ETHAN

Ethan.

Brian memperhatikan proses evakuasi para korban dia khawatir jika diantara para korban meninggal itu ada Nea dan Vina sahabat Ethan.

"Brian aku sudah mengantarkan Ethan dan Jio ke tempat yang aman, bagaimana dengan proses evakuasi?"

"seperti yang kau lihat korban meninggal lebih banyak dari pada korban luka, aku tidak bisa membayangkan jika seandainya saat itu aku tidak segera membawa Ethan dan Jio keluar mungkin kami menjadi salah satu dari mereka" Brian.

"Kau jangan bicara sembarangan! Jika terjadi sesuatu pada mu team kita bisa kacau" Mario Kesal.

"Mario kau pimpin mereka lanjutkan penyelidikan aku mau menemui Ethan dan Jio, aku khawatir pada mereka"

"Kalau begitu kenapa tadi tidak kau antarkan saja mereka sendiri?! Kenapa harus menyuruh ku?!" Mario Kesal tapi Brian hanya tersenyum.

Ethan menatap Jio yang terbaring di tempat tidur. Ethan masih sangat takut setiap ada suara yang keras dia akan langsung ketakutan, jantungnya berdetak kencang, dan nafasnya memburu tidak karuan, Jio pun sama setiap kali membuka mata Jio akan langsung menangis.

Brian masuk ke dalam ruangan itu dan langsung menghampiri Ethan.

"tidurlah ini sudah malam..."

"Apa Nea dan Vina sudah ditemukan?" Ethan bertanya dengan hati khawatir tapi Brian hanya diam.

"Hiks hiks harusnya aku menyelamatkan mereka hiks hiks Brian..." Ethan tidak bisa melanjutkan kata katanya.

Brian memeluk Ethan untuk menenangkannya.

"Aku pasti akan menemukan mereka, sekarang tidurlah kau sudah demam jika kau tidak tidur maka tubuh mu bisa semakin lemah"

"Jio akan menangis jika terbangun, siapa yang akan menjaganya?"

"aku yang akan menjaga Jio, kau tidur saja hm" Brian berhasil membujuk Ethan.

Ethan berbaring disamping Jio dan tidur sembari menggenggam tangan Jio. Brian menyelimuti keduanya dan mengusap kepala Ethan.

"aku tau kau takut dan itu wajar kejadian mengerikan itu terjadi sangat cepat, kita bertiga juga hampir saja tidak selamat...

Tapi Ethan aku bersyukur karena meskipun keadaannya begitu buruk setidaknya kita bertiga baik baik saja"

Ethan menatap Brian dengan mata yang sudah bengkak karena terlalu banyak menangis.

"Di rumah sakit itu ada banyak bayi yang baru lahir, anak anak kecil, dan semua pasien hiks hiks mereka semua... Mereka semua hiks hiks" Ethan mendudukkan dirinya dan kembali terisak hatinya sangat terluka jika teringat pada pasien pasiennya.

"itu bukan salah mu Ethan... Semua ini bukan salah mu, semuanya adalah musibah ini takdir" Brian menangkup wajah Ethan.

Jio terbangun dan langsung menangis, Brian dengan sigap memangku dan memeluk Jio.

"Jio hiks hiks maaf ya sayang, maaf karena kakak kau harus mengalami semua ini hiks hiks hiks"

"Kakak..." Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Jio akhirnya berbicara.

"Jio? Kau tadi bicara?" Ucap Ethan tidak percaya sembari melepaskan pelukannya.

"Kakak... Hiks hiks hiks" Jio kembali terisak tangis.

Ethan bingung apakah dia harus sedih atau bahagia. Di satu sisi dia bahagia karena Jio sudah bisa berbicara tapi di sisi lain dia sedih karena musibah besar yang baru saja terjadi.

"Jio sudah bisa bicara sayang? Jio hebat ya nak"

"Jio... Coba bilang sekali lagi sayang"

"Kakak..." Jio berucap lirih sembari menatap mata Brian.

"kau memang anak pintar sayang, kakak sayang sekali pada mu" Brian mengecup kening Jio.

"Brian aku mau pulang... Aku tidak mau tinggal di asrama polisi seperti ini, aku merasa seperti tahanan"

"pulang kemana? Ke apartment mu? Dengar ya Ethan saat ini banyak orang jahat di luar sana, keadaan belum aman aku juga tidak bisa percaya siapapun untuk menjaga kalian kecuali polisi"

"tapi disini... Aku merasa sangat pusing aku tidak nyaman karena banyak polisi yang tiba tiba masuk kamar ini dan menanyai aku macam macam, aku masih pusing Brian aku tidak mau bertemu siapapun saat ini" Ethan terlihat sangat frustasi dan kesal.

"sudah jangan dipikirkan"

"Jangan dipikirkan bagaimana?! Mereka mendesak aku untuk bicara dan bersaksi, aku pusing Brian aku benar benar pusing"

Brian menurunkan Jio yang sedang dia gendong dan mendudukkan Jio di samping Ethan.

"sebelum aku datang sudah berapa kali polisi polisi itu kesini?" Brian bertanya dengan nada yang serius.

"lima kali... itu yang aku ingat dan pertanyaan mereka selalu sama, aku- hiks hiks aku bukan tidak mau menjawab Brian... Aku hanya belum bisa menjawab" Ethan kembali menangis.

Brian mengangkat dagu Ethan dengan lembut untuk melihat wajah Ethan yang sedang tertunduk.

"Mereka tidak akan menggangu mu atau pun Jio lagi, kau harus istirahat aku janji setelah demam mu dan Jio turun dan fisik kalian membaik aku akan membawa kalian pergi dari sini" Brian membaringkan tubuh Ethan dan Jio bersebelahan.

Ethan tertidur sembari memeluk Jio, Brian memang sengaja tidak pergi kemana pun dia berjaga jaga jika ada polisi yang datang untuk mengintrogasi Ethan.

"Demamnya sudah mulai turun, syukurlah..."

*Ceklek.

Seorang anggota kepolisian masuk ke dalam ruangan tempat Ethan dan Jio beristirahat. Brian langsung menghampiri petugas itu.

"Aku kesini hanya untuk meminta keterangan pada korban" Saat polisi itu ingin membangunkan Ethan dengan cepat Brian menahan tangannya.

"Dia sedang sakit apa kau tidak bisa melihat tangan kirinya diperban, dia pucat, dan berkeringat dingin. Anak kecil ini juga tidak bisa di mintai keterangan karena dia juga sedang sakit dan tidak bisa berbicara

Jika ada yang ingin ditanyakan aku akan menjawab pertanyaan itu untuk menggantikan mereka. Saat kejadian itu terjadi aku sedang mengunjungi mereka secara pribadi, dan aku juga yang melindungi mereka

Informasi yang aku miliki jauh lebih banyak dari pada yang mereka miliki, jadi lebih baik kau bertanya pada ku bukan mereka"

"Brian jangan mentang mentang kau penasehat hukum yang di hormati disini kau pikir bisa berbuat semau mu?! Mereka adalah saksi yang harus di mintai keterangan dalam keadaan apapun!" Polisi itu nampak kesal pada Brian.

Brian beranjak dari duduknya dan berdiri berhadapan dengan polisi itu. Mereka saling menatap satu sama lain.

"Kau tidak tau siapa aku sebenarnya, aku tidak suka ada yang menggangu milikku..." Brian mengucapkannya dengan suara rendah dan tatapan yang tajam yang bisa mengintimidasi lawan bicaranya.

"Ethan bukan hanya sakit secara fisik tapi mentalnya juga masih terguncang akibat kejadian itu, seandainya saja kau yang ada disana dalam keadaan sedang sakit dan tiba tiba ada ledakan bom yang meruntuhkan rumah sakit tempat mu bekerja dan di rawat apa kau masih akan baik baik saja?!

Dan Jio! Anak sekecil dia harus menyaksikan sendiri bagaimana kejadian mengerikan itu terjadi! Jika saja seandainya aku tidak disana apa kalian bisa datang dengan cepat dan menyelamatkan mereka? Tidak kan?! Jadi sekarang pergi! berikan waktu hingga mereka tenang baru minta keterangan mereka" Brian kesal dengan sikap polisi muda itu.

Terpopuler

Comments

Shita Nurma

Shita Nurma

/Grimace/Jio/Grimace/Bissa Berbicara Seneng Banget /Whimper//Whimper/

2024-03-01

1

masbro_Haikal 270807

masbro_Haikal 270807

jaemin berarti udh ketebak jio adalah Ji-Sung😊

2024-02-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!