"Oh ya Senjaya. Mana kucingmu?. Aku mau melihatnya.."
"Sebentar Ayuni.." Lalu Senjaya membuka pintu kamar. Keluarlah 5 kucing yang masih kecil. Langsung mengerubuti Ayuni.
"Ih lucunya kucing ini. Imut-imut. Hehe.." Lalu ia pun memungut kucing yang berwarna kuning. Dan digendong-gendongnya bagai anak bayi.
"Sepertinya mereka menyukaimu Ayuni. Nah marilah kita kebelakang rumah lagi. Aku ambil ikan dulu di ember.." Kucing-kucing itu pun mengikuti Ayuni ke belakang. Sementara Senjaya membawa ember berisi ikan-ikan kecil.
"Waw kau dapat ikan dari mana sebanyak itu Kang..?"
"Oh kadang aku menjaring ikan di sungai Ayuni. Sekali jaring aku dapat ikan yang besar dan juga yang kecil. Nah yang kecil-kecil aku kumpulkan buat makan kucing.." Dilemparnya ikan itu satu persatu. Lalu kucing-kucing itu pun makan dengan lahapnya.
"Ternyata kau penyayang binatang Senjaya. Aku tak menyangka.."
"Kucing-kucing ini kutemukan di pinggir hutan. Entah kemana induknya. Kucari-cari tak ketemu. Lalu karena iba. Aku membawanya pulang.."
"Senjaya apa aku boleh minta satu saja dari kucing itu. Aku suka yang kuning ini.."
"Bawalah kucing itu Ayuni. Tapi bukankah ayahmu tak membolehkannya..?"
"Biarlah nanti itu urusan ku. Kalau aku sudah ngambek, pasti ayah akan mengalah. Tapi benarkah Kang? Aku boleh memiliki kucing mu ini..?"
"Tentu. Kalau memang kau suka. Bawalah. Asal kau memeliharanya dengan baik.."
"Kau baik senjaya. Terima kasih kakang. Oh ya aku akan menamakan kucing ini.."
"Mau kau beri nama apa Ayuni..?"
"Jaya.."
"Loh. Kenapa jaya..?"
"Suka-suka ku lah. Ini kan kucing lelaki.." Senjaya tersenyum karena nama kucing itu jadi mirip dengan namanya.
Senja pun datang. Ayuni yang betah di rumah Senjaya akhirnya pamit pulang.
"Kapan-kapan kau datang lagi lah kesini Ayuni. Jadi ibu ada yang menemani". Harap Kinasih.
"Baiklah..Aku pamit dulu Bu.."
"Ya hati-hati lah Dan kau Senjaya. Antar lah dan jaga Ayuni sampai rumahnya dengan selamat.."
"Ya Bu.." Mereka pun berangkat. Ayuni berjalan sambil menggendong kucing itu. Senang sekali ia dengan pemberian Senjaya. Mereka pun kembali menelusuri jalan-jalan kecil. Lalu melewati pesawahan. Tapi dari jauh. Ayuni memperhatikan 3 orang yang duduk-duduk di pinggir jalan. Ayuni mengenal satu orang itu. Dia lah Randu si pengawal. Dan 2 orang lagi tak dikenal. Ayuni punya firasat tak baik tentang mereka. Lalu ayuni pun menghentikan langkahnya.
"Senjaya. Kau pulang lah. Aku cukup kau antar sampai disini.."
"Kenapa? Rumahmu masih jauh ayuni.." Lalu ke tiga orang tersebut tiba-tiba menghampiri.
"Cepatlah Kakang. Kau pulang saja. Aku bisa pulang dari sini. Tak apa Senjaya. Besok kita ketemu lagi.." Akan tetapi tiga orang itu sudah mendekat. Dan Randu pun langsung membentak.
"Ayuni..kau masih saja bertemu dengan anak lemah ini. Kau tau ayahmu sedang cemas menunggu. Sementara kau malah bersenang-senang di rumah Senjaya. Kau tak tahu malu Ayuni. Mendatangi rumah seorang laki-laki yang bukan apa-apa mu itu. Ayahmu pasti akan marah dengan kelakuanmu ini.."
"Tutup mulutmu Randu. Kau tak tau apa-apa tentang ayahku. Dan jangan bicara konyol tentang tak tahu malu. Seharusnya kau yang malu. Karena ayah sudah mengizinkan ku untuk bertemu Senjaya. Nah kau mau bilang apa Randu hah..?" Randu menegang. Ia tak menyangka Ki Demang telah berubah pikiran. Tapi apa lacur. ia tak mau Ayuni mendekati Senjaya. Karena ia pun mencintainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
Senjaya punya saingan, gak sabar ge ludnya gimana
2024-08-05
0
👁Zigur👁
sontiloyo si randu ini. enaknys mulutnya di kepang aja
2024-07-04
2
Teteh Lia
sudah ku duga, sebenarnya Randu itu suka sama Ayuni.
2024-05-18
2