Ch 13. Gadis kecil

Setelah kembali Lin yan seperti biasa dia berlatih lagi hari hari telah terlewati kini gurunya sudah selesai dengan misi yang di ketua zhong.

Lin yan sedang membersihkan halaman luar dari vila bambu di datangi oleh gurunya.

"Yan er guru sudah kembali apa kamu terlibat masalah ketika guru pergi." tanya guru bai.

"Ada sedikit pertengkaran ku dengan 1 murid luar namun itu bukan apa apa." jawab Lin yan.

"Baik Yan er guru akan pergi melapor ke ketua sekte dan akan kembali lagi ke sini."

Tok.. Tok..Tok

"Masuk."

"Ketua sekte saya ingin melapor tetang misi perjalanan saya." ucap guru bai.

Guru bai melaporkan tentang perjalanan dia.

"Segitu saja saya ingin ijin pamit." ucap guru bai.

"Tunggu tetua bai ada hal yang ingin saya bicarakan." ucap ketua zhong.

Kemudian Ketua zhong menjelaskan apa yang terjadi beberapa hari yang lalu terhadap Lin yan.

Setelah mendengar penjelasan Ketua zhong Guru bai hanya bisa geleng geleng kepala akan kelakuan muridnya itu.

"Dan juga ketua dari aula es besok akan tiba di sekte ini beri tau pada yang lain." ucap ketua zhong.

Setelah itu Guru bai segera kembali ke vila bambu merah dia menanyakan akan kejadian yang di alami Lin yan beberapa hari yang lalu.

Kali ini Lin yan tidak bisa mengelak dan memberi tau kejadian yang terjadi padanya.

Keesokan paginya harinya.

Lin yan yang masih membersihkan Vila dan sekitarnya di tinggal oleh Guru bai untuk menemui orang orang dari aula es.

Lin yan juga sudah tau tujuan datangnya aula es ke sekte pedang suci ingin membicarakan para sekte hitam mulai berkerja sama.

Tujuan dari banyaknya sekte hitam yang bekerja sama adalah mereka sudah tau akan kemunculan harta suci.

Namun belum tau di mana lokasinya itu yang membuat mereka bekerja sama untuk menemukan lokasi kemunculan harta suci itu.

Setelah membersihkan daerah sekitar vila Lin yan yang luang memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar di sekte.

Dalam perjalanan ada seorang anak kecil yang menabrak Lin yan.

"Akhh sakit sekali." ucap seorang anak kecil yang ternyata seorang wanita sambil memegang kepalanya.

"Sial kalo jalan pake mata." ucap anak kecil tersebut.

"Bukanya kamu yang menabrak ku." jawab Lin yan.

"Sudah jelas bahwa kamu yang menabrak ku masih berani menyalahkan ku." ucap marah gadis kecil itu.

Lin yan hanya diam dia malas untuk melanjutkannya. Melihat seseorang di depannya mencuekinnya itu menjadi marah dan memukul Lin yan.

Lin yan hanya menghindar setiap pulukan gadis kecil. Melihat Lin yan yang kembali dengan mudah menghindari pukulannya menjadikannya sangat marah dan ingin mengeluarkan pedangnya.

Namun terhenti ketika dia di panggil orang orang di belakangnya.

"Nona muda apa yang ada lakukan di sini yang lain sedang mencari anda ke seluruh tempat ini."

"Aku bosan." ucap singkat gadis itu.

"Ayo kembali nona."ucapnya.

"Beruntung dirimu aku tidak jadi menggunakan pedangku." ucap gadis itu lalu pergi sana.

Lin yan yang melihat gadis itu pergi hanya menghiraukannya dan memutuskan untuk kembali ke vila bambu merah takut di cari oleh guru nya kembali.

Benar saja ketika Lin yan sampai di vila gurunya sudah ada di sana menunggu Lin yan kembali.

"Guru apa sudah selesai dengan urusan guru."

"Ya guru di suruh mengajak mu menemui orang orang dari aula es." ucap Guru bai.

Setelah itu Guru bai berjalan ke tempat nya sembari Lin yan mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di sana Lin yan melihat gadis kecil yang sempat mencoba memukulnya di sana.

"Dia bukanya orang yang menabrak ku." ucap gadis kecil itu.

"Apa maksudmu bukanya dirimu lah yang menabrak ku."ucap Lin yan.

"Masih ingin menyangkalnya juga."ucap gadis kecil itu.

"Oh kalian sudah saling bertemu ya."

"Ya kami bertemu ketika dia menabrak ku yang sedang berjalan." ucap pelan Lin yan yang masih bisa di dengar gadis kecil itu.

"Apa katamu! dirimulah yang menabrak ku." ucap gadis kecil itu yang tak terima.

"Bagaimana jika kalian bertanding saja." ucap ketua sekte pedang suci dia juga ingin melihat murid tetua bai yang katanya jenius sama murid aula es yang juga jenius.

"Baik lah aku menerima." ucap gadis itu.

Sedangkan ketua aula es hanya bisa menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah laku murid nya itu.

"Bagaimana Lin yan apa kamu juga setuju."

"Ya baiklah." jawab singkat Lin yan.

Mereka semua di sana langsung pergi ke arena bertarung.

"Baiklah ini hanya di hitung pertarungan sahabat antara sekte pedang suci dan aula es.."

"Di larang membunuh dan memberi luka kepada lawan secara berlebihan."

Lin yan bersama gadis kecil itu langsung menaiki arena bertempur mereka berdua bersiap.

Di mulai dengan gadis kecil itu yang menyerang Lin yan dengan tangan kosong pukulannya terasa sangat berat dan terasa energi dingin. Lin yan hanya menahan dan menghindar saja.

"Apa kamu meremehkan ku serang aku." ucap gadis itu.

Lin yan yang mendengar itu dia memutuskan untuk menyerang Lin yan juga memikirkan untuk tidak menjatuhkan martabat dari aula es dengan tidak mau menyerang gadis itu.

Apa lagi sekte pedang suci dengan aula es sedang dalam kondisi yang baik. Lin ya menyerang balik gadis itu dengan beberapa gerakan dan itu membuat gadis kecil itu berada dalam posisi bertahan.

Hingga pukulan Lin yan berhasil mendarat di tubuh gadis itu. Mendapatkan pukulan dari Lin yan kali ini gadis kecil tersebut mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk menyerang Lin yan.

Lin yan juga mengeluarkan pedangnya dan bersiap menyerang gadis kecil itu.

Pertarungan Lin yan san gadis kecil itu kembali terjadi namun dapat di luar dengan jelas bahwa Lin yan lebih mahir menggunakan pedang dari pada gadis kecil itu.

Merasa bahwa dia akan kalah gadis kecil itu mengeluarkan salah satu jurusnya yaitu jurus kitab Dewi es yaitu pedang dewi es.

Gadis kecil itu menyerang Lin yan dengan sangat cepat dan serangannya sangat tajam.

Kali ini Lin yan sedikit sulit menahan serangan gadis kecil itu hingga akhirnya Lin yan mengunakan jurus tarian pedang laut.

Pertarungan itu cukup lama dan berakhir dengan Lin yan yang berhasil menjatuhkan pedang dari gadis kecil itu.

"Teknik pedangnya benar benar sangat mematikan jika bukan karna perbedaan pengalaman Mungkin aku akan kesulitan." ucap Lin yan di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

apa di kehidupan sebelumnya MC gak mengenal gadis itu...

2024-03-08

1

Buang Sengketa

Buang Sengketa

terlalu bahaya ini. gawat kali bah. bisa muntah muntah ini 🥴

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!