lain. Akhirnya, dengan air mata bercucuran, ibu Kenzo menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan bayi laki-laki tampan yang baru saja memasuki dunia ini.

Kembali ke cerita Ken dan Hanum. Tak tega meninggalkan Hanum dengan mereka, Ken pun mengajak Hanum ke kantornya. Rencananya Ken ingin mengajak Hanum melihat-lihat kampus. Lalu menyuruh Hanum untuk memilih kampus sesuai dengan keinginan gadis itu.

Saat Ken dan Hanum melangkah memasuki kantor, para karyawan termasuk para wanita tak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan mereka berdua. Ken yang tampan dan mempesona memang mampu membius mata para wanita, namun pandangan mereka juga tertuju pada Hanum yang berjalan di belakangnya.

Hanum merasa pipinya memanas, malu akan tatapan yang menyergap dirinya. Lantas, ia berjalan lebih cepat, menggenggam erat tangan suaminya untuk mencari perlindungan.

"Om, kenapa mereka menatapku seperti itu?"

"Mereka pasti sedang penasaran, wanita cantik siapa yang aku bawa hari ini!" balas Ken masih terus berjalan.

"Memangnya sebelum aku, Om sering membawa wanita cantik kesini?" tanya Hanum penasaran.

"Ada sih, tapi tidak sering!" jawab Ken mempersilahkan Hanum memasuki ruangannya.

"Aku risih ditatap seperti itu!"

"Abaikan saja mereka. Anggap kau tidak melihatnya!"

"Ya mana bisa begitu, jelas-jelas aku melihatnya!" bibir Hanum mencebik, sementara Ken hanya to terkekeh kecil.

Siapa yang datang bersama Pak Ken?

Apakah dia keponakannya? Kalau sepupu nggak mungkin, gadis itu masih sangat muda.

Mungkin keponakannya. Pak Ken tampan dan gagah. Pantaslah keponakannya cantik dan manis.

Terdengar sayup-sayup obrolan para karyawan wanita, membicarakan Ken dan Hanum saat melewati mereka semua.

"Tunggu di ruanganku. Aku ada meeting selama 1 sampai 2 jaman!"

"Baiklah, Om!"

Hanum menurut, dia langsung masuk ke ruangan Ken. Sementara itu, Ken langsung masuk keruangan sebelahnya untuk meeting.

Tak lama setelah itu masuklah seorang wanita cantik ke ruangan Ken. Wanita yang kira-kira usianya sama dengan Ken terlihat kaget melihat gadis diruangan Ken.

"Kau siapa?" tanya wanita itu.

Hanum yang semula sedang memainkan ponsel judulnya, langsung menoleh ke sumber suara. Dilihatnya seorang wanita masuk ke ruangan sang suami.

"Saya ....!"

"Kamu pasti keponakan Pak Ken! Salam kenal, saya Claudia. Sekretaris sekaligus calon istri Om kamu!" ucap wanita itu dengan percaya diri.

Mulut Hanum ternganga lebar mendengar penuturan wanita itu. Dia sampai kedip-kedip mirip lampu kekurangan daya.

"Saya, Hanum!" balas Hanum sambil tersenyum.

"Oh, namanya Hanum. Cantik sekali. Pantas Pak Ken, sangat tampan!"

"Saya disuruh Om Ken menunggu di sini."

"Oh, silakan. Emmmm, apakah kamu butuh sesuatu? Mau minum apa? Teh, kopi, jus? Eh, susu juga ada! Mau?"

Hanum mengernyit heran. Apakah semua sekertaris seramah itu?

"Saya pesankan jus ya? Cemilan juga!" wanita itu langsung keluar, pergi entah kemana, padahal Hanum tidak mengatakan dan meminta apa-apa.

Hanum pun tersenyum tipis, lalu kembali memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

Beberapa menit kemudian, wanita itu kembali datang dengan membawa jus alpukat dan beberapa cemilan ditangannya. Lalu memberikannya pada Hanum. Hanum yang merasa diberi, rasanya tidak sopan kalau di tolak, ia pun menerimanya dengan senang hati.

Tak berapa lama kemudian Ken kembali ke ruangannya, ia melihat istri kecilnya sedang menikmati jus dan banyak cemilan, langsung mengernyit heran.

"Kamu beli ini semua?" tanya Ken.

"Tidak. Tadi Hanum dikasih sama wanita seksi!"

"Siapa?"

"Emmmm, namanya siapa tadi ya?" Hanum nampak berfikir, "Claudia. Ya, namanya Claudia!"

"Oh, Claudia tadi ke sini?"

"Iya. Orangnya sangat baik dan ramah. Apa dia pacar, Om?" tanya Hanum penasaran sedari tadi.

"Bukan. Dia bukan pacarku."

"Tapi dia bilang, dia calon istri, Om!"

"Hah, Apa?"

Sedetik kemudian.

"Hahahaha, ngaco dia!" gelak Ken, "Dia sekertaris aku."

Hanum mencebik kesal. Entah kenapa dia merasa tidak nyaman dengan perasaannya.

"Kamu sudah selesai?"

"Sudah."

"Kalau begitu, ayo ikut aku!" ajak Ken.

"Mau kemana?"

"Cari kampus. Katanya pengen kuliah?"

"Hah, Om serius? Om nggak sedang nge-prank kan?"

"Ih, nih, Anak. Memang aku ada tampang ngeprank kamu?"

"Hehehe, Nggak!"

Karena perasaan senang yang tak terbendung, refleks Hanum segera memeluk tubuh Ken dari samping. Tangannya dengan erat mengapit pinggang Ken dan dengan tidak disengaja, dua asetnya turut menempel pada lengan kekar milik Ken. Detik itu juga, Ken terkesiap merasakan sesuatu yang kenyal, empuk, dan hangat bercampur dengan rasa manja yang menyatu di lengannya.

Ya Ampun, Hanum! Berhenti menggodaku, aku ini pria normal. Kenapa malah itumu sengaja ditempelkan ke lenganku.

Wajahnya memang sangat mirip Miranti, tapi asetnya lebih besar dan lebih jumbo dari Miranti! Huhu, sampai kapan aku menahan godaan ini! gumam Ken dalam hati.

Wkwkwkwkwk .....

Bersambung ...

Ayo dukung Om Ken dengan memberikan Like, komentar, vote dan bintang 5.

Yuhuuuuu all Readers!!!!!!

Terpopuler

Comments

Muawanah

Muawanah

🤣🤣🤣

2025-01-04

0

Rosliza Maznah

Rosliza Maznah

wow

2024-09-09

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

teussabar

2024-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kondangan
2 Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3 Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4 Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5 Bab 5 : Om ganteng dan baik
6 Bab 6 : Ah, SHITT
7 Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8 Bab 8 : Senam Jari
9 Bab 9 : First Kiss
10 Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11 Bab 11 : Hanum Muram
12 Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13 Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14 Bab 14 : Melakukan Apa?
15 Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16 Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17 Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18 Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19 Bab 19 : Hanum Sakit
20 Bab 20 : Ken Diusir
21 Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22 Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23 Bab 23 : Mandi Bareng
24 Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25 Bab 25 : Perundungan
26 Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27 Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28 Bab 28 : Kedatangan Ken
29 Bab 29 : Gaya Menungging
30 Bab 30 : Banyolan Garing
31 Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32 Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33 Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34 Bab 34 : Restaurant
35 Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36 Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37 Bab 37 : Kerjasama
38 Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39 Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40 Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41 bab 41 : C E O
42 Bab 42 : Pesona Ken
43 Bab 43 : Terciduk
44 Bab 44 : Talak 3
45 Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46 Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47 Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48 Bab 48 : Kisah Harun
49 Bab 49 : Soal Edo
50 Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51 Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52 Bab 52 : Pengen Punya Anak
53 Bab 53 : Duo Gesrek
54 Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55 Bab 55 : Ken vs Harun
56 Bab 56 : Rangga Kabur
57 Bab 57 : Kemarahan Hanum
58 Bab 58 : Panggilan Dosen
59 Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60 Bab 60 : Kemarahan Ken
61 Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62 Bab 62 : Menyusul Hanum
63 Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64 Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65 Bab 65 : Kritis
66 Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67 Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68 Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69 Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70 Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71 Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72 Bab 72 : Sama-sama Diam
73 Bab 73 : Puk-Puk
74 Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75 Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76 Bab 76 : Hutang
77 Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu
78 Bab 78 : Saya Ingin Om Terpesona Dengan Saya!?!
79 Bab 79 : Ken Mual-Muntah
80 Bab 80 : Atau Jangan-jangan Penyakit Menular?!?
81 Bab 81 : Kehamilan Simpatik
82 Bab 82 : Kenapa Menangis Gara-gara Cowok?
83 Bab 83 : Keluarga Rakus
84 Bab 84 : Aku Nggak Bakal Diam!!!!
85 Bab 85 : Ya Jelas Aku Cemburu
86 Bab 86 : Rencana Liburan Sessions 1
87 Bab 87 : Rencana Liburan Sessions 2
88 Pengumuman
89 Bab 89 : Jalan Maju Mundur Kena
90 Bab 90 : Teman Bule
91 Bab 91 : Model Pakaianmu Jelek
92 Bab 92 : Ngidamnya Hanum
93 Bab 93 : Om Tuh Setannya!!!!
94 Episode 94 : Kecelakaan
95 Episode 95 : Panggil Bram!!!!
96 Bab 96 : Gara-gara Sayang!?!
97 Bab 97 : Ungkapan Perasaan Dave
98 Bab 98 : Gara-gara Namamu, Rumah Tanggaku Hampir Hancur!!!!
99 Bab 99 : Rencana Ngelamar
100 Bab 100 : Pengumuman
101 Bab 101 : Jadi, Pria Yang Membuat Kamu Patah Hati, Dave?
102 Bab 102 : Rumah Sakit
103 Bab 103 : Pria Bertopi Hitam
104 Bab 104 : Calon Mertua
105 Bab 105 : Belum Disunat
106 Bab 106 : Aku Belum Sunat!!!
107 Bab 107 : Disunat
108 Bab 108 : Jahitan Yang Terlepas
109 Bab 109 : Surat Apa Ini?!!?
110 Bab 110 : Bingung Mau Kasih Judul Apa???
111 Bab 111 : Ahhh, SHITT!!!!
112 Bab 112
113 Bab 113 : Lamaran Diterima
114 Bab 114 : Maaf, Saya Sudah Menikah!
115 Bab 115 : Terserah Deh, Mau Judul Apa
116 Bab 116 : Kehangatan Sebuah Keluarga
117 Bab 117 : Rencana Melamar
118 Bab 118 : Tiga Ibu Julid
119 Bab 119 : Ziarah
120 Bab 120 : Ganteng Pisan!!!!
121 Bab 121 : Liontin Bentuk Hati
122 Bab 122 : Lo Masih Idup?!?
123 Bab 123 : Jangan Main Rahasia-rahasiaan!!!
124 Bab 124 : Pertemuan Bapak dan Anak
125 Bab 125 : Kamila Andini
126 Bab 126 : Aku Sumpahin Itunya Impoten
127 Bab 127 : Pengumuman
128 Bab 128 : Rencana Pindah
129 Bab 129 : Akhirnya Sah
130 Bab 130 : Malam Ini Tidur Diluar
131 Bab 131 : Nah Ini Yang Kayak Jamur!!
132 Bab 132
133 Bab 133 : Baba
134 Bab 134 : Selamat Ya!!!
135 Bab 135 : Karya Baru
136 Bab 136 : Koper Isi Baju Haram
137 Bab 137 : Papa
138 Bab 138 : Terserah Mau Kasih Judul Apa???
139 Bab 139 : Penjelasan Jane
140 Bab 140 : Akhirnya
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145 : Lima Tahun Kemudian
146 Bab 146
147 Bab 147 : Mau Ngenalin Karya Baru Aku
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bab 1 : Kondangan
2
Bab 2 : Niat Kondangan Malah Jadi Manten
3
Bab 3 : Aku Bukan Tua, Tapi Matang!
4
Bab 4 : Tarzan Bergelantungan
5
Bab 5 : Om ganteng dan baik
6
Bab 6 : Ah, SHITT
7
Bab 7 : Kapan Godaan Ini Berakhir????
8
Bab 8 : Senam Jari
9
Bab 9 : First Kiss
10
Bab 10 : Dia Bukan Mama Kandungku!!!!
11
Bab 11 : Hanum Muram
12
Bab 12 : Sisi Terkuat Hanum
13
Bab 13 : Ken Datang Tepat Waktu
14
Bab 14 : Melakukan Apa?
15
Bab 15 : Pulang Ke Rumah
16
Bab 16 : Tarzan Gagal Bergelantungan
17
Bab 17 : Senam Jari Lagi Deh!!!!
18
Bab 18 : Ketika Dua Sahabat Bertemu
19
Bab 19 : Hanum Sakit
20
Bab 20 : Ken Diusir
21
Bab 21 : Cairan Bening, Agak Keputihan
22
Bab 22 : Aku Siap!!!!???!!!
23
Bab 23 : Mandi Bareng
24
Bab 24 : Pertemuan dengan Edo, Bikin Sesak Hati Om Ken
25
Bab 25 : Perundungan
26
Bab 26 : Kedatangan Tamu Tak Diundang
27
Bab 27 : Apakah Kedua Putrimu Bisa Diandalkan?
28
Bab 28 : Kedatangan Ken
29
Bab 29 : Gaya Menungging
30
Bab 30 : Banyolan Garing
31
Bab 31 : Kenzo Rayyan Alvaro
32
Bab 32 : Jalan-jalan Malam
33
Bab 33 : Aku Bisa Khilaf
34
Bab 34 : Restaurant
35
Bab 35 : Uncle Err dan Aunty Soraya
36
Bab 36 : Apa Hubby Cemburu????
37
Bab 37 : Kerjasama
38
Bab 38 : Kikuk-Kikuk
39
Bab 39 : Kamu Harus Tanggungjawab
40
Bab 40 : Aku Pemilik Perusahaan Itu, Hanum!!!
41
bab 41 : C E O
42
Bab 42 : Pesona Ken
43
Bab 43 : Terciduk
44
Bab 44 : Talak 3
45
Bab 45 : Apa Kau Cemburu?
46
Bab 46 : Maaf Aku Tidak Mau Ikut Campur
47
Bab 47 : Baju Mirip Saringan Teh
48
Bab 48 : Kisah Harun
49
Bab 49 : Soal Edo
50
Bab 50 : Lain Kali Tidak Mau Ikut!!!
51
Ba 51 : Dijebak Kok Sampai Hamil?!?
52
Bab 52 : Pengen Punya Anak
53
Bab 53 : Duo Gesrek
54
Bab 54 : Motor Yang Melaju Kencang
55
Bab 55 : Ken vs Harun
56
Bab 56 : Rangga Kabur
57
Bab 57 : Kemarahan Hanum
58
Bab 58 : Panggilan Dosen
59
Bab 59 : Rasa Takut Hanum
60
Bab 60 : Kemarahan Ken
61
Bab 61 : Sekarang Ken Murka
62
Bab 62 : Menyusul Hanum
63
Bab 63 : Permintaan Maaf Ken
64
Bab 64 : Nasehat Uncle Err
65
Bab 65 : Kritis
66
Bab 66 : Siapa Dalangnya?!?
67
Bab 67 : Edo Ditangkap Polisi
68
Bab 68 : Aku Nggak Rela Hanum Dinikahi Pria Tua
69
Bab 69 : Aku Sedang Palang Merah
70
Bab 70 : Sama Sekali Nggak Cocok Sama Hanum!!!
71
Bab 71 : Ke Rumah Uncle Err
72
Bab 72 : Sama-sama Diam
73
Bab 73 : Puk-Puk
74
Bab 74 : Tarsan Kepedesan
75
Bab 75 : Mau Nggak Om Jadi Pacar Aku?!!?
76
Bab 76 : Hutang
77
Bab 77 : Perempuan Tidak Punya Malu
78
Bab 78 : Saya Ingin Om Terpesona Dengan Saya!?!
79
Bab 79 : Ken Mual-Muntah
80
Bab 80 : Atau Jangan-jangan Penyakit Menular?!?
81
Bab 81 : Kehamilan Simpatik
82
Bab 82 : Kenapa Menangis Gara-gara Cowok?
83
Bab 83 : Keluarga Rakus
84
Bab 84 : Aku Nggak Bakal Diam!!!!
85
Bab 85 : Ya Jelas Aku Cemburu
86
Bab 86 : Rencana Liburan Sessions 1
87
Bab 87 : Rencana Liburan Sessions 2
88
Pengumuman
89
Bab 89 : Jalan Maju Mundur Kena
90
Bab 90 : Teman Bule
91
Bab 91 : Model Pakaianmu Jelek
92
Bab 92 : Ngidamnya Hanum
93
Bab 93 : Om Tuh Setannya!!!!
94
Episode 94 : Kecelakaan
95
Episode 95 : Panggil Bram!!!!
96
Bab 96 : Gara-gara Sayang!?!
97
Bab 97 : Ungkapan Perasaan Dave
98
Bab 98 : Gara-gara Namamu, Rumah Tanggaku Hampir Hancur!!!!
99
Bab 99 : Rencana Ngelamar
100
Bab 100 : Pengumuman
101
Bab 101 : Jadi, Pria Yang Membuat Kamu Patah Hati, Dave?
102
Bab 102 : Rumah Sakit
103
Bab 103 : Pria Bertopi Hitam
104
Bab 104 : Calon Mertua
105
Bab 105 : Belum Disunat
106
Bab 106 : Aku Belum Sunat!!!
107
Bab 107 : Disunat
108
Bab 108 : Jahitan Yang Terlepas
109
Bab 109 : Surat Apa Ini?!!?
110
Bab 110 : Bingung Mau Kasih Judul Apa???
111
Bab 111 : Ahhh, SHITT!!!!
112
Bab 112
113
Bab 113 : Lamaran Diterima
114
Bab 114 : Maaf, Saya Sudah Menikah!
115
Bab 115 : Terserah Deh, Mau Judul Apa
116
Bab 116 : Kehangatan Sebuah Keluarga
117
Bab 117 : Rencana Melamar
118
Bab 118 : Tiga Ibu Julid
119
Bab 119 : Ziarah
120
Bab 120 : Ganteng Pisan!!!!
121
Bab 121 : Liontin Bentuk Hati
122
Bab 122 : Lo Masih Idup?!?
123
Bab 123 : Jangan Main Rahasia-rahasiaan!!!
124
Bab 124 : Pertemuan Bapak dan Anak
125
Bab 125 : Kamila Andini
126
Bab 126 : Aku Sumpahin Itunya Impoten
127
Bab 127 : Pengumuman
128
Bab 128 : Rencana Pindah
129
Bab 129 : Akhirnya Sah
130
Bab 130 : Malam Ini Tidur Diluar
131
Bab 131 : Nah Ini Yang Kayak Jamur!!
132
Bab 132
133
Bab 133 : Baba
134
Bab 134 : Selamat Ya!!!
135
Bab 135 : Karya Baru
136
Bab 136 : Koper Isi Baju Haram
137
Bab 137 : Papa
138
Bab 138 : Terserah Mau Kasih Judul Apa???
139
Bab 139 : Penjelasan Jane
140
Bab 140 : Akhirnya
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145 : Lima Tahun Kemudian
146
Bab 146
147
Bab 147 : Mau Ngenalin Karya Baru Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!