Ilham lalu menjelaskan ke Dira kalau dirinya itu hanya berbohong. Ilham juga mengatakan alasannya.
"Aku lakukan itu karena aku ingin lebih dekat sama kamu dan Boy. Sebenarnya aku tidak kekurangan uang. maaf ya karena aku membohongi kamu."
Dira yang dengar penjelasan Ilham tidak marah. Karena itu usaha tulus Ilham untuk dekat dengan anaknya. Dira memaafkan Ilham.
"Nanti aku akan gati uang kamu."
"Ngga usah Mas. ngga papa kok."
"Tetap akan aku balikan. uang tiket itu ngga murah."
Boy lalu mendekat ke Dira dan Ilham. " Mih, Boy ngantuk."
Dira lalu menyuruh Boy untuk naik ke kasur dan tidur. Saat Dira mau pergi, Boy melarangnya.
"Mamih. Boy ingin tidur sama Mamih."
"Boy kan mau tidur sama Om di sini. Kasian dong kalau Om tidurnya sendirian."
"Mamih juga tidur di sini sama Boy dan Om."
Dira langsung diam dan melihat ke Ilham. Sedang Ilham hanya mengangkat kedua pundaknya menandakan terserah Dira.
"Tapi nanti sempit sayang, kalau kita tidur bertiga."
"Ngga Mih. Kan kasur Boy lebar. Boy di tengah, lalu Mamih sama Om di pinggir Boy. Ayo Mih, mau ya." Boy yang tadi sudah tiduran lalu bangun dan memegangi tangan Dira.
Dira jadi ngga enak mau menolaknya. Lalu Dira ikut Boy naik ke atas kasur.
"Om ayo tidur sini dekat Boy."
Dira terlihat grogi dan merasa ngga enak gimana gitu. sedang Ilham justru tersenyum senang.
"Iya sayang, ayo kita tidur. Biar besok pagi kita tidak kesiangan berangkat ke bandara."
Ketiganya sudah tiduran. Boy mengambil tangan Dira untuk di genggamnya. Satu tangannya lagi juga mengambil tangan Ilham. Jadi kedua tangan Boy menggenggam tangan Dira dan Ilham. Dira dan Ilham rupanya tidak bisa tidur. Keduanya sama sama tidak menyangka akan tidur satu kasur.
Ilham dari tadi terus menatap Dira. Sedang Dira memejamkan matanya padahal tidak tidur. Lalu Dira membuka matanya saat merasa kalau Boy sudah tidur. Saat buka mata, Dira melihat Ilham yang sedang menatapnya. Keduanya pun saling tatap mata dengan diam cukup lama.
Dira akhirnya sadar, lalu dengan pelan melepaskan tangan Boy yang menggenggam tangannya. Tapi saat tangan sudah terlepas, Ilham justru menarik tangan Dira. Membuat Dira mau menindih Boy.
Dira yang kaget, sampai teriak tapi langsung bisa menahannya.
"Mas!" mata Dira sudah melotot.
Ilham hanya tersenyum, lalu tanpa melepaskan tangan Dira, Ilham bangun dari tidurnya. Ilham menarik Dira untuk bangun dari tidurnya. Dira lalu berdiri dan mencoba melepaskan tangannya yang di pegang Ilham.
"Mas. Lepas!"
Ilham justru merangkul pinggang Dira dengan tangan satunya. Lalu menarik pinggang Dira agar menempel dengan badanya.
"Mas! Kamu mau ngapain?" Dira mencoba melepaskan badanya dari tangan Ilham.
"Bicaranya jangan keras keras. Nanti boy bangun."
"Lepas Mas."
Ilham membawa Dira keluar dari kamar Boy. Karena takut Boy bangun. Ilham lalu menarik Dira ke sofa.
"Mas! Kamu tuh mau ngapain sih. Ingat ya Mas, kita itu ngga ada hubungan atau ikatan apa pun."
"Kata siapa kita tidak ada hubungan. Kamu adalah Ibu dari anak ku."
"Mas. Kamu jangan bicara ngelantur deh. Lepas Mas, kita tidak boleh melakukan hal yang di tentang agama. Kita sudah pernah berbuat dosa. Jangan kita melakukanya lagi Mas!"
Tapi rupanya Ilham sudah kerasukan setan. Siapa sih yang tidak tertarik dengan Dira. Sudah cantik, badanya berisi lagi.
"Iya kita sudah pernah berbuat dosa. Aku juga tidak akan melakukan itu lagi. Kita akan melakukanya lagi nanti saat kita sudah halal."
"Ngga Mas. Dira ngga akan mau!"
"Kamu tidak akan mau, tapi aku bisa pastikan kalau kamu akan jadi istriku. Mau tidak mau pasti kamu akan jadi istriku."
"Mas. Sudah jangan bicara ngelantur. Ini sudah malam. Dira mau tidur, kita besok mau berangkat pagi Mas. Dira mohon Mas, lepaskan Dira."
Ilham lalu menggendong Dira di pundak seperti membawa karung. Ilham membawa Dira ke kamarnya. Dira berontak dan memukuli punggung Ilham minta di turunkan.
Sampai di kamar Dira, Ilham menurunkannya di kasur. Dira langsung mau turun dari kasur. Tapi Ilham langsung menahannya.
"Sudah diam lah. Aku juga sudah capek dan mengantuk. Ayo kita tidur."
Ilham menarik badan Dira sampai tiduran, lalu di peluknya. Dira terus berusaha lepas dari pelukan Ilham, tapi tetap tidak bisa. Akhirnya Dira menyerah dan diam. Ilham memeluk Dira dari belakang. Ilham menciumi rambut Dira.
Dan tangan Ilham melingkar di perut Dira. "Aku benar benar mencintai kamu Dir. Aku juga tidak tau kenapa bisa begitu mencintai kamu. Apa lagi sekarang ada Boy, cintaku padamu makin besar." kata Ilham pelan di telinga Dira.
Perkataan Ilham membuat dada Dira merasa bergetar. Lalu Ilham membalik badan Dira agar menghadapnya. Dira diam dan menurut. Wajah Dira hanya menunduk, lalu Ilham mengangkat dagu Dira agar menghadapnya.
"Jujur pada ku Dir. Apa kamu pernah mencintaiku walau hanya sedikit saja?"
Dira tetap diam dan tidak mau menjawab. "Diam mu itu berarti sebagai jawaban Iya."
Dira masih diam dan menatap Ilham. Ilham yang melihat Dira terus saja diam, langsung mencium Dira.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Hai kak,,baca juga cerita temanku ya, terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
0v¥
bablas banyak juga ngak apa thor, nama cinta sudah bekarat pingin melihat dara dan ilham jadi bucin
2024-02-29
1
Fitria Syafei
semoga mereka segera bersatu 🤲 KK kereeen 😘😘
2024-02-28
1
sella surya amanda
lanjut
2024-02-28
1