BERJUANG

Ethan menemui orang tua Jio di luar kota tanpa sepengetahuan Jio. Ethan tidak sendirian dia ditemani oleh Brian kuasa hukum sekaligus sahabat lamanya, hati Ethan yakin untuk mengadopsi Jio tidak ada sedikitpun keraguan didalam hati Ethan.

"bagaimana jika orang tua Jio tidak mau memberikan hak asuh Jio secara baik baik pada mu dan menuduh mu sebagai penculik?" Brian bertanya untuk memastikan.

"Apapun yang terjadi aku akan memperjuangkan hak asuh Jio, tidak masalah apakah aku harus melakukannya dengan baik baik ataupun dengan cara yang kasar karena bagi ku yang penting adalah aku bisa mendapatkan hak asuh Jio"

"kenapa kau begitu menginginkan anak ini Ethan?"

"Kau tidak akan bisa mengerti perasaan ku Brian, kau lahir dan dibesarkan oleh keluarga yang baik dan penuh kasih sayang berbeda dengan ku yang yatim piatu dan sebatang kara...

Aku tidak memiliki siapapun di dunia ini kecuali diri ku sendiri, hidup sebatang kara di dunia ini berat Brian... Jio juga hidup di keluarga yang tidak menyayangi dia, Jio selalu di siksa oleh orang tua dan kakaknya bukankah tindakan ku ini juga berarti menyelamatkan Jio?"

"baiklah aku mengerti dan kau tenang saja dari bukti dan saksi yang terkumpul aku bisa pastikan kau pasti akan tetap memenangkan hak asuh Jio"

"Brian aku mau tidur sebentar jika nanti sudah sampai tolong bangunkan aku, kemarin malam aku tidak bisa tidur karena belajar bahasa isyarat"

"Iya..."

Nea menemani Jio di ruangannya Karena hari ini Ethan pergi untuk menemui orang tua Jio.

"Jio hari ini kakak mu Ethan sedang ada urusan di luar kota, jadi kita main berdua saja ya? Ini ada boneka dan mobil mobilan untuk mu" Nea menemani Jio.

"Terimakasih kak hadiahnya bagus sekali, Jio suka" senyuman lebar dan manis terpancar dari wajah Jio yang polos.

Nea mengambil beberapa foto Jio yang sedang tersenyum dan bermain untuk di kirimkan pada Ethan.

"Jio apa kau bahagia di dekat Ethan?"

"Aku senang karena kak Ethan orang yang baik, dia sangat menyayangi ku"

"Jio jika nanti Jio sudah besar mau jadi apa?"

"Jio mau jadi dokter seperti kak Ethan"

"Kau anak yang baik suatu hari nanti kau pasti akan jadi dokter yang hebat, ayo kita ambil beberapa foto lagi untuk dikirim ke kakak mu Ethan yang sedang ada di luar kota"

Jio tersenyum dan mengangguk setuju, mereka mengambil beberapa foto bersama dan mengirimkan foto itu untuk Ethan.

"Nea menjaga Jio dengan sangat baik, aku senang melihat senyuman di wajah Jio"

"Cepat siap siap orang tua Jio akan datang sebentar lagi, kita akan menemui mereka di ruang meeting yang di siapkan oleh hotel ini"

Ethan tersenyum dan beranjak dari duduknya dia membawa beberapa berkas yang di butuhkan untuk menemui orang tua Jio. Brian memegang pundak Ethan.

"Kau gugup?" Brian melihat wajah Ethan yang tidak tenang.

"jika aku bilang jika aku tidak gugup apa kau akan percaya?" Ethan balik bertanya.

Brian tersenyum hambar dan duduk di hadapan Brian.

"Ethan kau tidak perlu gugup karena kau adalah orang yang tepat untuk memiliki Jio, kau baik hati, lembut, dan penuh kasih sayang... Selama aku mengenal mu hidup ku mulai berubah menjadi jauh lebih baik, jangan takut percayalah Jio pun akan merasakan hal yang sama dengan ku" Brian meyakinkan Ethan.

"aku tidak takut jika harus mengoperasi atau pun membedah manusia, aku tidak takut menangani kasus pembunuhan, dan aku tidak takut jika tentang berkelahi tapi kali ini berbeda

Ini tentang hidup dan masa depan seorang anak. Jio adalah anak yang tidak berdosa jika saja ini hanya tentang diri ku sendiri maka aku tidak akan segugup ini, tapi ini adalah tentang masa depan Jio tentang hidup dan mati Jio"

"Kalau begitu kau jangan gugup karena kau adalah orang yang akan menjadi orang tua Jio, kau pasti akan memenangkan hak asuhnya semua berkas penting sudah ku simpan salinannya untuk berjaga jaga jika orang tua Jio merusak berkas asli yang kau bawa

Ayo kita temui mereka kita rebut hak asuh Jio karena kau adalah orang yang pantas memiliki Jio bukan mereka"

Ethan dan Brian beranjak dari duduknya menuju ke ruang meeting untuk menemui kedua orang tua Jio.

"kakak sudah lama berteman dengan kak Ethan?" Jio mulai khawatir.

"sudah lama sekali karena sejak kami masih kuliah kami sudah bersahabat, aku, Ethan, dan Vina adalah sahabat dekat bahkan kami sering berbagi makanan satu sama lain jika ada yang membawa bekal ke kampus" Nea tersenyum mengingat masa masa kuliah yang indah.

"kak Ethan memang orang yang hangat dan baik, tapi dia tidak suka coklat... Jio mau kasih kak Ethan coklat tapi katanya coklat tidak enak" Jio jadi ragu.

"Hahaha dia itu tidak suka coklat karena waktu itu dia sakit gigi karena makan terlalu banyak coklat akhirnya dia membenci coklat hingga saat ini" Nea tertawa karena teringat kejadian itu di masa lalu.

"kalian pasti menghabiskan banyak waktu bersama, selama ini di sekolah Jio tidak pernah memiliki teman"

"Kenapa kau tidak memiliki teman?"

"Teman teman tidak mau dekat dengan ku karena aku anak yang cacat, aku lumpuh dan tidak bisa berbicara mereka mengatai ku si bisu yang bodoh

Sebenarnya aku juga ingin memiliki teman kak, aku kesepian tapi mereka tidak mau berteman dengan aku..." Jio tersenyum tapi dapat terlihat jelas ada kesedihan yang mendalam di balik senyuman itu.

"Teman teman bilang mereka tidak mau tertular bodoh seperti aku, nilai ujian ku selalu jadi yang terburuk dan aku selalu di hukum oleh mama karena itu...

Mama tidak memberikan aku makan dan akan mengikat aku di pohon di belakang rumah, aku takut sekali... Aku takut di gigit ular kak" Jio menangis terisak.

Nea mendekati Jio dan memeluknya anak itu menangis hingga tubuhnya bergetar. Ketakutan dan kesedihan didalam dirinya kini bercampur menjadi satu.

"Jio jangan menangis lagi ya nanti Jio semakin sakit kalau menangis begini, sudah ya anak baik tidak boleh menangis" Nea.

"Hiks hiks hiks" Jio terisak.

"Jio jangan sedih sayang... Kalau Jio berhenti menangis nanti kakak belikan Jio coklat dan keripik yang banyak" Nea berusaha untuk menghibur Jio padahal dalam hati dirinya pun turut sedih dengan apa yang di alami oleh anak malang itu.

Saat ini Ethan dan Brian sudah berada di dalam ruangan yang sama dengan Calista dan Devan. Kedua orang tua kandung Jio itu juga membawa kuasa hukum mereka, tidak lupa pelayan hotel menyajikan teh, cemilan, dan air putih untuk tamu VIP itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!