Ch 11. Tiba di sekte

Setelah kepergian Lin yan dan guru bai dari desa itu mereka akhirnya tiba di sekte pedang suci.

Melihat gerbang dari sekte pedang suci membuat Lin yan mengingat kenangan masa lalu.

Bahwa setelah kepergian Lin yan dari sekte pedang suci sekte itu di serang oleh di serang oleh beberapa sekte aliran hitam.

Yang membuat seluruh murid dan tetua termasuk gurunya tewas di pertarungan tersebut.

Memikirkan itu membuat Lin yan berjanji bahwa dia akan melindungi orang orang yang dia anggap penting dalam hidupnya.

Akhirnya guru bai bersama Lin yan memasuki sekte mereka di sambut baik oleh murid luar di sekte itu.

"hey bukanya itu tetua bai" ucap seorang murid di sana.

"Dia kembali lagi setelah menghilang selama 1 tahun" ucap murid satunya lagi.

"Liat tetua bai membawa anak kecil di sampingnya apa dia murid tetua bai" ucap seseorang murid lagi.

Lin yan bersama Guru bai menghiraukan pertanyaan dari murid murid di sana dan kembali berjalan.

Guru bai mengantar Lin yan sebuah vila bambu.

"Kemari lah Yan er ini akan menjadi tempat tinggal mu mulai besok" ucap guru bai.

"Namanya vila ini adalah vila bambu merah" ucap Guru bai.

Guru bai bersama Lin yan memasuki vila tersebut ternyata di dalam vila itu sangat kotor dan tidak terawat.

"Maafnya Yan er tempatnya kotor begini guru sudah tidak memakainya semenjak guru bersama yan er" ucap Guru bai.

"Ya tidak apa guru" jawab Lin yan

Tidak pakai lama setelah itu Lin yan mulai membersihkan vila bambu itu mulai dari dalam vila hingga luar vila.

"Selesai juga"ucap Lin yan.

Setelah membersikan vila Lin yan membersihkan dirinya dan kembali berlatih.

Guru bai sudah pergi dari vila dia pergi untuk melapor ke para tetua dan ketua sekte.

Sementara Lin yan berlatih pedang di belakang vila disitu cukup luas dan banyak bambu yang warnanya cukup merah hal itu juga yang membuat vila ini di namakan vila bambu merah.

Tak terasa malam pun tiba Lin yan menyudahi latihannya. Lin yan kembali ke vila dan kembali membersihkan dirinya melihat gurunya yang masih belum kembali.

Lin yan kembali meningkatkan kualitas tulangnya dengan mengkonsumsi ginseng dan juga menerapkan teknik tubuh surgawi.

Yang membantu Lin yan meningkatkan kualitas tulangnya secara efisien target Lin yan mencapai tingkatan tulang Naga.

Paginya melihat Guru bai baru kembali Lin yan menawarkan daging ayam yang iya tangkap di hutan bambu itu.

Guru bai menerimanya dan mulai berbicara.

"Yan er apakah menyukai tempat tinggal baru mu ini?" tanya guru bai.

"Sejauh ini murid merasa nyaman tinggal di sini" jawab Lin yan.

"Besok kita akan berkeliling melihat apa saja yang ada di sekte ini".

Keesokan harinya guru bai mengajak Lin yan berkeliling sekte mulai dari tempat penerimaan misi, perpustakaan dan guru bai juga menjelaskan peraturan yang ada di sekte pedang suci ini.

Lin yan mendengarkan gurunya walaupun dia sudah tau semua namun Lin yan tetap mendengarkan apa yang di ucapkan gurunya.

Hingga mereka kembali lagi ke vila bambu itu telah sampai Guru bai pergi karena di panggil oleh ketua sekte.

Lin yan mulai memasuki dan kembali berlatih Lin yan tau bahwa gurunya sedang di berikan misi oleh ketua sektenya.

Dan akan kembali cukup lama Lin yan mulai berlatih kembali jurus jurus kitab pembalik surga.

Dengan tingkat tulang Lin yan yang sudah mencapai tingkat phoenix awal seharusnya sudah cukup kuat untuk menahan efek samping penggunaan kitab pembalik surga.

Lin yan mulai memperagakan jurus kitab pertama jurus penyatu langit. Dihalaman belakang vila bambu terlihat Lin yan yang sedang menggunakan jurus pembelah langit.

Gerakannya yang sangat cepat dan sangat random arah serangannya membuat seperti seseorang yang menyerang secara asal asalan.

Namun jika di perhatikan dengan baik gerakan Lin yan buka lah gerakan asal asalan gerakan itu adalah gerakan yang sangat mematikan jika mengenai lawannya.

Dengan kecepatan serang yang tinggi dan gerakan serangan yang sulit di prediksi membuatnya menjadi jurus yang mematikan.

Tidak berselang lama Lin yan berhenti menggunakan teknik itu.

"Walau pun aku sudah cukup kuat menahan efek sampingnya namun hanya sebentar aku dapat mengunakan jurusnya" hela nafas Lin yan.

Lin yan menyudahi latihannya dan kembali ke dalam vila.

Keesokan harinya guru bai menyampaikan bahwa dia akan pergi menjalankan misi dia mungkin akan meninggalkan Lin yan dalam waktu yang lama.

Lin yan mengingatkan sebelum gurunya pergi untuk selalu berhati hati. Kali ini Lin yan mecoba ke perpustakaan untuk mengisi waktu luang dia

Dalam perjalanan dia di datangi oleh beberapa orang yang mengunakan pakaian murid luar.

"Hey tunggu sebentar" ucap salah satu dari mereka.

Melihat meraka berdiri di depannya Lin yan berhenti berjalan.

"Aku belum pernah melihat mu apa kamu murid baru" tanya ketua kelompok itu.

"Tidak" jawab singkat Lin yan.

Melihat Lin yan yang menjawabnya dengan acuh tak acuh membuat dia marah dan berniat memukul Lin yan.

Segera Lin yan menghindari pukulan dari orang di depannya dan membalas memukul muka dia.

Sambil memegang mukanya yang di pukul Lin yan dia memerintahkan orang di belakangnya untuk membunuh Lin yan.

Segera mereka melepaskan pedang mereka dari sarungnya dan bersiap menyerang Lin yan.

Mereka mulai menyerang Lin yan.

"Aku mau seluruh tulang di tubuhnya di patahkan setelah itu penggal kepalanya " teriak pemuda itu.

Melihat mereka yang mulai menyerangnya Lin yan mencabut pedangnya dan mulai melawan mereka.

Namun dengan gampang Lin yan mengalahkan mereka semua Lin yan berjalan mendekati pemuda yang berniat mematahkan lengan dan kakinya itu.

Dalam sekejap Lin yan memotong lengan dari pemuda itu.

"jika bukan karna adanya peraturan sekte untuk tidak saling membunuh sudah kubunuh kalian"ucap dingin Lin yan.

Kemudian Lin yan kembali berjalan menuju perpustakaan. Sementara pemuda yang tangannya di potong Lin yan segera berlari melaporkan kejadian tersebut ke pada ayahnya.

Yang ternyata dia anak dari tetua luar sekte pedang suci. Melihat tangan anaknya yang telah terpotong dia sangat marah bergerak menuju tempat Lin yan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***