Ilham tidak menyangka kalau Dira ternyata sudah janda. Berarti kemarin dia membohonginya karena Dira bilang masih ada suami.
"Kenapa Dira bohong tentang suaminya ? Kenapa ngga bilang kalau suaminya sudah meninggal," Ilham bicara dalam hatinya.
"Om. Om, kenapa kok diam?"
"Em ... Ngga kok. Om ngga papa. Boy masih ada yang mau di pilih lagi ngga?"
"Boy mau coklat."
"Oh mau coklat. Baiklah, ini Om ambilkan ya. Mau berapa coklatnya?"
"Dua aja om. Boy ngga boleh makan banyak coklat sama Mamih. Kata Mamih kalau banyak makan cokelat giginya nanti sakit."
"Iya. Benar kata Mamih. Kalau kita kebanyakan makan coklat, gigi nanti jadi sakit. Ini ambilah," Boy mengambil coklat dari tangan Ilham.
"Boy. Boy mau ngga jadi teman Om?"
"Mau. Soalnya om baik."
"Jadi sekarang kita teman dong," Ilham mengulurkan jari kelingking ke Boy. Lalu Boy mengaitkan jari kelingkingnya juga.
Keduanya tersenyum saat melihat ke jari. Dira sudah selesai beli ikan dan daging. Dira melihat ke kanan dan kiri untuk mencari Boy. Cukup lama Dira mencari Boy tapi tidak ketemu.
Dira sudah sedikit kuatir. Dira mencari setiap lorong. Akhirnya Dira menemukan Boy yang sedang memilih susu kotak.
"Boy, sayang."
"Mamih."
Dira langsung kaget ada pria di samping Boy, yang ternyata Ilham. Dira masih diam mematung melihat kearah keduanya.
Ilham memberikan dua kotak susu ke Boy. Boy pun mengambilnya.
"Makasih Om. Om itu Mamih Boy. Ayo om, boy kenalkan ke Mamih."
Boy mengandeng tangan Ilham dan mengajaknya ke Dira .
Dira yang melihat tangan Boy mengandeng tangan Ilham seakan tidak rela. Boy langsung di tarik dan di rangkul tangan Dira.
"Kamu ngapain di sini Mas. Boy hanya anak Dira, jangan kamu ambil. tidak akan Dira biarkan Mas mengambil Boy dari Dira!"
Dira yang ketakutan sampai tidak sadar dengan perkataanya. Perkataan Dira membuat Ilham bingung.
"Aku hanya menemani Boy belanja. Tenanglah, aku tidak akan mengambil Boy dari kamu, Dira." kata Ilham yang membuat Dira langsung sadar dengan perkataannya tadi yang salah.
"Boy ayo kita pulang."
"Tapi Mih."
"Sudah, Hiri ini kita cukup belanjanya. Besok kita belanja lagi."
Dira menggandeng Boy menuju kasir. Ilham terus melihat ke arah mereka. Ilham rupanya terus berpikir tentang perkataan Dira barusan.
"Apa maksud perkataan Dira tadi. Aku harus cari tau maksud semua perkataanya."
Ilham keluar dari supermarket. Ilham melihat mobil Dira yang belum pergi, Ilham lalu menunggunya di dalam mobil.
Dira dan Boy sudah keluar dari supermarket. Tadi di kasir mengantri, jadi sedikit lama. Ilham terus melihat ke Dira yang sedang memasukan barang belanjaan. Sedang Boy berdiri menemani Dira. Setelah selesai keduanya masuk ke mobil.
Dira membawa mobilnya menuju rumah. Ilham terus mengikuti mobil Dira. Sampai di rumah, Dira menurunkan semua belanjaan.
Boy membantu membawa yang ringan. Setelah keduanya masuk, Ilham baru pergi membawa mobilnya meninggalkan rumah Dira.
Ilham sudah sampai di hotel. Riko ternyata belum tidur, masih menunggu Ilham pulang.
"Kamu tuh dari mana saja si Ham? Di luar tuh dingin banget loh. Kamu kuat amat."
"Aku habis jalan jalan aja. Besok sore kalau kamu mau pulang, pulanglah dulu. Aku masih mau di sini untuk beberapa hari."
"Loh, bukanya kerjaan sudah selesai. Kamu mau ngapain di sini lama lama. Hotel dan biaya di sini sangat mahal, Ham."
"Aku masih ada urusan yang belum selesai. Aku besok titip oleh oleh buat anak dan istriku ya. Nanti aku yang akan memberitahu Istriku kalau aku masih ada urusan di sini."
"Terserah kamu lah Ham, aku ngga ikut campur. Aku sudah kangen sama anak istri, rasanya di sini 5 hari saja sudah seperti sebulan."
Keduanya lalu bersiap untuk tidur. Riko sudah mengorok, tapi Ilham belum juga tidur.
Ilham sedang menghitung umur Boy. Tadi Ilham bertanya pada Boy tanggal lahir Boy.
"Kalau Boy sekarang umur 10 tahun, dan dia lahir di bulan dan tahun ini, berarti Boy lahir 9 bulan dari menghilangnya Dira. Apa jangan jangan Boy itu ...."
"Ya Tuhan. pantas saja Dira terlihat ketakutan tadi padaku. Dira mengira aku akan membawa Boy darinya. Ternyata ...."
"Untuk lebih jelasnya, besok aku akan mengambil rambut Boy untuk aku tes DNA. Walau mahal, aku tidak peduli. Yang penting, aku bisa tau Boy itu anakku atau bukan."
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
Aku punya cerita baru loh,,yuk di lihat. cerita tentang Mahesa adik Balkis...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
0v¥
up dong thor jgn malem malem thor keburu bobok semangat thor
2024-02-17
1
Sri Hendrayani
kasian dira
2024-02-17
1
dika edsel
setelah anda tau.. boy adlh anakmu,,trs anda mo ngapain pak?? menikahinya begitukah..,anda kyk mi sukses pak..sama2 isi dua😁
2024-02-17
1