Kisah Cinta Senjaya Bag 6

"Senjaya maksudmu..?"

"Kau tak perlu tau randu.."

"Haha. Pastilah Senjaya. Orang yang lemah itu sekarang pasti sudah cacat. Buat apa kau masih mengharapkan nya..?" Berubahlah paras Ayuni menjadi cemas.

"Apa yang telah kau lakukan Randu hah..?"

"Hahahah. Kedua orang temanku itu pasti sekarang sudah membuat Senjaya menjadi cacat. Mungkin kakinya pincang. Atau tangan nya sudah tak bisa dipakai lagi..hahaha.. sudahlah Ayuni. Buat apa kau berharap kepada Senjaya. Lebih baik kau ikut aku. Kita pergi ke guruku di kaki gunung merbabu. Lalu kita menikah disana. Bagaimana?. Tapi sebelum itu kita bisa bercumbu ria didalam gubug ini..hahahaha.."

Ayuni pun meremang jadi nya. Tak disangka pengawal ayahnya ini akan berbuat nista kepada dirinya. Sekejap Ayuni pun sadar, ia harus kabur dari situ. Dalam keadaan gemetar. Ia pun lari secepatnya. Tapi ayal. Randu berlari lebih cepat dan menyusulnya dan ia pun membekap tubuhnya hingga Ayuni pun meronta lagi.

"Lepas...lepaskan Randu. Kau busuk Randu. Tak kusangka kau sebejat ini. Kau akan dihukum berat oleh ayahku. Lepaskan.."

"Hahahha. Terpaksa aku melakukan ini Ayuni. Kau telah mengecewakanku. Aku tak akan kembali ke kademangan. Tapi kau akan kubawa ke guruku di kaki gunung merbabu hahaha." Randu pun menyeret paksa Ayuni ke arah gubug dimana ia akan merusak kehormatan Ayuni. Tetapi selagi ia memasuki pintu gubug. Tiba-tiba berteriaklah seseorang tak jauh dari tempat itu.

"Lepaskan ia Randu. Mau kau apakan Ayuni hah..?" Terkejut lah Randu dengan suara itu. Ia melihat Senjaya yang bertolak pinggang tanpa lecet atau pincang sedikitpun. Ia heran dengan dua orang temannya itu. Kenapa tak bisa membereskan Senjaya yang tak mengerti beladiri.

"Hay anak dungu. Bagaimana kau bisa sampai disini hah? Kemana kedua orang temanku..?"

"Buat apa kau menanyakan temanmu itu. Lebih baik kau lepaskan Ayuni. CEPATT..". Senjaya membentak dengan kuatnya. Hingga area itu bergetar. Ranting pohon bergoyang dan daun-daun pun berguguran. Senjaya sendiri pun ikut terkejut dengan akibat dari teriakannya itu. Sementara Randu yang mendengar teriakan itu bergoncang jantungnya. Hingga hatinya pun mengecut. Ayuni tampak pucat dan pingsan dengan tiba-tiba.

"Luar biasa anak ini. Ternyata ia punya ilmu simpanan. Pantas kedua orang temanku itu mungkin telah dikalahkan. Akupun tak mungkin mengalahkannya. Hampir saja aku pingsan mendengar teriakan itu.." Randu bergumam dalam hatinya. Ia meletakkan Ayuni di tanah. Dan dalam keadaan gemetar ia kabur meninggalkan Senjaya dan Ayuni. Tapi di kejauhan Randu sesumbar.

"Aku akan kembali Senjaya. Ternyata kau punya ilmu simpanan. Tunggulah kedatanganku nanti.." Ia pun berlari kembali. Senjaya membiarkannya. Ia lebih memperhatikan Ayuni yang terbaring pingsan.

"Oh Ayuni..maaf kan aku. Bangun lah Ayuni..bangun.." Senjaya merasa cemas sekali dengan keadaan Ayuni yang pingsan itu. Ia menepuk-nepuk pelan pipi Ayuni berharap ia sadar dari pingsannya. Dalam pangkuan Senjaya, perlahan-lahan mata ayuni terbuka dengan lemahnya. Senjaya pun tersenyum senang.

"Oh syukurlah. Kau tak apa-apa Ayuni..?"

"kakang Senjaya. Apa yang terjadi?..ohh dimana Randu yang bejat itu..?"

"Ia telah pergi ayuni. Entah kemana.."

"Kakang. Kita harus pulang. Aku akan melaporkan hal ini kepada ayahku. Tadi kang Randu ingin merenggut kehormatanku. Untunglah kau datang kakang.."

"Sudahlah. Mari kita pulang. Apa kau bisa berjalan Ayuni..?"

"Bisa kang.." Lalu Senjaya memapahnya hingga berdiri. Lalu mereka melangkah pergi. Tetapi Ayuni ingat akan sesuatu.

"Jaya kang. Kita harus mencari Jaya dahulu.." Senjaya mengerut heran.

"Jaya??? Siapa Jaya??. Maksudmu aku Ayuni?. Mengapa kau mencariku padahal aku ada disampingmu..?"Ayuni pun tertawa kecil. Tapi kembali wajahnya mengkerut karena pinggangnya terasa nyeri.

"Kau ini kakang. Masa kau tak ingat dengan pemberianmu sendiri. Dasar kau pelupa kakang. Baru tadi siang kau memberiku kucing. Huh.." Senjaya pun tersenyum

"Oh ya..maaf Ayuni. Aku memang pelupa. Marilah kita cari.." Tapi tak lama terdengarlah suara kucing itu lalu menghampiri Ayuni. Lalu Ayuni pun kembali menggendongnya.

"Uuuhhh kacian kau Jaya. Tadi kau dilempar ya sama Randu yang bejat itu. Uuuhh kacian. Cup cup cup.." Ayuni mengelus sayang kucing kuning itu. Senjaya yang melihatnya jadi gugup sendiri lalu berucap.

"Senang sekali sekarang si Jaya itu. Punya majikan yang cantik jelita dan suka mengelusnya.." Ayuni menoleh lalu tersenyum

"Oh ternyata kau cemburu kakang. Iya kan..?"

"Ah kau Ayuni. Buat apa aku cemburu sama kucing huh.." Ayuni pun tertawa kecil. Sejenak mereka melupakan kejadian yang hampir merenggut kehormatan Ayuni. Tak lama kemudian. mereka pun sampai di kademangan. Tapi Senjaya langsung ingin pamit pulang.

"Ayuni. Kita sudah sampai depan rumahmu. Aku pamit Ayuni.." Ayuni memandang senjaya dengan heran.

"Apa kau mau membuatku marah Senjaya..?" Kening Senjaya pun mengkerut.

"Tentu tidak Ayuni.."

"Kalau kau tak mau membuatku marah. Maka masuklah dulu kerumahku. Dan bertemulah dengan ayahku. Kau harus menjadi saksi atas perbuatan Kang Randu.."

"Aku bingung Ayuni. Pasti nanti ayahmu banyak bertanya. Dan aku pun tak tau harus bicara apa.."

"Kenapa kau bingung?.Bicaralah dengan apa adanya. Ayahku akan senang sekali bila ia tau kau telah menyelamatkan diriku.."

"Itulah Ayuni. Ada hal yang tak bisa kuceritakan. Kau ingat tadi aku berteriak hingga kau pingsan..?"

"Ya aku ingat Senjaya. Tapi kau tak usah takut. Kau tak akan dipersalahkan..." Ketika mereka berbincang. Tiba-tiba pintu rumah terbuka. Lalu ayah Ayuni keluar dari balik pintu. Ayuni yang melihat ayahnya, memberikan kucing itu ke Senjaya. Lalu menghamburkan diri memeluk ayahnya sambil tersedu sedan.

Terpopuler

Comments

Alta [Fantasi Nusantara]

Alta [Fantasi Nusantara]

Btw, per bab ini ada 1k kata gak Kak? Dibaca berasa kilat banget😁😁😁😁😁

2024-04-20

3

lihat semua
Episodes
1 Lahirnya Sang Pendekar
2 Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3 Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4 Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5 Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6 Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7 Kisah Cinta Senjaya
8 Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9 Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10 Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11 Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12 Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13 Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14 Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15 Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16 Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17 Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18 Makhluk Terkutuk
19 Makhluk Terkutuk Bag 2
20 Makhluk Terkutuk Bag 3
21 Makhluk Terkutuk Bag 4
22 Makhluk Terkutuk Bag 5
23 Makhluk Terkutuk Bag 6
24 Makhluk Terkutuk Bag 7
25 Makhluk Terkutuk Bag 8
26 Makhluk Terkutuk Bag 9
27 Makhluk Terkutuk Bag 10
28 Makhluk Terkutuk Bag 11
29 Makhluk Terkutuk Bag 12
30 Penempaan diri
31 Penempaan Diri Bag 2
32 Penempaan Diri Bag 3
33 Penempaan Diri Bag 4.
34 Penempaan Diri Bag 5
35 penempaan Diri Bag 6
36 Penempaan Diri Bag 7
37 Penempaan Diri Bag 8
38 Penempaan Diri Bag 9
39 Penempaan diri Bag 10
40 Penempaan diri Bag 11
41 Penempaan diri Bag 12
42 Penempaan diri Bag 13
43 Penempaan diri Bag 14.
44 Penempaan Diri Bag 15
45 Penempaan Diri Bag 16
46 Penempaan Diri Bag 17
47 Penempaan Diri Bag 18
48 Penempaan Diri Bag 19
49 Penempaan Diri Bag 20
50 Penempaan Diri Bag 21
51 Penempaan Diri Bag 22
52 Penempaan Diri Bag 23
53 Penempaan Diri Bag 24
54 Penempaan Diri Bag 25
55 Penempaan Diri Bag 26
56 Penempaan Diri Bag 27
57 Penempaan Diri Bag 28
58 Penempaan Diri Bag 29
59 Penempaan Diri Bag 30
60 Penempaan Diri Bag 31
61 Penempaan Diri Bag 32
62 Penempaan Diri Bag 33
63 Penempaan Diri Bag 34
64 Penempaan Diri Bag 35
65 Penempaan Diri Bag 36
66 Penempaan Diri Bag 37
67 Penempaan Diri Bag 38
68 Penempaan Diri Bag 39
69 Penempaan Diri Bag 40
70 Penempaan Diri Bag 41
71 Penempaan Diri Bag 42
72 Menuju Tanah Pasundan
73 Menuju tanah pasundan bag 2
74 Menuju tanah pasundan bag 3
75 Menuju tanah pasundan bag 4
76 Menuju tanah pasundan bag 5
77 Menuju tanah pasundan bag 6
78 Menuju tanah pasundan bag 7
79 Menuju tanah pasundan bag 8
80 Menuju tanah pasundan bag 9
81 Menuju tanah pasundan bag 10
82 Menuju tanah pasundan bag 11
83 Menuju tanah pasundan bag 12
84 Menuju tanah pasundan bag 13
85 Menuju tanah pasundan bag 14
86 Menuju tanah pasundan bag 15
87 Menuju tanah pasundan bag 16
88 Menuju tanah pasundan bag 17
89 Menuju tanah pasundan bag 18
90 Menuju tanah pasundan bag 19
91 Es dawet cendol
92 Menuju tanah pasundan bag 20
93 Menuju tanah pasundan bag 21
94 Menuju tanah pasundan bag 22
95 Menuju tanah pasundan bag 23
96 Menuju tanah pasundan bag 24
97 Menuju tanah pasundan bag 25
98 Menuju tanah pasundan bag 26
99 Menuju tanah pasundan bag 27
100 Menuju tanah pasundan bag 28
101 Menuju tanah pasundan bag 29
102 Menuju tanah pasundan bag 30
103 Menuju tanah pasundan bag 31
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Lahirnya Sang Pendekar
2
Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3
Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4
Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5
Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6
Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7
Kisah Cinta Senjaya
8
Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9
Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10
Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11
Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12
Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13
Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14
Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15
Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16
Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17
Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18
Makhluk Terkutuk
19
Makhluk Terkutuk Bag 2
20
Makhluk Terkutuk Bag 3
21
Makhluk Terkutuk Bag 4
22
Makhluk Terkutuk Bag 5
23
Makhluk Terkutuk Bag 6
24
Makhluk Terkutuk Bag 7
25
Makhluk Terkutuk Bag 8
26
Makhluk Terkutuk Bag 9
27
Makhluk Terkutuk Bag 10
28
Makhluk Terkutuk Bag 11
29
Makhluk Terkutuk Bag 12
30
Penempaan diri
31
Penempaan Diri Bag 2
32
Penempaan Diri Bag 3
33
Penempaan Diri Bag 4.
34
Penempaan Diri Bag 5
35
penempaan Diri Bag 6
36
Penempaan Diri Bag 7
37
Penempaan Diri Bag 8
38
Penempaan Diri Bag 9
39
Penempaan diri Bag 10
40
Penempaan diri Bag 11
41
Penempaan diri Bag 12
42
Penempaan diri Bag 13
43
Penempaan diri Bag 14.
44
Penempaan Diri Bag 15
45
Penempaan Diri Bag 16
46
Penempaan Diri Bag 17
47
Penempaan Diri Bag 18
48
Penempaan Diri Bag 19
49
Penempaan Diri Bag 20
50
Penempaan Diri Bag 21
51
Penempaan Diri Bag 22
52
Penempaan Diri Bag 23
53
Penempaan Diri Bag 24
54
Penempaan Diri Bag 25
55
Penempaan Diri Bag 26
56
Penempaan Diri Bag 27
57
Penempaan Diri Bag 28
58
Penempaan Diri Bag 29
59
Penempaan Diri Bag 30
60
Penempaan Diri Bag 31
61
Penempaan Diri Bag 32
62
Penempaan Diri Bag 33
63
Penempaan Diri Bag 34
64
Penempaan Diri Bag 35
65
Penempaan Diri Bag 36
66
Penempaan Diri Bag 37
67
Penempaan Diri Bag 38
68
Penempaan Diri Bag 39
69
Penempaan Diri Bag 40
70
Penempaan Diri Bag 41
71
Penempaan Diri Bag 42
72
Menuju Tanah Pasundan
73
Menuju tanah pasundan bag 2
74
Menuju tanah pasundan bag 3
75
Menuju tanah pasundan bag 4
76
Menuju tanah pasundan bag 5
77
Menuju tanah pasundan bag 6
78
Menuju tanah pasundan bag 7
79
Menuju tanah pasundan bag 8
80
Menuju tanah pasundan bag 9
81
Menuju tanah pasundan bag 10
82
Menuju tanah pasundan bag 11
83
Menuju tanah pasundan bag 12
84
Menuju tanah pasundan bag 13
85
Menuju tanah pasundan bag 14
86
Menuju tanah pasundan bag 15
87
Menuju tanah pasundan bag 16
88
Menuju tanah pasundan bag 17
89
Menuju tanah pasundan bag 18
90
Menuju tanah pasundan bag 19
91
Es dawet cendol
92
Menuju tanah pasundan bag 20
93
Menuju tanah pasundan bag 21
94
Menuju tanah pasundan bag 22
95
Menuju tanah pasundan bag 23
96
Menuju tanah pasundan bag 24
97
Menuju tanah pasundan bag 25
98
Menuju tanah pasundan bag 26
99
Menuju tanah pasundan bag 27
100
Menuju tanah pasundan bag 28
101
Menuju tanah pasundan bag 29
102
Menuju tanah pasundan bag 30
103
Menuju tanah pasundan bag 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!