Ch 2. Melatih Diri Kembali

Keesokan harinya, Lin Yan bangun lebih awal dari biasanya. Udara pagi masih terasa sejuk dan embun belum sepenuhnya mengering dari dedaunan. Ia melakukan beberapa gerakan ringan untuk meregangkan tubuh, lalu memakan sisa buah dari semalam.

Setelah itu, ia segera menuju ke tempat air terjun, tempat ia akan menemui pria tua yang kini telah menjadi gurunya.

"Guru, aku sudah sampai. Di mana Guru?" serunya sembari melihat ke sekeliling.

Tak berselang lama, sosok pria tua muncul dari balik semak. Ia berjalan perlahan namun mantap, membawa sebuah kantung kecil di tangannya.

"Oh, kamu sudah sampai ya," ucap pria tua itu sambil tersenyum.

"Mulai dari sekarang, kau bisa memanggilku Guru Bai," lanjutnya memperkenalkan diri.

"Baik, Guru Bai," jawab Lin Yan dengan sopan.

"Maaf tadi aku agak terlambat. Aku pergi mencari beberapa bahan obat untuk memperkuat tubuhmu. Sekarang, ambil ember ini. Isi dengan air dari air terjun lalu bawa ke sumur di belakang gubuk."

Lin Yan melihat dua ember yang diikat dengan batang kayu, lalu mengangguk.

"Batas waktumu sampai malam. Selesaikan tugas ini tanpa mengeluh," tegas Guru Bai.

Tanpa banyak bicara, Lin Yan mulai bekerja. Ember-ember itu tampak besar untuk tubuh kecilnya, namun ia tetap melangkah teguh. Pekerjaan itu terus berlangsung hingga matahari hampir tenggelam.

"Haaah... haaah... haaah..."

Napasnya memburu, keringat membasahi tubuhnya. Tepat saat ia selesai, Guru Bai muncul membawa seekor ayam panggang.

"Yan’er, kemari."

"Ya, Guru."

Lin Yan segera mendekat. Guru Bai menyodorkan makanan itu padanya.

"Makanlah. Kau telah bekerja keras hari ini."

"Terima kasih, Guru," ucap Lin Yan sebelum menyantap makanan dengan lahap.

"Yan’er, Guru menemukanmu di dekat hutan ini. Bagaimana kau bisa berada di sana sendirian?"

Lin Yan terdiam sejenak, mengingat alasan yang bisa diterima.

"Ketika aku berada di Kota Pedang, aku tanpa sengaja menyinggung tuan muda dari Keluarga Wu. Mereka mengejarku dan mempermainkanku. Aku terus berlari hingga pingsan di dalam hutan ini."

Guru Bai mengangguk pelan, matanya menatap serius.

"Tahukah kau, hutan ini adalah Hutan Binatang Iblis. Tempatmu ditemukan berada di wilayah dalam hutan. Di sana, binatang iblis bisa memiliki kekuatan setara pendekar suci. Bahkan, konon katanya, ada makhluk yang kekuatannya sebanding dengan pendekar mitos."

Lin Yan menunduk. Ia tahu hal itu, namun tak ingin membangkitkan kecurigaan.

"Mulai sekarang, jangan pernah dekati inti hutan itu, apa pun alasannya."

"Ya, Guru."

"Sudah malam, istirahatlah. Latihanmu masih panjang."

Hari-hari berikutnya, Lin Yan menjalani latihan fisik yang berat di bawah pengawasan Guru Bai. Waktu berlalu cepat, hingga satu bulan pun terlewati. Tubuh kecilnya kini tampak lebih kuat, otot mulai terbentuk meski masih ringan.

"Yan’er, kemari. Latihan dasarmu cukup. Sekarang saatnya kita meningkatkan kekuatan tulangmu."

Di dunia para pendekar, kekuatan tulang menentukan seberapa besar tubuh dapat menahan dan menyalurkan tenaga dalam. Tulang yang kuat adalah fondasi dari kekuatan sejati.

Tingkatan Kekuatan Tulang:

Tulang Biasa

Tulang Pendekar

Tulang Serigala

Tulang Harimau

Tulang Phoenix

Tulang Naga

Tulang Naga Langit

Tulang Dewa

Tulang Dewa Sejati

Setiap tingkat dibagi lagi menjadi:

Awal

Menengah

Akhir

Khusus untuk Tulang Naga dan Tulang Dewa, tingkatannya menjadi:

Awal

Menengah

Akhir

Puncak

"Ikuti aku ke gunung seberang sana," ucap Guru Bai.

Mereka mendaki bukit hingga masuk ke dalam sebuah gua. Di sana, terdapat kolam dengan air seputih susu yang memancarkan aroma herbal.

"Lepas bajumu dan berendamlah di dalam kolam itu," perintah Guru Bai.

Tanpa ragu, Lin Yan mengikuti perintah. Begitu tubuhnya menyentuh air, rasa panas yang luar biasa menjalar dari kulit ke tulangnya.

"Sial! Rasa sakit ini... padahal aku sudah pernah merasakannya, tapi tetap saja..." batinnya menjerit.

"Tahan rasa sakit itu, Yan’er. Jika kau pingsan, proses ini akan gagal," seru Guru Bai.

Latihan dalam kolam berlangsung selama tiga bulan. Hari demi hari tubuh Lin Yan ditempa rasa sakit yang tak manusiawi. Namun pada akhir bulan ketiga, kualitas tulangnya telah mencapai Tingkat Tulang Serigala Awal.

Air kolam kini telah berubah menjadi keruh kehitaman.

"Air ini sudah tak bisa digunakan lagi," ujar Guru Bai.

"Pakai pakaian ini. Kita kembali ke rumah."

Di gubuk tua itu, Lin Yan diberi kabar bahwa besok ia akan memulai latihan tenaga dalam—langkah awal menuju jalan pendekar sejati.

Malam itu, mereka duduk berdua di depan api unggun. Guru Bai menatap muridnya dengan serius.

"Yan’er, kau sudah cukup kuat untuk mulai melatih tenaga dalam. Tapi kau tahu, banyak anak seusiamu masih bermain-main dengan tongkat kayu. Apa kau tidak penasaran kenapa kau bisa bertahan dalam latihan seberat ini?"

Lin Yan tersenyum tipis. Ia tahu ia tak bisa mengatakan asal-usulnya yang sebenarnya.

"Aku tidak tahu pasti, Guru. Tapi mungkin karena aku tahu jika aku berhenti... aku tak akan bisa melindungi diriku, apalagi orang lain."

Guru Bai terdiam, memandangi wajah Lin Yan yang meski muda, tak memancarkan kepolosan seperti anak-anak lainnya.

"Kadang kau berbicara seperti orang tua yang hidup kembali," gumamnya pelan.

"Mungkin aku hanya anak yang terlalu cepat belajar dari luka, Guru," jawab Lin Yan santai.

Guru Bai terkekeh.

"Baiklah. Kalau begitu, simak baik-baik."

"Setiap pendekar memiliki lingkaran tenaga dalam. Semakin banyak lingkaran yang terbentuk, semakin kuat pula tenaga dalamnya."

Tingkatan Lingkaran Tenaga Dalam:

Pendekar Pemula: 10 – 50 lingkaran

Pendekar Bergelar: 50 – 150 lingkaran

Pendekar Ahli: 150 – 300 lingkaran

Pendekar Bumi: 300 – 600 lingkaran

Pendekar Langit: 600 – 900 lingkaran

Pendekar Suci: 900 – 1.800 lingkaran

Pendekar Mitos: 1.800 – 3.600 lingkaran

Tiap tingkatan terbagi menjadi:

Awal

Menengah

Akhir

Khusus untuk Pendekar Suci dan Mitos:

Awal

Menengah

Akhir

Puncak

"Karena kau sudah mencapai Tingkat Tulang Serigala Awal, fondasimu cukup. Sekarang duduk dan serap energi dari ini."

Guru Bai menyerahkan sebuah kristal berwarna hijau yang berkilau. Ukurannya sebesar kepalan tangan.

"Ini adalah kristal binatang iblis. Semakin tua usia binatangnya, semakin kuat energinya. Tapi ingat, kristal ini hanya bisa digunakan 10 kali dalam seumur hidup. Jika kau melebihi batas itu, tubuhmu bisa berubah menjadi binatang iblis."

Lin Yan tahu risiko itu, namun ia juga tahu rahasia dari Buku Pembalik Surga—sebuah teknik yang mampu menetralkan efek samping dari energi kristal.

Ia duduk bersila, meletakkan kristal di depannya. Saat matanya terpejam, ia mulai menarik energi perlahan.

"Cepat sekali penyerapan tenaganya... apakah dia benar-benar jenius?" gumam Guru Bai dalam hati.

Waktu berlalu.

Setelah satu minggu, kristal habis diserap. Lin Yan kini memiliki 60 lingkaran tenaga dalam. Namun ia belum bisa dianggap sebagai pendekar bergelar. Masih ada satu syarat lagi: kekuatan aura.

Aura adalah manifestasi dari kekuatan tenaga dalam yang bisa dirasakan oleh sesama pendekar. Aura menentukan seberapa tinggi tingkatan seseorang. Meski jumlah lingkaran mencukupi, tanpa aura yang stabil dan kuat, seseorang belum bisa naik tingkat.

Lin Yan membuka matanya perlahan. Matanya yang tajam menatap ke depan.

"Perjalananku baru saja dimulai."

Terpopuler

Comments

𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠

𝘿𝙚𝙬𝙖 𝘽𝙤𝙣𝙜𝙠𝙤𝙠

pendekar mitos...??
😁😁😁🤣🤣🤣

2024-03-10

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

jossss

2024-03-08

0

Abdullah

Abdullah

lanjutkan berkarya

2024-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1. Kembali Ke Awal
2 Ch 2. Melatih Diri Kembali
3 Ch 3. Meningkatkan Kualitas Tulang
4 Ch 4. Pedang Di Dalam Air
5 Ch 5. Di Serang Gurita
6 Ch 6. Kembali Mengambil Ginseng
7 Ch 7. Perjalanan Menuju Sekte
8 Ch 8. Membunuh Pemuda Arogan
9 Ch 9. Acara Lelang
10 Ch 10. Penyerangan Di Desa
11 Ch 11. Tiba Di Sekte
12 Ch 12. Bertemu Dengan Ketua Sekte
13 Ch 13. Gadis Kecil
14 Ch 14. Teman Pertama
15 Ch 15. Menyelamatkan Seorang Pemuda
16 Ch 16. Nasib Buruk
17 Ch 17. Desa Terpencil
18 Ch 18. Meninggalkan Desa
19 Ch 19. Kota Batu Bara
20 Ch 20. Waktunya Sudah Tiba
21 Ch 21. Kota Bunga Mawar
22 Ch 22. Sampai Di Tujuan
23 Ch 23. Makam Dewa (1)
24 Ch 24. Makam Dewa (2)
25 Ch 25. Makam Dewa (3)
26 Ch 26. Makam Dewa (4)
27 Ch 27. Makam Dewa (5)
28 Ch 28. Makam Dewa (6)
29 Ch 29. Keluar Dari Makam
30 Ch 30. Pertarungan Di Tengah Kota
31 Ch 31. Akhir Tetua Feng Xi
32 Ch 32. Hancurnya Kota Kematian
33 Ch 33. Keberadaan Pedang Gerhana Bulan
34 Ch 34. Empat Tahun Telah Berlalu
35 Ch 35. Menyelamatkan Desa
36 Ch 36. Konflik Dengan Klan Wang
37 Ch 37. Pertemuan Tak Terduga
38 Ch 38. Pendekar Bertopeng Ungu
39 Ch 39. Akhir Ke Dua Pendekar Bertopeng
40 Ch 40. Seleksi Ujian
41 Ch 41. Seleksi Ujian (2)
42 Ch 42. Seleksi Ujian (3)
43 Ch 43. Seleksi Ujian (4)
44 Ch 44. Seleksi Ujian (5)
45 Ch 45. Seleksi Ujian (6)
46 Ch 46. Seleksi Ujian (7)
47 Ch 47. Guru Bai
48 Ch 48. Wajah asli
49 Ch 49. Menunjukan Sedikit Kekuatan
50 Chp 50. Cahaya Masa Depan
51 Chp 51. Rencana
52 Chp 52. Sekte Seribu Teratai
53 Chp 53. Cakar Keempat
54 Chp 54. Keputusan
55 Chp 55. Masa Lalu Yang Kelam
56 Chp 56. Membujuk
57 Chp 57. Informasi
58 Chp 58. Pertarungan Besar Yang Akan Datang
59 Chp 59. Beristirahat
60 Chp 60. Serangan Dalam Diam
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Ch 1. Kembali Ke Awal
2
Ch 2. Melatih Diri Kembali
3
Ch 3. Meningkatkan Kualitas Tulang
4
Ch 4. Pedang Di Dalam Air
5
Ch 5. Di Serang Gurita
6
Ch 6. Kembali Mengambil Ginseng
7
Ch 7. Perjalanan Menuju Sekte
8
Ch 8. Membunuh Pemuda Arogan
9
Ch 9. Acara Lelang
10
Ch 10. Penyerangan Di Desa
11
Ch 11. Tiba Di Sekte
12
Ch 12. Bertemu Dengan Ketua Sekte
13
Ch 13. Gadis Kecil
14
Ch 14. Teman Pertama
15
Ch 15. Menyelamatkan Seorang Pemuda
16
Ch 16. Nasib Buruk
17
Ch 17. Desa Terpencil
18
Ch 18. Meninggalkan Desa
19
Ch 19. Kota Batu Bara
20
Ch 20. Waktunya Sudah Tiba
21
Ch 21. Kota Bunga Mawar
22
Ch 22. Sampai Di Tujuan
23
Ch 23. Makam Dewa (1)
24
Ch 24. Makam Dewa (2)
25
Ch 25. Makam Dewa (3)
26
Ch 26. Makam Dewa (4)
27
Ch 27. Makam Dewa (5)
28
Ch 28. Makam Dewa (6)
29
Ch 29. Keluar Dari Makam
30
Ch 30. Pertarungan Di Tengah Kota
31
Ch 31. Akhir Tetua Feng Xi
32
Ch 32. Hancurnya Kota Kematian
33
Ch 33. Keberadaan Pedang Gerhana Bulan
34
Ch 34. Empat Tahun Telah Berlalu
35
Ch 35. Menyelamatkan Desa
36
Ch 36. Konflik Dengan Klan Wang
37
Ch 37. Pertemuan Tak Terduga
38
Ch 38. Pendekar Bertopeng Ungu
39
Ch 39. Akhir Ke Dua Pendekar Bertopeng
40
Ch 40. Seleksi Ujian
41
Ch 41. Seleksi Ujian (2)
42
Ch 42. Seleksi Ujian (3)
43
Ch 43. Seleksi Ujian (4)
44
Ch 44. Seleksi Ujian (5)
45
Ch 45. Seleksi Ujian (6)
46
Ch 46. Seleksi Ujian (7)
47
Ch 47. Guru Bai
48
Ch 48. Wajah asli
49
Ch 49. Menunjukan Sedikit Kekuatan
50
Chp 50. Cahaya Masa Depan
51
Chp 51. Rencana
52
Chp 52. Sekte Seribu Teratai
53
Chp 53. Cakar Keempat
54
Chp 54. Keputusan
55
Chp 55. Masa Lalu Yang Kelam
56
Chp 56. Membujuk
57
Chp 57. Informasi
58
Chp 58. Pertarungan Besar Yang Akan Datang
59
Chp 59. Beristirahat
60
Chp 60. Serangan Dalam Diam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!