Kisah Cinta Senjaya Bag 5

"Kau tak perlu dusta Ayuni. Mari kita buktikan kata-katamu itu. Ayo kita pulang.."

"Baik. Marilah kita bertemu ayah. Senjaya kau pulanglah. Biar aku di antar Randu saja.." Lalu Randu pun melangkah diikuti Ayuni. Setelah agak jauh. ia melihat kedua orang yang tadi bersama Randu masih disamping Senjaya.

"Kenapa kau tak ajak dua orang temanmu itu Randu..?" Randu pun menoleh lalu meraih tangan Ayuni. Dan menggenggamnya dengan kuat.

"Sudahlah kau tak usah menghiraukan mereka. Mereka hanya ingin berkenalan dengan Senjaya.." Ayuni meragu, pastilah mereka ingin mencelakai Senjaya.

"Tidak Randu. Kau mau apakan Senjaya hah?. Kau pasti ingin mencelakai senjaya bukan?. Lepaskan tanganku randu. Lepaskan.." Tapi cengkraman itu kuat sekali. Ayuni pun meronta. Tapi tenaganya tentu kalah dengan Randu yang berbadan besar. Randu pun menarik paksa Ayuni.

Sementara Senjaya yang melihat dari jauh Ayuni ditarik paksa oleh Randu menjadi khawatir. Ia pun ingin menyusulnya tetapi di tahan oleh 2 orang itu.

"Hey anak dungu. Kau mau kemana hah? Kau pasti orang yang sering mengganggu anak Ki Demang itu. Betul kan..?"

"Siapa kalian? Aku tak pernah melihat kalian di desa ini.."

"Siapa kami bukan urusanmu anak dungu. Yang pasti kami disini akan memberimu pelajaran. Karena kau suka mengganggu putri Ki Demang itu.." Senjaya memandang heran kepada kedua orang itu.

"Apa maksud kalian sebenarnya..?" Tanpa tendeng aling salah seorang mereka langsung memukul ke arah kening Senjaya. Tapi karena mendadak. Senjaya tak sempat mengelak. Ia pun terjerembab. Walau tak merasakan sakit.

"Itu maksud kami anak dungu. Hahaha.." Mereka pun tertawa. Lalu kedua orang itu melanjutkan serangannya dengan tendangan-tendangan. Senjaya meringkuk ditanah menahan tendangan itu. Tapi ia tak merasakan sakit sama sekali. Padahal tendangan itu begitu kuat. Tetapi karena jengkel. Senjaya menangkap kaki salah seorang yang menendangnya lalu memelintirnya. Bukan main orang itu merasakan kakinya seperti remuk dan terlepas dari pangkalnya. Ia pun terlempar dan meronta berguling ditanah.

Melihat hal itu. Seorang lagi yang tak terima dengan keadaan temannya itu langsung menyerang.

"Anak keparat kau. Kau telah melukai temanku. Sekarang kau harus mati keparat.." Ia pun menyerang beringas dengan pukulan-pukulan. Senjaya langsung bangkit dan menahan pukulan. Lalu ia kembali menangkap lengan kiri orang itu. Lalu ia remas pergelangan tangannya. Remasan bukan sembarang remasan. Rasanya seperti ditiban oleh batu sebesar kerbau. Tulang-tulangnya pun terasa remuk. Orang itu pun meronta minta dilepaskan. Lalu Senjaya melepaskan nya.

Senjaya terkejut melihat kedua orang itu meronta dan berguling ditanah. Ia mendekati orang-orang itu. Tetapi kedua orang itu bergeser surut kebelakang.

"Ampun anak muda. Ampun. Jangan sakiti kami lagi. Kami tak tau Kalau kau ternyata orang sakti. Ampun.." Tapi Senjaya tak menghiraukan kedua orang itu. Ia ingat dengan Ayuni. Lalu bergegas menyusulnya.

Sementara itu. Ayuni yang masih meronta minta tangannya dilepaskan. Tak kunjung dilepaskan Randu. Bahkan kucing yang digendong Ayuni direbut oleh Randu dan dilemparkan saja dipinggir jalan. Yang membuat Ayuni cemas adalah ternyata Randu membawanya ke sebuah kebun yang kosong dan sepi. Di tengan kebun itu ada gubuk yang sudah usang. Didepan gubug itulah Randu berhenti. Ayuni menjadi cemas karena ternyata Randu tak membawanya pulang. Tapi malah di seret ke kebun yang kosong ini. Tapi ia masih meronta terus.

"Diamlah Ayuni. Kau jangan seperti anak kecil. Kau tenang sajalah. Aku membawamu kesini tanpa maksud apa-apa. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu.."

"Kau gila Randu. Buat apa kau membawaku kemari hah. Lepaskan tanganku.." Akhirnya Randu pun melepaskan genggamannya.

"Sudah kubilang aku ingin mengatakan sesuatu yang telah lama kupendam Ayuni". Ayuni memperhatikan wajah Randu dengan penuh heran.

"Apa yang kau ingin katakan, katakanlah Randu".

"Kau tau selama ini aku memperhatikanmu Ayuni. Aku ingin mengatakannya dari dulu. Tapi aku malu. Semenjak Senjaya dekat dengan kau, akupun cemburu. Ya. Aku cemburu karena aku mencintaimu Ayuni.." Terperanjat lah Ayuni. Ia tak menyangka pengawal itu mengatakannya. Tapi mana mungkin ia menerima cintanya. Ia tahu tabiat Randu yang kasar dan angkuh. Ia sering melihat Randu membentak pembantu dirumahnya. Entah karena telat membuat minum atau makan. Atau ada saja kelakuannya yang kasar. Ayuni juga pernah mendengar dari pengawal lain. Kalu Randu itu tukang judi dan suka minum arak. Ia sering mengadu ke ayahnya. Tapi ayahnya pun seperti acuh tak acuh.

"Maaf kang Randu. Aku tak bisa. Sekali lagi maaf.."

"Jadi kau menolak ku Ayuni..?"

"Dengan berat hati Kang Randu. Aku tak bisa menerima nya. Sebaiknya kau cari wanita lain. Masih banyak yang lebih cantik dariku di kademangan ini.." Kecewa sekali randu sore itu. Hatinya pun menjadi galau.

"Tapi Ayuni. Tak ada wanita lain di hatiku ini. Walau banyak wanita yang lebih cantik darimu tapi aku tetap memilihmu.."

"Aku hargai kejujuranmu Tapi maaf. Hatiku sudah ada yang punya. Aku pun telah menambatkan cintaku dengan pria lain.." Randu tampak menegang.

Episodes
1 Lahirnya Sang Pendekar
2 Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3 Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4 Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5 Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6 Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7 Kisah Cinta Senjaya
8 Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9 Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10 Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11 Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12 Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13 Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14 Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15 Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16 Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17 Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18 Makhluk Terkutuk
19 Makhluk Terkutuk Bag 2
20 Makhluk Terkutuk Bag 3
21 Makhluk Terkutuk Bag 4
22 Makhluk Terkutuk Bag 5
23 Makhluk Terkutuk Bag 6
24 Makhluk Terkutuk Bag 7
25 Makhluk Terkutuk Bag 8
26 Makhluk Terkutuk Bag 9
27 Makhluk Terkutuk Bag 10
28 Makhluk Terkutuk Bag 11
29 Makhluk Terkutuk Bag 12
30 Penempaan diri
31 Penempaan Diri Bag 2
32 Penempaan Diri Bag 3
33 Penempaan Diri Bag 4.
34 Penempaan Diri Bag 5
35 penempaan Diri Bag 6
36 Penempaan Diri Bag 7
37 Penempaan Diri Bag 8
38 Penempaan Diri Bag 9
39 Penempaan diri Bag 10
40 Penempaan diri Bag 11
41 Penempaan diri Bag 12
42 Penempaan diri Bag 13
43 Penempaan diri Bag 14.
44 Penempaan Diri Bag 15
45 Penempaan Diri Bag 16
46 Penempaan Diri Bag 17
47 Penempaan Diri Bag 18
48 Penempaan Diri Bag 19
49 Penempaan Diri Bag 20
50 Penempaan Diri Bag 21
51 Penempaan Diri Bag 22
52 Penempaan Diri Bag 23
53 Penempaan Diri Bag 24
54 Penempaan Diri Bag 25
55 Penempaan Diri Bag 26
56 Penempaan Diri Bag 27
57 Penempaan Diri Bag 28
58 Penempaan Diri Bag 29
59 Penempaan Diri Bag 30
60 Penempaan Diri Bag 31
61 Penempaan Diri Bag 32
62 Penempaan Diri Bag 33
63 Penempaan Diri Bag 34
64 Penempaan Diri Bag 35
65 Penempaan Diri Bag 36
66 Penempaan Diri Bag 37
67 Penempaan Diri Bag 38
68 Penempaan Diri Bag 39
69 Penempaan Diri Bag 40
70 Penempaan Diri Bag 41
71 Penempaan Diri Bag 42
72 Menuju Tanah Pasundan
73 Menuju tanah pasundan bag 2
74 Menuju tanah pasundan bag 3
75 Menuju tanah pasundan bag 4
76 Menuju tanah pasundan bag 5
77 Menuju tanah pasundan bag 6
78 Menuju tanah pasundan bag 7
79 Menuju tanah pasundan bag 8
80 Menuju tanah pasundan bag 9
81 Menuju tanah pasundan bag 10
82 Menuju tanah pasundan bag 11
83 Menuju tanah pasundan bag 12
84 Menuju tanah pasundan bag 13
85 Menuju tanah pasundan bag 14
86 Menuju tanah pasundan bag 15
87 Menuju tanah pasundan bag 16
88 Menuju tanah pasundan bag 17
89 Menuju tanah pasundan bag 18
90 Menuju tanah pasundan bag 19
91 Es dawet cendol
92 Menuju tanah pasundan bag 20
93 Menuju tanah pasundan bag 21
94 Menuju tanah pasundan bag 22
95 Menuju tanah pasundan bag 23
96 Menuju tanah pasundan bag 24
97 Menuju tanah pasundan bag 25
98 Menuju tanah pasundan bag 26
99 Menuju tanah pasundan bag 27
100 Menuju tanah pasundan bag 28
101 Menuju tanah pasundan bag 29
102 Menuju tanah pasundan bag 30
103 Menuju tanah pasundan bag 31
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Lahirnya Sang Pendekar
2
Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3
Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4
Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5
Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6
Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7
Kisah Cinta Senjaya
8
Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9
Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10
Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11
Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12
Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13
Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14
Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15
Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16
Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17
Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18
Makhluk Terkutuk
19
Makhluk Terkutuk Bag 2
20
Makhluk Terkutuk Bag 3
21
Makhluk Terkutuk Bag 4
22
Makhluk Terkutuk Bag 5
23
Makhluk Terkutuk Bag 6
24
Makhluk Terkutuk Bag 7
25
Makhluk Terkutuk Bag 8
26
Makhluk Terkutuk Bag 9
27
Makhluk Terkutuk Bag 10
28
Makhluk Terkutuk Bag 11
29
Makhluk Terkutuk Bag 12
30
Penempaan diri
31
Penempaan Diri Bag 2
32
Penempaan Diri Bag 3
33
Penempaan Diri Bag 4.
34
Penempaan Diri Bag 5
35
penempaan Diri Bag 6
36
Penempaan Diri Bag 7
37
Penempaan Diri Bag 8
38
Penempaan Diri Bag 9
39
Penempaan diri Bag 10
40
Penempaan diri Bag 11
41
Penempaan diri Bag 12
42
Penempaan diri Bag 13
43
Penempaan diri Bag 14.
44
Penempaan Diri Bag 15
45
Penempaan Diri Bag 16
46
Penempaan Diri Bag 17
47
Penempaan Diri Bag 18
48
Penempaan Diri Bag 19
49
Penempaan Diri Bag 20
50
Penempaan Diri Bag 21
51
Penempaan Diri Bag 22
52
Penempaan Diri Bag 23
53
Penempaan Diri Bag 24
54
Penempaan Diri Bag 25
55
Penempaan Diri Bag 26
56
Penempaan Diri Bag 27
57
Penempaan Diri Bag 28
58
Penempaan Diri Bag 29
59
Penempaan Diri Bag 30
60
Penempaan Diri Bag 31
61
Penempaan Diri Bag 32
62
Penempaan Diri Bag 33
63
Penempaan Diri Bag 34
64
Penempaan Diri Bag 35
65
Penempaan Diri Bag 36
66
Penempaan Diri Bag 37
67
Penempaan Diri Bag 38
68
Penempaan Diri Bag 39
69
Penempaan Diri Bag 40
70
Penempaan Diri Bag 41
71
Penempaan Diri Bag 42
72
Menuju Tanah Pasundan
73
Menuju tanah pasundan bag 2
74
Menuju tanah pasundan bag 3
75
Menuju tanah pasundan bag 4
76
Menuju tanah pasundan bag 5
77
Menuju tanah pasundan bag 6
78
Menuju tanah pasundan bag 7
79
Menuju tanah pasundan bag 8
80
Menuju tanah pasundan bag 9
81
Menuju tanah pasundan bag 10
82
Menuju tanah pasundan bag 11
83
Menuju tanah pasundan bag 12
84
Menuju tanah pasundan bag 13
85
Menuju tanah pasundan bag 14
86
Menuju tanah pasundan bag 15
87
Menuju tanah pasundan bag 16
88
Menuju tanah pasundan bag 17
89
Menuju tanah pasundan bag 18
90
Menuju tanah pasundan bag 19
91
Es dawet cendol
92
Menuju tanah pasundan bag 20
93
Menuju tanah pasundan bag 21
94
Menuju tanah pasundan bag 22
95
Menuju tanah pasundan bag 23
96
Menuju tanah pasundan bag 24
97
Menuju tanah pasundan bag 25
98
Menuju tanah pasundan bag 26
99
Menuju tanah pasundan bag 27
100
Menuju tanah pasundan bag 28
101
Menuju tanah pasundan bag 29
102
Menuju tanah pasundan bag 30
103
Menuju tanah pasundan bag 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!