PARASIT

Hendry kepala biro kepolisian menyambut baik kedatangan Ethan. Hendry menerima Ethan menjadi dokter forensik di biro kepolisian yang dia pimpin, Ethan diperkenalkan secara langsung kepada semua anggota rumah sakit biro kepolisian dan semua jajaran anggota kepolisian.

"Selamat bergabung Ethan dan selamat bekerja" Hendry memperkenalkan Ethan pada anggota biro kepolisian.

"Terimakasih pak" Ethan tersenyum.

Setelah acara sambutan sederhana itu selesai Ethan mulai memeriksa pekerjaannya. Ethan melihat dan mulai memeriksa satu persatu berkas penting itu.

"Dokter Ethan perkenalkan saya Mira, saya asisten anda maaf terlambat tadi macet pak" Mira memperkenalkan diri.

"Mira lain kali jangan terlambat ya karena kita harus disiplin " Ethan menasehati dengan lembut.

Brian sudah berada di ruangannya dan seperti biasa dia langsung di sibukkan oleh beberapa data dan berkas yang diberikan oleh Mario dan Haikal.

"Brian katanya dokter forensik yang baru itu sahabat mu ya? kalau aku tidak salah ingat namanya... kalau aku tidak salah ingat namanya Ethan?" Ucap seorang anggota team Brian yang baru saja datang.

"iya dia sahabat ku bahkan sudah seperti saudara untukku, namanya Ethan apa ada yang salah dengan itu?"

Hubungan Brian dengan rekan kerjanya yang bernama Edo itu memang tidak baik. Bukan karena tanpa alasan tapi itu disebabkan oleh sikap Edo yang selalu ingin menjatuhkan Brian.

"Pantas saja langsung di terima rupanya karena ada orang dalam" Edo yang memang sejak awal tidak suka pada Brian sekarang mulai mengganti sasarannya pada Ethan.

"sebelum aku mengajak Ethan kesini pak Hendry sudah lama kenal dengan Ethan dia tau seperti apa kemampuan Ethan, dia menerima Ethan bukan karena aku tapi memang karena kemampuan Ethan sendiri " Brian terbawa emosi.

"Kalian berdua tolong sehari saja jangan ribut, ini kantor polisi bukan arena tinju jika kalian ingin bertengkar ayo aku antar kalian ke arena latihan!" Mario marah dan membuka suara.

"Sudahlah Brian jangan kau ambil hati, oh iya kapan pelantikan mu menjadi Jaksa?" Haikal mengalihkan pembicaraan.

"Minggu depan kal masa lupa? Kan kemarin kau sendiri yang mengantar aku mengambil berkas persetujuan itu"

"Wah sepertinya sebentar lagi kau benar benar akan jadi jaksa pemimpin team ini, dan setara dengan pak Mario"

"Brian aku tidak sabar menunggu hari pelantikan mu, kau adalah orang yang sangat hebat dalam memecahkan semua kasus jujur saja aku senang jika kau benar benar menjadi jaksa"

"Jadi kau tidak merasa tersaingi jika aku jadi jaksa hm?"

"hei anak kecil memangnya kau bisa menyaingi ku?" Mario tertawa mendengar celetukan Brian itu.

*BRAKH!

Edo menggebrak meja kerjanya sendiri dan pergi dari ruangan itu. Mario yang sudah mengerti situasinya hanya bisa memegang pundak Brian dan menyuruhnya untuk tenang.

"Brian ku rasa anak itu memang iri pada mu, jadi kau harus hati hati dengan dia"

"Aku tau itu sudahlah ayo lanjut bekerja kita perlu bekerja keras untuk menyelesaikan semua kasus ini"

Brian tersenyum miring diam diam Brian mengirimkan pesan pada Ethan. Sedangkan saat ini Ethan sedang memeriksa jenazah anak kecil korban pembunuhan berantai.

"kau pasti anak yang baik tapi nasib mu begitu malang, maafkan aku ya aku harus memeriksa jenazah mu lagi seperti yang dilakukan oleh dokter sebelumnya" Ethan berbicara pada jenazah anak itu.

"Dokter Ethan... kenapa berbicara pada mayat?" Mira bingung dan penasaran.

"Mayat ini juga adalah manusia dulu dia juga pernah hidup seperti kita, dia pernah bernafas, dan pernah menjalani kehidupan yang indah

Sayangnya orang yang tidak berperasaan telah menghancurkan hidup indahnya. Anak sekecil ini harus tewas dengan cara yang tidak wajar dan mengenaskan"

"Dokter apa dia juga bisa merasakan sedih?"

Pertanyaan Mira membuat Ethan tersenyum dan menurunkan masker medisnya.

"Tidak ada makhluk hidup yang ingin hidupnya berakhir mengenaskan Mira, begitu juga dengan anak ini... Dia tidak bisa bermain lagi, tidak bisa memeluk orang tuanya lagi, dan dia tidak bisa menggapai impiannya lagi

Lalu kau bertanya apakah dia bisa merasa sedih? Sekarang aku bertanya pada mu, bagaimana jika kau ada di posisi anak ini apa kau tidak akan merasa sedih?"

"Aku pasti akan sangat sedih..."

"Aku akan melakukan otopsi ulang, karena hasil otopsi yang sebelumnya hanya menemui jalan buntu...

Mira kau jangan menangis ayo kita mulai otopsinya sekarang, ambilkan pisau bedah"

Ethan membedah mayat anak kecil itu dengan hati hati. Ethan mengambil organ tubuh anak itu mulai dari jantung, hati, paru paru, ginjal, dan beberapa serpihan tulang yang ada didalam tubuh mayat itu.

"Semua organ tubuhnya normal, anak ini meninggal bukan karena keracunan tapi karena pukulan keras di bagian kepala belakang, dan patah di tulang lehernya

Anak ini... Dia berkebutuhan khusus kaki kirinya lebih pendek dari kaki kanannya, dan tulang punggungnya bengkok, Mira catat semua ini dan ambil fotonya"

"Baik dokter"

Setelah mayat anak itu dirapikan kembali dan di masukan ke dalam lemari penyimpanan jenazah Ethan membawa laporan hasil otopsinya ke ruangan Brian.

*Ceklek!

"Brian! Aku dapat petunjuk!" Ethan menghampiri Brian dengan tergesa gesa.

"Petunjuk apa? Katakan perlahan Ethan"

"Anak terakhir yang menjadi korban pembunuhan itu adalah anak yang berkebutuhan khusus"

"Ethan apa kau yakin? Karena dokter forensik yang sebelumnya tidak melaporkan hal ini pada kami"

"Aku yakin pak ini bukti foto dan catatannya, anak itu memiliki kaki kiri yang lebih pendek dari kaki kanannya dan tulang punggungnya bengkok

Anak itu cacat dia tidak sempurna kita harus memeriksa korban korban sebelumnya untuk bisa memastikan bisa saja yang di incar pembunuh itu hanya anak anak berkebutuhan khusus!"

"Korban lainnya sudah di makamkan dan akan sulit untuk membongkar makam mereka tanpa izin dari keluarganya"

"Kau dokter baru jangan mengada ada bisa saja ini kebetulan, anak terakhir yang menjadi korban itu bisa saja dia cacat tapi tidak demikian dengan korban sebelumnya"

"Tapi kenapa dokter forensik sebelumnya tidak melaporkan hal ini pada kalian? Apa-" belum sempat Ethan melanjutkan ucapannya Brian memeluk Ethan.

"jangan diteruskan Ethan, disini ada parasit" bisik Brian pada Ethan.

Ethan memahami apa maksud Brian dan terdiam. Ethan melepaskan pelukan Brian dan mencoba menahan diri untuk tidak bicara terlalu banyak.

"Ethan laporan mu akan kami periksa dan kami jadikan bahan untuk melakukan penyelidikan selanjutnya, kau bisa kembali ke ruangan mu"

"Baiklah... Brian jangan lupa makan siang mu" Ucap Ethan yang kemudian berlalu pergi.

Brian tersenyum dan Ethan langsung meninggalkan ruangan itu. Ketika sampai di ruangannya Ethan baru membuka pesan dari Brian.

"Aku sedang mencari parasit yang bersembunyi didalam kantor kita, kau harus hati hati jika ada informasi penting sampaikan seperlunya jangan berlebihan" tulis Brian didalam pesannya kepada Ethan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!