"Luar biasa anak setan ini. Tenagaku tak mampu menandinginya. Sebesar apakah kekuatan anak ini.." Ki Jagat Purba berkata dalam hatinya. Ia mengagumi tenaga Senjaya yang tak disangka-sangkanya.
Kemudian kejadian luar biasa kembali terjadi. Senjaya menarik kujang itu. Lalu ia remas sekuat tenaga. Kujang itu pun jadi tak berbentuk dan tak bersinar lagi. Ki demang terheran-heran melihatnya. Sementara Ki Jagat Purba melonjak kemarahannya sampai ke ubun-ubun.
"Bangsat kau Senjaya..kau memang anak setan. Kepung dan habisi keparat itu.." Lalu anak buahnya pun segera mengepung Senjaya. Sementara Ki Demang menghindar. Senjaya bersiap-siap. Ia tahu ia tak bisa silat. Tapi ia tak peduli. Ia akan bertahan sekuat tenaga. Lalu Randu pun sesumbar.
"Senjaya. Kau boleh punya kemampuan tinggi. Tapi menghadapi sebelas orang, kau akan mampus tercabik-cabik.." Senjaya mengenal suara itu.
"Kau kah itu randu..?"
"Ya Senjaya. Aku Randu yang akan menghabisimu lalu akan kubawa Ayuni pergi dari sini. Hahahah.." Mereka pun mencabut pedang mereka masing-masing. Senjaya yang tak punya senjata, tertegun. Ia tak akan sanggup melawan senjata-senjata itu. Lalu ia pun tertawa berkepanjangan.
"Hahahahahah....hahahahahah hiyaaahahahahhaa. Hahahahahahahha. Bukan kau saja yang bisa tertawa randu..haahahaha hiyahahahah.." Bumi pun berguncang dahsyat. Saking kuatnya getaran itu terasa ke seluruh kademangan. Bukan hanya daun. Beberapa pohon di dekat area itu pun bertumbangan. Randu dan komplotan nya terpental ke segala arah lalu pingsan. Sementara Ki Jagat Purba yang sudah malang melintang dunia persilatan bertahan sekuat tenaga.
"Bukan main anak itu. Kalau saja aku tak punya ketahanan batin yang mumpuni. Pastilah aku sudah pingsan. Aku harus menghentikan ilmu gelap ngampar yang dahsyat itu. Randu memang betul. Aku telah meremehkan anak keparat itu.."
Sejenak ia mengatur gerakannya. Lalu dari dalam pinggang ia mencabut beberapa pisau belati dan melemparkannya ke arah Senjaya. Pisau-pisau itu pun berhamburan melesat dengan cepatnya.
Melihat serangan itu Senjaya menghentikan tertawanya. Alam pun kembali mereda. Lalu senjaya mencoba menghindar sebisanya. Tapi apa lacur. Beberapa pisau menghujam tubuhnya. Ia pun terguling kesakitan. Ki Jagat Purba menghampiri Senjaya.
"Hahahah. Nah kau rasakan Senjaya. Pisau-pisau itu mengandung racun warangan kuat yang tak ada penawarnya. Sebentar lagi kau akan mati senjaya..." Ia pun meninggalkan Senjaya yang menggelinjang kesakitan. Lalu ia menghampiri randu dan anak buahnya. Ia ambil bumbung kayu yang ada dipinggangnya. Lalu ia buka penutupnya. Dan meletak kan bumbung itu dibawah hidung mereka satu persatu. Randu dan sepuluh orang itu terbangun.
"Randu, kau lihat senjaya itu? Ia akan mati sebentar lagi.." Randu pun menyaksikan Senjaya yang sedang kesakitan menggelinjang.
"Kenapa Senjaya itu guru..?"
"Ia telah kuserang dengan pisau beracunku. Ia tak akan bertahan. Ia akan mati.."
"Guru memang hebat. Tapi guru, kita harus masuk untuk mengambil Ayuni Guru.."
"Ah kau tak sabaran sekali Randu. Tapi marilah. Nah yang lain carilah perhiasan dan uang di rumah itu. Gasak semuanya.."
Meraka pun memasuki rumah Ki Demang yang besar itu. Dekat pintu gerbang Ki Demang tergeletak pingsan. Lalu didalam rumah ternyata pembantu-pembantunya pun dalam keadaan pingsan. Mereka memeriksa seluruh kamar dan lemari. Beberapa perhiasan dan uang keping emas dan perak berhasil mereka kumpulkan. Randu juga berhasil membopong Ayuni yang pingsan. Namun mereka membiarkan Kinasih. Karena Ki Jagat Purba tak mau membuat urusan dengan Ki Darmala.
Dengan membawa beberapa kantung uang dan perhiasan mereka pun pergi meninggalkan kademangan. Lalu menghilang ke dalam hutan.
Tapi ada yang mereka lewatkan. Ternyata Senjaya masih bertahan hidup. Dalam ketidak sadarannya ia seperti bermimpi. Seorang kakek tua renta yang menutup matanya dengan kain putih berbisik ke kuping senjaya.
"Bangunlah nak. Kau mampu melawan racun ini. Percayalah dengan dirimu sendiri. Bangunlah dan jemput ayuni. Bangunlah kelabang hijau.."
Kemudian Senjaya tiba-tiba menggelinjang. Ia meronta karena merasakan sesuatu yang Luar biasa. Terlihat sinar hijau berbentuk kelabang Bergerak gerak liar dipunggungnya. Senjaya makin meronta. Lalu terjadilah hal diluar nalar. Tubuhnya mulai berubah. Kuku-kukunya mencuat tajam berwarna hitam. Mata Senjaya bersinar hijau. Giginya meruncing menyeramkan. Lalu Makhluk itu meraung sejadi-jadinya.
Sementara itu Ayuni tersadar dari pingsannya. Ia merasakan tubuhnya berguncang. Sejenak tersadarlah ia dalam panggulan seseorang. Ia melihat sekitarnya. Tapi hanya ada kegelapan. Ia pun meronta.
"Lepaskan aku. Turunkan aku disini". Ia pun memukul-mukul punggung orang itu.
"Hey Ayuni. Kau tak usah galak-galak. Aku akan menurunkanmu. Tapi kuingatkan. Kau jangan kabur. Sekarang kita berada di tengah hutan. Kau tak bisa kemana-mana.."
"Baiklah turunkan aku. Aku tak akan kemana-mana.." Lalu Randu pun menurunkan ayuni. Dalam keremangan malam ia melihat samar-samar beberapa orang bejalan. Lalu ia melihat pemanggulnya
"Kau Randu. Kau memang jahanam. Pulangkan aku bangsat..? Ia pun memukul Randu sejadi-jadinya. Tapi Randu menghentikannya.
"Hahaha...Ayuni. apa yang kau tunggu dirumahmu?. Ayahmu telah mati. Senjaya pun telah mati. Hahaha.. Terkejut lah ayuni mendengar itu.
"Tidak...tidak..aku tidak percaya bualanmu.." Randu pun kembali tertawa.
"Hahaha. Ayuniku yang cantik. Lalu mengapa kau disini hah? Guruku berhasil mengalahkan senjaya dengan pisau racun nya. Sudahlah lebih baik kau ikut aku. Kita akan menikah didepan guru". Ayuni yang tak percaya dengan bualan itu meludahi wajah randu. Tapi heran nya ia tak marah. Kemudian randu terpaksa membekapnya. Lalu Ia panggul kembali ayuni yang masih meronta. Ia pun melanjutkan perjalanan nya.
Teriakan Ayuni ditengah hutan itu terdengar oleh se ekor makhluk. Ia mengikuti teriakan itu. Lalu ia meraung dan menggema di dalam hutan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
dia ngomongin dirinya sendiri kok
2024-08-05
0
👁Zigur👁
gelap ngampar senjaya memang dahsyat
2024-07-05
2
Teteh Lia
sembarangan, senjaya anak orang. bukan anak setan .
2024-05-22
2