SEKOLAH JIO.

Ethan bangun jam empat pagi dan menatap Jio yang masih tertidur pulas disampingnya. Ethan mencium kening Jio dan memeluknya sebentar setelah itu Ethan beranjak dan mandi setelah ganti baju dia langsung ke dapur.

"Okay sekarang aku siapkan sarapan dulu baru masak bekal, hm mana ya?" Ethan mencari kaldu jamur yang baru dia beli tadi malam.

Ethan mulai memasak nasi goreng dan telur untuk sarapan tidak lupa dia menyiapkan asparagus yang di rebus hanya dengan bumbu sedikit garam.

"Akh!" tangan Ethan terkena pisau saat mengiris bawang.

"Huft... Padahal aku sudah sering memasak di dapur tapi masih saja terluka seperti ini" gumam Ethan kesal.

Setelah membuat sarapan selesai Ethan beralih untuk menyiapkan makan siang yang sudah di janjikan pada Brian, lengkap dengan buah jeruk dan apel di masing masing kotak bekal itu.

Ethan menghias makanan mereka dengan teliti dan lucu. Setelah makanan siap Ethan kembali ke kamar untuk membangunkan Jio.

"Jio sayang... Ayo sayang bangun kau harus sekolah, ayo bangun kakak akan memandikan mu sekarang" Ethan menggendong Jio sebentar lalu memandikannya.

Setelah Jio mandi Ethan memakaikan minyak telon, dan pelembab khusus anak anak. Ethan memakaikan seragam sekolah Jio dan juga kaus kaki dan sepatunya.

"Jio sekarang tunggu di meja makan ya, kakak mau membangunkan kak Brian dulu... Ayo sayang" Ethan menggendong Jio dan mendudukkannya di kursi meja makan.

Ethan masuk ke dalam kamar Brian dan sesuai dugaannya, Brian masih tidur nyenyak.

"Brian bangun... Hei bangun ini sudah hampir jam tujuh, cepat bangun!" Ethan membangunkan Brian yang masih tertidur nyenyak.

"Emhh... Ethan ini masih pagi kenapa kau membangunkan ku?" Brian menarik selimutnya lagi.

"Cepat bangun dan langsung mandi setelah itu sarapan, Jio sudah menunggu di ruang makan kasihan dia menunggu terlalu lama

Aku akan siapkan pakaian kerja mu, setelah itu kita berangkat mengantarkan Jio ke sekolah barunya"

Brian bangun dan mendudukkan dirinya, Brian melihat tangan Ethan yang terluka. Brian meraih tangan Ethan dan memeriksa lukanya.

"Kenapa bisa terluka?"

"hanya luka kecil karena aku kurang hati hati saat memotong bawang, sudahlah cepat mandi sana nanti kita bisa terlambat"

"Sakit?" Brian khawatir.

"Luka sekecil ini tentu saja tidak sakit Brian, sudahlah pergi mandi sekarang aku akan siapkan pakaian mu" Ethan beranjak dari duduknya.

Ethan menyiapkan pakaian kantor Brian dan setelah itu dia pergi untuk ganti baju dan bersiap siap. Ethan adalah orang yang sangat mementingkan penampilan dia tidak akan lupa menggunakan skincare dan minum jus sayuran setiap pagi sebelum berangkat bekerja.

Ethan, Brian, dan Jio sarapan bersama di ruang makan. Ethan sarapan sambil menyuapi Jio karena dia tidak ingin Jio mengotori baju sekolahnya karena makan dengan berantakan.

"Jio nanti disekolah jangan jajan sembarangan ya sayang, ini di tas mu sudah kakak siapkan bekal, buah, susu, dan air putih ingat ya tidak boleh jajan sembarangan" Ethan selalu mengulang kata kata yang sama. Jio mengangguk dan tersenyum manis.

"Brian kau juga jangan lupa makan bekal mu sampai habis jika tidak aku akan marah" Ethan.

"Iya aku akan menghabiskan bekal ku"

Setelah selesai sarapan Mereka berangkat untuk mengantarkan Jio ke sekolah. Brian menyetir mobil dan Ethan duduk di kursi penumpang samping Brian, di belakang Jio sedang sibuk membaca buku cerita.

"Jio sayang nanti jangan nakal ya, kalau ada apa apa kau bisa langsung bilang ke guru mu ya sayang agar nanti guru mu langsung menghubungi kakak" Ethan.

"I-iya" Jio tersenyum.

"Ethan setelah ini hidup mu akan berubah seratus delapan puluh derajat, kau akan menjadi seorang dokter forensik yang bukan hanya akan membedah mayat tapi juga membedah kasus kejahatan"

"Aku tau... Tapi mungkin ini adalah takdir yang harus aku tempuh, hidup dalam masalah adalah hal yang tidak aku inginkan tapi harus aku lakukan

Bahkan sejak sebelum bertemu dengan mu hidup ku sudah di penuhi dengan masalah" Ethan.

"Tapi sekarang keadaannya sudah berbeda kau tidak lagi sendirian jika kau punya masalah dan ada kesulitan, kau harus memberitahu ku"

"aku hanya ingin meminta satu hal pada mu Brian, dan aku harap kau bisa mengabulkan permintaan ku ini"

"Aku pasti akan mengabulkan permintaan mu cepat katakan apa itu hm?"

"tetap jadi sahabat ku hingga kita menjadi kakek kakek" Ethan tertawa dengan ucapannya sendiri.

"Okay! Aku akan jadi sahabat mu hingga kita menjadi kakek kakek, dan sampai aku tua kau harus tetap memasak untuk ku"

Saat sampai disekolah baru Jio, Ethan mendudukkan Jio di kursi rodanya. Guru Jio langsung menyambut kedatangan Jio.

"Sayang... Kakak pergi dulu ya kau baik baik disekolah, jangan nakal ya sayang" Ethan berjongkok dihadapan Jio dan memegang kedua tangan Jio.

"eum" Jio mengangguk.

"Sayang kau harus belajar dengan giat, jangan dengarkan apapun yang orang lain katakan pada mu karena kau adalah permata kami yang berharga"

"Permisi ya pak ini sudah waktunya Jio masuk kelas" ucap Bu Anisa guru baru Jio.

"Maaf Bu Anisa... Jio adalah anak yang sedikit rewel jika berada di lingkungan baru, kalau nanti dia menangis atau kenapa kenapa tolong langsung hubungi saya"

"iya pak Ethan itu pasti dan anda jangan khawatir semua anak anak istimewa yang ada di sekolah ini semuanya akan kami perlakukan dengan baik

Setiap satu anak akan punya satu guru pendamping dan kebetulan untuk nak Jio saya sendirilah guru pendampingnya" Bu Anisa memperkenalkan diri.

"terimakasih Bu Anisa, Jio sayang kau masuklah kakak sayang Jio" Ethan mencium kedua tangan dan kening Jio.

Bu Anisa membawa Jio masuk ke dalam kelasnya. Ethan masih khawatir pada Jio tapi Brian menenangkannya dan membawa Ethan kembali ke mobil.

Dikelas Jio berkenalan dengan menggunakan bahasa isyarat.

"Halo semuanya nama ku Jonathan tapi biasa dipanggil Jio, usia ku sepuluh tahun" Jio memperkenalkan diri dihadapan teman teman nya.

"Jadi anak anak... Barusan teman baru kalian ini bilang Halo semuanya nama saya Jonathan tapi biasanya di panggil Jio, dan usianya sepuluh tahun

Ibu harap kalian semua bisa berteman dengan baik ya dan jangan lupa semuanya harus saling menyayangi ya"

Bu Anisa membawa Jio untuk duduk di karpet bulu yang empuk

"Jio suka apa? Membaca atau menggambar?" Bu Anisa.

"Jio suka semuanya tapi Jio harus banyak membaca karena Jio mau jadi dokter"

"Jio sekarang coba buka mulutnya ikut ibu ya Aaa" Bu Anisa mulai mengajari Jio untuk latihan menggerakkan mulut dan latihan berbicara.

Disekolah ini selain di ajarkan pendidikan akademik tapi juga diajarkan tentang melatih kemampuan berfikir dan kemampuan motorik anak anak berkebutuhan khusus yang bersekolah sekolah disini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!