Dira malam ini tidak bisa tidur. Dira memikirkan semua perkataan Ilham. Lalu Dira membuka media sosial IG nya. Dira lalu mencari nama akun Mega .rupanya Dira ingin melihat postingan Mega.
10 tahun lamanya, Dira tidak pernah membuka media sosial Mega. Karena Dira tidak mau sedih saat melihat Mega. Sekarang Dira merasa ingin melihat Mega.
Dira melihat postingan Mega 8 tahun lalu. " Semalam aku memimpikan kamu. Kita adalah sahabat. Tapi kenapa kamu pergi tanpa kabar. Sudah dua tahun ini kamu pergi. Tapi aku terus berusaha mencari informasi tentang kamu. Di mana pun kamu berada, aku selalu mendoakan untuk kebahagiaan kamu. ADIRA." Dira membaca itu terasa sedih.
Dira langsung bisa melihat postingan Mega. Dari yang lama sampai yang baru. Mega masih terlihat cantik, tapi sekarang Mega lebih kurus. Justru sekarang Dira makin gemuk semenjak melahirkan Boy.
"Mega ... Aku merindukan kamu. maaf kan aku yang telah pergi meninggalkanmu tanpa kabar. karena aku tidak mau melihat kamu hancur," kata Dira dalam hati saat masih melihat ke foto foto Mega.
Dira melihat foto anak adopsi Mega. Anaknya cantik dan di sudah besar. Di foto terlihat Mega dan anaknya sangat bahagia. Tapi di setiap foto Mega bersama Ilham juga anak nya, Ilham terlihat wajahnya tidak bahagia. Terlihat biasa saja dan datar.
Dira melihat postingan terbaru Mega dua hari lalu. Di situ Mega memposting fotonya yang sedang sakit. Dan di bawah foto tertulis " merindukan mu" Dira langsung bisa paham, kalau Mega kangen Ilham.
Setelah satu jam lamanya melihat postingan Mega, Dira pun mengantuk. Dira lalu tidur.
Dira tertidur dengan sangat nyenyak. Sampai akhirnya Dira bermimpi bertemu Mega.
"Dira."
"Mega."
"Kamu kemana saja. Kenapa kamu pergi begitu saja. Aku sangat merindukan kamu."
"Maafkan aku Mega. Aku juga merindukan kamu."
"Kamu tidak akan pergi lagi kan Dir?"
"Tidak. Aku tidak akan pergi."
"Syukurlah. Apa kamu sudah menikah?"
"Belum. Aku belum menikah."
"Serius kamu belum menikah. Kalau belum syukurlah."
"Memangnya kenapa? Kok kamu terlihat bahagia dengar aku belum menikah."
"Karena aku ingin kamu menikah dengan Mas Ilham."
"Apa! Kamu bicara apa sih Ga. Jangan sembarangan deh kalau bicara."
"Aku serius Dir. Aku serius ingin kamu menikah dengan Mas Ilham. Aku ingin Mas Ilham bahagia."
"Bukanya kamu sama Mas Ilham, bahagia?"
"Tidak Dir. Aku melihat Mas Ilham tidak bahagia. Aku ternyata mandul dan tidak bisa punya anak. Lebih baik Mas Ilham menikah dengan kamu dari pada sama wanita lain. Aku mau di madu asal wanita nya itu kamu. Aku mohon Dir."
Mega mengambil tangan Dira. Lalu di genggamnya. Mega sambil menangis. Terlihat Mega sangat sedih. Dira melihatnya jadi ikut sedih, dan ikut menangis. Saat air mata Dira mengalir, Dira terbangun. Dira membuka matanya.
"Ya Tuhan. Kenapa mimpiku seperti ini," sambil mengusap air matanya.
"Mega ... Semoga kamu baik baik saja, dan selalu di beri kebahagiaan."
Dira lalu bangun dan ambil minum yang ada di meja. setelah minum, Dira melihat jam ternyata sudah pukul 4 pagi.
Dira memutuskan tidak tidur lagi. Dira mau memasak untuk sarapan dan bekal untuk di bawa ke kebun binatang.
Buat sarapan, Dira buat nasi goreng. Sedang untuk bekal, Bira buat ayam goreng dan sambal saja. saat Dira sedang buat sarapan, rupanya Boy bangun.
"Mamih. Om belum datang ?"
"Eh sayang, kamu sudah bangun. Selamat pagi. Kok yang di tanyain bukan Mamih sih, tapi malah Om?"
"Soalnya Boy takut Om bohong. Boy kan pengin pergi ke kebun binatang."
"Ngga sayang. Om ngga akan bohong. Om belum datang karena ini masih terlalu pagi. Kebun binatang kan bukanya juga siang. Sudah Boy tidur aja lagi. Nanti kalau Om sudah datang, Mamih akan bangunkan Boy."
"Ngga mau tidur lagi Mamih. Boy mau menunggu Om aja. Boy mau nonton tv."
"Ya sudah sana, kalau Boy mau nonton tv."
Boy lalu menuju ruang depan dan menonton tv. Sedang Ilham baru bangun. Ilham rupanya juga sama, ingin cepat pagi dan pergi ke rumah Dira. Ilham langsung mandi. Setelah Mandi Ilham membereskan semua baju bajunya ke dalam koper. Karena besok pagi Ilham akan pulang ke Indonesia. Ilham nanti malam ingin menginap di rumah Dira, tapi kalau tidak di izinkan Dira, Ilham mau ke Bandara.
Setelah semuanya siap, Ilham pun keluar dari hotel. Ilham membayar semua tagihan nya. Ilham ke rumah Dira naik taksi, tidak lagi pakai mobil hotel.
Ilham sudah naik taksi. jam menunjukan pukul setengah 7 pagi. akhirnya Ilham sampai di rumah Dira jam 7 kurang 10 menit.
Boy yang mendengar suara mobil berhenti depan rumahnya, langsung melihat ke jendela.
"Om datang. Ye ... Om datang," Boy terlihat senang. Lalu Boy membuka pintunya.
Dira yang dengar Boy teriak Om datang, lalu keluar dari dapur. Semua masakan Dira sudah selesai.
Ilham menarik kopernya menuju rumah Dira. Boy sudah berdiri depan pintu.
"Pagi Boy."
"Pagi om."
Ilham lalu memeluk Boy dengan sayang.
"Om kok bawa koper?"
"Iya sayang. Besok Om mau pulang ke Indonesia."
Saat dengar Ilham mau pulang ke Indonesia, raut wajah Boy langsung berubah. Dira mendengar perkataan Ilham dan melihat perubahan wajah Boy juga.
"Ayo sayang kita masuk. Di luar dingin."
Ilham menggandeng tangan Boy. Tapi boy tetap diam.
"Boy mau ke kamar dulu. Boy mau mandi."
Boy lalu masuk ke kamarnya. Dira melihat Ilham menarik koper langsung menyuruhnya meletakan di belakang pintu.
"Aku besok pagi mau pulang ke Indonesia. Dan aku sudah keluar dari hotel. Nanti malam kalau kamu izinkan, aku ingin menginap di sini. Tapi kalau kamu ngga izinkan, aku akan ke bandara saja."
"Kalau mas mau menginap ngga papa. Mas bis tidur dengan Boy."
"Makasih kalau gitu."
"Silakan duduk dulu Mas. Dira mau lihat Boy di kamar."
Ilham jawab iya. Lalu Dira pergi ke kamar Boy. Dira membuka pintu kamar dengan pelan. Dira melihat Boy yang sedang duduk sambil menangis.
"Sayang. Kamu kenapa?" Dira mendekati Boy. Lalu Boy mengusap air matanya
"Ngga papa Mih. Boy ngga kenapa kenapa. Boy mau mandi dulu."
Saat Boy mau pergi, Dira langsung memeluknya.
"Katakan sayang ada apa. Mamih ngga mau Boy berbohong."
"Boy ngga tau kenapa meras sedih Mih dengar Om mau pergi. Maafin Boy ya Mih."
Boy pun menangis di pelukan Dira. Membuat Dira ikut menangis.
"Apa Boy ingin terus sama Om."
"Iya Mih. Eh ngga Mih. Boy mau sama Mamih aja. Boy mau temani Mamih. Boy sudah ngga sedih kok. Maafin Boy ya Mih. Mamih jangan marah sama Boy dan Om."
Rupanya Boy takut Dira marah karena Boy bicara ingin sama Ilham.
Dira tersenyum, lalu mengusap air matanya dan air mata Boy.
"Ngga sayang. Mamih ngga marah. Ya sudah Boy sekarang mandi ya. Kita kan mau pergi. Mamih juga mau mandi."
"Iya Mih."
Boy masuk ke kamar mandi. Dira merasakan dadanya sakit dan sedih. Dira tau pasti ikatan batin Boy yang tidak ingin pisah dari ayah kandungnya .
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Hai kak, baca juga cerita temanku ya, ceritanya bagus loh ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏoᷡuͦbᷡliͣer༄༅⃟𝐐
karna keegoisan mu Ilham meninggalkan cebong akhirnya serba salah
2024-02-24
2
Apriyanti
lanjut thor
2024-02-24
1
Sri Hendrayani
kasian boy
2024-02-24
1