PENGALIHAN

"Makan dulu ini aku bawakan makanan, kau harus makan lalu minum obat" Brian sedang membujuk Ethan yang yang tidak mau makan.

"Brian kau sudah makan?" Ethan bertanya dengan lirih.

"Belum... Makanya aku ingin kita makan sama sama, tadi pelayan menelepon katanya Jio sudah mau makan dengan baik dan sudah mau minum susu"

"syukurlah berarti Jio sudah baik baik saja"

"ya sudah sekarang kau juga makan lalu minum obat, aku sudah melihat ke lapangan sebelah semua jenazah yang di evakuasi kemarin dan pagi tadi sebagian besar dari mereka sudah di identifikasi...

Diantara mereka semua tidak ada Nea, menurut ku lebih baik ku antarkan kau pulang dulu ya?"

"tidak Brian... Aku tidak bisa pulang sebelum mengetahui nasib Nea"

"Tapi Jio juga membutuhkan mu, dia pasti sedih dan khawatir jika kau tidak pulang masalah disini biar aku saja yang mengurusnya"

"Aku tidak akan pulang sebelum Nea di temukan" Ethan tetap menolak.

"Dek... Pulang ya? Aku antar"

"Brian jangan perlakukan aku seperti anak kecil, aku sudah dewasa"

"Aku tetap lebih tua dari mu dan aku tidak mau kau sakit karena tidur dimobil"

"Aku akan pulang jika Nea sudah ditemukan, apapun keadaannya nanti yang penting aku ingin bertemu dulu dengan dia" Ethan berhenti makan dan meletakan makanannya.

"Ethan aku tidak mau kau sakit lagi coba kau lihat, disini sangat kacau dan disini berbahaya...

Aku janji jika kami menemukan Nea aku akan memberitahumu sekarang pulang dulu ya, aku akan mengantarmu pulang"

Ethan mengangguk dia tidak mau membebani Brian dengan kehadirannya di lokasi kejadian ini. Brian membawa Ethan pulang dan mengantarkannya hanya sampai depan pintu apartment mereka.

"Masuk dan istirahat aku akan segera pulang jika sudah menemukan Nea, istirahat dengan baik dan jaga Jio jika terjadi sesuatu langsung hubungi aku"

Ethan menarik tangan Brian dan memeluknya.

"Kau harus pulang..."

Brian membalas pelukan Ethan dan memeluknya erat.

"aku pasti akan pulang"

setelah Brian pergi Ethan masuk ke dalam apartemen dan langsung disambut oleh Jio.

"Sayang... Jio habis menangis? Kenapa sayang?" Ethan berlutut dihadapan Jio dan memegang kedua tangan Jio.

"tuan Ethan tadi tuan muda Jio muntah setelah makan, tuan muda lalu menangis karena katanya lehernya sakit" pelayan menjelaskan apa yang terjadi pada Jio.

"Jio sayang... kenapa kau muntah? Apa kau tidak suka dengan makanannya?"

"Ti...dak e..nak" Jio mulai bisa berbicara walaupun terbata bata.

Ethan tersenyum dan memegang wajah mungil Jio. Ethan bahagia karena walaupun masih terbata bata Jio sudah mulai bisa berbicara.

"makananya tidak enak? Jio mau makan yang lainnya?" Ethan bertanya dengan lembut dan Jio mengangguk dengan penuh semangat.

"baiklah kakak akan memasak untuk Jio, ayo sini Jio temani kakak masak di dapur ya sayang"

"Eum" Jio mengangguk setuju.

Ethan membawa Jio ke dapur dan mulai menyiapkan bahan bahan untuk memasak. Jio membantu Ethan walau hanya sekedar mengambilkan mangkuk dari lemari piring.

"kakak akan buatkan ayam goreng tepung dengan saus asam manis"

Jio hanya tersenyum dan mengangguk lucu. Ethan mulai menyiapkan adonan tepung dan memotong bawang Bombay, Jio hanya memperhatikan semua yang dilakukan oleh Ethan dengan seksama karena menurut Jio melihat Ethan memasak itu menyenangkan.

Memasak membuat Ethan merasa lebih baik, untuk sejenak dia bisa melupakan masalah yang kini mereka hadapi.

Brian menyisir sekitar area rumah sakit dia menemuka tas kosong berwarna hitam. Brian mengeluarkan sapu tangannya untuk mengambil tas itu dan memberikannya kepada bawahannya untuk di periksa.

"Brian" seorang laki laki memegang pundak Brian dia adalah Haikal seorang detektif handal yang merupakan tangan kanan Mario.

"Semua barang bukti yang kita punya mengarah pada bom bunuh diri, tapi aku yakin ada orang yang sengaja melakukan semua ini dengan alasan lain

Jujur aku curiga mereka melakukan ini untuk mengalihkan perhatian kita dari kasus pembunuh berantai yang sudah menewaskan sepuluh anak kecil"

"kita memiliki pemikiran yang sama, dan jika dugaan kita ini benar manusia itu benar benar terkutuk! karena dia bukan hanya sudah membantai sepuluh orang anak kecil

Tapi ratusan orang sekaligus! Tragedi bom di mall dan rumah sakit ini benar benar sudah terlalu kejam, total korban meninggal yang berhasil di evakuasi saat ini saja sudah mencapai Tiga ratus orang lebih!" Haikal bukan hanya kesal tapi dia juga sangat marah.

"Bayi yang tidak berdosa juga menjadi korban dari kegilaan manusia itu, Haikal apa Mario sudah punya petunjuk lain?" Brian.

"Sejauh ini kita buntu semua barang bukti dan kesaksian, juga rekaman cctv jalan raya yang kita punya semuanya mengarah pada dugaan bom bunuh diri" Haikal.

"Bom bunuh diri dilakukan di dua tempat yang berbeda ini tidak masuk akal! Kita harus cari lagi pasti masih ada bukti atau setidaknya jejak yang tertinggal" Brian.

"Jika memang ini hanya rencana pengalihan, maka pasti akan ada korban baru..." Haikal.

Brian terdiam dengan ucapan Haikal, Brian langsung teringat pada Jio. Jio juga anak di bawah usia lima belas tahun dan mungkin saja saat ini pembunuhan itu sedang mengincar Jio.

"Kal? Apa mungkin penculik itu sedang mengincar anak atau keluarga dari pihak polisi dan penyidik seperti kita?" Brian mengutarakan apa yang dia pikirkan pada Haikal.

"Brian kau jangan macam macam aku punya adik di rumah dan dia masih berusia tiga tahun, jika kau bercanda kali ini aku akan memukul kepala mu!" Haikal

"Kal aku tidak sedang bercanda dengan mu, aku juga punya adik berusia sepuluh tahun apa kau lupa? Jio sekarang sedang ada di rumah bersama Ethan yang sedang sakit..." Brian dan Haikal beradu pandangan.

Mereka kemudian bergegas mengambil ponselnya masing masing untuk menelepon orang rumah.

*drrt drrt drrt

"Halo Ethan? Kau baik baik saja? Apa Jio juga baik baik saja?" Brian bertanya dengan suara yang terdengar berat.

"Brian aku dan Jio baik baik saja, justru aku barusan ingin menelepon mu aku ingin menyuruh mu pulang sebentar karena aku memasak makanan kesukaan mu...

Kenapa kau seperti sedang khawatir? Apa terjadi sesuatu pada mu?" Ethan terlihat khawatir.

"Ethan dengarkan aku sekarang aku akan pulang, kau jangan kemana mana dan kunci semua pintu dan jendela jika ada orang yang datang selain aku jangan buka pintunya!

Katakan ini pada pelayan dan juga Jio, sebelum aku pulang kalian jangan kemana mana karena itu berbahaya

Aku merasa jika pelaku pembunuhan berantai yang sudah menghabisi sepuluh anak sebagai korbannya itu saat ini sedang mengincar keluarga salah satu dari kami" Brian.

Terpopuler

Comments

masbro_Haikal 270807

masbro_Haikal 270807

Mario pasti Mark.

2024-02-24

1

masbro_Haikal 270807

masbro_Haikal 270807

Jio itu Jisung
Ethan itu jaemin
Brian itu Jeno
Haikal itu Haechan,dan lupa aku mungkin masih ada beberapa tokoh laki-laki yg ku lewati tapi gpp ntar gw tambahin lagi kalau ketemu

2024-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!