Saingan

📞: "Hey, ayolah...."

Chadfael mematikan sambungan teleponnya dengan Baldwin. Dia menghela nafasnya, dia pun beranjak dari tempatnya.

Seorang pria mencegat Chadfael.

"Apa kau Chadfael?" tanya pria itu.

"Ya? Dan kau siapa?" tanya Chadfael.

"Kau tak perlu tahu siapa aku. Sebaiknya kau menyerah tentang mendapatkan Athalla kembali," ucap pria tersebut, dia tersenyum mengejek.

"Itu bukan urusanmu! Aku tidak perduli padamu!"

Chadfael menarik kerah kemeja pria itu.

Pria itu mendorong Chadfael, dia membersihkan kemejanya seolah tangan Chadfael mengotori kemejanya. Chadfael mengepalkan tangannya emosi.

"Sebenarnya kau siapa?!" teriak Chadfael.

"Aku? Aku senior Athalla di ekskul musik," ucap pria itu santai.

"Tunggu dulu, sepertinya aku mengenalmu? Kau Lintang, kan? Adik kelasku, kelas 11-1? Aku ingat, kita pernah bertengkar dulu. Apa kau masih dendam padaku?"

Chadfael menunjuk wajahnya, pria yang dipanggil Lintang tersebut menyingkirkan tangan Chadfael dari wajahnya.

"Apakah aku harus senang karena kau mengingatku?

Dan ralat, aku bukan lagi kelas 11-1. Sekarang aku kelas 12-1. Dan aku tidak dendam tentang itu lagi.

Kau ingin aku menghormatimu hanya karena kau senior? Tapi, asal kau tahu, aku tak sudi memanggilmu 'kakak'. Pecundang!" ujar Lintang geram.

Chadfael tak bisa menahan emosinya lagi, dia memukul wajah Lintang. Sudut bibirnya berdarah, Lintang ingin membalasnya, namun dihentikan oleh seseorang yang datang tiba-tiba.

"Lepaskan aku, Win!" teriak Lintang, dia berontak.

Seseorang tersebut, Baldwin. Baldwin mengisyaratkan pada Chadfael.

"Ada apa?"

"Dia yang mulai duluan menyulut emosiku!" ucap Chadfael.

"Tapi dia yang duluan memukul wajahku!" sahut Lintang.

"Aku takkan memukulmu seandainya kau tak bicara yang macam-macam!" ujar Chadfael.

Mereka masih berkelahi adu mulut. Baldwin menghentikan perkelahian mereka.

"CUKUP, HENTIKAN!" teriak Baldwin.

Merekapun terdiam, Baldwin kembali bersuara, "Chadfael, kak Lintang. Sebenarnya kalian ada masalah apa?"

"Aku tak tahu, Win. Dia tiba-tiba datang dan mengancamku," ucap Chadfael.

"Aku menyukai Athalla! Sejak kalian bersama hingga sekarang. Dan kau sudah menyakitinya! Jadi kau tak pantas bersamanya lagi!" ujar Lintang emosi.

Deg!

Baldwin dan Chadfael terdiam, Chadfael merasa hatinya berdenyut, sakit.

"Sebaiknya kalian berbaikan saja. Demi reputasi kalian," ucap Baldwin menengahi.

"Tidak mau. Dia yang mukul aku duluan, jadi seharusnya dia yang minta ma'af." Ucap Lintang geram.

"Aku juga tidak, dia yang menyulut emosiku duluan." Ujar Chadfael tak mau kalah.

Baldwin geleng-geleng kepala menghadapi dua orang yang sama gak mau mengalah karena gengsi.

"Baiklah kak Lintang, aku meminta ma'af atas nama Chadfael. Tapi kak, bukankah itu adalah masalah pribadi Chadfael dan Athalla. Kenapa kau ikut campur tentang masalah ini?" Ujar Baldwin.

"Kenapa kau meminta ma'af padanya Win?" Chadfael emosi.

"Chadfael tenanglah, kau ini pelatih tim basket. Dan kau kak Lintang, kau kelas 12. Ini wilayah sekolah, jika kau masih berkelahi, kau akan diskors." Ujar baldwin.

"Aku tak takut! Dan sudah ku bilang, aku menyukai Athalla. Meskipun begitu, Athalla masih saja.... "

Kalimat Lintang terpotong, karena kedatangan dua orang, seorang pria dan seorang wanita.

"Eh, kak Lintang, Baldwin. Kalian ngapain?" tanya wanita itu, Athalla.

Dia mengabaikan Chadfael, seolah tak melihatnya. Chadfael kesal, dia langsung berbalik ingin menjauh.

"Kau mau kemana, Fael?" tanya Baldwin.

"PULANG!" sahut Chadfael kesal.

Ada rasa bersalah di hati Athalla, namun dia merasa lebih baik mereka seperti ini. Pura-pura tak saling kenal.

"Kak Lintang ngapain?" tanya pria itu, Sannan.

"Aku ada urusan," jawab Lintang.

"Bibirmu berdarah. Ada apa?" tanya Athalla.

"Aku baik-baik saja, aku pulang dulu ya?"

Lintang pamit dan segera pergi.

"Hey Win, kamu ngapain ke sini? Bukannya kau bilang sibuk ada urusan?" tanya Athalla heran.

"Eh? I-iya. Sudah selesai kok, aku ke sini karena ingin menyusulmu," Baldwin grogi, dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Athalla sangat mengenalnya, dia tahu Baldwin sedang berbohong. Namun dia tak langsung mengatakannya karena ada Sannan.

"Kalian darimana? Kenapa kembali ke sekolah?"

tanya Baldwin mengalihkan.

Athalla menjawab, "aku dan Sannan mencari tempat makan, tapi aku baru ingat buku kimiaku tertinggal di ruang musik. Jadi, kami kembali untuk mengambilnya."

"Ooh. Emm, Sannan kamu bisa pulang duluan. Aku ada urusan dengan Athalla. Jadi dia pulang bersama aku saja." Ucap Baldwin.

"Baiklah, kak. Kalau begitu aku pulang dulu ya. Lain kali kita jalan lagi ya kak Thalla?" ucap Sannan.

Athalla hanya mengangguk. Sannan pun pergi.

"Kita bicara di kafe dekat sini saja ya Thal?" ajak Baldwin.

"Bicara apaan sih? Wajahmu serius sekali." Athalla heran.

"Sudah jalan saja, kita bicara di kafe saja." Ujar Baldwin.

"Ok deh." Sahut Athalla.

 

🍀🍀🍀

Di kafe sedang ramai pengunjung, Baldwin menatap sekitar, dia menemukan tempat di pojok dan segera menuju ke sana bersama Athalla.

"Win, sekarang kamu bisa jujur sama aku," ucap Athalla to the point.

"Tahu saja kalau aku sedang bohong," Baldwin tertawa.

"Iyalah, kita tuh sudah hampir dua tahun temenan ya. Jadi, aku itu sangat mengenalmu." Ujar Athalla.

"Aku juga sangat mengenalmu Thal, tapi aku tak tahu bagaimana perasaan kamu sekarang dan untuk siapa perasaanmu itu." Ucap Baldwin, dia menghela nafas.

"Tunggu dulu, kamu kenapa jadi kaya mellow gini, Win?" tanya Athalla.

Baldwin menghembuskan nafasnya, "jujur ya sama aku, sekarang kamu suka sama siapa?"

"Loh? Kok nanya soal itu?" tanya Athalla heran.

"Aku ingin tahu saja dulu." Baldwin menghela nafas.

"Tidak ada kok, Win." Sahut Athalla.

"Serius?" tanya Baldwin lagi.

"Iya, beneran tidak ada." Ucap Athalla yakin.

"Sebenarnya tadi itu, Chadfael dan kak Lintang berkelahi. Aku ke sekolah karena punya firasat tidak enak. Seandainya aku tak datang tepat waktu, mungkin wajah mereka babak belur.

Cuma kak Lintang saja yang sempat kena bogem mentahnya Chadfael. Saat kak Lintang ingin membalas, aku sudah datang dan langsung menahannya." Tutur Baldwin menjelaskan situasi yang terjadi.

"Hah? Kok bisa mereka berkelahi? Memang ada masalah apa sih?" Athalla kaget.

"Iya itu saat aku tanya Chadfael, dia bilang kak Lintang duluan yang menyulut emosinya." Baldwin mengangkat bahunya.

"Jadi, kalau dari kak Lintang bagaimana?" tanya Athalla.

"Aku bilang tidak ya sama kamu?" Baldwin menggigit bibirnya.

"Apa sih? Katakan saja Win!" desak Athalla.

"Baiklah. Jadi, alasan kak Lintang karena dia menyukaimu. Dia marah dengan Chadfael karena sudah menyakitimu," ucap Baldwin.

Athalla kaget, dia terdiam beberapa saat. Baldwin kembali bersuara, "Thal, are you ok?"

"Hmm... gak logis banget alasannya kak Lintang. Lagipula aku sudah gak ada hubungan apapun sama Chadfael, kenapa dia marah begitu?" Athalla mengaduk minumannya dengan sedotan, berusaha mengalihkan pikirannya.

"Kamu ada hubungan apa dengan kak Lintang?" tanya Baldwin menyelidik.

"Tak ada yang spesial Win. Kaya senior sama junior gitu aja. Kan kamu tau gimana sifat dia di ekskul kita? Dia baik ke semua orang." Ujar Athalla mengangkat bahunya.

"Kamu yakin? Kamu tidak merasa dia memperlakukanmu spesial daripada yang lain?" tanya Baldwin lagi.

"Ya, kan kamu tahu sendiri?" Ujar Athalla.

"Iya sih. Tapi, apa dia pernah mengungkapkan perasaannya padamu? Atau memberimu kode atau semacamnya?" tanya Baldwin memastikan.

"Tak ada deh, Win. Menurutku kak Lintang cuma beralasan saja deh. Tidak beneran suka." Ucap Athalla.

"Duh, dasar tidak peka!" ucap Baldwin kesal.

"Apa sih? Memang tidak ada apa-apa juga." Sahut Athalla ikut kesal.

"Coba sini lihat handphone kamu." Ujar Baldwin.

Athalla menyerahkan handphonenya. Baldwin hapal kata sandi Athalla, apalagi kalau bukan tanggal lahir Athalla sendiri.

From: Kak Lintang Xenos

Selamat pagi Athalla ~

Have a nice day for you 🌹

Selamat siang dek, lagi ngapain?

Selamat sore Thal, sedang apa?

Selamat malam, sweet dreams.

Mimpiin aku ya? 🤗

"Hey!"

Baldwin menggebrak meja. Athalla kaget, begitupun orang di kafe.

"Win, kamu ini malu-maluin. Tak usah sampai begitu kenapa sih?" bisik Athalla, dia menutup wajahnya, dengan tangan kanannya.

"Serius Thal, dasar cewek tidak peka banget ya kau ini!" tunjuk Baldwin heboh.

"Apa?" tanya Athalla heran.

"Dia mengirim pesan seperti ini dan kau bilang tidak ada yang spesial?" Baldwin gregetan.

"Ya aku biasa saja sih, aku mikirnya dia lagi tidak ada kerjaan dan lagi bete. Jadi, aku balas sebagai junior dia dong?" ucap Athalla santai.

"Please ya Thal. Kau ini kebanyakan belajar, bukannya pinter malah makin bodoh." Ujar Baldwin.

Athalla memukul lengan Baldwin.

"Enak saja ngatain aku bodoh. Kalau aku bodoh, lalu kau apa? Hah?" Ujar Athalla kesal.

Baldwin hanya tertawa.

"Maksudku kau ini bodoh soal perasaan, masa tidak peka?

Hey, kau tau kan seorang kak Lintang Xenos itu senior populer di sekolah kita? Yang chatting dia itu ada banyak. Catat ini, ADA BANYAK.

Mana mungkin dia chat kamu hanya karena bosan?" Ujar Baldwin gregetan.

"Tapi aku ngobrol sama yang lain, mereka bilang mereka juga chattingan sama kak Lintang." Ucap Athalla santai.

"Gini ya manis, kalau sama yang lain itu isinya hanya tentang kegiatan ekskul, hal-hal yang penting. Sedangkan sama kamu, dia chatnya bener-bener hal pribadi." Baldwin menegaskan.

"Sudahlah, Win. Tidak usah berlebihan begitu. Seperti yang kamu bilang, dia adalah senior populer. Jadi, mana mungkin tertarik sama aku? Di saat dia sendiri banyak yang naksir dan tinggal pilih cewek." Ucap Athalla.

"Ok, susah memang ngobrol sama kamu. Tetep saja ngeyel dibilangin. Tidak percayaan banget sama sahabat sendiri." Baldwin kesal.

"Bukannya begitu Win, supaya tidak berkhayal yang bukan-bukan saja. Sudahlah, lupain.

Sudah sore banget ini, kita pulang saja yuk!"

Terpopuler

Comments

Maria W.H

Maria W.H

Ceritanya menarik thor.
Mari kita saling mendukung

2020-09-28

2

Muffi

Muffi

semangat lanjut dialogny anak muda banget

2020-09-21

1

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

Done✔ Semua bab sudah aku like🤗 Semangat semangat💪😊

2020-09-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!