Hanya Ancaman

Dira terlihat ketakutan dan terus memohon. Ilham padahal hanya ingin menakuti Dira agar Dira setuju dengan apa yang di inginkan nya.

Ilham diam berdiri dan terus menatap Dira. Rupanya Ilham merasa sakit melihat Dira yang ketakutan seperti itu. Sepertinya perbuatan dirinya dulu benar benar membuatnya trauma.

Dira menarik selimut untuk menutupi dirinya yang duduk di ujung ranjang dengan ketakutan. Keringat sudah membasahi keningnya.

Dira lalu diam dan menatap tajam Ilham yang masih berdiri di dekat ranjang. Mata mereka saling tatap.

Tatapan Dira penuh benci juga rasa takut, sedang mata Ilham tatapan penyesalan.

"Maaf. Maaf karena membuatmu ketakutan. Aku hanya ingin membuatmu takut saja. Aku tidak akan mengulangi perbuatan bodoh seperti dulu lagi."

Ilham lalu duduk di pinggir kasur. Dira masih posisi yang sama dengan selimut yang menutupi badannya.

"Aku serius ingin menikahi kamu. Bukan karena Boy saja, tapi karena memang aku mencintai kamu dari dulu sampai saat ini. Di agama kita laki laki menikahi wanita lebih dari satu itu tidak di larang kan, asal si laki laki bisa berbuat adil. Aku akan adil padamu dan Mega. Aku serius ingin menikahi kamu. Aku akan izin Mega juga. Aku tidak akan menikahi kamu secara sembunyi."

"Boy perlu sosok seorang ayah. Apa kamu tidak kasihan dengan Boy. Di depan kamu Boy terlihat kuat dan mandiri. Tapi sebenarnya Boy sangat sedih. Boy kurang perhatian dari kamu karena setiap hari kamu sibuk kerja di kantor. kalau kamu masih tetap tidak menerima permintaanku, terpaksa akan aku bawa Boy ke Indonesia. Aku akan urus ke pengadilan agar hak asuh Boy jatuh padaku."

"Tidak!! Jangan Mas lakukan! Boy anak Dira. Bukan anak Mas!!"

"Tapi hasil tes DNA akan membantu aku membawa Boy bersamaku."

Ilham bangun dari duduknya, dan akan keluar. Semua perkataan yang Ilham keluarkan itu semuanya hanya agar Dira mau di nikahinya. Ilham tidak akan tega memisahkan Boy dengan Dira. Karena Ilham tau kalau Dira yang lebih berhak.

Dira mengejar Ilham keluar dari kamarnya. Dira rupanya takut Ilham akan membawa Boy pergi.

"Jangan Mas. Dira mohon jangan bawa Boy. Jangan pisahkan Dira dari Boy." Dira menarik tangan Ilham. Dan Ilham berhenti berjalan.

Dira sambil menangis dan memohon pada Ilham. Dira terlihat sedih dan hancur. Ilham melihat Dira seperti itu rasanya tidak tega.

Keduanya saling hadap. Ilham lalu mengusap air mata Dira dan merapikan rambut Dira.

"Sudah jangan menangis. Aku merasa ikut sakit melihat kamu begini. Kalau memang kamu ngga mau aku nikahi, ngga papa. Tapi tolong izinkan aku untuk bilang ke Boy kalau aku ayahnya. Karena aku ngga akan mungkin punya anak dari darah dagingku sendiri, selain Boy. maaf kalau perlakuanku dan perkataanku tadi menyakitimu. Itu semua sebenarnya hanya ancaman agar kamu mau aku nikahi. Tapi ternyata kamu tetap tidak mau. Jadi aku akan menyerah. Tapi tentang perasaanku padamu itu tidak bohong. Aku benar benar mencintai kamu."

Dira masih diam tidak bicara. Karena Dira merasa bingung. Saat keduanya sama sama diam, terdengar suara pintu di buka.

"Mamih, om," Dira dan Ilham menengok ke arah Boy.

"Mamih kenapa? Om apa kan Mamih Boy?"

Boy mendekati Dira dan memeluk Dira.

"Mamih ngga kenapa kenapa kok sayang."

Dira memeluk Boy dengan sayang .

"Tadi Om meminta izin sama Mamih, mau ajak Boy jalan jalan ke kebun binatang," kata Dira sambil memeluk Boy.

"Serius Mih. Om benar mau ajak jalan jalan Boy ke kebun binatang?" Boy terlihat senang.

Ilham melihat ke Dira dulu. Dira mengangguk kan kepala.

"Iya. Tadi Om izin ke Mamih kalau besok mau ajak Boy ke kebun binatang. Tapi Mamih ngga mau ikut, gimana dong?"

"Mamih ayo ikut. Kita ke kebun binatang sama Om besok." Boy memang sudah lama ingin pergi ke kebun binatang. Boy terus merengek ke Dira agar mau ikut. Akhirnya Dira pun setuju.

" Yeeee ... Besok kita pergi ke kebun binatang," Boy terlihat bahagia.

"Sekarang sudah malam. Boy tidur ya. Besok kan kita berangkat nya pagi."

"Iya Mih. Om, Boy tidur dulu ya."

"Iya sayang," Ilham sambil mengusap kepala Boy.

Setelah Boy masuk kamar, Ilham dan Dira sama sama diam. Ilham melihat jam sudah pukul 10 malam.

"Aku akan pulang ke hotel. Besok pagi aku akan datang kesini lagi. Semoga besok pagi kamu dan Boy masih tetap ada di sini. Tidak akan pergi atau kabur. Kalau sampai kamu lakukan itu, akan aku pastikan, Boy akan aku bawa bersamaku kalau sampai ketemu."

Dira hanya diam, tidak menjawab perkataan Ilham. Ilham lalu jalan ke arah pintu. Dira tidak mengantar Ilham pulang, dan membiarkan Ilham keluar sendiri.

Setelah Ilham pergi, Dira mengunci pintu. Dira memijit kepalanya yang terasa pusing. sambil bersandar pada pintu.

Dira berjalan ke kamar Boy. Dira melihat Boy yang sudah tiduran di atas kasur.

"Mamih, Boy sangat senang."

"Iya sayang. Sekarang bobo ya."

"Iya Mamih.," Dira mengusap kepala Boy.

"Oh iya Mamih. Nanti kalau Boy punya Papih lagi, Boy ingin Papih yang seperti Om."

"Kenapa pengin Papih seperti Om?" Dira cukup kaget dengar keinginan Boy.

"Om baik, om sayang sama Boy dan om tampan seperti Boy."

Dira hanya tersenyum. Lalu menyuruh Boy tidur dan tidak lagi bicara.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..

Hai Kaka,,mampir ke cerita temanku yuk. Ceritanya bagus loh ...

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-02-23

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-02-23

1

Rina

Rina

Itu memeng papih kamu Boy Semoga Dira mau menerima Ilham semua itu hanya demi Boy Dira 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

2024-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Hidup Berdua
2 Membeli Mainan
3 Bertemu
4 Menunggu Di Depan Sekolah
5 Ilham Memaksa Dira
6 Menyadap HP
7 Janda
8 Dira Salah Bicara
9 Ilham Mendapatkan Rambut
10 Membayar Mahal
11 Merasa Sakit
12 99 Persen
13 Dira Marah
14 Hanya Ancaman
15 Mimpi
16 Pergi Ke Kebun Binatang
17 Dira Memberi Izin
18 Pesan Tiket Pesawat
19 Menuruti Boy
20 Pulang Ke Indonesia
21 Sampai Rumah
22 Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23 Hancur
24 Boy Menagis
25 Dira Bertemu Mega
26 Mega Bingung Ambil Keputusan
27 Riko Masih Marah
28 Memberi Izin
29 Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30 Mega Memohon Pada Dira
31 10 Hari Lagi
32 Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33 Demi Boy
34 Mengantar Dira Ke Bandara
35 Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36 Bogem Mentah
37 Lebam
38 Bertemu Riko
39 Harus Ikhlas
40 Memilih Kebaya
41 Makan Siang Bertiga
42 Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43 Makan Malam
44 Ilham Menjelaskan Pada Boy
45 Ilham Menjelaskan Ke Aya
46 Hari H
47 Sah
48 Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49 Boy Ingin Tidur Sendiri
50 Mega Tidak Bisa Tidur
51 Semprotan Nyamuk
52 Olahraga Siang
53 Pulang
54 Boy Sudah Sekolah Lagi
55 Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56 Butuh Darah
57 Kritis
58 Aya Sedih
59 Mega Kaget
60 Mega Memberi Tau Kenyataan
61 Ilham Pulang ke Rumah Dira
62 Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63 Boy Minta Di Antar Ilham
64 Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65 Ke Villa
66 Mega Sudah Punya Filing
67 Antara Bahagia Dan Sedih
68 Boy Meyakinkan Aya
69 Aneh
70 Tepuk Jidat
71 Merasa Pusing
72 Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73 Mega Diam
74 Melihat Di Bandara
75 Berjanji
76 Dira Pergi
77 Satu Rumah
78 Calista Ayunda Maharani
79 Extra Part
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Hidup Berdua
2
Membeli Mainan
3
Bertemu
4
Menunggu Di Depan Sekolah
5
Ilham Memaksa Dira
6
Menyadap HP
7
Janda
8
Dira Salah Bicara
9
Ilham Mendapatkan Rambut
10
Membayar Mahal
11
Merasa Sakit
12
99 Persen
13
Dira Marah
14
Hanya Ancaman
15
Mimpi
16
Pergi Ke Kebun Binatang
17
Dira Memberi Izin
18
Pesan Tiket Pesawat
19
Menuruti Boy
20
Pulang Ke Indonesia
21
Sampai Rumah
22
Dira Pergi Ke Rumah Sakit
23
Hancur
24
Boy Menagis
25
Dira Bertemu Mega
26
Mega Bingung Ambil Keputusan
27
Riko Masih Marah
28
Memberi Izin
29
Papah Pulang Dari Rumah Sakit
30
Mega Memohon Pada Dira
31
10 Hari Lagi
32
Dira Tidak Mau Tinggal Bersama
33
Demi Boy
34
Mengantar Dira Ke Bandara
35
Pergi Ke Rumah Orang Tua Ilham
36
Bogem Mentah
37
Lebam
38
Bertemu Riko
39
Harus Ikhlas
40
Memilih Kebaya
41
Makan Siang Bertiga
42
Boy Kaget Melihat Aya Yang Memeluk Ilham
43
Makan Malam
44
Ilham Menjelaskan Pada Boy
45
Ilham Menjelaskan Ke Aya
46
Hari H
47
Sah
48
Boy Ngga Mau Jauh Dari Ilham
49
Boy Ingin Tidur Sendiri
50
Mega Tidak Bisa Tidur
51
Semprotan Nyamuk
52
Olahraga Siang
53
Pulang
54
Boy Sudah Sekolah Lagi
55
Ilham Mengenalkan Dira Pada Karyawannya
56
Butuh Darah
57
Kritis
58
Aya Sedih
59
Mega Kaget
60
Mega Memberi Tau Kenyataan
61
Ilham Pulang ke Rumah Dira
62
Boy Ingin Tidur Bersama Papih Nya
63
Boy Minta Di Antar Ilham
64
Aya Pulang Dari Rumah Sakit
65
Ke Villa
66
Mega Sudah Punya Filing
67
Antara Bahagia Dan Sedih
68
Boy Meyakinkan Aya
69
Aneh
70
Tepuk Jidat
71
Merasa Pusing
72
Keinginan Dira Mempersulit Ilham
73
Mega Diam
74
Melihat Di Bandara
75
Berjanji
76
Dira Pergi
77
Satu Rumah
78
Calista Ayunda Maharani
79
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!