DENGKI

"Kenapa kau marah Brian? Apa karena ucapan ku benar? Jangan jangan sahabat mu itu memiliki klinik ilegal yang membuat seseorang meninggal karena itu dia punya musuh yang ingin membunuhnya dan merusak wajah tampannya yang selalu kau lindungi itu" Edo mulai lagi membuat masalah.

"Akulah yang akan merusak wajah mu sialan!"

Brian ingin menghampiri Edo tapi Ethan menahannya. Karena Emosi Brian menghempaskan tangan Ethan kasar, tanpa dia sadari bahwa dirinya tidak sengaja menepis tangan Ethan yang terluka.

"Akh! Awsh" Ethan memegangi tangannya yang terluka.

Brian langsung menyadari kesalahannya dan mendudukan Ethan disalah satu kursi. Ethan sangat kesakitan tapi dia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Maaf Ethan aku tidak bermaksud untuk menyakiti mu, maafkan aku" Brian merasa sangat bersalah dia berlutut dihadapan Ethan yang terduduk disalah satu kursi sembari menahan sakit di tangannya.

"Sudah jangan bertengkar itu tidak ada gunanya Brian..." Ethan berusaha menenangkan Brian.

"Baiklah, tapi bagaimana dengan mu apa masih sakit? Ku panggilkan dokter saja ya?"

"Aku baik baik saja, dan untuk mu Edo perlu ku beritaukan pada mu... Aku tidak memiliki klinik ilegal karena aku dokter yang profesional

Kali ini aku bisa menahan Brian karena aku tidak mau ada yang terluka tapi jika lain kali kau menghina ku seperti tadi aku tidak akan menahan Brian lagi

Aku ingin melihat apa yang akan di lakukan oleh Brian ketika aku dihina, dan sebagai seorang anggota kepolisian kau jelas paham jika aku bisa saja menuntut mu dengan tuduhan pencemaran nama baik" Ethan berucap lembut tapi menusuk.

"Jika lain kali dia menghina mu lagi, akan ku robek mulutnya!"

"Cukup! Kau Edo! Kau sudah keterlaluan berani sekali kau menghina dokter Ethan, dia adalah orang yang sangat bertanggung jawab dan pekerja keras bukan seperti mu! Pemalas tapi banyak tingkah" Mario menegur aedi dengan keras.

"Huft... Shhh" Ethan masih kesakitan karena luka di tangannya itu sebenarnya cukup parah.

"Sakit sekali ya? Begini saja Brian kau bawa Ethan pulang kasihan dia, masalah disini biar kami selidiki nanti kami akan mengabari mu" Haikal menyuruh Brian untuk membawa Ethan pulang.

"Ethan ayo bangun ku bawa kau pulang ya" Brian membantu Ethan berdiri.

"Kita jemput Jio dulu baru pulang aku yakin dia pasti sedang menunggu kita" Ethan masih memikirkan Jio yang masih di sekolah.

"Baiklah kita jemput dia dulu dan setelah itu langsung pulang, Ethan apa luka mu tidak di jahit? Kenapa darahnya keluar sebanyak ini?"

"Luka ini dijahit kau jangan khawatir"

Brian tidak mengatakan apapun lagi, Brian meletakan tangan kanan Ethan yang tidak terluka di bahunya dan mengangkat tubuh Ethan ke dalam gendongannya. Mario, Haikal, dan yang lainnya terkejut dengan tindakan Brian.

"Aku bawa kau ke rumah sakit lagi, aku tau sebenarnya kau tidak baik baik saja kau mengeluarkan banyak darah dari luka mu

Dan jika kau baik baik saja tentu kau akan melawan jika aku menggendong mu"

"Brian... Aku hanya-"

"Diam" Brian memotong ucapan Ethan Dan langsung membawa Ethan kembali ke rumah sakit untuk diperiksa.

"Barusan itu... Brian kan?" Haikal yang masih terkejut dan bingung bertanya pada Mario.

"Lalu kau pikir siapa? Hantu?!" kesal Mario.

"Tapi ini benar benar pertama kalinya aku melihat Brian begitu perhatian pada seseorang, dia itu dingin seperti kulkas sepuluh pintu tapi pada dokter Ethan dan Jio dia sangat berbeda

Saat bersama Jio Brian menjadi orang yang sangat sering tersenyum dan ketika bersama dokter Ethan dia menjadi sangat lembut" Haikal heran.

"Jika laut bisa memecah karang, Ethan juga bisa meluluhkan Brian" Mario tersenyum dan memegang pundak Haikal.

"Maksudnya apa pak?" Tanya Haikal dengan wajah polosnya.

Brian mengantarkan Ethan untuk diperiksa kembali. Dokter Rekha adalah kepala rumah sakit Biro kepolisian sekaligus teman baik Brian, Dokter Rekha memeriksa Ethan dan menjahit kembali luka Ethan.

"Ethan lain kali jika kau terluka langsung saja datang ke ruangan ku, aku yang akan mengobati mu" Rekha menegur Ethan.

"Iya dokter... Tadi aku hanya sedikit terburu buru jadi aku tidak mau luka ini di jahit" Ethan akhirnya jujur.

"Luka mu cukup parah karena arteri mu juga sampai terluka seperti ini, kau beruntung karena tidak sampai putus jika tidak kita perlu melakukan tindakan operasi"

"Tapi dia baik baik saja kan dok? Kenapa dia lemas?" Brian masih tetap khawatir.

"Brian kau ini calon jaksa tapi tetap saja bodoh! Kau pikir luka sebesar ini tidak sakit? Dia ini manusia bukan boneka wajar saja jika dia lemas setelah mendapatkan luka seperti ini" Rekha kesal pada Brian.

"Dokter... Terimakasih karena sudah membantu ku, dan soal kejadian di ruangan ku tadi maaf" Ethan berucap lembut.

"kau tidak perlu minta maaf keributan itu juga bukan salah mu, aku sudah meminta polisi disini untuk menyelidiki pelakunya

Kau jangan khawatir orang yang sudah melukai mu pasti akan segera tertangkap"

Setelah Ethan membaik Brian membawanya untuk pergi menjemput Jio di sekolahnya. Sementara itu Mario dan Haikal masih ada di ruangannya bersama para anggota team yang lainnya.

"Pak Mario kenapa anda selalu membela Brian?! Ini tidak adil pak karena saya sudah lama ada di team ini jauh lebih lama dari pada Brian!" Edo protes.

"ini tidak ada hubungannya dengan orang baru ataupun orang lama Edo, aku membela Brian karena memang dia pantas untuk di bela

Sikap mu yang semena mena dan kurang ajar pada dokter Ethan itu sudah sangat keterlaluan. Seharusnya kau berterima kasih kepada Dokter Ethan dia sudah bekerja keras dan memberikan kita petunjuk yang penting.

Sikap mu tadi itu sangat tidak sopan apa kau tidak sadar? Kau sendirilah yang menciptakan keadaan di ruangan ini menjadi panas!" Mario sangat marah.

"Tapi itu karena Brian yang kurang ajar! Dia berbuat semaunya sendiri bahkan melakukan banyak hal tanpa melibatkan team!" Edo dengan beraninya malah balik marah pada Mario.

"sebelum bertindak dia selalu meminta izinku, dan aku mengizinkan dia! Perlu aku ingatkan Edo disini akulah pemimpinnya! semua yang kalian lakukan harus atas izinku termasuk Brian!

tapi aku tidak wajib meminta izin kalian jika harus melakukan atau memerintahkan tugas rahasia!" Mario menjawab dengan tegas.

Edo terdiam dan mengalihkan pandangannya. Jauh didalam hatinya Edo marah dan iri dengan kemampuan yang di miliki oleh Brian juga posisi Brian yang menjadi salah satu orang kepercayaan Mario.

"Edo ini adalah kantor polisi dan kita adalah team detektif yang bertugas untuk memecahkan kasus, sikap mu ini sangat tidak mencerminkan posisi mu.

Kau kekanakan dan memiliki rasa dengki terhadap Brian, ingat Edo sebentar lagi Brian akan menjadi jaksa dan itu artinya kau akan menjadi bawahan Brian.

Jika kau terus bersikap begini dan tidak profesional jangan salahkan Brian jika nantinya dia akan memecat mu!" Haikal ikut buka suara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!