Dira yang tidak ingin Ilham tau kalau Boy itu sebenarnya adalah anaknya, lalu menjawab pertanyaan Ilham.
"Tidak. Dira tidak hamil. sekarang Dira sudah menikah dan punya anak. Jadi Dira mohon sama Mas, jangan ganggu Dira lagi. Kita sudah punya kehidupan masing masing dengan juga pasangan masing masing. Kita lupakan yang sudah terjadi antara kita dulu. Dira sudah memaafkan Mas."
Ilham yang mendengar perkataan Dira kalau dirinya sudah menikah, langsung merasa lemas.
"Ayo Mas kita pergi dari sini. Dira takut suami Dira tau kita pergi berdua begini."
Ilham masih belum mau menjalankan mobilnya. Ilham terus menatap Dira.
"Mas. Dira mohon."
Ilham tanpa berkata langsung menjalankan mobilnya menuju kota.
"Aku ingin berkenalan dengan suami kamu, kapan aku bisa main kerumah mu?"
Dalam hati Dira berkata. "Mati aku."
"Na ... Nanti Dira cari waktu yang tepat, Mas. Soalnya suami Dira selalu sibuk kerja?"
"Baiklah. Aku akan menunggu kabar darimu. Suami kamu orang mana?"
"Eemmm ... Orang Indonesia Mas."
"Indonesia nya mana?"
"Eemmm ... Bandung."
"Kenapa kamu setiap menjawab pertanyaan dariku terlihat gugup. Apa kamu sedang berbohong?"
"O ... Oh tidak. Dira tidak berbohong. Cuman kaget aja kenapa Mas bertanya tentang suami Dira."
"Aku hanya ingin tau orang mana suami kamu. Tapi kamu terlihat gugup, seperti kamu sedang bohong."
"Ngga kok. Dira ngga bohong."
"Anak kamu cewek apa cowok?"
Ilham terus bertanya. membuat Dira takut. Takut keceplosan.
"Cowok."
"Berapa tahun?"
"Mas, sudah ya. Jangan tanya lagi. Dira mau tidur, rasanya mengantuk."
Dira rupanya beralasan agar Ilham tidak bertanya lagi. Dira berlaku sopan pada Ilham , agar Ilham tidak melakukan hal yang aneh aneh. Karena sejujurnya, Dira sebenarnya merasa takut dan benci pada Ilham.
Dira memejamkan matanya. Tapi ternyata Dira beneran tidur. Ilham yang menyetir selalu melirik ke Dira. saat Dira terlihat tidur dengan nyenyak, Ilham dengan pelan mengambil hp Dira di tasnya. Ilham ingin mengambil no hp Dira.
Saat hp Dira sudah di tangannya. Ilham membuka hp Dira. Hp Dira ternyata tidak di sandi. Dengan cepat Ilham mencari no telfon Dira. Setelah dapat, Ilham memasukan lagi hp Dira dalam tas.
Dira merasa tasnya bergerak, lalu Dira membuka matanya. Ilham pura pura tidak tau apa apa dan terus melihat ke depan.Dira membenarkan tasnya yang seperti geser.
"Dimana rumah kamu?"
"Em ... Ngga usah kerumah Dira, Mas. Dira antar Mas ke hotel aja. kasihan mas Riko pasti sudah menunggu Mas."
"Aku ingin melihat rumah kamu."
"Ngga usah Mas. takut ada tetangga yang lihat kita. Dira takut ada yang mengadu ke suami Dira."
Ucapan Dira masuk akal juga. "Ya sudah, kalau gitu antar aku ke hotel. Aku akan menunggu telfon dari kamu untuk mengenalkan aku pada suami kamu."
"Iya Mas."
Dira merasa lega. Dira tidak akan mungkin mengizinkan Ilham main ke rumahnya. Karena Dira tidak ingin ketahuan tentang rahasia semuanya.
Sampai di hotel tempat Ilham dan Riko menginap, Dira langsung pulang. Ilham memintanya untuk turun dan naik ke kamarnya. Tapi Dira tidak mau dan memutuskan langsung pulang saja.
Dira merasa lega karena sudah bebas dari Ilham. Tapi rupanya Ilham sudah menyadap hp Dira. Jadi Ilham bisa tau kemana Dira pergi.
Ilham masuk ke dalam hotel dan naik ke kamarnya. Riko rupanya menunggu Ilham pulang. Riko ingin minta penjelasan kenapa Ilham terlihat memaksa Dira.
"Kamu bawa kemana Dira, Ham?"
"Ngga kemana mana. Aku hanya mengajaknya mengobrol."
"Tapi kamu terlihat kasar tadi."
"Masa sih. Menurutku itu biasa aja."
"Kamu benar benar gila Ham. Kamu sudah tau rumah Dira kan Ham?"
jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
0v¥
bolak balik lihat blm up juga
2024-02-15
0
0v¥
lanjut thor seru ini
2024-02-15
1
Fitria Syafei
kk yang baik mungkinkah mereka bersatu dan bersama 😔 KK terimakasih 😘😘
2024-02-15
1