Kepala Dira terus bergerak karena tidak mau di cium oleh Ilham. tapi Ilham tidak kurang akal. tangan Ilham lalu memegangi kepala Dira. Akhirnya Dira tidak bisa mengerjakan kepalanya lagi. Ilham mencium bibir Dira dengan Rakus. Dira hanya diam saja tidak mau membuka mulutnya. Lalu Ilham menggigit Bibir Dira pelan agar Dira membuka mulutnya.
Dira yang merasa bibirnya di gigit langsung membukanya. sebenarnya tidak sakit, tapi Dira merasa kaget.
Saat mulut Dira sudah di buka, Ilham langsung bisa menikmati Bibir Dira dengan bebas. Yang tadinya Ilham melakukanya dengan rakus, sekarang Ilham lebih santai dan menikmati. Karena Dira sudah diam tidak banyak gerak.
Dira lama lama juga bisa menikmati ciuman Ilham. Dira akhirnya pasrah bibirnya di nikmati Ilham. Permainan bibir Ilham sangat pintar, membuat Dira bisa merasakan nikmat dan dalam hatinya seperti ada rasa yang mengalir aneh.
Dira lama lama ikut mengerjakan bibirnya. Ilham yang merasa mendapatkan lapu hijau tersenyum dalam hatinya. Keduanya akhirnya menikmati ciuman itu. Setelah sepuluh menitan, Ilham melepaskan ciumannya, karena Dira terlihat sudah kehabisan nafas.
Saat bibir Ilham terlepas, Dira langsung mengirup udara banyak banyak. Ilham melihatnya sambil tersenyum dan mengusap bibir Dira yang basah. Mata keduanya bertemu dan saling tatap.
Tangan Ilham merapikan rambut Dira ke belakang. Lalu mencium kening Dira.
"Nanti aku akan bilang ke Mega tentang kesalahan yang aku buat padamu. Aku akan menerima kemarahan Mega, karena memang aku salah. Dan aku juga akan bilang ingin menikahi kamu. Kasihan Boy yang butuh seorang ayah. Aku akan kasih pengertian pada Mega. Karena aku juga ingin punya anak kandung."
"Walau pun nantinya Mega memaafkan Mas, dan mengizinkan Mas untuk menikahi Dira. tetap saja pandangan orang Dira itu perebut suami orang. Bukan suami orang, melainkan suami sahabatnya sendiri."
"Kita jangan pedulikan omongan orang. Karena semua ini kita yang tau dan jalani. Aku tidak akan membiarkan kamu menikah dengan orang lain, karena kamu hanya milik ku."
"Seandainya Mega memilih berpisah dari Mas gimana?"
"Itu tidak akan mungkin."
"Kenapa Mas bisa bilang begitu. isi hati Mega apa Mas tau? Kalau sampai Mega memilih bercerai, jangan sampai Mas menyetujuinya. Mas harus tetap di samping Mega. Dira tidak akan melarang Mas untuk bertemu Boy. Jika Mas ingin Boy ikut Mas, Dira pun ikhlas kalau itu yang terbaik."
"Iya. Tapi aku akan terus berusaha agar Mega setuju dengan pernikahan kita."
Dira sebenarnya belum setuju untuk menikah dengan Ilham. Tapi karena Ilham terus memaksanya dan karena Dira memikirkan Boy yang butuh seorang ayah, jadi Dira akhirnya menyerah. Tapi Dira juga tidak mau menikah dengan Ilham kalau Mega tidak setuju. Dira tidak mau menghancurkan perasaan Mega.
Keduanya akhirnya tidur dengan saling berpelukan. Dira rupanya sangat nyaman tidur di pelukan Ilham.
Jam 3 pagi, Ilham bangun duluan. Ilham melihat wajah Dira yang tidur nyenyak di pelukannya. Ilham lalu mengusap pipi Dira dengan pelan. Dira merasakan usapan tangan Ilham lalu bangun dan buka mata.
"Pagi sayang."
"Eemmm ... Pagi mas. Sudah jam berapa sekarang?"
"Sudah jam 3 pagi."
"Jam 3. Kita harus siap siap Mas," Dira lalu bangun.
"Iya. Kamu siap siap aja dulu nanti kita gantian. Aku mau bangunkan Boy."
"Iya Mas."
Ilham lalu keluar dari kamar Dira dan pergi ke kamar Boy untuk membangunkannya. Dira tidak mandi karena dingin. Dira hanya cuci muka dan gosok gigi. Setelah itu ganti baju.
Boy sudah bangun. Lalu Ilham menggendongnya ke kamar mandi. Ilham membantu Boy gosok gigi dan cuci muka. Setelah itu Ilham membantu Boy ganti baju.
Boy sudah siap, sekarang gantian Ilham yang siap siap. Setelah Ilham selesai siap siap, Ilham menggendong Boy keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Dira sudah membuatkan sarapan untuk mereka.
"Ayo makan dulu, biar perutnya tidak kosong."
Ketiganya lalu makan bersama. Selesai makan, Dira merapikan dapur. Sedang Ilham mengeluarkan koper koper dari kamar menuju ruang depan. Ilham juga memesan taksi untuk mengantar mereka ke Bandara.
Setelah selesai semuanya, dan taksi sudah datang, mereka semua lalu berangkat menuju bandara.
Sampai bandara kurang lebih satu jam. Mereka hampir mau ketinggalan pesawat. Karena saat sampai bandara, pengumuman keberangkatan pesawat yang mau mereka naiki sudah di umumkan.
Sekarang ketiganya sudah ada di dalam pesawat. Ilham duduk di pinggir dan Boy duduk di tengah.
"Sekarang Boy tidur lagi aja ya."
"Iya Om."
Boy memejamkan matanya untuk tidur. Ilham mengambil tangan Dira. " Kamu juga tidur."
"Iya Mas."
Ilham menyelimuti Dira dan Boy. Setelah itu Ilham juga ikut tidur.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Hai Kaka,,baca cerita temanku juga ya,, terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sumi afiz
luluh juga hati Dira sama Ilham..dengan perhatian Ilham dan kegigihan Ilham mendekati boy dan Dira,semoga mereka bersatu menjadi keluarga
2024-02-29
1
0v¥
bagusudag banyak kemajuan dira, pepet terus ilham, tapi jgn lupa terus terang sama mega buktikan bahwa kau laki2 setia... setiap tingkungan ada wkwkwkw becanda thor semangat
2024-02-29
2
Rina
Semoga semuanya bahagia 🙏🏻
2024-02-29
1